Anda di halaman 1dari 8

RESUME GAWAT DARURAT

Nama Mahasiswa : Hana Tairas Tanggal : 30 Juni 2022


NIM : 210141040014 Tempat : Resusitasi

Identitas
No. Rekam Medis : 00764073
Diagnosa Medis : Kalkulus uriner, CKD, CHF
Nama : Derek Elias
Umur : 81 tahun (01-01-1941)
Agama : Kristen
Pekerjaan : Kerja bangunan
Jenis Kelamin : Laki-laki
Status Perkawinan : Kawin
Sumber Informasi : Istri dan anak
Pendidikan : SD
Alamat : Tanggal/jam pengkajian : 30 Juni 2022/ 09.30 WITA

1. Pengkajian Kondisi Mental


General Impression
Keluhan utama : kesadaran menurun dan sesak napas
Mekanisme cedera : klien tampak lemah, nadi 106 x/menit (takikardi), nadi
teraba lemah, tekanan darah naik turun cenderung menurun, tekanan darah awal
dikaji 85/41 mmHg, setelah 15 menit kemudian TD menurun hingga 65/39
mmHg, turgor kulit menurun, bibir kering, klien mengeluh haus, jumlah urin
sedikit, klien tampak apatis dan hanya berespon jika dipanggil namanya, klien
tampak sesak napas dengan respirasi 26 x/menit (takipneu), keluarga
mengatakan klien perna BAB dengan tinja berwarna merah dan BAK dengan
urine berwarna kuning teh kemerahan. Pemeriksaan laboraturium Hb 12,2, Ht
35,8.
a. Orientasi: :
b. TTV:
TD: 85/41 mmHg
N: 102 x/menit
R: 26 x/menit
SB: 25,4oC
2. Primary Survey
a. Airway :
- Jalan napas : Paten Tidak paten
- Obstruksi : Lidah Cairan Benda Asing Normal
- Suara napas : Snoring Gurgling Stridor Normal
- Keluhan lain : Tidak ada
b. Breathing :
- Bentuk dada : Simetris Asimetris
- Irama napas : Cepat Dangkal Normal
- Suara napas : Teratur Tidak teratur
- Retraksi otot dada : Ada normal
- Keluhan lain :
c. Circulation :
- Nadi : Teraba Tidak teraba Nadi teraba lemah
- Sianosis : Ya Tidak
- CRT : < 2 detik > 2 detik
- Perdarahan : keluarga mengatakan tinja klien agak berwarna merah,
observasi air kemih berwarna kuning pekat kecokelatan
- Keluhan lainnya : Tidak ada
d. Disability :
- Respon : Alert Verbal Pain Unrespon
- Eksposure : CM Delirium Somnolen
- GCS : Eye 3 Verbal 3 Motorik 4
- Pupil medrialis: Isokor Unisokor Pinpoint
- Keluhan lain : Tidak ada
e. Eksposure :
- Deformitas : Ya Tidak
- Contusio : Ya Tidak
- Abrasi : Ya Tidak
- Penetrasi : Ya Tidak
- Laserasi : Ya Tidak
- Edema : Ya Tidak
- Lainnya : Dekubitus
3. Secondary Survey
a. Anamnesa
- Riwayat penyakit saat ini: Syok hipovolemik
- Alergi: Tidak ada alergi makanan, obat dan lainnya
- Medikasi:
PCT 1 gr IV
Metronidazole 500 mg IV
Omeprazole 40 mg IV
Ranitidin 2 x 50 mg IV
Keterolac 2 x 30 mg IV
Cefriaxone 2 x 1 mg IV
NaCl 0,9% tangan kanan
NaCl 0,9%
NaCl + norephinerphine
O2 NRM 10 lpm
- Riwayat penyakit lainnya: batu ginjal, CHF, CKD.
- Makan minum teratur:
- Even/Peristiwa Penyebab

b. Pemeriksaann fisik
- Kepala : rambut beruban, tidak ada ketombe, pembengkakan (-)
- Mata : conjungtiva anemis, sklera iskerik (-)
- Hidung dan mulut: terpasang ventilator, mukosa mulut kering, terpasang
oksigen NRM 10 lpm
- Leher : tidak ada pembesaran KGB
- Dada : dada simetris, tidak ada, bunyi S1 dan S2 normal, napas cepat
dan dalam, sesak napas (+), pemanjangan exhalasi
- Abdomen: perut tampak cembung, perut terasa nyeri saat ditekan, asites
(+)
- Kelamin: terpasang kateter urine
- Kulit : kulit keriput
- Ekstremitas atas/bawah: akral hangat, ada luka dekubitus di paha dan
bokong.
- Psikososial: Klien tampak mengeluarkan air mata tiap kali istri dan
anaknya datang, istri dan anak tampak sedih dan selalu bilang ke klien
untuk semangat, lekas sembuh dan cepat pulang, keluarga mengatakan
bahwa klien pekerja keras sampai lupa makan dan minum, sampai dia
sakit saja dia masih mau bekerja meski sudah tua untuk keluarga.
c. Pemeriksaan diagnosis
RONTGEN CT Scan USG EKG ENDOSKOPI
d. Lain-lain :
4. Klasifikasi Data

Data Subjektif Data Objektif


- Keluarga mengatakan klien perna - klien tampak lemah
BAB dengan tinja berwarna merah - Nadi 106 x/menit (takikardi)
dan BAK dengan tinja berwarna - Nadi teraba lemah
merah. - Tekanan darah naik turun
- Klien datang dengan sesak napas cenderung menurun
dan penurunan kesadaran, - Napas cepat dan dalam
riwayat operasi batu ginjal - Tekanan darah awal dikaji 85/41
kurang berhasil. Riwayat mmHg, kemudian TD menurun
penyakit kalkulus uriner, CKD, hingga 65/39 mmHg
CHF. - Turgor kulit menurun,
- Bibir kering
- Klien mengeluh haus
- Jumlah urin sedikit
- Klien tampak apatis dan hanya
berespon jika dipanggil namanya
- Klien tampak sesak napas dengan
respirasi 26 x/menit (takipneu)
- Pemeriksaan laboraturium Hb
12,2, Ht 35,8.

5. Analisa Data

Data Analisis Penyebab Diagnosa Keperawatan


- Klien datang dengan Adanya gangguan Pola Napas Tidak
sesak napas dan ventilasi spontan yang efektif
penurunan mengakibatkan klien
kesadaran, riwayat mengalami sesak napas
operasi batu ginjal tidak adekuat. Klien
kurang berhasil. sesak napas, napas sesak
Riwayat penyakit dan dalam, RR 26
kalkulus uriner, x/menit, takipneu
CKD, CHF. Pola Napas Tidak
- Klien tampak sesak Efektif
napas dengan
respirasi 26 x/menit
(takipneu), napas
cepat dan dalam,
- Klien tampak apatis
dan hanya berespon
jika dipanggil
namanya

- klien tampak lemah Terjadinya penurunan Hipovolemia


- Nadi 106 x/menit volume cairan sehingga
(takikardi) klien menjadi lemah,
- Nadi teraba lemah takikardi, urine sedikit,
- Tekanan darah naik merasa haus. Hb 12,2
turun cenderung dan Ht 35,8
menurun Hipovolemia
- Tekanan darah awal
dikaji 85/41 mmHg,
kemudian TD
menurun hingga
65/39 mmHg
- Turgor kulit
menurun,
- Bibir kering
- Klien mengeluh
haus
- Jumlah urin sedikit
- Pemeriksaan
laboraturium Hb
12,2, Ht 35,8.

6. Diagnosa Keperawatan

Diagnosa Tujuan dan kriteria Rencana Rasional


keperawatan hasil tindakan
Pols Napas Setelah memberikan Dukungan 1. Untuk
Tidak tindakan ventilasi mengetahui
Efektif keperawatan selama 1. Identifikasi posisi yang
1x24 jam, perubahan menyebabkan
diharaokan pola posisi sesak napas
napas membaik terhadap pada klien
dengan kriteri hasil: status bertambah
1. Pemanjanga pernapasan parah.
n fase 2. Monitor 2. Untuk
ekspirasi status mengumpulka
menurun (5) respirasi n dan
2. Frekuensi dan menganalisis
napas oksigensi data pasien
membaik (5) 3. Berikan untuk
posisi semi mengatur
fowler keseimbangan
4. Berikan cairan.
oksigenasi 3. Untuk
sesuai meredakan
kebutuhan penyempitan
jalan napas dan
memenuhi
oksigen dalam
darah
4. Untuk
membantu
klien bernapas
dan
memperoleh
oksigen yang
cukup.
Hipovolemi Setelah memberikan Manajemen 1. Untuk
a tindakan hipovolemia merencanakan
keperawatan selama 1. Periksa dan melakukan
1 hari 24 jam, tanda dan intervensi
makan diharapkan gejala keperawatan
status cairan hipovolemi yang akan
membaik dengan a dilakukan
kriteria hasil: 2. Monitor untuk
1. Frekuensi nadi intake dan mengurangi
membaik (5) output sesak napas
2. Tekanan darah cairan pasien
membaik (5) 3. Kolaborasi 2. Untuk
3. Tekanan nadi pemberian mengetahui
membaik (5) cairan IV ada tidaknya
4. Membran mukosa isotonik dehidrasi pada
membaik (5) pasien
5. Kadar Hb 3. Untuk
membaik (5) mengganti
6. Kadar Ht cairan tubuh
membaik (5) yang hilang
dan menjaga
tubuh untuk
tetap terhdrasi
dengan baik.

Implementasi

Hari/tanggal: Diagnosa Implementasi Evaluasi


Keperawatan
Kamis/ 30 Juni Pola Napas Dukungan ventilasi S:
2022 Tidak 1. Identifikasi - Klien masih bisa
Efektif perubahan posisi bicara meski
terhadap status tidak jelas.
pernapasan O:
Hasil: - TTV:
2. Monitor status TD: 85/41
respirasi dan mmHg
oksigensi N: 102 x/menit
Hasil: klien R: 26 x/menit-
tampak sesak, 24 x/menit
respirasi 26 SB: 25,4oC
x/menit, takipnea, - Terjadi sedikit
3. Berikan posisi perubahan
semi fowler pada respirasi
Hasil: setelah yaitu 24
diberikan x/menit
intervensi
keperawatan, A: Intervensi belum
respirasi menjadi tercapai karena
24 x/menit tanda-tanda vital
4. Berikan oksigenasi klien masih belum
sesuai kebutuhan stabil
Hasil: klien P: Lanjutkan
menggunakan intervensi
oksigen dan
tampak lebih baik
Kamis/ 30 Juni Hipovolemia 1. Periksa tanda dan S:
2022 gejala hipovolemia - Keluarga klien
Hasil: mengatakan
- klien tampak kalau tinja klien
lemah, takikardi, berwarna agak
nadi teraba lemah, merah
tekanan darah O:
naik turun - Urin klien
cenderung berwarna
menurun, tekanan kuning teh
darah awal dikaji kemerahan
85/41 mmHg, - Jumlah urine
kemudian TD sedikit.
menurun hingga A: Intervensi belum
65/39 mmHg, tercapai
turgor kulit P:lanjutkan
menurun, bibir intervensi
kering, klien
mengeluh haus,
jumlah urin
sedikit, Hb 12,2,
Ht 35,8.

2. Monitor intake dan


output cairan
Hasil:
klien mengeluh
haus, jumlah urin
sedikit
3. Kolaborasi
pemberian cairan
IV isotonik
Hasil:
Keadaan klien
lebih membaik

Anda mungkin juga menyukai