Anda di halaman 1dari 7

ASUHAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT PADA TN.

Z DENGAN

GANGGUAN MUSKULOSKELETAL : FRAKTUR TIBIA

DEXTRA DI RS. SALAMUN RUANG IGD

Disusun oleh :

Nabila Agustin (10522005)


Inayah Wulandai (10522009)
Siti Aqisyah (10522015)
Attha Ridha (105220016)
Nisa Nuraini (10522022)
Ria Suryani (10522025)
Muhamad Sadam N(10522039)

POLITEKNIK KESEHATAN TNI AU CIUMBULEUIT BANDUNG


Jl. Ciumbuleuit No. 203, Kec. Cidadap, Kota Bandung, Prov. Jawa Barat 40142
TAHUN AJARAN 2024 – 2025
A. Pengkajian
Identitas pasien
Nama : Tn.z
Tempat tanggal lahir : 21 januari 1994
Umur : 30 thn
Agama : Islam
Jenis kelamin : Laki-laki
Pendidikan : SMA
Tanggal masuk RS : 27 januari 2024
Alamat : kp. Ciumbuleuit

Identitas penanggung jawab


Nama : Ny.A
Umur : 30 thn
Pendidikan : SMA
Alamat : Kp. cidadap
Hub. Dengan pasien : Teman

Diagnosa Medis : Fraktur tibia dextra

Data Pre Hospital

Cara tiba ke rs : Ambulan

Tanda-tanda vital

Keadaan umum : Sopor

Kesadaran : E1:M2:V2

Tekanan darah : 90/60 mmhg

Nadi : 70x/ menit

Respirasi : 31x/menit

Spo2 : 80%

Suhu : 35◦C

B. Keluhan utama : Pasien tampak sesak


a. Pengkajian primer
2. Airway : Jalan nafas tidak lancer
3. Breathing : Pernafasan pasien tidak normal dan tampak sesak, spo2 : 80%, RR:
31x/menit
4. Disability : Kesadaran sopor dengan GCS : E1:M2:V2, terdapat fraktur terbuka di
tibia dextra dengan derajat 2 luas luka 10%
5. Circulation : tekanan darah 90/60 mmhg, nadi 70x/menit, spo2 : 80%, RR: 31x/menit
6. Exposure : pasien mengalami penurunan kesadaran

b. Pengkajian sekunder
1. Riwayat Kesehatan sekarang :
pasien datang ke IGD pada tanggal 21 maret 2024 dengan keadaan tidak sadarkan diri dan
terdapat fraktur tibia (Terbuka/tertutup). menurut saksi kejadian pasien mengalami
kecelakaan beruntun dan kaki pasien terjepit truk besar dan pasien langsung tidak sadarkan
diri setelah dibawa ke rumah sakit Melinda.
2. Riwayat Kesehatan lalu : -
3. Riwayat Kesehatan keluarga : -

C. Pengkajian head to toe


1. Kepala
a. Inspeksi dan palpasi
rambut : hitam, lebat
wajah : simetris
mata : konjungtiva anemis,
hidung : bersih
telinga : bersih
mulut : mukosa kering, pucat, tidak ada jejas/lesi

2. Leher

a. Inspeksi : adanya nyeri tekan

b. Palpasi : venna jugularis tampak membesar

3. Thorax

a. Inspeksi : dada simetris ,terdapat jejas,

b. palpasi : tidak ada nyeri tekan

c. perkusi : sonor

d. auskultasi : suara nafas vesikuler

4. Abdomen

a. inspeksi : bentuk simetris, tidak ada kelainan, terdapat lebam

b. palpasi : tidak ada nyeri tekan

c. perkusi : timpany

d. auskultasi : bising usus 5-8x/ menit

5. Ekstremitas

a. Bawah
-inspeksi : terdapat luka fraktur di bagian tibia dextra, terdapat pendarahan, tampak tulang
tibia menonjol keluar

-palpasi : adanya nyeri tekan

ANALISA DATA

DATA ETIOLOGI MASALAH


DS: Fraktur (trauma) Pola nafas tidak efektif
- Saksi korban
mengatakan pasien Luka terbuka
mengalami sesak
nafas O2 tidak cukup menyuplai
ke otak
DO:
- Pola nafas pasien Pco2 menurun
tampak abnormal Peningkatan kerja nafas
- Tampak memakai
otot bantu nafas Sesak nafas
- Pasien tampak
menggunakan nafas Gangguan ventilasi spontan
cuping hidung
Pola nafas tidak efektif

DS: Fraktur Penurunan curah jantung


-
DO: O2 ke organ jaringan
- Pasien tampak Penurunan perkusi
adanya peningkatan
JVP Pucat
- Warna kulit tampak
pucat Soanosis
- Nadi perifer teraba
lemah Ekstremitas dngin
- Terdengar suara
jantung S3 / S4 Penurunan curah jantung
-
DS: Fraktur Hipovolemia
-
DO: Perdarahan tidak terkontrol
- Pasien mengalami
trauma dan Kehilangan volume
pendarahan Cairan berlebihan
- Pasien kehilangan
cairan aktif hipovolemia

MASALAH KEPERAWATAN

1. Pola napas tidak efektif


2. Penurunan curah jantung
3. Hipovolemia

DIAGNOSIS KEPERAWATAN

1. Pola napas tidak efektif b.d hambatan upaya napas d.d pasien mengalami sesak napas
2. Penurunan curah jantung b.d perubahan overload d.d pasien adanya peningkatan JVP
3. Hipovolemia b.d kehilangan cairan aktif d.d pendarahan dan trauma , nadi teraba
lemah ,tekanan darah menurun

INTERVENSI
DIAGNOSA TUJUAN & KRITERIA INTERVENSI
HASIL
Pola napas tidak efektif b.d Setelah dilakukan Manajemen Jalan Napas
hambatan upaya napas d.d Tindakan keperawatan (I.01011)
pasien mengalami sesak selama 1X1 Jam -Pertahankan kepatenan
napas diharapkan pola nafas jalan napas dengan head-
membaik dengan kriteria tilt dan chin-lift (jaw
hasil : thrust jika curiga trauma
-Dispnea menurun fraktur servikal)
-Penggunaan otot bantu -Posisikan semi-fowler
napas menurun atau fowler
-Pemanjangan fase Berikan minum hangat
ekspirasi menurun Lakukan fisioterapi dada,
-Frekuensi napas membaik jika perlu
-Kedalaman napas -Lakukan penghisapan
membaik lendir kurang dari 15
detik
-Lakukan
hiperoksigenasi sebelum
penghisapan endotrakeal
-Keluarkan sumbatan
benda padat dengan
forsep McGill
-Berikan
oksigen, jika perlu
Penurunan curah jantung b.d Setelah dilakukan Perawatan Jantung
perubahan overload d.d Tindakan keperawatan (I.02075)
pasien adanya peningkatan selama 1X2 Jam -Monitor tekanan darah
JVP diharapkan Penurunan -Monitor saturasi
curah jantung menurun oksigen
dengan kriteria hasil : -Monitor EKG 12
sadapan
-Gambaran EKG Aritmia -Periksa tekanan darah
menurun dan frekuensi nadi
-Lelah menurun sebelum dan sesudah
-Edema menurun aktivitas
-Distensi vena jugularis -Periksa tekanan darah
menurun dan frekuensi nadi
-Dispnea menurun sebelum pemberian obat
-Oliguria menurun (mis: beta blocker, ACE
-Pucat/sianosis menurun Inhibitor, calcium
-Paroximal nocturnal channel blocker,
dyspnea (PND) menurun digoksin)
-Berikan oksigen untuk
mempertahankan
saturasi oksigen > 94%
Hipovolemia b.d kehilangan Setelah dilakukan Manajemen Hipovolemia
cairan aktif d.d pendarahan Tindakan keperawatan (I.03116)
dan trauma , nadi teraba selama 1X2 Jam Observasi
lemah ,tekanan darah diharapkan status cairan
menurun membaik dengan kriteria - Periksa tanda dan
hasil : gejala hipovolemia (mis:
-Kekuatan nadi meningkat -frekuensi nadi
-Dispnea menurun meningkat, nadi teraba
-Frekuensi nadi membaik lemah, tekanan darah
-Tekanan darah membaik menurun, tekanan nadi
menyempit, turgor kulit
menurun, membran
mukosa kering, volume
urin menurun,
hematokrit meningkat,
haus, lemah)
- Monitor intake dan
output cairan
Kolaborasi

-Kolaborasi pemberian
cairan IV
isotonis (mis: NaCL, RL
)

IMPLEMENTASI
DX HARI / JAM IMPLEMENTASI
1,2,3 Senin / 14.00 1. Mengobservasi Tanda- tanda vital
-TD: 80/60 mmHg
-N : 70 x/mnt
-RR: 31 x/mnt
-S: 35
2. Memberikan saturasi oksigen Nasal Kanul 5 Ltr
3. Menahan atau mengedebt area luka
4. Melakukan pemeriksaan EKG
5. Memberikan terapi ( cairan Ringe-As 500 ml)
1,2,3 Senin/ 15.00 1. Mengobservasi TTV
-TD: 65/40 mmHg
-N: (tidak teraba )
-RR: -
-S: 35
2. Melakukan Tindakan RJP 5 siklus
3. Memberikan obat
(amiodarone,epinephrine,dopamine)

DX HARI / JAM EVALUASI SOAP


1,2,3 Senin / 14.00 S:-
O: -TD: 65/40 mmHg
-N: (tidak teraba )
-RR: -
-S: 35

A: Masalah belum teratasi

P : Intervensi dihentikan
(pasien meninggal

Anda mungkin juga menyukai