UNIVERSITAS BENGKULU
Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah mencurahkan rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini untuk memenuhi tugas dari mata
kuliah Dokumentasi Kebidanan dengan judul "Teknik Pendokumentasian Dalam Praktik
Kebidanan" ini dapat terselesaiakan, walaupun mengalami berbagai kesulitan.
Makalah ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat waktu, selain karena usaha dari
kami selaku penulis, melainkan juga banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu
kami mengucapkan terima kasih pada pihak-pihak yang telah membantu kami baik itu dosen
kami dan semua pihak yang telah membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempuma, untuk itu kami selaku penulis
makalah ini mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan tugas kami
selanjutnya.
Demikian kami selaku penulis makalah, mohon maaf bila dalam pembuatan makalah ini
ada hal-hal yang kurang berkenan. Semoga makalah yang kami buat ini dapat bermanfaat dan
berguna bagi semua pihak.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................... ii
DAFTAR ISI................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................................ 2
C. Tujuan................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Teknik Pendokumentasian................................................................... 3
B. Keuntungan Teknik Dokumentasi....................................................... 4
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kebidanan di lindonesia sebagai suatu profesi yang sedang dalam proses memperjuangkan
penerimaan profesi yang mandiri oleh masyarakat membutuhkan upaya aktualisasi diri dalam
memberikan pelayanan profesional. semua ini dapat dicapai apabila bidan mampu menunjukkan
kemampuannya baik dalam bidang pengetahuan, sikap, dan ketrampilan yang di dasari oleh ilmu
yang jelas, serta mendokumentasikan semua hasil kerja yang telah di laksanakan secara baik dan
benar. Akhirnya dokumentasi dapat meningkatkan kesinambungan perawatan pasien, dan
menguatkan akuntabilitas, dan tanggung jawab bidan dalam mengimplementasikan, dan
mengevaluasi pelayanan yang diberikan serta membantu institusi untuk memenuhi syarat
akreditasi dan hukum. Manajemen kebidanan merupakan metode atau bentuk pendekatan yang
digunakan bidan dalam memberikan asuhan kebidanan sehingga langkah-langkah manajemen
kebidanan merupakan alur pikir bidan dalam pemecahan masalah atau pengambilan keputusan
klinis.asuhan yang dilakukan harus dicatat secara benar, sederhana, jelas, dan logis. Dokumentasi
ini perlu karna dapat digunakan sebagai bahan untuk mempertanggung jawabkan tindakan yang
dilakukan dan juga bila ada kejadian gunggatan, maka dokumentasi kebidanan dapat
memebantu. Bidan sebagai tenaga kesehatan dan pelaksana asuhan kebidanan wajib mencatat
dan melaporkan kegiatannya yang dokumentasinya harus tersimpan dengan baik. Sistem
pendokumentasian yang dilaksanakan dapat memberikan manfaat antara lain sebagai sarana
komunikasi antara tenaga kesehatan, sarana untuk dapat mengikuti perkembangan dan evaluasi
pasien, dapat dijadikan data penelitian dan pendidikan, dan mempunyai nilai hukum merupakan
dokumentasi yang sah. Dalam kebidanan banyak hal penting yang harus didokumentasikan yaitu
segala asuhan atau tindakan yang diberikan oleh bidan baik pada ibu hamil, bersalin, nifas, bayi,
dan keluarga berencana.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui Pengertian Teknik Dokumentasi Naratif.
2. Untuk mengetahui Keuntungan Teknik Dokumentasi Naratif..
3. Untuk mengetahui Kerugian Teknik Dokumentasi Naratif._
4. Untuk mengetahui Pedoman Penulisan Dokumentasi Naratif.__
5. Untuk mengetahui Bagian-Bagian Pendokumentasian Dengan Teknik Naratif.
6. Mengetahui Hal-Hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Pencatatan Naratif__
7. Memahami Pencatatan Naratif dalam kasus Keluarga Berencana (KB)
8. Mengetahui Definisi Teknik Pendokumentasian Flow-Sheet Checklist.
9. Untuk mengetahui Keuntungan dan Kelemahan Teknik Pendokumentasian Flow-Sheet._
10. Untuk mengetahui dan memahami Bentuk Pendokumentasian dalam bentuk Flow-sheet
Checklist.
11. Mengetahui Petunjuk pengisian lembar Flow-sheet Checklist.
12. Memahami Pendokumentasian Flow-sheet Checklist dalam kasus Keluarga Berencana (KB)
BAB II
PEMBAHASAN
A. Teknik Pendokumentasian Naratif
naratif juga berguna pada situasi darurat, sehingga bidan dapat dengan cepat dan mudah
mendokumentasikan kronologis kejadian pasien. Catatan naratif ini juga membantu bidan
melakukan interpretasi terhadap setiap kejadian pasien secara berurutan, memberi kebebasan
bidan untuk memilih cara menyusun sebuah laporan, sederhana untuk melaporkan masalah,
kejadian, perubahan intervensi dan evalusi pasien.
b. Memberi kebebasan kepada petugas (bidan) untuk memilih dan mencatat bagaimana informasi
yang akan dicatat menurut gaya yang disukainya (catatan menunjukkan kredibilitas profesional).
a. Menyebabkan data yang didokumentasikan menjadi rancu, berlebihan, atau kurang bermakna.
b. Sulit untuk mencari sumber masalah tanpa melihat kembali dari awal pencatatan.
c. Data yang dicatat tidak secara mendalam, hanya informasi yang umumnya saja.
d. Memungkinkan terjadinya fragmentasi kata-kata yang berlebihan, kata yang tidak berarti,
pengulangan dibutuhkan dari setiap sumber sehingga terjadi tumpang tindih.
e. Membutuhkan waktu yang panjang untuk menulis dan membaca catatan tersebut.
Membutuhkan waktu yang panjang untuk menulis dan membaca catatan tersebut.
f. Pencatatan yang tidak terstruktur dapat menjadikan data simpang siur.
g. Terkadang sulit untuk memperoleh kembali informasi tanpa mereview catatan tersebut.
h. Memerlukan review catatan dari sebagaian sumber untuk menentukan kondisi pasien secara
keseluruhan.
i. Pencatatan terbatas pada kemampuan bidan dalam mengungkapkan data yang diperoleh.
j. Urutan kejadian atau kronologis dapat menjadi lebih sulit diinterpretasi karena informasi yang
berhubungan mungkin tidak didokumentasikan ditempat yang sama
a. Menggunakan istilah standar, misalnya pengkajian data, diagnosis, tujuan asuhan kebidanan,
rencana, implementasi, intervensi dan evaluasi.
b. Mengikuti tahap-tahap berikut yaitu pengkajian data pasien, identifikasi masalah dan
kebutuhan asuhan, rencana dan pemberian asuhan, evaluasi respon pasien terhadap asuhan medis
dan kebidanan. Pengkajian ulang untuk melengkapi seluruh proses.
c. Menulis, memperbaiki dan menjaga rencana asuhan sebagai bagian dari laporan.
d. Membuat diagnosis secara periodik, memonitor kondisi fisik dan psikis pasien, asuhan
kebidanan, antara lain melaksanakan advis dokter, KIE dan perkembangan pasien.
e. Melaporkan evaluasi setiap saat, antara lain pada saat pasien masuk, dirujuk, pulang atau jika
terjadi perubahan.
f. Penting sekali untuk dingat, dalam teknk pencatatan naratif, tidak boleh meninggalkan
bagian/jarak yang kosong. Berikan garis yang melewati bagian yang kosong tersebut dan berikan
inisial nama bidan yang melakukan pencatatan.
a. Lembar penerimaan, yautu lembar yang basanya berisi tentang kapan pasien masuk rumah
sakit, identitas pasien, alasan masuk rumah sakit. Lembar muk
b.Lembar instruksi dari dokter, yaitu lembar yang berisi tentang segala sesuatu yang di
intruksikan oleh dokter untuk pengobatan dan perawatan pasien, misalnya tindakan medis, terapi
dokter. Lem bar riwayat penyakit, yaitu lembar yang berisi tentang riwayat penyakit yang pernah
diderita oleh pasien dan keluarga biasanya riwayat penyakit yang dianggap berat dan riwayat
penyakit keturunan. Contohnya yaitu penyakit jantung., diabetes melitus. Lembar cat at an
perawat/bidan, yaitu lembar yangbensi asuhan keperawatan/kebidanan yang direncanakan
maupun yang sudah dilakukan kepada pasien oleh bidan/perawat beserta hasil evaluasi dan
asuhan tersebu
c. Lembar catatan lannya. Contohnya yaitu lembar catatan fisioterapi, lembar hasil laboratorium.
Ketika melakukan pendokumentasian dengan tehnik naratif, ada hal-hal yang harus diperhatikan
oleh tenaga kesehatan supaya hasil dari pendokumentasian lebih terstandarisasi (sesuai dengan
ketentuan yang berlaku).
6. Hal-Hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Pencatatan Naratif Menurut Handayanı (2017). Hal-
hal yang perlu diperhatikan dalam pencatatan naratif yaitu:
a. Paka terminolog yang sud ah lazim aipakal, misalnya pengkaj an, perencanaan, diagnosa,
prognosa, evaluasi, dan sebagainya. Dalam pencatatan, perhatikan langkah-langkah: kumpulkan
data subjektif, data objektf, kaji kebutuhan pasien dan tentukan diagnosa, prognosa, kemudian
buat perenc anaan asuhan/tindakan dengan memberi batasan waktu untuk pencapaian hasil yang
diprediksi/perkembangan yang diharapkan atau waktu untuk evaluasi, laksaakan rec ana itu dan
c. Buat penilaian Anda secara periodik dan monitor kondisi fisik dan psikologis pasien dan
tindakan perawatan misalnya melaksanakan rencana medik/dokter, penyuluhan pasien dan
perkembangan pasien.
d. Catat semua pernyataan evaluasi pada saat tertentu misalnya waktu masuk, pindah pulang atau
pada saat adanya perubahan situasi/kondisi.
7. Contoh Pencatatan Naratif: (Tangal 8 Oktober 2012, Ruang KIA, Puskesmas Bojong
Rawalumbu) Ny N umur 24 tahun GIPIAO datang ke puskesmas mengatakan ingin
menggunakan KB suntik 3 bulan. Ibu mengatakan tidak ada keluhan, dalam keadaan sehat tidak
sedang menderita penyakit yang merupakan kontraindikasi kontrasepsi suntik KB, seperti
penyakit jantung dan kencing manis. Sebelumnya Ny N tidak pernah menggunakan kontrasepsi
apapun, Suami dan keluarga setuju bahwa ibu akan dilakukan pemasangan KB Suntik 3 bulan.
Ny. "N" usia 24 tahun GIPIA0 Akseptor Baru KB suntik 3 bulan setelah diperiksa tidak
ditemukan masalah dan kebutuhan segera, serta tidak terdapat kontraindikasi dalam pemasangan
suntik KB 3 bulan sehingga ibu diperbolehkan untuk dilakukan pemasangan KB Suntik 3 bulan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dokumentasi kebidanan digunakan sebagai informasi tentang status kesehatan
pasien dan semua kegiatan asuhan kebidanan yang dilakukan oleh bidan. Dokumentasi
juga berperan sebagai pengumpul, penyimpan, dan desiminasi informasi guna
mempertahankan sejumlah fakta yang penting secara terus menerus pada suatu waktu
terhadap sejumlah kejadian kebidanan yang akan diubah. Dokumentasi kebidanan
merupakan suatu catatan otentik atau dokumen asli yang dapat dijadikan bukti dalam
persoalan hukum.Dokumentasi kebidanan mempunyai manfaat dari berbagai aspek,
diantaranya aspek hokum.Semua catatan informasi tentang klien merupakan dokumentasi
resmi dan bernilai hukum.Bila terjadi suatu masalah yang berhubungan dengan profesi
kebidanan, dimana bidan sebagai pemberi jasa dan klien sebagai pengguna jasa, maka
dokumentasi diperlukan sewaktu-waktu.
Manfaat dari aspek hukum, yaitu dokumentasi kebidanan dijadikan sebagai
jaminan kepastian hukum atas dasar keadilan. Ditinjau dari segi isi, dokumentasi harus
mengandung nilai administrasi, nilai hukum, nilai keuangan, nilai riset dan nilai
edukasi.Potter dan Perry (1989 cit Muzdlillah, dkk, 2001) memberikan panduan legal
sebagai petunjuk cara mendokumentasikan dengan benar.
B. Saran
Berdasarkan makalah ini kami menilai bahwa dokumentasi kebidanan itu banyak
memiliki manfaat dan fungsi, bagi para pembaca hendaknya dapat memahami isi dari
makalah ini dan dapat digunakan dengan baik khususnya untuk mahasiswa Akademi
Kebidanan Budi Mulia Prabumulih dan bagi lembaga pendidikan Akademi Kebidanan
Budi Mulia Prabumulih.
DAFTAR PUSAKA