ANALISA DATA
Pemasangan ventilator
Resiko syok
6. DS : KLL Gangguan
DO : integritas
- terdapat luka berat Trauma wajah jaringan lunak kulit/jaringan
dimata sebelah kanan b.d faktor
- terdapat luka sobek dari Luka robek terbuka mekanis (D.
mata kanan hingga ke 0129)
pelipis Gangguan integritas kulit/jaringan
- terdapat bengkak di
mata, pipi dan rahang
- terdapat perdarahan
aktif diluka
Nama Px : Nn. R Tanggal : 3 November 2023
No. RM : 11595678
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Bersihan jalan napas tidak efektif b.d benda asing dalam jalan napas (D.0001)
2. Pertukaran gas tidak efektif b.d ketidak seimbangan ventilasi perfusi (D.0003)
3. Risiko perfusi sereberal tidak efektif (D.0017)
4. Gangguan ventilasi spontan b.d kelelahan otot napas (D.0004)
5. Risiko syok d.d perdarahan aktif pada luka (D.0039)
6. Gangguan integritas kulit/jaringan b.d faktor mekanis (D. 0129)
INTERVENSI
DIAGNOSA
NO KRITERIA HASIL EKSPETASI INTERVENSI
KEPERAWATAN
1. Bersihan jalan SLKI : Meningkat SIKI :
napas tidak efektif Setelah dilakukan tindakan
Manajemen Jalan Napas (1.01011)
b.d benda asing keperawatan selama 6 jam
Manajemen Jalan Napas Buatan (1.01012)
dalam jalan napas bersihan jalan napas
a) Observasi
(D.0001) meningkat dengan kriteria
1. Monitor pola napas (frekuensi, kedalaman,
hasil:
usaha napas)
Tanggal/ Tanggal
DX Implementasi Paraf Evaluasi Paraf
waktu /waktu
Bersihan jalan 3/11/2023 1. Memonitor pola napas : pola 3/11/2023 DS :
napas tidak napas teratur, irama napas DO :
efektif b.d benda normal, suara napas gurgling - suara napas vesikular
asing dalam jalan RR : 22x / menit, SPO2 : 97% - obstruksi berupa darah
napas (D.0001) 2. Memonitor bunyi napas berkurang
tambahan : auskultasi paru - penggunaan jalan napas
3. Memonitor posisi selang ETT buatan : oropharyngeal tube
4. Mempertahankan kepatenan dan endotracheal tube
jalan napas: posisi jaw thrust - RR : 20x / menit (terpasang
dicurigai trauma cervical ventilator mode PCV)
dengan memasang cervical - SPO2 : 97% (terpasang
collar ventilator mode PCV)
5. Melakukan penghisapan lendir A : Bersihan jalan napas tidak
< 15 detik : suction darah yang efektif teratasi sebagian
menyumbat jalan napas P : lanjutkan intervensi no :
6. Memberikan oksigen : 1. Monitor pola napas
terpasang ventilator mode (frekuensi, kedalaman,
PCV usaha napas)
7. Memasang OPA : untuk 2. Monitor bunyi napas
mencegah ETT tergigit tambahan (mis. gurgling,
wheezing, ronki, dll)
3. monitor posisi selang ETT
4. Pertahankan kepatenan
jalan napas (jaw thrust jika
curiga trauma cervical)
5. Lakukan penghisapan
lendir < 15 detik
6. Berikan oksigen
7. Pasang OPA untuk
mencegah ETT tergigit
Gangguan 3/11/2023 1. Memonitor frekuensi, irama, 3/11/2023 S:
pertukaran gas kedalaman, dan upaya napas : O:
b.d RR : 22 x/menit, pola napas - Hasil Analisa Gas Darah:
ketidakseimbang cepat dangkal (Asidosis respiratorik
an ventilasi- 2. Memonitor saturasi oksigen : Respiratorik)
perfusi (D.0003) SPO2 : 97% Ph : 7,28
3. Memonitor nilai AGD : pC02 : 35,0 mmHg
- pH : 7,31 pO2 : 208,3 mmHg
- pCO2 : 25,9 mmHg HCO3 : 16,7 mmol/L
- pO2 : 245,9 mmHg BE : -10,2 mmol/L
- HCO3 : 13,1 mmol/L - GCS 112
4. Memantauan interval respirasi - RR : 20x / menit
sesuai kondisi : pemantauan - TD : 113/62 mmHg
TTV setiap jam - SPO2 : 99%
5. Mendokumentasi hasil - N : 65x / menit
pemantauan : dokumentasi di - Hb : 9,3 g/dL
lembar observasi IGD P1 A : gangguan pertukaran gas
4. Menginformasikan hasil teratasi sebagian
pemantauan : KIE keluarga P : lanjutkan intervensi no :
pasien 1. Monitor frekuensi, irama,
kedalaman, dan upaya
napas
2. Monitor saturasi oksigen
3. Monitor nilai AGD
4. Dokumentasi hasil
pemantauan
5. Informasikan hasil
pemantauan
Risiko perfusi 3/11/2023 1. Memonitor tanda/gejala 3/11/2023 S:
sereberal tidak peningkatan TIK : O:
efektif (D.0017) TD : 110/70 mmHg, N : 82 - penurunan kesadaran under
2. Memonitor MAP : (70x2) + sedasi
110 / 3 = 83 mmHg - GCS 112
3. Memonitor status pernapasan : - kesadaran semi coma
pola napas teratur, RR : 20x / - klien sudah tidak kejang
menit, SPO2 : 97 % - RR : 20x / menit (terpasang
4. Mencegah terjadinya kejang ventilator mode PCV)
5. Mengatur ventilaor agar - SPO2 : 98% (terpasang
PaCo2 optimal : ventilator mode PCV)
Ps : 8 cm H2O - TD : 121/79 mmHg
PEEP : 3 cm H2O - N : 84 x/menit
FiO2 : 50% A : Risiko perfusi sereberal
6. Menghindari pemberian cairan tidak efektif teratasi sebagian
iv hipotonik : Penggunaan P : lanjutkan intervensi no :
mannitol 100cc 1. Monitor tanda/gejala
7. Memposisi semi fowler : HE peningkatan TIK
30° 2. Monitor MAP
8. Berkolaborasi pemberian 3. Monitor status pernapasan
sedasi dan anti konvulsan : 4. Cegah terjadinya kejang
midozolam 3 mg, fentanyl 30 5. Atur ventilaor agar paco2
mcg, thiopental 100 mg optimal
6. Hindari pemberian cairan
iv hipotonik
7. Posisi semi fowler
8. Kolaborasi pemberian
sedasi dan anti konvulsan