Anda di halaman 1dari 13

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN ASMA BRONCHIAL

DI RUMAH SAKIT TK. IV dr. ASMIR SALATIGA

Disusun Oleh:

Nama : Nanda Putri


NIM : C2018099

PROGAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ‘AISYIYAH SURAKARTA
2022
PENGKAJIAN
A. IDENTITAS KLIEN
Nama Klien : Ny. Y
Usia : 59 Tahun
BB : 59 kg
Jenis Kelamin : Perempuan
Tanggal Masuk : 11-1-2022, jam: 10.30 WIB
No. Register : 130501
Diagnosa Medik : Asma bronchial

B. KELUHAN UTAMA/ ALASAN MASUK RS

Pasien datang dengan keluhan sesak napas, nyeri ulu hati, mual muntah sejak semalam
dan badan terasa lemas.

C. PENGKAJIAN PRIMER AIRWAY


SUMBATAN:
Bicara : Jelas
Batuk : Ada
Benda Asing : Tidak ada
Cairan : Tidak ada
Spasme Laring: Tidak ada
Suara nafas : Wheezing
Artifisial Airway: Tidak ada

BREATHING
Sesak : Ada
Pola napas : Abnormal (kussmaul)
Cuping hidung: Ada
Frekuensi : 28 x/menit
Irama : Reguler
Retraksi dada : Tidak ada
Pursed lip : Ada
Bunyi Nafas Tambahan : Wheezing
Penggunaan otot bantu : Ada

CIRCULLATION
Sirkulasi perifer :
Nadi : 59 x/menit
Irama : Reguler
Denyut : Teraba kuat
Tekanan darah : 119/90 mmHg
Ekstremitas : Tidak ada sianosis, tidak ada oedema di ekstremitas atas dan
bawah
Warna kulit : Pucat
Pengisian kapiler : <2 dtk
Sianosis : Tidak ada
Edema : Tidak ada

DISABILITY
Kesadaran : Composmentis
Pupil : Isokor (2mm)
Reflek cahaya : Ada
GCS : 15 (E4V5M6)

Pemeriksaan neurologis singkat


- Alert/ Perhatian :-
- Voice Response/ Respon terhadap suara : Merespon
- Pain Response/ Respon terhadap nyeri : Merespon
- Unresponsive/ Tidak berespon : -

EXPOSURE
Suhu tubuh pasien 36,6’C

D. PENGKAJIAN SEKUNDER
Riwayat Kesehatan Sekarang :
Pasien mengeluh sesak napas seperti terasa berat di dada sejak semalam. Pasien
mengatakan badannya terasa sangat lemas. Pasien mengatakan mual dan muntah 6
kali sejak semalam disertai diare 5 kali. GDS: 103 mg/dl
Riwayat Kesehatan Yang lalu :
Pasien mengatakan sebelumnya ia memiliki riwayat penyakit asma sejak kecil.
Riwayat Kesehatan Keluarga : Pasien mengatakan anggota keluarganya
tidak ada yang memiliki riwayat penyakit hipertensi, DM, jantung dan penyakit
menurun lainnya.
Anamnesa Singkat :
 Sign and symptom
Sesak napas
 Alergi
Pasien tidak memiliki alergi obat, makanan, dan minuman
 Medication
Pasien mengatakan tidak sedang dalam menjalani pengobatan apapun
 Past Illness
Pasien mengatakan memiliki riwayat penyakit asma sejak kecil
 Last Meal
Pasien mengatakan terakhir makan pagi tadi dengan nasi goreng.
 Events
Pasien mual, muntah dan diare sejak semalam
Pemeriksaan Head To Toe
1) Kepala
 Inspeksi
Kepala tampak berbentuk simetris, tidak tampak pembengkakan,
luka/lesi dikepala, rambut berwarna hitam dengan beberapa uban, kulit
kepala bersih dan tidak berbau.
 Palpasi
Tidak terdapat pembengkakan luka/lesi dikepala.
2) Mata
 Inspeksi
Mata tampak simetris kiri dan kanan, pupil isokor, reaksi terhadap
cahaya baik, konjungtiva anemis, sklera berwarna putih, tidak tampak
pembengkakan, luka/lesi.
 Palpasi
Saat diraba tidak ada teraba pembengkakan.

3) Hidung
 Inspeksi
Hidung tampak simetris, tidak terdapat perdarahan,
pembengkekan/massa, hidung tampak bersih.
 Palpasi
Tidak teraba pembengkakan pada hidung (sinus atau polip), tidak ada
nyeri tekan atau lepas di daerah hidung.
4) Mulut dan tenggorokan:

 Inspeksi
Mulut tampak simetris, tidak ada kesulitan menelan, tidak ada
pembengkakan, luka atau lesi, gigi tampak lengkap, mukosa bibir kering
dan pucat, mulut tampak bersih.
 Palpasi
Saat diraba tidak terdapat pembengkakan/massa pada mulut.
5) Leher

 Inspeksi
Leher tampak simetris, tidak ada pembengkakan/massa pada leher, tidak
terdapat pembesaran kelenjar tiroid.
 Palpasi
Tidak ada benjolan yang teraba.

6) Dada

 Inspeksi
Bentuk dada simetris kiri dan kanan, tidak tampak pembengkakan,
luka/lesi, pergerakan dinding dada sama kiri dan kanan, frekuensi napas
28x/menit, tampak penggunaan otot bantu napas
 Palpasi
Saat di palpasi tidak teraba pembengkakan, tidak ada nyeri tekan/lepas,
traktif fremitus teraba dan sama antara kiri dan kanan
 Perkusi
Saat di perkusi terdengar redup pada lapang paru kanan
 Auskultasi
Suara napas wheezing.
7) Jantung

 Inspeksi
Ictus cordis tidak terlihat
 Palpasi
Pada saat di palpasi dengan klien posisi terlentang teraba ictus cordis
pada ruang intercosta (ICS) IV.
 Perkusi

Saat di Perkusi dilakukan untuk menetapkan batas-batas kardio, setelah


dilakukan perkusi latak batas cardio sinistra klien terletak pada ICS II
jantung atas kiri dan ICS V jantung kiri bawah yang di tandai dengan
timbulnya perubahan bunyi sonor ke redup. Begitu pula bunyi yang
timbul untuk mengetahui batas cardio dekstra, dimana batas kanan
jantung klien terletak di ICS II pada jantung kanan atas, dan ICS III pada
jantung kanan bawah.
 Auskultasi
Pada saat di lakukan auskultasi terdengar suara irama jantung reguler (
Lup Dup), dan tidak ada bunyi jantung tambahan.
8) Abdomen
 Inspeksi
Bentuk perut flat dan simetris, tidak tampak pembengkakan/massa di
abdomen, tidak terdapat distensi abdomen.
 Auskultasi
Bising usus ± 16 x/menit
 Palpasi
Tidak ada nyeri tekan dan nyeri lepas di empat kuadran. Tidak teraba
pembesaran organ hati.
 Perkusi

Timpani di 4 kuadran abdomen


9) Genitourinaria
Pasien mengatakan tidak ada nyeri di area genital, pasien menggunakan
folley kateter. Jumlah urine dalam urobag = 450 cc
10) Ekstremitas
 Ekstremitas Atas
Ektremitas atas kanan dan kiri tampak lengkap, tangan kanan dan kiri
normal, kekuatan otot 5.
 Ekstremitas Bawah
Ektremitas bawah kanan dan kiri tampak lengkap, kaki kanan dan kiri
normal, kekuatan otot 5

Kekuatan otot :
5 5

5 5
11) Kulit
 Inspeksi
Warna kulit sawo matang, turgor kulit lambat kembali, tidak terjadi
sianosis, tampak pucat dan akral teraba dingin
 Palpasi
Setelah dilakukan palpasi tidak terdapat nyeri tekan, dan palpasi
capillary refill time sekitar >3 detik.

E. PEMERIKSAAN PENUNJANG
JENIS PEMERIKSAAN HASIL
Pemeriksaan Penunjang Lainnya:
GDS 103 mg/dl

F. LAMPIRAN EKG

G. TERAPI MEDIS
Infus RL + aminophilin drip 1 amp/plabot
Injeksi MP 2x62,5 mg
Injeksi Omephrazole 1x40 mg
Injeksi ondansentron 3x1 amp
Per oral Sucralfate 3x1
Per oral paracetamol 2x1
Per oral new diatab 3x2 tab (bila diare)
Nebulizer : Pulmicort/8 jam

H. ANALISA DATA

NO TGL/ DATA FOKUS ETIOLOGI PROBLEM


JAM
1. 11-01-2022 DS : Depresi pusat Pola napas tidak
10.35 WIB  Pasien mengeluh sesak pernapasan efektif
napas seperti terasa berat di
dada sejak semalam.
 Pasien mengatakan
memiliki riwayat penyakit
asma sejak kecil
DO :
 Pasien tampak sesak dan
kesulitan bernapas
 Tampak penggunaan otot
bantu pernapasan
 Pola napas abnormal
(kussmaul)
 Pernapasan cuping hidung
 Suara napas wheezing
 TD: 119/90 mmHg
N: 59 x/menit
RR: 28 x/menit
S: 36,6’C

2. 11-01-2022 DS : Kehilangan cairan aktif Hipovolemia


10.35 WIB  Pasien mengatakan
badannya terasa sangat
lemas.
 Pasien mengatakan mual
dan muntah berkali-kali
sejak semalam disertai
diare.

DS :
 Pasien tampak lemas
 Mukosa bibir kering dan
pucat
 Akral teraba dingin
 Turgor kulit lamban
kembali
 CRT >3 detik
 Konjungtiva anemis
 TD: 119/90 mmHg
N: 59 x/menit
RR: 24 x/menit
S: 36,6’C
 Jumlah cairan masuk:
Infus+minum= 1500 cc +
480 cc =1980 cc
Jumlah cairan keluar:
Urine+BAB+muntah=450
cc + 500 cc + 900 cc = 1850
cc
IWL = 15 x KgBB/24 jam =
15 x 59 Kg = 885 cc/24 jam
 Balance cairan = Cairan
masuk – cairan keluar =
1980 cc – (1850 cc + 885
cc) = 1980 cc – 2735 cc = -
755 cc

I. DIAGNOSA PRIORITAS

NO TGL/ DIAGNOSA KEPERAWATAN PRIORITAS


JAM
1. 11-01-2022 Pola napas tidak efektif berhubungan dengan I
10.35 WIB depresi pusat pernapasan
2 11-01-2022 Hipovolemia berhubungan dengan kehilangan II
10.35 WIB cairan aktif

J. RENCANA KEPERAWATAN
NO TGL/ DIAGNOSA INTERVENSI TTD/
JAM NAMA
1. 11-01- Pola napas tidak  Monitor pola nafas, Nanda
2022 efektif monitor saturasi oksigen
berhubungan  Monitor frekuensi, irama,
10.40 WIB dengan depresi
kedalaman dan upaya
pusat
napas
pernapasan
 Monitor adanya sumbatan
jalan nafas
 Berikan oksigen
 Kolaborasi pemberian
nebulizer
2. 11-01- Hipovolemia  Periksa tanda dan gejala Nanda
2022 berhubungan hipovolemia
10.40 WIB dengan  Monitor intake dan output
kehilangan cairan
cairan aktif  Berikan asupan cairan
oral
 Anjurkan memperbanyak
asupan cairan oral
 Kolaborasi pemberian
cairan IV isotonis

H. IMPLEMENTASI

NO TGL/ IMPLEMENTASI EVALUASI RESPON TTD/


JAM NAMA
1. 11-01-2022  Memonitor pola nafas, DS: Nanda
10.40 WIB monitor saturasi oksigen  Pasien mengatakan sesak
DO:
 Pola napas kussmaul

 Memonitor frekuensi, irama, DS:


kedalaman dan upaya napas  Pasien mengatakan
mengalami kesulitan
bernapas
DO:
 Frekuensi: 28 x/menit
 Irama napas: reguler
 Kedalaman: dangkal

 Memonitor adanya DS:


sumbatan jalan nafas  Pasien mengatakan tidak
ada sekret
DO:
 Tidak ada sumbatan jalan
napas

 Memberikan oksigen DS:


 Pasien mengatakan sesak
berkurang setelah diberi
oksigen
DO:
 Telah diberikan oksigen
nasal kanul 3 lpm

 Melakukan kolaborasi
pemberian nebulizer DS:
 Pasien mengatakan sesak
berkurang setelah diberi
nebulizer
DO:
 Telah diberikan nebulizer:
pulmicort/8 jam
2. 11-01-2022  Memeriksa tanda dan gejala DS: Nanda
10.50 WIB hipovolemia  Pasien mengatakan
badannya masih terasa
lemas
 Pasien mengatakan sudah
tidak muntah dan diare
namun masih terasa mual
DO:
 Pasien tampak lemas
 Mukosa bibir kering dan
pucat
 Akral teraba dingin
 Turgor kulit lamban
kembali
 CRT >3 detik
 Konjungtiva anemis

 Memonitor intake dan


DS:
output cairan
 Pasien mengatakan
minum 2 gelas air putih,
muntah 5 kali dan BAB 6
kali
DO:
 Jumlah urine dalam urobag
450 ml

 Memberikan asupan cairan


DS:
oral
 Pasien mengatakan
minum 2 gelas air putih
DO:
 Pasien tampak
menghabiskan 2 gelas air
putih
 Melakukan kolaborasi
DS:
pemberian cairan IV
 Pasien mengatakan
isotonis
bersedia diberikan infus
DO:
 Telah diberikan infus RL
1500cc/24 jam

I. EVALUASI
NO DX TGL/ EVALUASI TTD/ NAMA
JAM
1 11-01-2022 S: Nanda
10.40 WIB  Pasien mengatakan sesak berkurang setelah
diberi nebulizer
O:
 Tampak penggunaan otot bantu pernapasan
 Pernapasan cuping hidung
 Suara napas wheezing
 TD: 120/88 mmHg
N: 72 x/menit
RR: 26 x/menit
S: 36,4’C
 Telah diberikan Nebulizer : Pulmicort/8 jam
A:
Masalah pola napas tidak efektif belum teratasi
P:
Lanjutkan intervensi:
 Monitor pola nafas, monitor saturasi oksigen
 Monitor frekuensi, irama, kedalaman dan
upaya napas
 Monitor adanya sumbatan jalan nafas
 Berikan oksigen
 Kolaborasi pemberian nebulizer
2 11-01-2022 S: Nanda
10.50 WIB  Pasien mengatakan badannya masih terasa
lemas
 Pasien mengatakan sudah tidak muntah dan
diare namun masih terasa mual
O:
 Pasien tampak lemas
 Mukosa bibir kering dan pucat
 Akral teraba dingin
 Turgor kulit lamban kembali
 CRT >3 detik
 Konjungtiva anemis
 Telah diberikan infus RL
 TD: 120/88 mmHg
N: 72 x/menit
RR: 26 x/menit
S: 36,4’C
A:
Masalah hipovolemia belum teratasi
P:
Lanjutkan intervensi
 Periksa tanda dan gejala hipovolemia
 Monitor intake dan output cairan
 Berikan asupan cairan oral
 Anjurkan memperbanyak asupan cairan oral
 Kolaborasi pemberian cairan IV isotonis

Anda mungkin juga menyukai