OLEH:
LIDIA GETREDA MASELA
NIM 1701035
i
KARYA TULIS ILMIAH
OLEH:
LIDIA GETREDA MASELA
NIM 1701035
ii
SURAT PERNYATAAN
NIM 1701035
Klien dengan Diagnosa Medis Hepatitis di ruang melati RSUD Bangil Pasuruan
” adalah bukan Karya Tulis Ilmiah orang lain baik sebagian maupun keseluruhan,
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila
Sidoarjo,........................2020
Yang Menyatakan,
Mengetahui,
iii
LEMBAR PERSETUJUAN KARYA TULIS ILMIAH
Telah disetujui untuk di ujikan di hadapan Dewan Penguji Karya Tulis Ilmiah
pada tanggal
Oleh :
Mengetahui,
Direktur
iv
HALAMAN PENGESAHAN
Telah diuji dan disetujui oleh Tim Pengujin pada sidang di Program D3
TIM PENGUJI
Tan.Tan
. Riesiniyatiningdiyah, S.Kep,Ns,M.Kes
Mengetahui
Direktur
owati
NIDN. 0703087801
V
MOTTO
Sidoarjo,
vii
DAFTAR ISI
Sampul Depan.....................................................................................................i
Surat Pernyataan..................................................................................................ii
Lembar Persetujuan.............................................................................................iii
Kata Pengantar....................................................................................................iv
Daftar Isi..............................................................................................................v
Daftar Tabel........................................................................................................vi
Daftar Gambar.....................................................................................................vii
Daftar Lampiran..................................................................................................viii
BAB 1 Pendahuluan..........................................................................................1
1.1 Latar Belakang .............................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................... 4
1.3 Tujuan Penelitian ........................................................................... 4
1.4 Manfaat ......................................................................................... 5
1.5 Metode Penulisan .......................................................................... 6
1.5.1 Metode ................................................................................. 6
1.5.2 Teknik Pengumpulan Data .................................................. 6
1.5.3 Sumber Data ........................................................................ 7
1.5.4 Studi Kepustakaan ............................................................... 7
1.6 Sistematika Penulisan .................................................................... 7
ix
DAFTAR TABEL
x
DAFTAR GAMBAR
xi
DAFTAR LAMPIRAN
xii
1
BAB 1
PENDAHULUAN
ini (Sari, 2008). Belum banyak orang tahu tentang penyakit hepatitis sehingga
kerap terdiagnosis ketika sudah masuk stadium lanjut. Kondisi inilah yang
belum tentu tau dirinya terinfeksi dan belum tentu memeriksakan kesehatan
organ hatinya secara teratur. Mayoritas orang yang baru berobat setelah
bahkan kanker hati : kalau sudah muntah darah karena sirosis, baru mau
1
2
virus hepatitis B adalah virus yang patut diwaspadai karena 100 kali lebih
infeksi ketimbang HIV dan 10 kali lebih mudah menginfeksi dari hepatitis C.
dan penderita hepatitis C sekitar 150 juta. Indonesia juga menjadi negara
menjadi penyakit hati kronik (Depkes RI, 2010). Selain itu Indonesia menjadi
dan India (Bararah, 2010). Dari 400 juta penderita hepatitis B di dunia, 12
Sulawesi Tengah, Nusa Tenggara Timur. Menurut data yang diproleh dari
kabupaten Pasuruan pada tahun 2012 angka kejadian pasien dengan penyakit
Bangil, 2019).
atau dari virus lain yaitu sitomegali, epstain, barr, dan rubella. Dapat juga
terjadi karena penyakit hati aotuimun, dari obat-obatan, dan kelainan genetik.
Hepatitis telah menjadi masalah global, dimana dipengaruhi oleh pola makan,
serta kompleksitas yang terkait. Selain itu terjadi peningkatan angka kejadian
bagi komplikasi hati, salah satunya hepatitis (Sari, 2008). Akibat dari
makan atau air minum yang terkontaminasi feses dari penderita hepatitis A
vagina, dan air mani. Hampir sama juga dengan hepatitis B, penyakit ini
ditularkan melalui cairan tubuh, terutama melalui jarum suntik yang di pakai
merupakan penyakit yang jarang terjadi, namun lebih serius. Virus hepatitis
besar dan jika angka kejadian tersebut tidak tidak ditekan dan masalah tidak
pemberian vaksinasi dan imunisasi anti hepatitis dengan berbagai jenis atau
hepatitis dan bisa didapatkan di klinik, rumah sakit, praktek dokter. Selain itu,
ada juga pengobatan tradisonal yang dapat dilakukan. Tumbuhan obat atau
alang, rumput mutiara, buah kacang piring, dan mengkudu yang punya efek
merusak sel hati, juga bersifat anti radang, kolagogum dan khloretik, yang
perlu memberikan penyuluhan tentang pola hidup bersih dan sehat misalnya
dan tirang, sayuran, serta buah – buahan, tidak berbagai pakian sikat gigi,
pisau cukur, atau jarum suntik dengan orang lain, tidak menyentuh tumpahan
darah tanpa sarung tangan pelindung, lakukan hubungan seksual yang aman,
misalnya dengan mengunakan kondom, atau tidak berganti – ganti pasangan,
Untuk mengetahui lebih lanjut dari perawatan penyakit ini maka penulis
Pasuruan.
1.3 Manfaat
memberi manfaat:
1.3.1 Akademis, hasil studi kasus ini merupakan sumbangan bagi ilmu
hepatitis.
dengan baik.
Hasil penelitian ini dapat menjadi salah satu rujukan bagi peneliti
1.4.1 Metode
gejala yang terjadi pada waktu sekarang yang meliputi studi kepustakaan
1.4.2.1 Wawancara
1.4.2.2 Observasi
1.4.2.3 Pemeriksaan
1) Data Primer
2) Data sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari keluarga atau orang terdekat klien,
3) Studi kepustakaan
Supaya lebih jelas dan lebih mudah dalam mempelajari dan memahami
Bagian ini terdiri dari lima bab, yang masing-masing bab terdiri dari sub
Bab 2 : Tinjauan pustaka, berisi tentang konsep penyakit dari sudut medis
kerangka masalah.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Dalam bab 2 ini akan diuraikan secara teoritas mengenai konsep penyakit dan
pengkajian,diagnosa,perencanaan,pelaksanaan,dan evaluasi.
2.1.1 Definisi
Hepatitis adalah sutatu proses peradangan difus pada jariangan yang dapat
disebabakan oleh infeksi virus dan oleh reaksi toksik terhadap obat-obatan serta
bahan-bahan kimia(Hadi,1999)
dan peradangan kelompok virus yang diketahui sebagai virus hepatitis diberi
Suddart,2001).
10
11
telah terinfeksi virus hepatitis B dab dapat memperoleh keadaan penderita(Price &
Wilson,2006)
2.1.2 Etiologi
40-180 hari dengan rata-rata 75 hari,faktor resiko bagi para dokter bedah,
pria homoseksual.
2.1.3 Patofisiologi
infeksi virus dan oleh reaksi toksik terhadap obat-obatan dan bahan-bahan
kimia.Unit fungsional dasar dari hepar disebut lobul dan unit ini unik
tetap normal,tetapi karena adanya kerusakaan sel hati dan duktuli empedu
perdangan dan terjadi kerusakan srl-sel hati (hal ini dapat dilihat pada
tubuh sehingga timbul gejala tidak nafsu makan (anoreksia).Salah satu fungsi
meliputi:
suhu badan disertai dengan bradikard.Ikterus pada kulit dan sklera yang
capai.
2.1.5 Komplikasi
2.1.5.1 Enselfalopati hepatic terjadi pada kegagalan hati berat yang disebabkan
ensefalopati hepatik.
2.1.5.2 Kerusakan jaringan parenkim hati yang meluas aka menyebabkan sirosis
2.1.5.3 Kompilkasi yang sering adalah serosis, pada serosis kerusakan sel akan
jaringan parut yang terbentuk dan semakin berkurang jumlah sel hati yang sehat.
2.1.6.1 Laboratorium
1) Pemeriksaan pigmen.
2) Pemeriksaan protein
3) HbsAG
4) Waktu protombin
Respon waktu protombin terhadap vitamin K.
(3) LDH.
6) Amonia serum.
2.1.6.2 Radiologi
1) Laporaskopi
2.1.7 Penularan
2.1.8 Pengobatan
bulan penderita harus istirahat total 1-4 minggu, maka cukup protein tapi
2.1.9 Penatalaksanaan
pasien.
200mg/hari) (children,2012).
Menurut WHO, hepatitis meupakan penyakit peradangan pada organ hati manusia
yang kian meningkat jumlah penderitanya. Penyakit yang disebabkan oleh virus
Perilaku tertentu dan dukungan sosial yang diberikan orang lain kepada klien,
menimbukan sters dalam hidup klien. Dukungan sosial berpengaruh pada proses
Klien yang memiliki perasaan yang dekat dengan Tuhan, memiliki pemahaman
diri yang baik, kecemasan dan depresi yang berkurang dapat meningkatkan sistem
2.3.1 Pengkajian
1) Identitas Klien
2013).
2) Keluhan Utama
3) Riwayat kesehatan
1) B1(Pernafasan
tidak ada,
Palapsi : gerakan dada saat bernafas normal dan seimbang antara kiri
dan kanan.
2) B2(Kardiovaskuler)
menurun.
Perkusi : pekak
kuduk (-), brudinzky (-), nyeri kepala (-), pusing (-), kelainan nervous
cranialis (-).
4) B4(Perkemihan)
Inspeksi : urine berwarna gelap atau kuning pekat seperti teh karena
5) B5 (Pencernaan)
penciuman normal
8) B8 Endokrin
9) Data psikososial
(1) Biologis
membatasi aktifitasnya.
(2) Psikologis
dalam masyarakat.
(3) Sosiologis
(4) Spiritual
(5) Keluarga
keadaan klien, apakah akan selamat dan dapat hidup. Koping yang tidak
efektif bisa ditempuh keluarga, untuk itu peran disini sangat vital dalam
masalah juga bisa timbul saat klien pulang dan tentunya keluarga harus
(Marthin W, 2010).
dengan anoreksia.
2.3.2.4 Resiko kerusakan integritas kulit berhubungan dengan gatal pada kulit.
2.3.2.5 Intolerasi aktivitas berhubungan dengan suplai oksigen dan nutisi yang
menurun .
2.3.3 Perencanaan
apa yang digunakan untuk memecahkan masalah klien. Ada tiga fase dalam
Dx
kecemasan. serta
sehingga dapat
mendiskusikan
dan
menghadapainya
takut ke tingkat
diskusikan akan
untuk
menghadapinya
dengan lebih
realitis
penyakitnya. menyakitinya.
selanjutnya
mengurangi rasa
diatasi dengan
teknik dan
mengurangi nyeri
infeksi kekeringan
3). Ketebalan dan tekstur
jaringan normal
4). Menunjukan
terjadinya proses
penyembuhan
laboratorium: dalam
dalam hati.
2.3.3 Implemntasi
dirumah sakit. Setiap tindakan yang diberikan dari rencana tindakan harus
atur supaya ada seseorang bersama klien sesuai indikasi, kaji tingkat
keperawatan selama 2x24 jam, ajarkan dan bantu klien untuk istirahat
sebelum makan, awasi pemasukan diet/jumlah kalori, tawarkan makan
sedikit tapi sering, pertahankan hygine mulut yang baik sebelum makan
dan sesudah makan, anjurkan makan pada posisi yang tegak, berikan diet
berikan teknik relaksasi pada klien, beri posisi yang nyaman, bahas dengan
klien untuk memberikan tekanan kuat pada area pruritus untuk tujuan
2.3.4 Evaluasi
Evaluasi merupakan suatu hasil akhir dari perkembangan klien dari setiap
Nyeri akut dapat hilang atau berkurang yang ditandai dengan klien
melaporkan nyeri menghilang, klien tampak tenang dan ekspresi wajah rileks,dan
ceriah.
Tidak terjadi kerusakan integritas kulit ditandai dengan jaringan kulit utuh,
penurunan pruritus.
intoleransi fisologis, misalnya nadi, pernapasan, dan tekanan darah masih dalam
rentang normal.
Pathway
34
BAB 3
TINJAUAN KASUS
Pada bab ini akan disajikan hasil pelaksanaan asuhan keperawatan yang
3.1 Pengkajian
3.1.1 Biodata
Jam : 10.20
34
35
Pendidikan : SD Pendidikan : SD
ini :
Pasien mengatakan tanggal 10 Januari 2020 datang ke IGD dengan keluhan nyeri
perut kanan bengkak, dan tidak nafsu makan.Setelah itu dipindahkan ke ruang
Melati pada jam 14.00. Pada saat pengkajian pasien nyeri perut kanan bengkak,
P: Nyeri perut
Q: Seperti ditusuk-tusuk
nutrisi
Minuman
lauk
Berat badan 74 kg 71 kg
3.1.2.5 Genogram
Genogram ( 3 Generasi)
: Laki-Laki
: Perempuan
X : Meninggal
: Tinngal Serumah
: Pasien
2) Tanda Vital :
3) Respirasi (BI)
4) Kardiovaskuler (B2)
5) Persyarafan (B3)
6) Genetourinaria (B4)
7) Pencernaan (B5)
P : Nyeri perut
S : Skala 4
T : Saat beraktivitas
55
9) Penginderaan (B7)
sebagai laki-laki
(2) Identitas :
3) Peran :
petani
keluarga
4) Tugas / pekerjaan : Tidak ada
keperawatan
ujian
(2) Sumber kekuatan / harapan saat sakit : ALLAH SWT dan keluarga
(3) Ritual agama yang bermakna / berarti / harapan saat ini : Solat / berdoa
(4) Sarana / peralatan / orang yang diperlakukan untuk melaksanakan ritual :
Tidak ada
1. Nyeri Akut
2. Keletihan
melati
Dx
penyembuhan
2. Setelah dilakukan tindakan 1) Bina hubungan 1) Agar membina hubungan
tinggi
Tabel 3.4 Implementasi Keperawatan Pada Tn.S Dengan Diagnosa Medis
Dx tangan
pasien
seberapa lamanya
dan distraksi
5. mengobesevasi TTV
- TTV :
TD : 130/90 mmHg
Nadi : 86 x/menit
Suhu : 36,9◦c
RR : 20 x/menit
nyeri
rasa sakitnya
2. TTV :
TD : 130/90 mmhg
Nadi : 86x/menit
Suhu : 36,9x/menit
RR : 20x/menit
adekuat
yang cukup
seberapa lamanya
4. mengobesevasi TTV
: TD : 130/90 mmHg
Nadi : 86 x/menit
Suhu : 36,9◦c
RR : 20 x/menit
berkurang
adekuat
yang cukup
4. TTV :
TD : 130/90 mmhg
Nadi : 86x/menit
Suhu : 36,9x/menit
RR : 20x/menit
seberapa lamanya
distraksi
4. mengobesevasi TTV :
TTV
TD : 130/90 mmHg
Nadi : 86 x/menit
Suhu : 36,9◦c
RR : 20 x/menit
adekuat
yang cukup
4. TTV :
TD : 130/90 mmhg
Nadi : 86x/menit
Suhu : 36,9x/menit
RR : 20x/menit
57
Keperawatan
pembengkakakn O:
- Wajah tampak
menyeringai
- TTV :
TD : 130/90 mmHg
Nadi : 80 x/menit
Suhu : 36,5◦c
RR : 20 x/menit
Kelemahan O:
- K/u cukup
posisi tidurnya
- TTV :
TD : 130/90 mmhg
Nadi : 80x/menit
Suhu : 36,5°C
RR : 20x/menit
Pembengkakan berkurang
abdomen O:
- K/u baik
- TTV :
Nadi: 80x/menit
Suhu: 36,5°C
RR: 20X/menit
Kelemahan lemas
O:
- K/u baik
posisi tidurnya
- Adanya perkembangan
dalam melakukan
pergerakan tubuh
- TTV :
Nadi: 80x/menit
Suhu: 36,5°C
RR: 20x/menit
O:
- K/u baik
- Wajah tampak
rileks
- Mulut bersih
- TTV :
TD : 120/80 mmHg
Nadi : 80 x/menit
Suhu : 36,5◦c
RR : 18 x/menit
A: Masalah teratasi
pasien pulang
O:
- K/u baik
- Pasien dapat
merubah posisi
tidurnya
- Adanya
perkembangan
dalam melakukan
pergerakan tubuh
- TTV :
TD : 120/80 mmHg
Nadi : 80 x/menit
Suhu : 36,5◦c
RR : 18 x/menit
A: Masalah teratasi
pasien pulang
Discharge Planning
1. Biasakan konsumsi makanan yang bersih, aman dan lihat dulu jika
PEMBAHASAN
yang terjadi antara tinjauan pustakan dan tinjauan kasus dalam asuhan
evaluasi.
4.1 Pengkajian
4.1.1. Identitas
dipengaruhi oleh faktor stress. Perlu dikaji adanya nomer register, tanggal
tinjauan kasus dan tinjauan pustaka, pada tinjauan pustaka jenis kelamin
tinjauan kasus didapatkan data pasien nyeri perut. Menurut opini penulis,
hal ini dikarenakan pasien yang paling di keluhan yang paling utama yaitu
hepatitis didapatkan keluhan berupa demam, sakit kepala, nyeri pada perut
kanan atas, mual, muntah, ikterik, lemah, letih, lesu, dan anoreksia. Pada
tinjauan kasus didapatkan data pasien mengeluh nyeri perut bagian kanan
dialamai oleh pasien tidak sama dengan keluhan pada penderita hepatitis
lainnya.
sering demam, sakit kepala, nyeri pada perut, mual, muntah, ikterik,
lemah, letih lesu, dan anoreksia, adanya gatal pada kulit, sedangkan pada
hasil tinjauan kasus diperoleh data pasien mengatakan nyeri perut kanan
atas dan tidak nafsu makan,nyeri seperti ditusuk-tusuk, nyeri lebih sering
yang dialami oleh pasien tidak sama dengan riwayat penyakit saat ini pada
yang dialami ole pasien tidak sama dengan riwayat keluarga saat ini.
4.1.6. Riwayat Status Cairan dan Nutrisi
nafsu makan, mual, muntah dan anoreksia. Sedangkan pada tinjauan kasus
didapatkan data pasien nafsu makan cukup, 4 sendok setiap kali makan,
tinjauan pustaka didapatkan data inspeksi bentuk dada simetris, tidak ada
retraksi otot bantu nafas, tidak terjadi sesak nafas, tidak terpasang O2.
seimbangan antara kanan dan kiri. Pada perkusi didapatkan suara nafas
susunan ruas tulang belakang, tidak terjadi sesak nafas, pola nafas
teratur,irama nafas teratur, tidak ada retraksi otot bantu nafas, perkusi
thoraks sonor, tidak memakai alat bantu nafas, vokal premitus normal,
suara nafas vesikuler. Menurut opini penulis, hal ini dikarenakan pasien
tidak sesak nafas sehingga pasien tidak diberikan terapi O2 nasal kanul.
tidak ada clubbing finger. Pada palpasi didapatkan CRT <3 detik,
tunggal LUP DUP, irama jantung teratur. Pada perkusi tidak ada
tunggal, CRT <3 detik, tidak ada sianosis, tidak ada clubbing finger, tidak
ada pembesaran JVP. Menurut opini penulis, pada tinjauan pustaka tidak
tidak mengeluh nyeri dada, sehingga tinjauan kasus dan tijauan pustaka
pustaka orientasi baik, GCS 4-5-6, tidak ada kejang, tidak ada kaku kuduk,
orientasi baik, tidak ada kejang, tidak ada kaku kuduk, tidak ada brudsky,
jam/hari, tidak ada kelainan nervus cranialis. Menurut opini penulis, pada
Dikarena pasien tidak adanya kejang, tidak ada kaku kuduk, sehingga
pustaka urine berwarna kuning jernih, tidak memakai alat bantu. Pada
digunakan kamar mandi, tidak memakai alat bantu. Menurut opini penulis,
pustaka yang ada, sehingga tinjauan kasus dan tinjauan pustaka tidaka ada
masalah.
pustaka pada inspeksi abdomen ada benjolan, terdapat asites, kulit pada
perut licin, dan terlihat tipis. Pada auskultasi bising usus meningkat pada
area benjolan. Pada palpasi nyeri tekan pada perut kanan bagian atas, pada
mukosa kering, bibir normal, gigi bersih, kebiasaan gosok gigi 3x sehari,
sebelah kanan S: Skala nyeri (4) T: Pada saat beraktivitas, kebiasaan BAB
bebas, kekuatan otot 5-5-5-5, tidak ada fraktur, tidak ada dislokasi, kulit
<3 detik, akral hangat, turgor normal, kelembabpan lembab, tidak oedema,
tinjauan pustaka karena tidak terjadi perubahan pada kuku. Menurut opini
penulis, hal ini dikarena pada tinjauan kasus tidak terdapat perubahan pada
kasus didapatkan data mata simetris, pupil isokor, reflek cahaya normal,
pustaka didapatkan data tidak terjadi pada gangguan pada sistem endokrin.
ada luka gangren, tidak ada pus, tidak ada bau. Menurut opini penulis,
pustaka yang ada, sehingga tinjauan kasus dan tinjauan pustaka tidak ada
masalah.
4.2 Diagnosa Keperawatan
kulit
yang menurun
Pada tinjauan kasus, diagnosa keperwatan yang muncul ada dua yaitu:
data objektif pasien mengatakan nyeri perut bagian kana atas, nyeri seperti
hal ini dikarenakan nyeri nyeri seperti ditusuk tusuk pada daerah perut.
sendok, BB sebelum sakit 74, BB sesudah sakit 71, keadaan umum lemah,
Dan klien juga mendapat health education dari perawat untuk makan
4.3 Intervensi
pembengkakan diperut.
intervensi yang sama pada tinjauan kasus, alasanya karena data yang
didapatkan pasien mengeluh nyeri pada perut. Dengan data objektif yang
karakteristik nyeri, lokasi dan lamanya nyeri, ajarkan teknik distraksi dan
dirasakan pasien, selain itu teknik relaksasi juga dapat membantu pasien
makan, mata terlihat cowong, porsi makan 4 sendok, BB sebelum sakit 74,
4.4 Implementasi
nyata pelaksanaan telah disusun dan direlasasikan pada pasien dan ada
pendokumentasikan intervensi
teknik relaksasi, teknik relaksasi dengan nafas dalam melalui hidung lalu
nyeri.
4.5 Evaluasi
Pada tinjauan kasus pada waktu dilakukan evaluasi tentang nyeri akut
selama 3x24 jam dilakukan tindakan yang tepat, tujuan dan kriteria hasil
telah tercapai ditndai dengan pasien keadaan umum baik, wajah tampak
berhubungan dengan cepat lelah dapat teratasi karena pasien selama 3x24
jam dilakukan tindakan yang tepat, tujuan, dan kriteria hasil telah tercapai
Pada akhir evaluasi semua tujuan dan kriteria hasil dapat dicapai karena
adanya kerja sama yang baik. Hasil evaluasi pada Tn.S sudah sesuai
harapan, masalah teratasi dan pasien KRS pada tanggal 15 Januari 2020.
aman dan lihat dulu jika memilih tempat makan, biasakan cuci tangan
minum air putih, olaraga secara teratur dan istirahat yang cukup.
BAB 5
PENUTUP
5.1 Simpulan
berikut:
5.1.1 Pada pengkajian tinjauan kasus didapatkan data fokus nyeri perut saat
5.1.2 Pada pasien hepatitis akan mengalami beberapa masalah keperwatan yang
sendiri
untuk pelaksanaan diagnosa pada kasus tidak semua sama pada tinjauan
pustaka.
5.1.5 Evaluasi dilakukan penulis metode per 24 jam dengan harapan penulis
dapat mengetahui perkembangan yang terjadi pada pasien setiap saat. Pada
akhir evaluasi semua tujuan dicapai karena adanya kerja sama yang baik
5.2 Saran
yang baik dan keteribatan pasien, keluarga dan tim kesehatan lainnya.
baik.
DAFTAR PUSTAKA
Hartati, Sri dan Iswanti, Sari, 2008. Sistem Pakar dan Pengembangannya.
Rumah Sakit Umum Daerah Bangil. (2015). Data Awal Kasus Penyakit
Bulan Januari-Juni Tahun 2015. Bangil: Balitbang RSUD Bangil.
Judul “ Asuhan ltepera» atan Pada Klien Dengan Diagnos Hepatitis Di RSUD
Bangil “.
Seoelurn tanda tangan dibawah, Saya telah mendapatkan informasi tentang tugas
pengambilan studi lcasus ini dengan jelas dari mahasiswa yang bemama Lidia Getreda
proses r engmnbilan studi kasus in dan saya mengerti semua yang telah dijelaskan
tersebut.
Saya seniju untuk berpartisipasi dalam proses pengambilan studi kasus ini dan
Dengan ini saya memberikan lcesediaan selain mengerti semua yang telah dijelaskan oleh
peniliti terkait dengan proses pengambilan studi kasus ini dengan baik. Semua data dan
informasi dari saya sebagai partisipan hanya akan digunakan untuk tujuan dari studi
kasus ini.
Tanda t
Tai
YAYASAN KERTA CEN.DEKIA
AKADEMI KEPERAWATAN KERTA CEND’EK’IA
Jalan Lingkar Timur, Rangkah Xidul, Sidoarjo
61232 Telepon: 031- 8961496; Faximlle : 031-
8961497 Emall :
akper.kertacendakia@gmaiI.com
Dengan ketentuan
1. Mentaati ketentuan-keterituan yang berlaku di RSUD Bangil.
2. Setelah berakhirnya penelitian wajib menyerahkan laporan hasil
penelitian kepada Seksi Diklat RSUD Bangil.
IYONO SKM.
P na ” ” gkat I
q 80525 199203 1 012
Tembusan disampaikan
kepada:
1. Kepala Ruang Melati
2. Yang bersangkutan.
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
HEPATITIS
Disusun Oleh :
2020
SATUAN ACARA PENYULUHAN KESEHATAN
HEPATITIS
Topik : Hepatitis
1. Pengertian Hepatitits
3. Penyebab Hepatitits
5. Komplikasi hepatitis
IV. Metode
1. Ceramah
V. Media
1. Leaflet
VI. Evaluasi
1 5 menit Pembukaan:
kesehatan
2 20 Pelaksanaan:
- Komplikasi hepatitis
penyakit hepatitis
Bertanya
3 5 menit Evaluasi:
Menjawab salam
MATERI
A. Pengertian
Hepatitis adalah penyakit infeksi yang menyerang hati, disebabkan oleh virus
6. Nyeri dan bengkak pada perut sisi kanan atas (lokasi hati)
C. Penyebab
2. Alkohol
3. Obat-obatan
E. Komplikasi Hepatitis
2. Karsinoma (Tumor)
F. Pemeriksaan Diagnostik
2. Serologi: Anti HAV, HBV, HbsAG, HbeAG, HDAG, Anti HCV, Enzim
4. Biopsy liver
1. Daun pare
Ambillah segenggam daun pare segar, secangkir air matang, dan juga
terlebih dahulu, kemudian dibilas dengan air matang. Setelah itu tumbuklah
daun sampai halus dan ditambahkan dengan 1 cangkir air. Aduklah dengan
Hepatitis yang Alami itu minumlah di pagi hari serta diminum sebelum
makan. Sebaiknya resep ini tidak diminum oleh ibu hamil karena akan
2. Tomat
Obat Hepatitis yang Alami dengan menggunakan dua buah tomat yang
masak, gula pasir secukupnya saja. Cara membuat Obat Hepatitis yang Alami
ini adalah dengan mencuci dan memotong buah tomat. Setelah itu di rebus
dengan air secukupnya saja. Jika sudah mendidih, maka lumatkan dan digiling
3. Mengkudu
diparut dan diperas dengan sepotong kain. Air perasan tadi diminum. Dan
untuk penggunaan luar, maka ulit mengkudu ditumbuk sampai halus, setelah
itu aduklah dengan sedikt cuka. Bungkus ramuan Obat Hepatitis yang Alami
tadi dengan daun pisang. Kemudian dipanaskan sebentar diatas api atau juga
bungkusan tersebut pada daerah perut bagian kanan atas, tempart dimana hati
mengalami pembengkakan.
EPATITI Hepatitis aaoloh peny0Kit rado ng noti
yorg disebabkcr o eh vir ¿ t heoot ti‹.
Seoelumn yo hep otit ”t o”oedckGP D cr- 2 ISPA.ringan’(flu dengan .demam
jade ”Ago ycitu hepct’ i: A hecatit’s 3 ringon)
dan nepotit't non- A ron-3. taot ir” - 0 Muol dannyeri uluba†i
Akpef Keft46endek
Hepo†i†‹s D
Dan E
(R iyadi, 2O1I: 16 2)
0 Sakit otot, ’ka- dang -kadang dijumpai ke- naikan suhu badan
”- ” ” .
HOHO
K ONS U LTASI PASCA PROPOSAL