Disusun Oleh:
SWOT MATRIX
The Strengths-Weaknesses-Opportunities-Threats (SWOT) Matrix adalah alat pencocokan
penting yang membantu manajer mengembangkan empat jenis strategi: SO (strengths
opportunities) strategies, WO (weaknesses-opportunities) strategies, ST (strengths-threats)
strategies, and WT (weaknessesthreats) strategies
Berikut ini merupakan SWOT MATRIX pada PT Pirydam Farma Tbk. :
SPACE MATRIX
SPACE Matrix merupakan Matriks yang terdiri dari kerangka 4 kuadran yang
mengindikasikan apakah agresif, konservatif, defensif, atau strategi kompetitif yang paling
sesuai untuk Pyridam Farma
Total 4
Total 4
Total -1.75
Total -2.25
Dari matriks diatas dapat diketahui sumbu X dan Y nya sebagai berikut:
Sumbu X = Rata- rata score keungguluan kompetitif + rata-rata score kekukatan industri
adalah 2.25
Selanjutnya adalah menentukan Relative Market Share Position (RMSP) atau posisi pangsa
pasar relatif masing-masing segmen terhadap pangsa pasar (atau pendapatan) yang
dipegang oleh perusahaan saingan terbesar dalam industri itu. Dalam hal ini, berdasarkan
data IMS Health pemegang pasar terbesar industri farmasi adalah PT. Kalbe Farma Tbk
dan untuk perdagangan alat kesehatan dipegang oleh PT. Enseval Putra Mega Trading Tbk
(diambil dari berbagai sumber).
Penjualan Farmasi & Jasa Alat Kesehatan
Maklon
Kompetitor Dominan:
Langkah berikutnya adalah menentukan Industry Sales Growth Rate (ISGR) atau tingkat
pertumbuhan penjualan industri yang terkait dengan masing-masing segmen produksi.
Berdasarkan data dari Reuters, ISGR untuk industri farmasi dan perdagangan alat
kesehatan adalah sebagai berikut:
Jenis Industri ISGR
Berdasarkan data-data di atas, berikut ini adalah BCG Matrix untuk memposisikan masing-
masing segmen usaha yang dimiliki oleh PT. Pyridam Farma Tbk:
Dari BCG Matrix yang telah dibuat, terlihat bahwa kedua segmen usaha yang dimiliki oleh
PT. Pyridam Farma Tbk berada pada kuadran I atau kategori Question Mark yang artinya
berada pada industri yang memiliki tingkat pertumbuhan tinggi namun masih memiliki
pangsa pasar yang rendah. Strategi yang dapat ditempuh oleh manajemen PT. Pyridam
Farma Tbk adalah dengan memperkuat kedua segmen produksi tersebut melalui penetrasi
pasar, pengembangan pasar, atau pengembangan produk.
Memasarkan produk baru adalah salah satu strategi Perseroan untuk dapat terus
mengembangkan bisnisnya. Tahun 2017, Perseroan meluncurkan 8 produk baru yakni
Betaris Krim, Phenitin Injeksi, RZ-20 Sirup, Pyrabal Kapsul, Strovac Kapsul, Asam
Fusidat Krim, Azithromycin Kaplet dan Loratadine Kaplet. Untuk peningkatan kualitas
dan kuantitas sumber daya manusianya, Perseroan melakukan pendidikan dan pelatihan
secara berkala dan berkesinambungan kepada para tenaga Penjualan serta karyawan
lainnya sesuai bidang tugasnya.
Dilihat dari sisi rasio, PT Pyridam Farma memiliki debt to equity ratio yang menurun dari
tahun 2016 ke 2017 terakhir yakni dari 58.34% menjadi 46.58%. Hal ini menandakan
artinya kegiatan perusahaan tidak dibiayai oleh kreditor (pemberi hutang) dan berasal
sumber keuangannya sendiri. Selain itu, debt to asset ratio menunjukan bahwa perusahaan
mengalami penurunan yakni dari 36.84% menjadi 31.78%. Hal ini menunjukan bahwa
31.78% asetnya dibiayai oleh hutang dan sisanya dibiayai oleh modal.
Sejak tahun 2006, T Pyridam Farma, Tbk. juga telah mengembangkan penjualan ekspor.
Filipina yang menjadi sasaran ekspor pertama dikarenakan pasarnya yang belum jenuh.
Perjanjian dengan perseroan distributor utama di Filipina kemudian ditandatangani dan PT
Pyridam Farma Tbk. kemudian meningkatkan investasi untuk menambah kapasitas guna
memproduksi minuman berenergi M-150 dalam bentuk bubuk dan produk-produk lain
dimasa mendatang, dibawah kerja sama dengan PT Osotspa ABC Indonesia. Selain itu
Sejak tahun 2011 perusahaan juga telah memiliki pabrik sendiri di kabupaten Cianjur.
Meskipun, pertumbuhan industri farmasi pada tahun lalu hanya mencapai 7%. Namun, pada
tahun ini industri farmasi diprediksi mampu mencapai pertumbuhan paling tidak 10%. Hal
ini disebabkan mulai membaiknya situasi perekonomian, ditambah dengan proyeksi bahwa
industri kesehatan akan gemilang di tahun ini dan seterusnya.
Dari posisi diatas maka strategi yang dapat diambil PT Pyridam Farma Tbk diantaranya
dapat berupa:
a) Market Development
b) Market Penetration
c) Product Development
d) Forward Integration
e) Backward Integration
f) Horizontal Integration
g) Related Diversification
Langkah kongkrit yang dapat diambil PT Pyridam Farma dalam rangka menjalankan strategi-
strategi diatas diantaranya: mengakuisisi salah satu perusahaan herbal di Indonesia,
melakukan penelitian terhadap bahan baku hayati dalam negeri untuk menghasilkan produk
baru baik obat resep/bebas maupun obat herbal, mengakuisisi vendor penyedia bahan baku
lokal untuk mengembangkan industri kimia hulu dalam negeri sekaligus mengurangi impor
bahan baku, meluncurkan produk inovator baru berkualitas ekspor yang belum dimiliki oleh
produsen lain khususnya di bidang obat resep dan produk nutrisi dan membuat legal system
yang ketat dan melakukan ekspansi bisnis ke wilayah Asia dan Afrika melalui kolaborasi
berbentuk joint venture dengan perusahaan asing bertaraf internasional.