DOKUMENTASI KEBIDANAN
DISUSUN OLEH:
DESI KANIA
D3 KEBIDANAN
2022/2023
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah,puji dan syukur kami panjatkan kehadirat AllahTa’ala. Atas limpahan rahmat dan
karunia-Nya sehingga makalah yang berjudul,"MENGANALISIS, MENERAPKAN DAN
MENAMPILKAN DOKUMENTASI KEBIDANAN" dapat
kami selesaikan dengan baik. Kami berharap makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca tentang MENGANALISIS, MENERAPKAN DAN MENAMPILKAN
DOKUMENTASI KEBIDANAN yang bisa kita pelajari. Begitu pula atas limpahan kesehatan dan
kesempatan yang Allah SWT karuniai kepada kami sehingga makalah ini dapat kami susun melalui
beberapa sumber yakni melalui kajian pustaka maupun melalui media internet.
Pada kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan
kami semangat dan motivasi dalam pembuatan tugas makalah ini. Kepada kedua orang tua kami
yang telah memberikan banyak kontribusi bagikami,dosen pembimbing dan juga kepada teman-
teman seperjuangan yang membantu kami dalam berbagai hal.
Demikian makalah ini kami buat, apabila terdapat kesalahan dalam penulisan,ataupun adanya
ketidaksesuaian materi yang kami angkat pada makalah ini,kami mohon maaf. Kami menerima
kritik dan saran seluas-luasnya dari pembaca agar bisa membuat karya makalah yang lebih baik
pada kesempatan berikutnya.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................... ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Dokumentasi dalam asuhan kebidanan adalah suatu pencatatan yang lengkap dan akurat terhadap
keadaan/kejadian yang dilihat dalam pelaksanaan asuhan kebidanan (proses asuhan kebidanan).
Dokumentasi kebidanan tidak hanya merupakan dokumen sah, tetapi juga merupakan instrumen
untuk melindungi para asien dan bidan. Atas dasar itu, dalam memberikan pelayanan kebidanan,
bidan diharapkan mampu bekerja sesuai dengan standar profesi yang telah ada. Dokumentasi
kebidanan sangat penting bagi bidan dalam memberikan asuhan kebidanan. Hal ini karena
kebidanan yang di brikan kepada klien membutuhkan pencatatn dan laporan yang dapat digunakan
sebagai acuan untuk menuntut tanggung jawab dai berbagai permasalahan yang mungkin dialami
oleh klien berkaitan dengan pelayanan yang di berikan . Dokumentasi kebidanan juga digunakan
sebagai informasi tentang status kesehatan klien pada semua kegiatan asuhan kebidanan yang
dilakukan oleh bidan. Manfaat dokumentasi kebidanan dapat dilihat dari berbagai aspek-aspek,
saperti aspek administrasi, aspek hukum, aspek pendidikan, aspek penelitian, aspek ekonomi, dan
manajemen. Berdasarkan penjelasan diatas dokumentasi kebidanan merupakan kegiatan
pencatatan, pemeliharaan, dan proses komunikasi informasi Yang bekaitan dengan pengolahan
klien guna mempertahankan sejumlah fakta dari satu kejadian dalam suatu waktu.
1
BAB II
PEMBAHASAN
Menurut KBBI, definisi dokumentasi adalah proses pengumpulan, pemilihan, pengolahan, dan
penyimpanan informasi di bidang pengetahuan; pemberian atau pengumpulan bukti dari
keterangan seperti gambar, kutipan, guntingan koran, dan bahan referensi lain.
Dokumentasi dalam asuhan kebidanan adalah suatu pencatatan yang lengkap dan akurat terhadap
keadaan/kejadian yang dilihat dalam pelaksanaan asuhan kebidanan (proses asuhan kebidanan)
Manfaat dokumentasi adalah hal-hal yang dapat diperoleh pada dokumentasi yang kita lakukan.
Secara lebih detail, manfaat dokumentasi meliputi delapan aspek sebagai berikut.
1. Aspek Hukum
a. Semua catatan info tentang klien merupakan dokumentasi resmi dan bernilai
hukum(sebagai dokumentasi legal).
b. Dapat digunakan sebagai barang bukti pengadilan.
c. Pada kasus tertentu, pasien boleh mengajukan keberatannya untuk menggunakan
d. catatan tersebut dalam pengadilan sehubungan dengan haknya akan jaminan kerahasiaan
data.
2. Aspek Komunikasi
a. Sebagai alat bagi tenaga kesehatan untuk berkomunikasi yang bersifat permanen.
2
b. Bisa mengurangi biaya komunikasi karena semua catatan tertulis.
3. Aspek Penelitian
Berdasarkan aspek penelitian, dokumentasi bermanfaat sebagai sumber informasi yang berharga
untuk penelitian.
4. Aspek Keuangan/Ekonomi
5. Aspek Pendidikan
6. Aspek Statistik
Berdasarkan aspek statistik, dokumentasi dapat membantu suatu institusi untuk mengantisipasi
kebutuhan ketenagaan dan menyusun rencana sesuai dengan kebutuhan tersebut.
Berdasarkan aspek jaminan mutu, pencatatan data klien yang lengkap dan akurat akan memberi
kemudahan bagi bidan dalam membantu menyelesaikan masalah klien (membantu meningkatkan
mutu pelayanan kebidanan).
8. Aspek Manajemen
Melalui dokumentasi dapat dilihat sejauh mana peran dan fungsi bidan dalam memberikan asuhan
kepada klien. Dengan demikian akan dapat diambil kesimpulan tingkat keberhasilan pemberian
asuhan guna pembinaan dan pengembangan lebih lanjut.
3
9. Aspek Penelitian
Berdasarkan aspek penelitian, dokumentasi bermanfaat sebagai sumber informasi yang berharga
untuk penelitian.
Berdasarkan aspek statistik, dokumentasi dapat membantu suatu institusi untuk mengantisipasi
kebutuhan ketenagaan dan menyusun rencana sesuai dengan kebutuhan tersebut.
Berdasarkan aspek jaminan mutu, pencatatan data klien yang lengkap dan akurat akan memberi
kemudahan bagi bidan dalam membantu menyelesaikan masalah klien (membantu meningkatkan
mutu pelayanan kebidanan).
Melalui dokumentasi dapat dilihat sejauh mana peran dan fungsi bidan dalam memberikan asuhan
kepada klien. Dengan demikian akan dapat diambil kesimpulan tingkat keberhasilan pemberian
asuhan guna pembinaan dan pengembangan lebih lanjut.
4
Fauziah, Afroh, danSudarti (2010) juga mengungkapkan bahwa manfaat dari dokumentasi adalah
sebagai berikut.
5
10. Aspek dokumentasi, berisi sumber informasi yang harus didokumentasikan dan dipakai
sebagai bahan pertanggungjawaban dalam proses dan laporan pelayanan kesehatan.
11. Aspek jaminan mutu, pengorganisasian data pasien yang lengkap dan akurat melalui
dokumentasi kebidanan akan memberikan kemudahan bagi bidan dalam membantu
menyelesaikan masalah pasien. Pencatatan data pasien yang lengkap dan akurat akan
memberi kemudahan bagi bidan dalam membantu penyelesaikan masalah pasien. Selain
itu, juga untuk mengetahui sejauh mana masalah pasien dapat teratasi dan seberapa jauh
masalah baru dapat di identifikasi dan dimonitor melaui catatan yang kaurat. Hal ini akan
membantu untuk meningkatkan mutu asuhan kebidanan.
12. Aspek akreditasi, melalui dokumentasi akan tercermin banyaknya permasalahan pasien
yang berhasil diatasi atau tidak. Dengan demikian dapat diambil kesimpulan tentang
tingkat keberhasilan pemberian asuhan kebidanan yang diberikan guna pembinaan lebih
lanjut. Selain itu dapat dilihat sejauh mana peran dan fungsi bidan dalam memberikan
asuhan kebidanan pada pasien. Melalui akreditasi pula kita kita dapat memantau kualitas
layanan kebidanan yang telah diberikan sehubungan dengan kompetensi dalam
melaksanakan asuhan kebidanan.
13. Aspek statistik, informasi statistik dari dokumentasi dapat membantu suatu institusi untuk
mengantisipasi kebutuhan tenaga dan menyusun rencana sesuai dengan kebutuhan.
14. Aspek komunikasi, komunikasi dipakai sebagai koordinasi asuhan kebidanan yang
diberikan oleh beberapa orang untuk mencegah pemberian informasi yang berulang ulang
kepada pasien oleh anggota tim kesehatan, mengurangi kesalahan dan meningkatkan
ketelitian dalam asuhan kebidanan, membantu tenaga bidan untuk menggunakan waktu
dengan sebaik baiknya, serta mencegah kegiatan yang tumpang tindih. Sebagai alat
komunikasi, dokumentasi dapat mewujudkan pemberian asuhan kebidanan yang
terkoordinasi dengan baik.
6
2.4 Fungsi Dokumentasi
a. Sebagai dokumen yang sah sebagai bukti atas asuhan yang telah di berikan
b. Sebagai sarana komunikasi dalam tim kesehatan yang memberikan asuhan
c. Sebagai sumber data yang memberikan gambaran tentang kronologis kejadian kondisi
yang terobservasi untuk mengikuti perkembangan dan evaluasi respon pasien terhadap
asuhan yang telah di berikan
d. Sebagai sumber data penting untuk pendidikan dan penelitian
1. Nilai hukum - catatan informasi tentang klien / pasien merupakan dokumentasi resmi dan
mempunyai nilai hukum jika terjadi suatu masalah yang berkaitan dengan pelanggaran
etika & moral profesi , dokumentasi dapat merupakan barang bukti tentang tindakan yang
telah dilakukan bidan sekaligus sebagai bahan pertimbangan dalam memberikan sanksi.
2. Jaminan mutu ( quality control ) – pencatatan yang lengkap & akurat dapat menjadi tolak
- ukur dalam menilai asuhan yang telah diberikan dan menentukan tindak lanjut berikutnya.
3. Alat komunikasi – merupakan alat “ perekam “ terhadap masalah yang terkait dengan klien
/ pasien atau tenaga kesehatan lain. Dapat dilihat apa yang telah terjadi / dilakukan terhadap
pasien / klien , terutama pada keadaan dimana pasien perlu dirujuk atau dikonsultasikan ke
dokter /ahli gizi dsb.
4. Nilai administrasi termasuk salah satunya adalah biaya/dana – dapat dipergunakan sebagai
pertimbangan / acuan dalam menentukan biaya yang telah dibutuhkan / dikeluarkan untuk
asuhan.
5. Nilai pendidikan – dapat di pergunakan sebagai bahan pembelajaran bagi peserta didik
kebidanan maupun tenaga bidan muda , karena menyangkut secara kronologis proses
asuhan kebidanan serta tindakan yang dilakukan (sistematika pelaksanaan ).
6. Bahan penelitian – dokumentasi yang rangkap & akurat dapat mempunyai nilai bagi
penelitian dalam pengembangan pelayanan kebidanan selanjutnya (objek riset ).
7. Akreditasi / audit – digunakan sebagai kesimpulan keberhasilan asuhan yang diberikan
serta menentukan / memperlihatkan peran & fungsi bidan dalam masalah kebidanan.
7
2.6 Yang perlu diperhatikan dalam Dokumentasi
1. Jangan mencoret - coret tulisan yang salah , karena akan terlihat seperti bidan mencoba
menutupi sesuatu / informasi atau merusak catatan. Jika ada kesalahan dalam mencatat
lebih baik diberi garis pada tulisan yang salah dengan diberi catatan “ salah “ dan diberi
paraf dan kemudian ditulis catatan yang benar.
2. Jangan memberi komentar / menulis hal yang bersifat mengkritik klien atau tenaga
kesehatan lain. Ditulis hanya uraian obyektif perilaku klien atau tindakan yang dilakukan.
3. Koreksi terhadap kesalahan dibuat dengan segera mungkin , karena kesalahan mencatat
dapat diikuti dengan kesalahan tindakan.
4. Catat hanya fakta , jangan membuat spekulasi atau perkiraan dari situasi yang ada.
5. Semua catatan harus ditulis dengan tinta dan menggunakan bahasa yang lugas dan jelas (
hindari istilah-istilah yang tidak dimengerti). Karena tulisan yang tidak dimengerti dapat
disalah tafsirkan dan menimbulkan persepsi yang salah (jangan pakai pensil , karena mudah
terhapus).
6. Hindari catatan yang bersifat umum , karena informasi yang specific tentang klien atau
tentang keadaannya akan hilang.
7. Ingat bahwa bidan bertanggung jawab atas informasi yang dicatatnya / ditulisnya. Asuhan
kebidanan komprehensif membutuhkan data informasi yang lengkap, obyektif , dapat
dipercaya , karena hal tersebut.dapat menjadi bumerang bagi bidan jika dilaksanakan
secara tidak sesuai ketentuan yang ada.
8
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dokumentasi kebidanan merupakan suatu catatan autentik atau dokumen asli yang dapat dijadikan
bukti dalam persoalan hukum. Dokumentasi kebidanan mempunyai manfaat dari berbagai aspek,
diantaranya aspek hukum. Semua catatan informasi tentang klien merupakan dokumentasi resmi
dan bernilai hukum. Bila terjadi suatu masalah yang berhubungan dengan profesi kebidanan,
dimana bidan sebagai pemberi biasa dan klien sebagai pengguna jasa maka dokumentasi
diperlukan sewaktu-waktu.
3.2 Saran
Berdasarkan makalah ini kami menilai bahwa dokumentasi kebidanan itu banyak memiliki
manfaat dan fungsi, bagi para pembaca hendaknya dapat memahami isi dari makalah ini dan dapat
digunakan dengan baik khususnya untuk mahasiswi akademik kebidanan Stikes Karsa Husada
Garut.
9
DAFTAR PUSTAKA
https://sambiroto.ngawikab.id/2020/11/dokumentasi-pengertian-dan- reduksi-
pemaknaannya-
kini/#:~:text=Menurut%20KBBI%2C%20definisi%20dokumentasi%20ad
alah,koran%2C%20dan%20bahan%20referensi%20
http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp- content/uploads/2017/11/DAFIS-DAN-
DOKUMENTASI-KEBIDANAN.pdf
10