DOKUMENTASI KEPERAWATAN
DISUSUN OLEH :
KELAS II A
hambatan sehingga kami tidak terlepas dari segala bantuan, arahan, dorongan
semangat dari berbagai pihak. Dan akhirnya kami dapat menyelesaikan makalah
ini. Oleh karena itu kami ingin menyampaikan ucapan terima kasih dan
kami yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu. Terima kasih atas kesabaran
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................ i
DAFTAR ISI......................................................................................................... ii
BAB I. PENDAHULUAN...................................................................................... 1
1.3 Tujuan.................................................................................................. 2
3.1 Kesimpulan........................................................................................... 7
3.2 Saran.................................................................................................. 7
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Di era globalisasi, perawat dihadapkan pada tantangan pasar bebas dimana kompetensi
dan profesionalisme sangat dibutuhkan untuk tetap bertahan dalam dunia pelayanan
kesehatan. Pelayanan keperawatan di rumah sakit merupakan bentuk pelayanan kesehatan
berkaitan dengan mutu, dimana faktor manusia merupakan faktor yang menentukan
pelayanan keperawatan yang bermutu, memenuhi karakteristik proses keperawatan yaitu
sistem terbuka dan fleksibel terhadap kebutuhan pasien serta dinamis, mutu asuhan
keperawatan dapat tergambar antara lain pada dokumentasi proses keperawatan.
Dokumentasi proses asuhan keperawatan merupakan tampilan perilaku atau kinerja
perawat pelaksana dalam memberikan proses asuhan keperawatan kepada pasien selama
pasien dirawat di rumah sakit. Kualitas pendokumentasian keperawatan dapat dilihat dari
kelengkapan dan keakuratan menuliskan proses asuhan keperawatan yang diberikan kepada
pasien, yang meliputi pengkajian, diagnosa keperawatan, rencana tindakan dan evaluasi.
Dokumentasi proses asuhan keperawatan yang baik dan berkualitas haruslah akurat,
lengkap dan sesuai standar. Apabila kegiatan keperawatan tidak didokumentasikan dengan
akurat dan lengkap maka sulit untuk membuktikan bahwa tindakan keperawatan telah
dilakukan dengan benar Pendokumentasian proses asuhan keperawatan merupakan suatu
proses yang harus dilaksanakan oleh perawat pelaksana sebagai bagian dari standar kerja
yang telah ditetapkan.
Pencatatan asuhan keperawatan merupakan suatu komponen penting dari infrastruktur
tekhnologi informasi di rumah sakit khususnya keperawatan. Infrastruktur tersebut terdiri
dari catatan elektronik medis, yang membuat digital penyimpanan data pasien diantara
berbagai pemangku kepentingan yang terlibat dalam pemberian perawatan kesehatan. Studi
literatur tentang pendokumentasian proses asuhan keperawatan, saat ini system
pendokumentasian masih banyak dilakukan secara manual. Apabila terjadi kasus hukum,
tulisan tangan sangat sulit dipertanggungjawabkan. Selain itu pendokumentasian asuhan
keperawatan secara manual membutuhkan waktu yang lama dan sangat tidak efektif.
1
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa itumodel coded nursing documentation (CND)?
2. Apa tujuan dan manfaat dari model coded nursing documentation (CND)?
3. Apa saja kelebihan dan kekurangan model coded nursing documentation (CND)?
4. Bagaimana penerapan dan contoh model coded nursing documentation (CND)?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui model coded nursing documentation (CND)
2. Mengetahui tujuan dan manfaat dari model coded nursing documentation (CND)
3. Mengetahui kelebihan dan kekurangan model coded nursing documentation (CND)
4. Mengetahui penerapan dan contoh model coded nursing documentation (CND)
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Model Coded Nursing Documentation (CND)
Model dokumentasi Keperawatan dengan Kode (Coded Nursing Documentation /CND)
Adalah dokumentasi menggunakan sistem komputer dimana catatan keperawatan yang
terlihat hanya kode saja. Kode sendiri berdasarkan standar asuhan keperawatan yang telah
dirumuskan pengembangan dokumentasi yang dilakukan berupa dokumentasi keperawatan
dengan sistem pengkodean. Pengkodean dilakukan dengan memasukkan data pasien ke
komputer, pada akhirnya akan terlihat data dokumentasi hanya berupa kode secara lengkap
menguraikan mulai dari penyakit hingga evaluasi yang akan dicapai oleh pasien tersebut.
Sistem pengkodean ini, tidak menuntut perawat untuk melakukan aktivitas menulis lebih
banyak.
Clinical Care Clasification (CCC) Adalah sebuah standar terminologi keperawatan yang
terdiri dari atom (data) konsep, masing-masing mempunyai kode yang unik dan definisi,
sehingga memungkinkan untuk kode dokumentasi keperawatan serta proses rencana
perawatan elektronik. Model Sistem CCC menggambarkan dokumentasi perawatan pasien
oleh perawat dan semua penyedia layanan kesehatan dalam pengaturan perawatan kesehatan
sebagai interaktif, saling berkaitan, dan proses umpan balik yang terus-menerus. Model
Sistem CCC mengilustrasikan hubungan antara CCC of Nursing diagnosis dan hasil dan
CCC Keperawatan dan Intervensi. Clinical Care Clasification (CCC) Sistem akan
menyediakan kerangka kerja standar untuk mengklasifikasi nursing diagnosis, nursing
interventions
Komponen meliputi: Aktivitas, Usus/lambung, Jantung, kognitif, Koping, Volume
cairan, Kesehatan Perilaku, Siklus kehidupan, Obat-obatan, Metabolik, Gizi, Keseimbangan
psikis, Pernafasan, Peranan hubungan, Keselamatan, Perawatan Diri, Konsep Diri, Sensorik,
Kulit Integritas,Perfusi, jaringan dan fungsi eliminasi. Dari 21 Komponen kode Perawatan
ini diklasifikasikan dari enam langkah Proses Keperawatan Assessment (Care Component),
diagnosis (diagnosa keperawatan), hasil identifikasi (hasil/tujuan diharapkan), perencanaan
(intervensi keperawatan), pelaksanaan (tipe aksiintervensi),danevaluasi(hasilaktual).
a. Diagnosa Keperawatan terdiri 182 diagnosa keperawatan yang diambil dari 21
komponen
b. Intervensi Keperawatan terdiri dari 792 Tindakan (198 Intervensi dengan 4 Aksi
Qualifiers):
3
1) Menilai: Mengumpulkan dan menganalisis data tentang status kesehatan
2) Lakukan: Menyediakan tindakan terapeutik
3) Ajarkan: Memberikan informasi, pengetahuan dan / atau keterampilan
4) Kelola: Mengkoordinasikan, Administrasi, mengkolaborasikan dan/atau merujuk.
c. Hasil
Terdiri dari 546 konsep hasil keperawatan. Tiga kualifikasi tidak hanya digunakan
untuk memprediksi tujuan perawatan, tetapi juga untuk mengevaluasi apakah hasil
sebenarnya telah mencapai atau tidak memenuhi tujuan perawatan.
6
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dokumentasi menggunakan sistem komputer dimana catatan keperawatan yang terlihat
hanya kode saja. Kode sendiri berdasarkan standar asuhan keperawatan yang telah
dirumuskan, pengembangan dokumentasi yang dilakukan berupa dokumentasi keperawatan
dengan sistem pengkodean. Pengkodean dilakukan dengan memasukkan data pasien ke
komputer, pada akhimya akan terlihat data dokumentasi hanya berupa kode secara lengkap
menguraikan mulai dari penyakit hingga evaluasi yang akan dicapai oleh pasien tersebut.
Sistem pengkodean ini, tidak menuntut perawat untuk melakukan aktivitas menulis lebih
banyak. dapat diberikan kepada klien itu sendiri dan diberikan kepada orang tua klien.
3.2 Saran
Kedepan, institusi pendidikan tenaga kesehatan khususnya keperawatan sebagai institusi
yang melahirkan para perawat profesional perlu merenungi dan berpikir kembali dengan
kemajuan ilmu dan tekhnologi komputerisasi. Perlunya memasukaan mata kuliah
institusional tentang IT atau pengenalan terhadap teknologi komputer, agar lulusan dapat
memanfaatkan dan mengaplikasikannya pada saat mereka bekerja di unit pelayanan
kesehatan khususnya rumah sakit.
7
DAFTAR PUSTAKA
Asmadi.Konsep Dasar Keperawatan.Jakarta : EGC,2008