“PRINSIP-PRISIP DOKUMENTASI
KEPERAWATAN”
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan yang Maha Esa, atas
Makalah ini tidak akan selesai tepat waktu tanpa bantuan dari berbagai pihak.
terdapatkekurangan. Oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun
sangat kamiharapkan. Sehingga tugas yang sederhana ini dapat menjadi bahan
bacaan yangbermanfaat demi peningkatan mutu pendidikan. Dan tak lupa kami
ucapkan terimakasih atas kesempatan yang diberikan kepada kami. Akhir kata
Penyusun
DAFTAR ISI
JUDUL .....................................................................................................................
KATA PENGANTAR .............................................................................................
DAFTAR ISI ...........................................................................................................
Bab I Pendahuluan .................................................................................................
1.1 Latar Belakang ....................................................................................................
1.2 Rumusan Masalah ...............................................................................................
Bab II PEMBAHASAN .........................................................................................
2.1 Prinsip-Prinsip Dokumentasi Keperawatan .......................................................
2.2 Model Dokumentasi Keperawatan ....................................................................
Bab III Penutup .....................................................................................................
3.1 Kesimpulan ........................................................................................................
3.2 Saran ..................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Proses keperawatan adalah suatu metode pemecahan masalah klien yang sistematis dan
dilaksanakan sesuai dengan kaidah keperawatan. Oleh karena itu,proses keperawatan merupakan
inti praktik keperawatan dan sekaligus sebagai isi pokok dokumentasi keperawatan. Dengan
Dokumentasi asuhankeperawatan adalah suatu catatan yang memuat seluruh data yang
keperawatan, dan penilaian keperawatan yang disusun secara sistematis, valid, dandapat
dipertanggung jawabkan secara moral dan hukum (Zaidin Ali, 2009). Dokumentasi secara umum
merupakan suatu catatan otentik atau semuawarkat asli yang dapat dibuktikan atau dijadikan
dan pelaporanyang dimiliki perawat dalam melakukan catatan perawatan yang berguna
dengan dasar komunikasi yang akurat dan lengkap secara tertulis dengantanggung jawab perawat
(Hidayat, 2002). Dokumentasi merupakan bagian integralproses keperawatan, bukan sesuatu
2009).
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Prinsip-prinsip Dokumentasi Keperawatan
Dalam membuat dokumentasi harus memperhatikan aspek-aspek
hanya dibuat oleh orang yang melakukan tindakan atau mengobservasi langsung
berlaku umum dan seragam.h. Tuliskan tanggal, jam, tanda tangan, dan inisial
penulis.i. Catatan harus akurat, benar, komplit, jelas, ringkas, dapat dibaca, dan
ditulis dengan tinta.j. Dokumentasi adalah rahasia dan harus disimpan dengan
benar
informasi atau merusak catatan. Adapun cara yang benar adalah dengan membuat
garis lurus pada tulisan yang salah (usahakan tulisan yang salah masih bisa
dibaca), lalu diparaf pada bagian terakhir kalimat yang salah kemudian diikuti
Model ini menempatkan catatan atas dasar disiplin orang atau sumber
B. Komponen
Catatan berorientasi pada sumber terdiri dari beberapa komponen, yaitu:
a) Lembar penerimaan berisi biodata.
b) Catatan dokter.
c) Riwayat medik/penyakit.
d) Catatan perawat.
e) Catatan dan laporan khusus.
f) Formulir grafik.
g) Format pemberian obat.
h) Format catatan perawat.
i) Riwayat penyakit/perawatan/pemeriksaan.
j) Perkembangan pasien.
k) Format pemeriksaan laboratorium, x-ray, dll.
l) Formulir masuk rs. m) Formulir untuk operasi yang ditandatangani oleh
pasien/keluarga.
C. Keuntungan dan Kerugian Model SOR
1. Keuntungan
Data disajikan secara berurutan dan mudah diidentifikasi.
mengenai masalah yang dikumpulkan oleh dokter, perawat atau tenaga kesehatan
lain yang terlibat dalam pemberian layanan kepada klien. Penekanannya tidak
pada siapa yang memberi pelayanan, tetapi pada masalah untuk apa asuhan
B. Komponen Model
Komponen model dokumentasi POR terdiri dari 4 (empat) komponen meliputi
data dasar, daftar masalah, daftar awal rencana asuhan dan catatan perkembangan
(progress note).
1. Data dasar merupakan data yang diperoleh dari hasil pengkajian saat pasien
pertama kali masuk rumah sakit. Data dasar pengkajian keperawatan meliputi
data yang diperoleh dari data dasar ini dijadikan dasar untuk menentukan masalah
klien.
2. Daftar masalah berisi data yang telah diidentifikasi dari data dasar yang
dengan hasil identifikasi masalah prioritas. Data disusun pertama kali oleh tenaga
kesehatan yang pertama kali bertemu klien atau orang yang diberi tanggung
Daftar ini berada pada bagian depan status klien dan tiap masalah diberi tanggal,
tersebut.
3. Daftar Awal Rencana Asuhan disusun berdasarkan daftar prioritas masalah dan
oleh klien pada setiap masalah kesehatan yang dialaminya. Setiap tim kesehatan
Berikut ini beberapa catatan perkembangan yang dapat digunakan antara lain:
3) PIE (problem-intervensi-evaluasi).
Dalam pelaksanaan dokumentasi keperawatan, catatan perkembangan
(progressnotes) terdiri dari 3 (tiga) jenis yaitu catatan perawat, flowsheet dan
discharge note.
a. Catatan perawat harus ditulis oleh perawat setiap shift kerja dalam 24 jam.
a) Pengkajian.
b) Intervensi keperawatan mandiri.
c) Intervensi keperawatan kolaboratif/instruksi dokter.
d) Evaluasi keberhasilan tiap tindakan keperawatan.
e) Tindakan yang dilakukan oleh dokter tetapi mempengaruhi tindakan
keperawatan.
f) Kunjungan berbagai team kesehatan misalnya: visite dokter, pekerja sosial dan
lain lain.
b. Lembar alur (flowsheet) digunakan oleh perawat untuk mencatat hasil observasi
maupun pengukuran yang telah dilakukan seperti data tentang vital sign, berat
badan serta pemberian obat, yang tidak perlu dicatat secara naratif. Selain itu tim
kesehatan lainnya dapat dengan mudah mengakses keadaan klien hanya dengan
melihat grafik yang ada di flowsheet. Sehingga flowsheet lebih sering digunakan
ini akan lebih sesuai untuk pasien yang akan dipulangkan atau dipindahkan pada
ruang perawatan lainnya untuk perawatan lanjutan. Catatan ini juga ditujukan bagi
tenaga kesehatan yang akan melanjutkan perawatan dengan home care dan
menyimpang dari data normal atau standar yang ada. Model pendokumentasian
seperti ini mengurangi penggunaan waktu yang lama, karena lebih menekankan
padadata yang penting saja, mudah untuk mencari data yang penting, pencatatan
komunikasi antara tenaga kesehatan, lebih mudah melacak respons klien dan lebih
yaitu:
Data yang tidak normal nampak jelas, sehingga mudah ditandai dan
dipahami. Data normal atau respon yang diharapkan tidak menganggu
informasi lain. Pencatatan lebih fokus dan duplikasi dapat dihindari.
Data klien dapat dicatat pada format klien secepatnya.
asuhan keperawatan primer. Pada keadaan klien yang akut, perawat primer dapat
melaksanakan dan mencatat pengkajian waktu klien masuk dan pengkajian sistem
Setelah itu perawat associate (PA) akan melaksanakan tindakan sesuai yang
kronis.
Fokus dengan DAR adalah fleksibel dan menyediakan kunci dan pedoman
pencatatan diagnosa keperawatan.
Waktu lebih singkat tanpa harus menuliskan pada beberapa bagian pada
format.
Penggunaan Fokus pada kolom tidak konsisten dengan istilah pada rencana
tindakan keperawatan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sebagai seorang calon tenaga medis khususnya dalam bidang keperawatanasuhan
pendokumentasian keperawatan.
DAFTAR PUSTAKA
Olfah,Yustiana, Abdul, Ghofur. (2016). Dokumentasi Keperawatan. Kemenkes RI
:Jakarta