MAKALAH
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Dokumentasi Keperawatan
Disusun oleh :
Arumbi
Deuis Nurjanah
Eki Syahril Panca Putra
Ian Asriani
Maharani Citra Nabila
Pian Sopiandi
Sabillah Azzahara
Tingkat 1B
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, kami panjatkan puji dan syukur atas kehadiran-Nya yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami sehingga dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Model Dokumentasi Keperawatan Coded
Nursing Documentation ” dengan maksud untuk memenuhi salah satu tugas mata
kuliah Dokumentasi Keperawatan.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk
itu kami menyampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi
dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan inspirasi
dan manfaat terhadap pembaca.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Proses profesionalisme bidang keperawatan merupakan proses berubah
jangka panjang yang melibatkan berbagai pihak, baik dari kalangan
keperawatan sendiri ataupun dari kalangan non keperawatan. Hal ini
berarti bahwa perawat harus mau berubah dan mengikuti perubahan ke
arah yang lebih baik. Dengan demikian, perawat harus berani menghadapi
konsekuensi-konsekuensi dan implikasi-implikasi guna menampilkan ciri
profesi dalam dirinya, yaitu sebagai perawat profesional.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
2.2.1 Dokumentasi Keperawatan dengan Kode (Coded Nursing
Documentation/CND) Adalah dokumentasi menggunakan sistem
komputer dimana catatan keperawatan yang terlihat hanya kode
saja. Kode sendiri berdasarkan standar asuhan keperawatan yang
telah dirumuskan. pengembangan dokumentasi yang dilakukan
berupa dokumentasi keperawatan dengan sistem pengkodean.
Pengkodean dilakukan dengan memasukkan data pasien ke
komputer, pada akhirnya akan terlihat data dokumentasi hanya
berupa kode secara lengkap menguraikan mulai dari penyakit
hingga evaluasi yang akan dicapai oleh pasien tersebut. Sistem
pengkodean ini, tidak menuntut perawat untuk melakukan aktivitas
menulis lebih banyak.
3
Komponen meliputi: 1) Aktivitas, 2) Usus/lambung, 3) Jantung, 4)
kognitif, 5) Koping, 6) Volume cairan, 7) Kesehatan Perilaku, 8)
Siklus kehidupan, 9) Obat-obatan, 10) Metabolik, 11) Gizi,
12)Keseimbangan psikis, 13) Pernafasan, 14) Peranan hubungan,
15) Keselamatan, 16) Perawatan Diri, 17) Konsep Diri, 18)
Sensorik, 19) Kulit Integritas, 20) Perfusi Jaringan, dan 21) Fungsi
Eliminasi.
Dari 21 Komponen kode Perawatan ini diklasifikasikan dari
enam langkah Proses Keperawatan (Gambar 2.3): Assessment
(Care Component), diagnosis (diagnosa keperawatan), hasil
identifikasi (hasil/tujuan diharapkan), perencanaan (intervensi
keperawatan), pelaksanaan (tipe
aksiintervensi),danevaluasi(hasilaktual).
a. Diagnosa Keperawatan terdiri 182 diagnosa keperawatan yang
diambil dari 21 komponen.
b. Intervensi:
Intervensi Keperawatan terdiri dari 792 Tindakan (198
Intervensi dengan 4 Aksi Qualifiers):
1) Menilai: Mengumpulkan dan menganalisis data tentang
status kesehatan
2) Lakukan: Menyediakan tindakan terapeutik
3) Ajarkan: Memberikan informasi, pengetahuan dan / atau
keterampilan
4) Kelola: Mengkoordinasikan, Administrasi,
mengkolaborasikan dan/atau merujuk.
c. Hasil
Terdiri dari 546 konsep hasil keperawatan. Tiga kualifikasi tidak
hanya digunakan untuk memprediksi tujuan perawatan, tetapi
juga untuk mengevaluasi apakah hasil sebenarnya telah mencapai
atau tidak memenuhi tujuan perawatan.
4
2.3 Proses pengembangan Dokumentasi Keperawatan dengan Kode
a. Alat
b. SDM
Inti dari perencanaan adalah bagaimana produk akhir akan terlihat dan
bagaimana Kode Dokumentasi Keperawatan (CND) akan disajikan dan
digunakan, kegiatannya meliputi :
5
Tentukan apa yang laporan yang diperlukan
c. Desain
6
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan dan Saran
Banyak waktu dan pekerjaan perawat yang dapat diefisiensi dengan sistem
pendokumentasian asuhan keperawatan berbasis komputer. Namun demikian
tidaklah mudah untuk dapat menerapkan sistem informasi manajemen di
rumah sakit khususnya rumah sakit milik pemerintah karena terkait dengan
kebijakan, struktur organisasi rumah sakit dan alokasi dana yang tersedia.
Keadaan tersebut dapat menghambat pengembangan sistem informasi
manajemen keperawatan di rumah sakit, terlebih bila pengambil kebijakan
menganggap hal ini sebagai sesuatu yang tidak penting tersedia di rumah
sakit.
7
DAFTAR PUSTAKA