Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

KONSEP DASAR ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU BERSALIN DAN


PERUBAHAN FISIOLOGI DAN PSIKOLOGIS DALAM PERSALINAN

OLEH KELOMPOK 2:

1. Mariana Kula 12. Reignattee Cordia Viona Pandanga


2. Marselina Florensia Kewa 13. Ririn Aryati Kale
3. Maria Asni Taek 14. Sa'diah Harun
4. Merlin Mariana Napa 15. Safira Imaniar
5. Nastia Putry Ayu Koten 16. Salvia Christi Maiten
6. Natasya Nunu 17. Tesi Safitri
7. Nessa Astika Bako 18. Theresia Putriardyana
8. Ni Gusti Ketut Tara 19. Vani Lalo
9. Nur Hayati Abdullah 20. Welni Anika Tutuala
10. Penina Gabriela Nifu 21. Yosefa Hendrika Amelia Djita
11. Puja Hasniyati 22. Yulianti Laga

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLTEKKES KEMENKES KUPANG

TAHUN 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan yang kuasa atas segala rahmatNya
sehingga makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan
terimakasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan
sumbangan baik pikiran maupun materinya.
Kami sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa
pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman. Untuk itu kami
sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan
makalah ini.

Kupang, 15 September 2022


Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................i

DAFTAR ISI......................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................1

A. Latar Belakang......................................................................................................1
B. Tujuan.....................................................................................................................1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA.......................................................................................2

A. Defenisi Dokumentasi Flow Sheet/ Check List.......................................................2


B. Tujuan Dokumentasi Flow Sheet/Check List..........................................................3
C. Keuntungan Teknik Pendokumentasian Flow Sheet/Check List.............................3
D. Kerugian Teknik Pendokumentasian Flow Sheet/Check List.................................4
E. Pedoman Teknik Pendokumentasian Flow Sheet/Check List.................................4
F. Sain Dan Bagian Umum Dalam Flow Sheet...........................................................
G. Anjuran Umum Dalam Merancang Sebuah Lembar Alur/Flow Sheet....................

Bab III PENUTUP.............................................................................................................10

A. Saran.......................................................................................................................10
B. Kesimpulan.............................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................11

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam menjalankan tugasnnya, bidan dituntut untuk memberikan asuhan kebidanan


dan mendokumentasikannya. Banyak sekali waktu yang dibutuhkan untuk
mendokumentasikan sernua asuhan yang telah diberikan oleh seorang bidan. Untuk
mengurangi beban dan banyaknya waktu yang dibutuhkan bidan untuk melakur;an
pencatatan secara naratif, dibuatlah teknik pencatatan lembar alur. Lembar alur atau
flowsheet dan checklist ini digunakan untuk mengumpulkan hasil pengkajian data dan
mendokumentasikan implementasi kebidanan. Jika lembar alur ini dipergunakan dengan
tepat, maka akan banyak menghemat waktu bidan untuk mencatat.

B. Tujuan
H. Untuk mengetahui defenisi dokumentasi flow sheet/ check list
I. Untuk mengetahui tujuan dokumentasi flow sheet/check list
J. Untuk mengetahui keuntungan teknik pendokumentasian flow sheet/check list
K. Untuk mengetahui kerugian teknik pendokumentasian flow sheet/check list
L. Untuk mengetahui pedoman teknik pendokumentasian flow sheet/check list
M. Untuk mengetahui sain dan bagian umum dalam flow sheet
N. Untuk mengetahui anjuran umum dalam merancang sebuah lembar alur/flow sheet

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian

Dokumentasi Flow Sheet/ Check List kebidanan adalah suatu bukti pencatatan dan
pelaporan yang dimiliki oleh bidan dalam melakukan catatan perawatan yang berguna
untuk kepentingan klien, bidan dan tim kesehatan dalam memberikan pelayanan
kesehatan dengan dasar komunikasi yang akurat dan lengkap secara tertulis dengan
tanggung jawab bidan. Dokumentasi kebidanan adalah proses pencatatan dan
penyimpanan data-data yang bermakna dalam pelaksanaan kegiatan asuhan kebidanan
dan pelayanan kebidanan.

Teknik dokumentasi flow sheet (lembar alur) adalah bentuk catatan


perkembangan aktual yang dirancang untuk memperoleh informasi dari pasien secara
spesifik menurut parameter yang telah ditentukan sebelumnya (Wildan dan Hidayat,
2009).

Flow sheet memungkinkan petugas untuk mencatat hasil observasi atau


pengukuran yang dilakukan secara berulang yang tidak perlu ditulis secara naratif,
termasuk data klinik klien. Flow sheet atau checklist biasanya lebih sering digunakan di
unit gawat darurat.

B. Tujuan Dokumentasi Flow Sheet/Check List


Tujuan dari pencatatan menggunakan teknik lembar alur atau flow sheet/check list
adalah :
1. Untuk kecepatan dan efisiensi pendokumentasian data dan asuhan.
2. Menggabungkan data yang jika tidak dikumpulkan akan tersebar dalam rekam medis
pasien.
3. Mempermudah kontinuitas asuhan.
4. Mengurangi duplikasi dalam pencatatan.
5. Melindungi aspek legal pasien dan bidan.
6. Dapat melakukan pengkajian data pasien dengan cepat.
7. Mudah membandingkan data pasien dan mendokumentasikan informasi yang akan
digunakan dalam mengevaluasi keefektivan asuhan.

2
C. Keuntungan Teknik Pendokumentasian Flow Sheet/Check List
Berdasarkan pendapat Muslihatun, Mudlilah dan Setiyawati (2009), keuntungan
teknik pendokumentasian flow sheet adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan kualitas pencatatan observasi.
2. Memperkuat aspek legal.
3. Memperkuat atau menghargai standar asuhan.
4. Menjadikan dokumentasi kebidanan lebih tepat.
5. Mengurangi fragmentasi data pasien dan asuhan.
6. Membatasi narasi yang terlalu luas.

Sedangkan menurut Fauziah, Afroh, dan Sudarti (2010) keuntungan dokumentasi


flow sheet adalah:

1. Meningkatkan kualitas catatan.


2. Lebih mudah dibaca.
3. Memperkuat standar asuhan.
4. Dokumentasi lebih tepat.
5. Mengurangi adanya fragmentasi data, data mudah diperoleh.
6. Memungkinkan untuk melakukan perbandingan data beberapa periode.
7. Informasi yang dicatat benar-benar yang bermanfaat dan legal.
8. Narasi sedikit.

D. Kerugian Teknik Pendokumentasian Flow Sheet/Check List


Menurut Muslihatun, Mudlilah dan Setiyawati (2009), kerugian utama dari teknik
pendokumentasian flow sheet ini adalah:
1. Catatan medik pasien menjadi lebih banyak, sehingga menimbulkan masalah pada
saat penggunaan dan penyimpanan.
2. Potensial terjadi duplikasi catatan, antara lain catatan perawatan di ruang ICU dan
catatan pengobatan.
3. Desain ini memungkinkan adanya bagian yang tidak diisi. Bagian yang kosong ini
potensial menimbulkan kesalahan saat melakukan interpretasi dan memunculkan
tanda tanya.
4. Keterbatasan ruang untuk melakukan pencatatan secara menyeluruh terhadap kejadian
luar biasa.
5. Adanya penolakan terhadap penggunaan model flow sheet.

3
Sedangkan menurut Fauziah, Afroh, Sudarti, (2010) kerugian dokumentasi
flow sheet disebutkan sebagai berikut :
1. Memperluas catatan medik dan menciptakan penggunaan penyimpanan.
2. Memungkinkan duplikasi data, rancangan, dan format.
3. Tidak ada ruang untuk pencatatan tentang kejadian yang tidak biasa terjadi dan
bertahan untuk menggunakan lembar alur.

E. Pedoman Teknik Pendokumentasian Flow Sheet/Check List


Menurut Muslihatun, Mudlilah dan Setiyawati (2009),agar lembar alur/flow
sheet/checklist sesuai dengan standar, maka harus memenuhi syarat/pedoman sebagai
berikut:
1. Perhatikan dan ikuti petunjuk menggunakan format khusus.
2. Lengkapi format dengan kata kunci.
3. Gunakan tanda cek (√) atau silang (X) pada waktu mengidentifikasi bahwa parameter
telah diobservasi/ diintervensi.
4. Jangan tinggalkan lembar checklist dalam keadaan kosong. Tulis 0 untuk
mengidentifikasi bahwa parameter tidak diobservasi.
5. Tambahkan uraian secara detail jika diperlukan.
6. Pertahankan agar letak lembar alur tepat dilokasi yang tersedia (rekam medis).
7. Beri tanda tangan dan nama jelas pemberi asuhan.
8. Dokumentasikan waktu dan tanggal data masuk.

F. Desain dan Bagian Umum dalam Flow sheet


Desain dan bagian umum dalam flow sheet antara lain sebagai berikut:
1. Kolom untuk nama petugas yang melakukan pemeriksaan atau tindakan.
2. Hasil pengkajian, komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE), observasi, tindakan, dan
lain-lain.
3. Hasil observasi atau intervensi khusus.
4. Nama pasien, waktu (tanggal, bulan dan tahun), nama bidan, dan tanda tangan.
5. Hanya menuliskan judul tindakan, sedangkan penjabaran lebih lanjut diuraikan secara
narasi. Misalnya mengobati luka bakar. Ganti balutan lihat pada catatan
perkembangan.

4
G. Anjuran Umum dalam Merancang Sebuah Lembar Alur/Flow Sheet

Menurut Fauziah, Afroh, Sudarti, (2010) proses merancang lembar alur dengan
tepat sangat bervariasi. Beberapa anjuran umum dalam merancang sebuah lembar
alur/flow sheet antara lain sebagai berikut :

1. Tentukan seberapa banyak ruangan yang diperlukan untuk isi format.


2. Rancang sebuah format yang mudah dibaca dan digunakan.
3. Tentukan apakah format tersebut akan digunakan secara vertikal atau horisontal.
4. Gunakan huruf yang dicetak tebal dan miring untuk menekankan judul bagian atau
informasi penting lainnya.
5. Pertimbangkan untuk memberi jarak antar informasi.
6. Tentukan apakah format tersebut lebih dari satu halaman.
7. Pertimbangkan apakah informasi dalam format tersebut dikomunikasikan antar
bagian.
8. Sediakan lembar alur kosong untuk masing-masing pasien agar memungkinkan
individualisasi data dan pendokumentasian asuhan pada pasien.
9. Jika catatan perkembangan multidisiplin tidak digunakan, pertimbangkan pemberian
ruang kosong untuk catatan-catatan tersebut di halaman baliknya lembar alur tersebut.
10. Pertahankan struktur dasar format lembar alur untuk menggambarkan standar asuhan
yang diberikan kepada pasien adalah sama.
11. Berpikir global saat membuat atau merevisi sebuah format, hindari merancang format
tanpa berkonsultasi ke profesi/unit lain.
12. Libatkan staf sistem informasi komputer untuk meninjau ulang konsep lembar alur.
13. Dapatkan masukan dari anggota staf yang akan menggunakan format tersebut.
14. Lakukan koreksi awal secara cermat terhadap format yang telah dibuat.
15. Harus disadari bahwa pembuatan dan penerapan format lembar alur membutuhkan
waktu lama, sehingga perlu alokasi waktu yang cukup.

Beberapa contoh flow sheet antara lain sebagai berikut:

1. Activity Daily Living (ADL)


2. Kebutuhan terhadap bantuan bidan
3. Tanda-tanda vital
4. Keseimbangan cairan (Intake dan Output)
5. Nutrisi.
6. Pengkajian kulit.

5
7. Review system tubuh.
8. Hasil laboratorium (kadar gula darah dan urin).

H. Contoh Pendokumentasian Menggunakan Teknik Flow Sheet/Check List


Contoh Checklist pemeriksaan TTV

No Pemeriksaan Hasil Normal Tidak

1 Tekanan Darah 130/90 mmHg √


2 Nadi 100x/menit √
3 Suhu 37°C √
4 Pernapasan 20x/menit √
5 Urine Protein ++ √

Contoh Checklist pemeriksaan BBL

No. Pemeriksaan Hasil Normal Tidak


1 Berat Badan 3000 gr √
2 Panjang Badan 48 cm √
3 Nafas 40x/menit √
4 Suhu 36,5°C √

Contoh Checklist pemeriksaan BBL

No. Pemeriksaan Hasil Normal Tidak


1 Berat Badan 3000gr √
2 Panjang badan 49cm √
3 Lingkar dada 36cm √
4 Lingkar kepala 32cm √
5 Pernafasan 40x/menit √
6 Detak jantung 120x/menit √
7 suhu 36,5°C √

6
Contoh Checklist pemeriksaan Urine

Pemeriksaan Hasil Normal Tidak


Tekanan darah 130/90 mmhg √
Nadi 100 x / menit √
Suhu 37°C √
Pernapasan 20 x / menit √
Urine Protein++ √

Contoh Checklist pemeriksaan Bayi Baru Lahir

Pemeriksaan Hasil Normal Tidak


Berat Badan 3000 gram √
Panjang Badan 48 cm √
Pernapasan 40x/ menit √
Suhu 36°C √

Contoh Checklist pemeriksaan Luka

Tanggal waktu 8/03/2021 8/03/2021 8/03/2021


07.00 15.00 21.00
A P A P A P
Kriteria Luka √ √ √
Ukuran Luka √ √ √
Jaringan Nikrotik √ √ √
Jaringan Nikrotik √ √ √
Yang Lekat
Bau Kotor √ √ √
Temperatur Kulit √ √ √
Frekuensi Ganti √ √ √
Balutan
Tambahan Balutan √ √ √

7
Tanggal 01/03/2022 02/03/2022 03/03/2022
A P A P A P
Kriteria Luka √ √ √
Ukuran Luka √ √ √
Jaringan Nikrotik √ √ √
Jaringan Nikrotik yang Lekat √ √ √
Bau √ √ √
Batas Tepi Luka √ √ √
Temperatur Kulit √ √ √
Frekuensi Ganti Balutan Luka √ √ √
Pengobatan Luka √ √ √

Pemeriksaan Urine

No Pemeriksaan Hasil Normal Tidak


.
1 Tekanan Darah 120/80 mmHg √
2 Nadi 90x/menit √
3 Suhu 38°C √
4 Pernapasan 19x/ menit √
5 Urine Negatif ++ √

Pendokumentasian BBL

No. Pemeriksaan Hasil Normal Tidak


2w1 Berat Badan 3000gr √
2 Panjang badan 49cm √
3 Lingkar dada 36cm √
4 Suhu 36,5°C √
5 Pernafasan 40x/menit √
6 Detak jantung 120x/menit √
7 Suhu 36,5°C √

8
Pendokumentasian urine

No. Pemeriksaan Hasil Normal Tidak


1 Tekanan darah 139/90mmHg √
2 Nadi 100x/menit √
3 Suhu 37°C √
4 Pernapasan 20x/menit √
5 Urine Protein++ √

Pendokumentasian urine ibu hamil

No. Pemeriksaan Hasil Normal Tidak


1 Tekanan darah 110/70 √
2 Nadi 80x/menit √
3 Suhu 37°c √
4 urine (-) √
5 Pernafasan 24x/menit √
6 Hb 10,7gr% √

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

9
Cheklist/Flowsheet merupakan salah satu bentuk catatan perkembangan yang berisi
hasil observasi dan tindakan. Flow sheet memungkinkan petugas untuk mencatat hasil
observasi atau pengukuran yang dilakukan secara berulang yang tidak perlu ditulis secara
narative, termasuk data klinik klien. Flow sheet merupakan cara tercepat dan paling
efisien untuk mencatat informasi, selain itu tenaga kesehatan akan dengan mudah
mengetahui keadaan klien hanya dengan melihat gravik yang terdapat pada flow sheet.
Flow sheet atau checklist biasanya lebih sering digunakan di unit gawat darurat.

B. Saran

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu
kami dengan rendah hati menerima saran dan kritik guna memperbaiki kekurangan
maupaun kesalahan dalam pembuatan makalah ini.

DAFTAR PUSTAKA

Wenny Indah Purnama dan Kurniyati. 2022. Dokumentasi Kebidanan. Jawa Tengah.
10
Surtinah, Nani. 2019. Buku ajar dokumentasi kebidanan. Jawa timur

Aning Subiyanti. Buku Ajar Dokumentasi Kebidanan. Jakarta.

Surtina, Nani, Sulikah, Nuryani. 2019. Buku Ajar Dokumentasi Kebidanan.

11

Anda mungkin juga menyukai