Anda di halaman 1dari 22

Etika Bisnis dan Profesi

DISUSUN OLEH:
1. Ria Safitri (7211415004)
2. Tri Farchatun Nurul A
(7211415016)
3. Ira Eva Syafitri (7211415089)
4. Multy Adra Madona
Profil PT. Kimia Farma, Tbk.

 Kimia Farma adalah perusahaan industri farmasi pertama di


Indonesia yang didirikan oleh Pemerintah Hindia Belanda tahun
1817
  Nama perusahaan ini pada awalnya adalah NV Chemicalien
Handle Rathkamp & Co.
 pada tahun 1958, Pemerintah Republik Indonesia melakukan
peleburan sejumlah perusahaan farmasi menjadi PNF
(Perusahaan Negara Farmasi) Bhinneka Kimia Farma
 tanggal 16 Agustus 1971, bentuk badan hukum PNF diubah
menjadi Perseroan Terbatas, sehingga nama perusahaan
berubah menjadi PT Kimia Farma (Persero)
 Pada tanggal 4 Juli 2001, PT Kimia Farma (Persero) kembali
mengubah statusnya menjadi perusahaan terbuka, PT Kimia
Farma (Persero) Tbk
Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut, Perseroan dapat
melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut :

 Mengadakan, menghasilkan, mengolah bahan kimia,


farmasi, biologi dan lainnya 
 Memproduksi pengemas dan bahan pengemas, mesin
dan peralatan serta sarana pendukung lainnya
 Menyelenggarakan kegiatan pemasaran
 Berusaha di bidang jasa
 Melakukan usaha-usaha optimalisasi aset yang dimiliki
Perseroan
 Jasa penunjang lainnya termasuk pendidikan, penelitian
dan pengembangan sejalan dengan maksud dan tujuan
Perseroan, baik yang dilakukan sendiri maupun kerja
sama dengan pihak lain.
 Perseroan memiliki bidang usaha di bidang industri
farmasi, yang didukung oleh manufaktur, research &
development, pemasaran, distribusi, ritel, laboratorium
klinik dan klinik kesehatan.
PT Kimia Farma Trading & Distribution, yang bergerak di
bidang perdagangan dan distribusi baik obat maupun alat
kesehatan. Saat ini Perseroan memiliki 46 Cabang KFTD
yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia;
PT Kimia Farma Apotek, bergerak di bidang ritel farmasi
dan yang terbesar dari kekuatan jaringan apotek di
Indonesia. 
Perseroan memiliki lebih dari 560 Apotek Kimia Farma
yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Pada tahun
2012, Perseroan mulai membuka konsep bisnis ritel baru
yaitu dengan konsep One Stop Healthcare
Solution (OSHcS) yaitu layanan kesehatan dari praktek
dokter/klinik kesehatan, laboratorium klinik hingga apotek
semuanya dilayani dalam satu atap secara terintegrasi.
Entitas Kegiatan Utama

PT Kimia Farma (Persero) Tbk (Holding) Manufaktur, Research & Development, Pemasaran

PT Kimia Farma Trading & Distribution Perdagangan dan Distribusi

PT Kimia Farma Apotek Ritel Farmasi, Klinik Kesehatan, Laboratorium Klinik

PT Sinkona Indonesia Lestari Manufaktur dan Pemasaran


Visi
Menjadi perusahaan
Healthcare pilihan utama
yang terintegrasi dan
menghasilkan nilai yang Missi
berkesinambungan. 1. Melakukan aktivitas usaha di
bidang-bidang industri kimia dan
farmasi, perdagangan dan jaringan
distribusi, retail farmasi dan layanan
kesehatan serta optimalisasi aset
2. Mengelola perusahaan secara Good
Corporate Governance dan
operational excellence didukung
oleh SDM profesional
3. Memberikan nilai tambah dan
manfaat bagi seluruh stakeholder
Permasalahan
Skandal Manipulasi Laporan
PT Kimia Farma adalah salah satu produsen obat-
Keuangan PT. Kimia Farma Tbk obatan milik pemerintah di Indonesia. Pada audit
tanggal 31 Desember 2001, manajemen Kimia
Farma melaporkan adanya laba bersih sebesar Rp
132 milyar, dan laporan tersebut di audit oleh Hans
Tuanakotta & Mustofa (HTM). Akan tetapi,
Kementerian BUMN dan Bapepam menilai bahwa
laba bersih tersebut terlalu besar dan mengandung
unsur rekayasa. Setelah dilakukan audit ulang,
pada 3 Oktober 2002 laporan keuangan Kimia
Farma 2001 disajikan kembali (restated), karena
telah ditemukan kesalahan yang cukup mendasar.
Pada laporan keuangan yang baru, keuntungan
yang disajikan hanya sebesar Rp 99,56 miliar, atau
lebih rendah sebesar Rp 32,6 milyar, atau 24,7%
dari laba awal yang dilaporkan. Kesalahan itu
timbul pada unit Industri Bahan Baku yaitu
kesalahan berupa overstated penjualan sebesar Rp
2,7 miliar, pada unit Logistik Sentral
berupa overstatedpersediaan barang sebesar Rp
23,9 miliar, pada unit Pedagang Besar Farmasi
berupa overstated persediaan sebesar Rp 8,1
Kesalahan penyajian yang berkaitan dengan persediaan timbul
karena nilai yang ada dalam daftar harga persediaan
digelembungkan. PT Kimia Farma, melalui direktur produksinya,
menerbitkan dua buah daftar harga persediaan (master prices)
pada tanggal 1 dan 3 Februari 2002. Daftar harga per 3
Februari ini telah digelembungkan nilainya dan dijadikan dasar
penilaian persediaan pada unit distribusi Kimia Farma per 31
Desember 2001. Sedangkan kesalahan penyajian berkaitan
dengan penjualan adalah dengan dilakukannya pencatatan
ganda atas penjualan. Pencatatan ganda tersebut dilakukan
pada unit-unit yang tidak disampling oleh akuntan, sehingga
tidak berhasil dideteksi. Berdasarkan penyelidikan Bapepam,
disebutkan bahwa KAP yang mengaudit laporan keuangan PT
Kimia Farma telah mengikuti standar audit yang berlaku,
namun gagal mendeteksi kecurangan tersebut. Selain itu, KAP
tersebut juga tidak terbukti membantu manajemen melakukan
kecurangan tersebut.
Selanjutnya diikuti dengan pemberitaan di harian Kontan yang
menyatakan bahwa Kementerian BUMN memutuskan
penghentian proses divestasi saham milik Pemerintah di PT KAEF
setelah melihat adanya indikasi penggelembungan keuntungan
(overstated) dalam laporan keuangan pada semester I tahun
2002. Dimana tindakan ini terbukti melanggar Peraturan
Bapepam No.VIII.G.7 tentang Pedoman Penyajian Laporan
Keuangan poin 2 – Khusus huruf m – Perubahan Akuntansi dan
Kesalahan Mendasar poin 3) Kesalahan Mendasar, sebagai
berikut:
“Kesalahan mendasar mungkin timbul dari
kesalahan perhitungan matematis, kesalahan
dalam penerapan kebijakan akuntansi, kesalahan
interpretasi fakta dan kecurangan atau kelalaian.
Dampak perubahan kebijakan akuntansi atau
koreksi atas kesalahan mendasar harus
diperlakukan secara retrospektif dengan melakukan
penyajian kembali (restatement) untuk periode
yang telah disajikan sebelumnya dan melaporkan
dampaknya terhadap masa sebelum periode sajian
sebagai suatu penyesuaian pada saldo laba awal
periode. Pengecualian dilakukan apabila dianggap
tidak praktis atau secara khusus diatur lain dalam
ketentuan masa transisi penerapan standar
akuntansi keuangan baru”.
Keterkaitan Akuntan Terhadap Skandal
PT Kimia Farma Tbk.

30 Juni 2002
Sudah ditemukan kesalahan
31 Desember 2001
Belum ditemukan kesalahan
Keterkaitan Akuntan Terhadap Skandal
PT Kimia Farma Tbk.

Akuntan publik Hans Tuanakotta & Mustofa


ikut bersalah dalam manipulasi laporan
keuangan, karena sebagai auditor
independen akuntan publik Hans
Tuanakotta & Mustofa (HTM) seharusnya
mengetahui laporan-laporan yang
diauditnya itu apakah berdasarkan laporan
fiktif atau tidak.
Keterkaitan Manajemen Terhadap Skandal
PT Kimia Farma Tbk.

Mantan direksi PT Kimia Farma Tbk. Telah terbukti melakukan


pelanggaran dalam kasus dugaan penggelembungan (mark
up) laba bersih di laporan keuangan perusahaan milik negara
untuk tahun buku 2001.

Perusahaan farmasi terbesar di Indonesia itu telah


mencatatkan laba bersih 2001 sebesar Rp 132,3 miliar.
Terbukti setelah dilakukan audit ulang, laba bersih 2001
seharusnya hanya sekitar Rp 100 miliar.

Untuk itu, perlu dilaksanakan rapat umum pemegang saham


luar biasa sebagai bentuk pertanggungjawaban manajemen
kepada publik. Kesalahan ini merupakan kesalahan
manajemen lama.
Kesalahan Pencatatan Laporan Keuangan
Kimia Farma Tahun 2001

Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) menilai


kesalahan pencatatan dalam laporan keuangan PT Kimia
Farma Tbk. tahun buku 2001 dapat dikategorikan sebagai
tindak pidana di pasar modal. Kesalahan pencatatan itu
terkait dengan adanya rekayasa keuangan dan
menimbulkan pernyataan yang menyesatkan kepada
pihak-pihak yang berkepentingan.

HTM sendiri telah mengoreksi laba bersih Kimia Farma


tahun buku 2001 menjadi Rp 99 milliar. Dalam RUPS,
akhirnya pemegang saham Kimia Farma secara aklamasi
menyetujui tidak memakai lagi jasa HTM sebagai akuntan
publik.
Dampak Terhadap Profesi Akuntan

Kejadian manipulasi pencatatan laporan


keuangan yang menyebabkan dampak yang
luas terhadap aktivitas bisnis yang
tidak fair membuat pemerintah campur
tangan untuk membuat aturan yang baru
yang mengatur profesi akuntan dengan
maksud mencegah adanya praktik-praktik
yang akan melanggar etika oleh para
akuntan publik.
Standar Perilaku Etis Akuntan Manajemen Menurut
IMA (Institute of Management Accountants)

Kompetensi

Confidentiality (Kerahasiaan)

Integrity (integritas)

Objective of Management Accountant


Standar Perilaku Etis Akuntan Manajemen Menurut
IMA (Institute of Management Accountants)

Kompetensi
• Artinya dia harus memelihara pengetahuan dan
keahlian yang sepantasnya, mengikuti hukum,
peraturan dan standar teknis, dan membuat laporan
yang jelas dan lengkap berdasarkan informasi yang
dapat dipercaya dan relevan.
Confidentiality (Kerahasiaan)
• Kerahasian harus terdefinisi dengan baik, dan
prosedur untuk menjaga kerahasiaan informasi harus
diterapkan secara berhati-hati, khususnya untuk
komputer yang bersifat standalone atau tidak
terhubung ke jaringan. Aspek penting dari kerahasiaan
adalah pengidentifikasian atau otentikasi terhadap
user. Identifikasi positif dari setiap user sangat penting
untuk memastikan efektivitas dari kebijakan yang
menentukan siapa saja yang berhak untuk mengakses
Standar Perilaku Etis Akuntan Manajemen
Menurut IMA (Institute of Management
Accountants)

Integrity (integritas)

• Integritas (integrity) adalah perlindungan terhadap sistem dari


perubahan yang tidak terotorisasi, baik secara sengaja maupun
secara tidak sengaja.

Objective of Management Accountant (Tujuan dari


Akuntansi Manajemen)
• Tujuan dari Akuntansi Manajemen adalah profesi yang
melibatkan bermitra dalam keputusan manajemen membuat,
merancang perencanaan dan kinerja sistem manajemen, dan
menyediakan keahlian dalam melalui laporan keuangan dan
kontrol untuk membantu manajemen dalam perumusan dan
implementasi strategi organisasi.
Tindakan-tindakan yang terkait dengan
penyimpangan dalam aspek menurut IMA

Merupakan Creative Kecurangan

WHISTLE BLOWING

CREATIVE ACCOUNTING

Fraud (kecurangan)
Tindakan yang Accounting (Fraud) sebagai
dilakukan adalah praktek suatu tindak
seorang atau akuntansi yang kesengajaan
beberapa mengikuti untuk
karyawan untuk peraturan dan menggunakan
membocorkan undang-undang sumber daya
kecurangan yang diperlukan, perusahaan
perusahaan tetapi secara tidak
kepada pihak menyimpang wajar dan salah
lain. dari standar apa menyajikan
Whistle blowing yang mereka fakta untuk
dibagi menjadi berniat untuk memperoleh
dua yaitu : menyelesaikan keuntungan
• Whistle Blowing
pribadi.
internal
• Whistle Blowing
eksternal
Hubungan teori tingkat kesadaran dengan kasus
PT KIMIA FARMA Tbk.

H ew
Man ani..?
Tran usiawi..?
send
enta
l..?
Hubungan teori tindakan dengan kasus
PT KIMIA FARMA Tbk.

Egoism
e
Hubungan teori Keutamaan dengan kasus
PT KIMIA FARMA Tbk.

Manusia Manusia
HINA..? UTAMA..?

Anda mungkin juga menyukai