Anda di halaman 1dari 15

BISNIS MODEL CANVAS

“APOTEK KIMIA FARMA”

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Maternitas II


Dengan Dosen Pengampu: Muhammad Afrizal Ananta, SE.,MM

KELOMPOK 2 :

1. DWI FEBRIYANTI (1914314201040)


2. HUSNUR ROBBANI (1914314201046)
3. KHUNATUL IQFIYAH (1914314201049)
4. UUT FEBY RASTANTI (1914314201067)
5. VINA KUSUMAWATI (1914314201069)

S1 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MAHARANI MALANG

2020-2021
PROFIL USAHA

A. LATAR BELAKANG USAHA


1. SEJARAH KIMIA FARMA

PT. Kimia Farma Apotek, adalah anak perusahaan yang dibentuk


oleh Kimia Farma untuk mengelola Apotek-apotek milik perusahaan yang
ada, dalam upaya meningkatkan kontribusi penjualan untuk memperbesar
penjualan konsolidasi PT. Kimia Farma Tbk. PT Kimia Farma Apotek
(KFA) adalah anak perusahaan Perseroan yang didirikan berdasarkan akta
pendirian tanggal 4 Januari 2003.

Kimia Farma adalah perusahaan industri farmasi pertama di


Indonesia yang didirikan oleh Pemerintah Hindia Belanda tahun 1817.
Nama perusahaan ini pada awalnya adalah NV Chemicalien Handle
Rathkamp & Co. Berdasarkan kebijaksanaan nasionalisasi atas eks
perusahaan Belanda di masa awal kemerdekaan, pada tahun 1958,
Pemerintah Republik Indonesia melakukan peleburan sejumlah perusahaan
farmasi menjadi PNF (Perusahaan Negara Farmasi) Bhinneka Kimia
Farma. Kemudian pada tanggal 16 Agustus 1971, bentuk badan hukum
PNF diubah menjadi Perseroan Terbatas, sehingga nama perusahaan
berubah menjadi PT Kimia Farma (Persero).
Pada tanggal 4 Juli 2001, PT Kimia Farma (Persero) kembali
mengubah statusnya menjadi perusahaan publik, PT Kimia Farma
(Persero) Tbk, dalam penulisan berikutnya disebut Perseroan. Bersamaan
dengan perubahan tersebut, Perseroan telah dicatatkan pada Bursa Efek
Jakarta dan Bursa Efek Surabaya (sekarang kedua bursa telah merger dan
kini bernama Bursa Efek Indonesia). Berbekal pengalaman selama
puluhan tahun, Perseroan telah berkembang menjadi perusahaan dengan
pelayanan kesehatan terintegrasi di Indonesia. Perseroan kian
diperhitungkan kiprahnya dalam pengembangan dan pembangunan
bangsa, khususnya pembangunan kesehatan masyarakat Indonesia.
Berdasarkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya Nomor AHU-
0017895.AH.01.02 Tahun 2020 tanggal 28 Februari 2020 dan Surat
Nomor AHU-AH.01.03-0115053 tanggal 28 Februari serta tertuang dalam
Akta isalah RUPSLB Nomor 18 tanggal 18 September 2019, terjadi
perubahan nama perusahaan yang semula PT Kimia Farma (Persero) Tbk
menjadi PT Kimia Farma Tbk, efektif per tanggal 28 Februari 2020.

2. INFO PEMILIK KIMIA FARMA


a) Verdi Budidarmo - Direktur Utama

Ditunjuk sebagai Direktur Utama untuk periode pertama


berdasarkan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa
(RUPSLB) Tahun Buku 2018 pada tanggal 18 September 2019 dan
meneruskan masa jabatan sampai dengan RUPS Tahun Buku 2021 dimana
sebelumnya menjabat sebagai Direktur Produksi Supply Chain. Rangkap
jabatan saat ini sebagai Komisaris PT Phapros (2019 - sekarang).
Menyelesaikan pendidikan profesi apoteker di Fakultas Farmasi
Universitas Gadjah Mada Yogyakarta tahun 1995 setelah meraih gelar
sarjana di bidang farmasi pada universitas yang sama. Sebelumnya pernah
menduduki jabatan strategis di Kimia Farma Group, di antaranya Direktur
Utama PT Kimia Farma Sungwun Pharmacopia (2016-2017), General
Manager Business Development PT Kimia Farma (Persero) Tbk (2014 -
2016), Manager Klinik PT Kimia Farma Apotek (2014), dan Manager
SBU (Strategic Business Unit) Kimia PT Kimia Farma (Persero) Tbk
(2013 - 2014).

b) Pardiman - Direktur Keuangan


Ditunjuk sebagai Direktur Keuangan untuk periode pertama
berdasarkan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa
(RUPSLB) Tahun Buku 2018 pada tanggal 18 September 2019 untuk
menjabat sampai dengan RUPS Tahun Buku 2024. Meraih gelar magister
di bidang manajemen dari Universitas Diponegoro setelah mendapat gelar
sarjana Ekonomi Manajemen dari Universitas Diponegoro. Beberapa
jabatan yang pernah diemban sebelumnya adalah Direktur Keuangan PT
Bio Farma (Persero), Direktur Keuangan Perum BULOG (2017-2018),
Direktur Keuangan PT Petrokimia Gresik (2016-2017) dan Direktur PT
Bank BRI Syariah Tbk (2015-2016).

c) Dharma Syahputra - Direktur Umum & Human Capital


Ditunjuk sebagai Direktur Umum & Human Capital untuk periode
pertama berdasarkan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)
Tahun Buku 2018 pada tanggal 7 Mei 2019 untuk menjabat sampai
dengan RUPS Tahun Buku 2024. Menyelesaikan pendidikan HR
Executive Program di University of Michigan. Sebelumnya, meraih gelar
Master of Management di Universitas Gadjah Mada dan Teknik Industri,
STT Telkom Indonesia. Jabatan yang pernah dilaksanakan adalah VP of
Human Capital Development, PT Telkom Indonesia (2016-2019), VP
Human Capital Strategic Managemet, PT Telkomsel (2012-2016) dan VP
Human Capital Management, PT Graha Sarana Duta (2010-2012).

d) Andi Prazos - Direktur Produksi & Supply Chain


Ditunjuk sebagai Direktur Produksi & Supply Chain untuk periode
pertama berdasarkan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar
Biasa (RUPSLB) Tahun Buku 2018 pada tanggal 18 September 2019
untuk menjabat sampai dengan RUPS Tahun Buku 2024 dimana
sebelumnya telah ditunjuk menjadi Direktur Pengembangan Bisnis
berdasarkan Keputusan RUPS tertanggal 7 Mei 2019.

e) Imam Fathorrahman - Direktur Pengembangan Bisnis


Ditunjuk pertama kali sebagai Direktur Pengembangan
Bisnis Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB)
Tahun Buku 2018 pada tanggal 18 September 2019 untuk menjabat
sampai dengan RUPS Tahun Buku 2024.

3. STRUKTUR ORGANISASI

4. RUANG LINGKUP USAHA


a) Kegiatan Bisnis Perusahaan Induk
PT Kimia Farma (Persero) Tbk merupakan pioneer dalam industri
farmasi Indonesia yang telah berkembang menjadi perusahaan yang
menyediakan pelayanan kesehatan. Kimia Farma memiliki bidang usaha
utama yaitu : Manufaktur Farmasi yang didukung oleh Riset dan
Pengembangan, Distribusi dan Perdagangan, Pemasaran, Ritel Farmasi,
Laboratorium Klinik dan Klinik Kesehatan.
PT. Kimia Farma Apotek, adalah anak perusahaan yang dibentuk
oleh Kimia Farma untuk mengelola Apotek-apotek milik perusahaan yang
ada, dalam upaya meningkatkan kontribusi penjualan untuk memperbesar
penjualan konsolidasi PT. Kimia Farma Tbk.
b) Kegiatan Manufaktur Farmasi

Kegiatan usaha manufaktur farmasi memproduksi obat jadi dan obat


herbal, iodium, kina serta produk-produk turunannya dan minyak nabati.
Hasil produksi yang di buat oleh Pabrik Farmasi perusahaan baik produk
obat-obat kimia, Formulasi dan herbal, dibagi dalam 6 (enam) lini produksi
yaitu etikal, obat bebas, generik, narkotika, lisensi dan bahan baku. Kimia
Farma berkomitmen untuk memastikan pasokan obat generik yang tetap ke
pasar.

B. PERKEMBANGAN USAHA
1. Distribusi Perdagangan

Kegiatan distribusi dilaksanakan oleh PT Kimia Farma Trading &


Distribution (KFTD), anak perusahaan yang bertugas untuk
mendistribusikan produk-produk farmasi yang diproduksi PT Kimia
Farma (Persero) Tbk ke channel-channel yang tersebar ke seluruh
nusantara.
Jalur distribusi Kimia Farma diawali dari Pabrik Kimia Farma
yang kemudian disalurkan kepada Pedagang Besar Farmasi (PBF).
Selanjutnya, PBF akan menyalurkan atau mendistribusikan obat tersebut
kepada Apotek, Instalasi Farmasi Dumah Sakit, Balai Pengobatan dan
Toko Obat
Khusus untuk sediaan farmasi berupa narkotika dan psikotropika
memiliki jalur distribusi khusus. Untuk narkotika hanya bisa disalurkan
dari Industri Farmasi kepada Pedagang Besar Farmasi tertentu, Apotek,
sarana penyimpanan sediaan farmasi pemerintah tertentu, dan Rumah
Sakit. Kemudian dilanjutkan dari PBF disalurkan kepada PBF tertentu
lainnya, apotek, dan lembaga ilmu pengetahuan.

2. Perdagangan Internasional
PT Kimia Farma (Persero) Tbk telah melakukan ekspansi bisnisnya
tidak hanya di tingkat nasional tapi juga mulai memasuki perdagangan di
pasar internasional. Produk-produk Kimia Farma yang mencakup sediaan
farmasi serta bahan baku obat telah memasuki pasar di negara Belanda,
Cina, Amerika Serikat, India, Irlandia, Australia, Afganistan, Malaysia,
Singapore, dan negara lainnya.

Tidak hanya memperluas jaringan ritel farmasi di berbagai wilayah


di Indonesia, kini, Kimia Farma mulai merambah industri farmasi di Arab
Saudi dengan mengakuisisi saham Dawaa Medical Limited Company
(Dawaa), salah satu anak perusahaan Marei Bin Mahfouz (MBM) Group
yang bergerak di bidang kesehatan. Ekspansi bisnis Kimia Farma ke luar
negeri, khususnya di Arab Saudi dan Middle East and North Africa
(MENA) sebagai strategi pengembangan bisnis dan pasar dalam
meningkatkan benefit bagi para stakeholder.

Untuk menjalankan kegiatan perdagangan atau wholesale farmasi,


kosmetik, alat medis dan pengelolaan apotek (ritel), Dawaa didukung oleh
jaringan apotek sebanyak 31 gerai, yang terdiri atas 10 gerai di Mekah dan
21 gerai di Jeddah. Disamping itu, terdapat 2 Distributor Center di Mekah
dan Jeddah.

3. Ritel Farmasi
Kegiatan usaha Perseroan di bidang ritel farmasi, klinik kesehatan,
dan laboratorium diagnostik secara fokus dikelola oleh Anak Perusahaan,
PT Kimia Farma Apotek (KFA).
Pada 2014 lalu, Kimia Farma  telah mendirikan sekitar 105 apotek
baru. Perusahaan ini memiliki 617 apotek di seluruh Indonesia. Sebanyak
113 terletak di Jawa dan Sumatera, 51 di Bali dan Nusa Tenggara, 59 di
Kalimantan dan 71 di Sulawesi, Maluku dan Papua. Pada tahun 2018
mendatang, Kimia Farma menargetkan akan memiliki 1.000 apotek dan
klinik. Perusahaan farmasi ini juga akan  menambah dua apotek di
Malaysia pada tahun ini. Bekerja sama dengan perusahaan farmasi asal
Malaysia yaitu Averroes Pharmaceutical, Sdn, Bhd. Sebelumnya, kedua
perusahaan itu telah mendirikan apotek KF-Averroes di Shah Alam, Kuala
Lumpur, Malaysia pada 2013. Usaha apotek dijalankan oleh anak usaha
perseroan yaitu PT Kimia Farma Apotek.

Hingga Agustus 2020, Perseroan telah memiliki 11 fasilitas


produksi, 1.266 jaringan Apotek, 565 Klinik Kesehatan, 74 Laboratorium
Klinik, 3 Klinik Kecantikan, 10 Optik yang tersebar di seluruh Indonesia.
Selain itu melengkapi portofolio bisnis Perseroan terdapat 55 laboratorium
diagnostik yang dikelola oleh PT Kimia Farma Diagnostika, sebagai anak
perusahaan dari PT Kimia Farma Apotek.

C. PRODUK USAHA

Berikut beberapa produk usaha kimia farma:

 Ethical  Antitrombotik
 Analgesic  Antiseptic
 Vitamin Supplements  Antiretroviral
 Cardiac Therapy  Generics Antihypertensives
 Radiopharmaka  Antihyperlipidemic
 Laxative  Antihemoroid
 Skin Remedies  Antigout
 Cough and Influenza  Anti Epilepsy
 Corticosteroid  Rehydration
 Bronchodilator  Antidiarrhoeal
 Cephalosporin  Antibiotics
 Antivirus  Anti Asthma
 Antivertigo  Anti Allergy
 Narcotic  Anti Tuberculosis
 Anti Systemic Mycotic, Anti
Malaria
 Antifungal
 Anti-emetic
 Anti Diureti
 Anti Diabetes
 Anti Depressant
 Antiemetic and Antinausea
 Anti Anxiety
 Anti Amoebic
 Analgesic
 Anthelmintic
 Antacid
 Anti Anemia
 Anti Hemorrhoidal
 Others (Raw Materials, OTC
Herbal & ID, Cosmetics &
Body Care)

D. LAYANAN USAHA
PT Kimia Farma Apotek (KFA) adalah anak perusahaan Perseroan
yang didirikan berdasarkan akta pendirian tanggal 4 Januari 2003. KFA
menyediakan layanan kesehatan yang terintegrasi meliputi layanan farmasi
(apotek), klinik kesehatan, laboratorium klinik dan optik, dengan konsep
One Stop Health Care Solution (OSHcS) sehingga semakin memudahkan
masyarakat mendapatkan layanan kesehatan berkualitas.
Dipenghujung tahun 2015, Apotek Kimia Farma kembali
meluncurkan Customer Loyalty Program, yaitu Kimia Farma Experience,
“Sehat Bersama Kimia Farma”. Acara dilaksanakan oleh seluruh Dewan
Komisaris, Direksi, dan Apoteker Kimia Farma, secara serentak di 725
Apotek Kimia Farma yang tersebar di seluruh Indonesia. Selain itu, pada
Kimia Farma Experience ini juga dilaksanakan kegiatan homecare, dimana
seluruh apoteker Kimia Farma mengadakan kunjungan kerumah pasien
dan memberikan konseling, informasi, dan edukasi cara penggunaan obat
yang baik kepada para pelanggan loyal dan berkebutuhan khusus, salah
satunya pasien dengan penyakit degeneratif (kolesterol, diabetes,
hipertensi, dsb).
PT Kimia Farma Apotek (KFA) selaku pengelola apotek Kimia
Farma mengembangkan diri dalam layanan digital. Tepat di tanggal 4
Januari 2017, Apotek Kimia Farma meluncurkan dua portal baru di lini
digital, yaitu e-commerce dan Go-Mart. E-Commerce Apotek Kimia
Farma dapat diakses oleh pelanggan melalui kimiafarmaapotek.co.id.
Sebagai langkah awal, layanan e-commerce menjangkau pelanggan di area
Jakarta dan sekitarnya. Dalam kerjasamanya dengan Go-Mart, pelanggan
dapat memanfaatkan smartphonenya dan menitipkan pembelanjaan obat
dan produk kesehatannya di Kimia Farma Apotek melalui fitur Go-Mart.
Layanan ini dapat diakses pelanggan yang berada di Jabodetabek,
Bandung, Surabaya, Bali dan Makassar dengan lebih dari 250 pilihan
lokasi Apotek Kimia Farma.

Apotek Kimia Farma Luncurkan Layanan Drive Thru Pertama di


Indonesia. Apotek Kimia Farma 11 di jl. Supratman, Kota Bandung,
berinovasi dengan membuka layanan drive thru pertama di Indonesia.
layanan drive thru diluncurkan untuk menyukseskan program PSBB
selama pandemi virus corona.
Dengan drive trhu make belanja obat lebih praktis dan nyaman
tanpa ribet parkir mobil. Selain itu bisa mengurangi antrian di apotek
sebagai salah satu langkah physical distancing. Pelanggan bisa
mendapatkan rata-rata waktu pelayanan untuk non resep maksimal 5
menit. Perharinya Apotek kimia farma drive thru melayani 40-50 mobil.
E. EVALUASI USAHA (BISNIS MODEL CANVAS)
PENUTUP
DOKUMENTASI
SUMBER INFORMASI

Website Kimia Farma : https://kimiafarma.co.id/

Anda mungkin juga menyukai