Anda di halaman 1dari 13

TUGAS KEAGAMAAN

ABORSI DAN EUTHANASIA

DISUSUN OLEH:
DESI KANIA
KIRANA DELANI ASRI
REVA DINA FITRIA DEWI
REGINA SANIYA PUTRI

SEKOLAH TINGGI KARSA HUSADA GARUT


D3 KEBIDANAN
2022/2023
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah Ta’ala. atas
limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah yang berjudul, " ABORSI DAN
EUTHANASIA” dapat kami selesaikan dengan baik. Kami berharap makalah ini
dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca tentang ABORSI
DAN EUTHANASIA yang bisa kita pelajari. Begitu pula atas limpahan kesehatan
dan kesempatan yang Allah SWT karuniai kepada kami sehingga makalah ini dapat
kami susun melalui beberapa sumber yakni melalui kajian pustaka maupun melalui
media internet.

Pada kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah memberikan kami semangat dan motivasi dalam pembuatan tugas makalah
ini. Kepada kedua orang tua kami yang telah memberikan banyak kontribusi bagi
kami, dosen pembimbing dan juga kepada teman-teman seperjuangan yang
membantu kami dalam berbagai hal. Harapan kami, informasi dan materi yang
terdapat dalam makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Tiada yang
sempurna di dunia, melainkan Allah SWT. Tuhan Yang Maha Sempurna, karena itu
kami memohon kritik dan saran yang membangun bagi perbaikan makalah kami
selanjutnya.

Demikian makalah ini kami buat, apabila terdapat kesalahan dalam penulisan,
atau pun adanya ketidaksesuaian materi yang kami angkat pada makalah ini, kami
mohon maaf. Kami menerima kritik dan saran seluas-luasnya dari pembaca agar
bisa membuat karya makalah yang lebih baik pada kesempatan berikutnya

Garut, 10 September
2022

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................................... i

KATA PENGANTAR .................................................................................................. ii

DAFTAR ISI ............................................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................. 1

1.1 Latar Belakang ................................................................................................... 1


1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................. 2
1.3 Tujuan Pemberitahuan...................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................. 3

2.1 Pengertian Aborsi Dan Euthanasia.................................................................... 3

2.2 Pendapat Ulama Tentang Aborsi Dan Euthanasia .............................................4

2.3 Hukum Islam Tentang Aborsi Dan Euthanasia ...................................................6

2.4 Dalil naqli yang berkaitan dengan pentingnya kehidupan ............................... 7

BAB III PENUTUP .....................................................................................................9

3.3 Kesimpulan .........................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA ….. ...........................................................................................10

iii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.2 LATAR BELAKANG

Aborsi adalah kematian dan pengeluaran janin dari uterus baik secaraspontan
ataudisengaja sebelum usia kehamilan 22 minggu. Jumlah minggu kehamilan yang
spesifik dapat bervariasi antar Negara, begantung pada perundangan
setempat.Menurut PotterPerry , setengah dari kehamilan di Amerika %erikat
adalah tidak direncanakan& sebagian besar kehamilan yang tidak direncanakan
terjadi padaremaja, 'anita berusia di atas (" tahun, dan 'anita Afrika)Amerika yang
berpenghasilan rendah.*ampir setengah dari kehamilan yang tidak diharapkan
berakhir dengan aborsi.%ementara itu,kendati dilarang, baik oleh maupun fat'a
M- atau majelis tarjih Muhammadiyah, praktik aborsi !pengguguran kandungan di
indonesia tetap tinggi danmencapai 2, juta kasus setiap tahunnya dan sebagian
besar dilakukan oleh para remaja.hal ini disebabkanoleh kurangnya pendidikan
tentang se/ dan pergaulan bebas serta dampaknya, baik dari segi kesehatan
maupun social kepada masyarakat khususnya remaja. Selain itu, penga'asanorang
tua juga memiliki peran yang sangat penting dalam menghindari hal-hal yang tidak
diinginkan seperti kehamilan yang tidak diinginkanyang merupakan akibat dari
pergaulan bebastersebut yang tidak sedikit berakhir dengan
tindakanaborsi.Aborsi atau pengguguran kandungan seringkali identik dengan
hal)hal negatif bagi orang-orang a'am. 0agi mereka, aborsi adalah tindakan dosa,
melanggarhukum dan sebagainya. Namun, sebenarnya tidak semua aborsi
merupakan tindakan yang negatif karena ada kalanyaaborsi dianjurkan oleh
dokter demi kondisi kesehatan ibu hamil yanglebih baik.1alam kasus aborsi yang
dianjurkan dokter, pera'at tak hanya sebagaiconselor atau peran dan fungsi
pera'at yang lain, tetapi juga dapat menjalankan prinsip dan asasetik kepera'atan
yang ada untuk membantu pasien menghadapi pilihan yang telahdipilih
aborsi.Selanjutnya, dalam makalah ini kami akan membahas tentang aborsi
beserta dampaknyasekaligus peran orang tua untuk menghindari hal-hal tersebut.

1
1.4 RUMUSAN MASALAH
Dengan mengacu kepada latar belakang di atas , maka rumusan masalah makalah
ini sebagai berikut:
1. Apa pengertian aborsi?
2. Bagaimana pendapat para ulama?
3. Bagaimana hukum islam tentang aborsi dan euthanosia?
4. Bagaimana dalil naqli yamg berkaitan dengan pentingnya kehidupan?

1.5 TUJUAN PEMBERITAHUAN


Tujuan dari makalah ini hanyalah untuk menjelaskan lebih mendalam dari
rumusan masalah sebagai berikut:
1. Mengetahui pengertian dari aborsi dan euthanasia.
2. Mengetahui pendepat para ulama tentang aborsi.
3. Mengetahui hukum islam tentang aborsi dan euthanasia.
4. Mengetahui dalil naqli yang berkaitan dengan pentinya kehidupan

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN ABORSI DAN EUTHANASIA

Aborsi adalah pengeluaran hasil konsepsi(pertemuan sel telur dan sel


sperma)sebelum janin dapat hidup di luar kandungan. Ini adalah suatu prose
spengakhiran hidup dari janin sebelumdiberi kesempatan untuk bertumbuh.
Aborsi Spontan / Alamiah berlangsung tanpa tindakan apapun.Kebanyakan
disebabkan karena kurang baiknya kualitas sel telur dan selsperma.Aborsi Buatan
/ Sengaja adalah pengakhiran kehamilan sebelum usiakandungan 28 minggu
sebagai suatu akibat tindakan yang disengaja dandisadari oleh calon ibu maupun
si pelaksana aborsi (dalam hal ini dokter,bidan atau dukun beranak).Aborsi
Terapeutik / Medis adalah pengguguran kandungan buatan yangdilakukan atas
indikasi medik. Sebagai contoh, calon ibu yang sedanghamil tetapi mempunyai
penyakit darah tinggi menahun atau penyakit jantung yang parah yang dapat
membahayakan baik calon ibu maupun janin yang dikandungnya. Tetapi ini semua
atas pertimbangan medis yangmatang dan tidak tergesa-gesa.

Sedangkan Euthanasia berasal dari kata eu berarti baik, dan thanatos


artinya mati. Maksudnya adalah mengakhiri hidup dengan cara yang mudah
tanparasa sakit. Oleh karena itu, euthanasia seringdisebut juga dengan mercy
killing (mati dengantenang).Dilihat dari segi orang yang berkehendak,euthanasia
bisa muncul dari keinginan pasiensendiri, permintaan dari keluarga
denganpersetujuan pasien (bila pasien masih sadar), atautanpa persetujuan
pasien (bila pasien sudah tidaksadar).

3
2.2 PENDAPAT ULAMA TENTANG ABORSI DAN EUTHANASIA

1. ABORSI

Para ulama berbeda pendapat dalam melihat masalah aborsi atau menggugurkan
kandungan. Ada yang melarang secara mutlak, ada yang membolehkan dengan
batasan dan alasan, ada pula yang sekadar memakruhkan. Namun, tidak ada yang
membolehkan secara mutlak. Perbedaan itu dilatarbelakangi oleh perbedaan
mereka dalam melihat status kandungan dalam setiap fase pertumbuhan janin,
mulai dari pasca pembuahan, fase ‘alaqah (janin yang masih berupa darah kental),
mudhghah (janin yang masih berupa daging kental), dan janin yang sudah
bernyawa.

Adapun Penjelasan para ulama tersebut :

a. Mudghah Imam Hanafi


Mubah (boleh) tanpa sebab dan udzur
b. Mudghah Imam Syafii
Makruh Menggugurkan kandungan apabila sudah mencapai pada usia
40,42,45 hari dari awal kehamilan
c. Mudhgah Imam Malik
Haram meskipun usia kandugannya belum mencapai 40 hari
d. Mudghah Imam Ahad bin Hanbam (Hanabilah)
Mubah (boleh) Menggugurkan Kandungan selama masa 4 bulan pertama

4
2.EUTHANASIA

Para ulama berbeda pendapat manakah yang lebih baik antara berobat atau
bersabar. Yang berpendapat bersabar lebih baik berdalil dari hadis Ibnu Abbas
tentang wanita penderita epilepsi yang meminta Nabi SAW mendoakannya.

Rasulullah SAW bersabda, "Jika engkau mau bersabar (maka bersabarlah), engkau
akan mendapatkan surga. Dan jika engkau mau aku akan doakan kepada Allah agar
Dia menyembuhkanmu." Wanita itu menjawab, "Aku akan bersabar". (Muttafaq
Alaih).

Syekh Qaradhawi berpendapat jika seseorang yang sakit lalu diberi berbagai
macam pengobatan dengan cara meminum obat, suntikan, dan sebagainya namun
tidak ada perubahan maka bisa jadi me lanjutkan pengobatan tidak wajib
hukumnya. Justru bisa jadi menghentikan pengobatanlah yang wajib. Jadi taisir al-
maut, seperti contoh eutanasia negatif bukanlah termasuk membunuh jiwa.
¦ ed: hafidz muftisany

5
2.3 HUKUM ISLAM

1. ABORSI
Dalam pandangan hukum Islam aborsi hukumnya haram. Seluruh
ulama sepakat bahwa aborsi setelah kehamilan melewati masa 120 hari
adalah haram, karena pada saat itu janin telah bernyawa. Boleh dilakukan
jika kondisi “dharurat”, seperti apabila membahayakan jiwa si ibu.

2. EUTAHANASIA
Baik dalam hukum positif maupun dalam kode etik kedokteran
diatur bahwa melakukan euthanasia tidaklah diperbolehkan. Bila dikaji
dalam perspektif Hukum Islam, diatur bahwa euthanasia aktif adalah
perbuatan yang diharamkan dan diancam oleh Allah SWT dengan hukuman
neraka bagi yang melakukannya.

6
2.4 DALIL NAQLI YANG BERKAITAN DENGAN PENTINGNYA KEHIDUPAN

Salah satu akhlak mulia dalam Islam adalah hidup sederhana dan
tidak berlebihan. Anjuran hidup sederhana ini merupakan teladan dari
Rasulullah SAW dan salafus saleh (orang-orang saleh terdahulu). Berikut ini
ayat-ayat Al-Quran tentang hidup sederhana dalam Islam.

Hidup sederhana bukan berarti hidup berkekurangan atau dalam


keadaan miskin. Hidup sederhana memprioritaskan pemenuhan
kebutuhan primer, seperti makanan bergizi, tempat tinggal, pendidikan,
dan kesehatan, alih-alih membeli barang-barang mewah atau makanan
mahal, sebagaimana dikutip dari Menanamkan Hidup Sederhana (2016)
yang ditulis Agus M. Solihin, dkk. Di masa kenabian, seorang sahabat yang
dijanjikan masuk surga, Abdurrahman bin Auf adalah salah satu dari orang-
orang terkaya di tanah Arab yang hidup sederhana. Ia rela hijrah
meninggalkan kekayaannya hanya dengan baju yang melekat di badan.
Selain itu, apabila ia berkumpul bersama para pekerjanya, orang yang tidak
mengenal Abdurrahman bin Auf akan mengira bahwa ia merupakan bagian
dari golongan pekerja tersebut. Berdasarkan ilustrasi di atas,
kesederhanaan merupakan sikap memandang suatu hal secara wajar, tidak
berlebih-lebihan, serta sesuai dengan tempat dan fungsinya.

7
Di antara dalil-dalil dalam Al-Quran tentang anjuran hidup
sederhana tertera dalam surah Al-Furqan ayat 63, serta Al-Isra ayat 27 dan
37. Rincian ayat-ayat tersebut adalah sebagai berikut:

َ َ َ ً َ َْ َ َ ُ َّ َّ ‫َو ِع َب ُاد‬
1. QS. Al-Furqan Ayat 63 ‫الر ْح ٰمن ال ِذ ْي َن َي ْمش ْون َعل اْل ْرض ه ْونا َّوِاذا خاط َب ُه ُم‬
ٰ ُ َ َ ُ ْ
‫ ال ٰج ِهل ْون قال ْوا َسل ًما‬Bacaan latinnya: "Wa ‘ibaadurrohmaanilladziina
yamsyauna ‘alal ardhi haunaw wa idzaa khootabahumul jaahiluuna
qooluu salaamaa"
Artinya: "Adapun hamba-hamba Tuhan Yang Maha Pengasih itu adalah
orang-orang yang berjalan di bumi dengan rendah hati dan apabila
orang-orang bodoh menyapa mereka (dengan kata-kata yang
menghina), mereka mengucapkansalam,”(QS.Al-Furqan[25]:63).

ُ َ ٰ َّ َ َ ْ ْ ٰ َّ َ َ ْ ْْٓ ُ َ َ ْ ِّ َ ُ ْ َّ
2. QS. Al-Isra Ayat 27 ‫ي َوكان الش ْيط ُن ِل َر ِّبه كف ْو ًرا‬ ‫ِان المبذرين كانوا ِاخوان الشي ِط‬
Bacaan latinnya: "Innal mubadzdziriina kaanuu ikhwaanasy syayaathiin
wa kaanasy syaithoonu lirobbihii kafuuroo"
Artinya: "Sesungguhnya orang-orang yang pemboros itu adalah
saudara setan dan setan itu sangat ingkar kepada Tuhannya,"
(QS.Al-Isra[17]:27).

8
BAB III

PENUTUP

3.3 Kesimpulan

Dari pokok pembahasan dan uraian-uraian sebagaimana telah digambarkan dalam


deskripsi diatas, dapat diambil kesimpulan yaitu merupakan perbuatan yang
berkaitan dengan janin yaitu pengguguran janin ibu hamil yang dikeluarkan secara
paksa baik janin itu sudah terbentuk sempurna maupun belum sempurna. Namun,
pada pokok inti pembahasan ini adalah mengenai aborsi yang dilakukan oleh
perempuan korban perkosaan. Pada dasarnya aborsi ini dilarang, namun didalam
Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan, dijelaskan didalam
pasal 75 yang pada intinya aborsi itu boleh dilakukan apabila kehamilan tersebut
mengancam keselamatan ibu atau janinnya dalam keadaan darurat dan kehamilan
bagi korban perkosaan menyebabkan trauma psikologis. Akan tetapi hal tersebut
harus benar-benar diperhatikan bahwa kehamilan tersebut berbahaya bagi ibu
yang hamil tersebut.

Euthanasia merupakan tindakan agar penderitaan yang dialami seseorang yang


menjelang kematiannya dapat diperingan.Tindakan melakukan euthanasia sampai
saat ini masih menjadi masalah yang pro kontra. Hak azasi manusia (HAM) selalu
dikaitkan dengan hak hidup, hak damai, dan sebagainya. Tapi tidak tercantum jelas
adanya hak seseorang untuk mati. Mati sepertinya justru dihubungkan dengan
pelanggaran HAM. Bagi pihak pro euthanasia, dengan dianutnya hak untuk hidup
layak dan sebagainya, secara tidak langsung seharusnya terbersit adanya hak
untuk mati, apabila dipakai untuk menghindarkan diri dari segala
ketidaknyamanan atau lebih jelas lagi dari segala penderitaan yang hebat.

9
DAFTAR PUSTAKA

https://islam.nu.or.id/fiqih-perbandingan/ragam-pendapat-ulama-soal-

menggugurkan-kandungan-OmqML

https://www.republika.co.id/berita/nxqx081/eutanasia-dalam-pandangan-islam

https://www.google.com/search?q=hukum+islam+tentang+ABORSI&ei=UYUdY9
7YIsWj8QOe9rjoCg&ved=0ahUKEwiexZ-
ck4z6AhXFUXwKHR47Dq0Q4dUDCA0&uact=5&oq=hukum+islam+tentang+ABOR
SI&gs_lcp=Cgdnd3Mtd2l6EAM6CggAEEcQ1gQQsAM6BQgAEIAEOgYIABAeEBZKBA
hBGABKBAhGGABQuAJY-
TFgwzRoAXABeACAAZEOiAH2IJIBCjEyLjIuNy0xLjGYAQCgAQHIAQjAAQE&sclient=g
ws-wiz
https://www.google.com/search?q=hukum+islam+tentang+euthanasia&ei=u4Qd
Y4edHNSfseMPl6G_wA4&oq=hukum+islam+tentang+EUTHA&gs_lcp=Cgdnd3Mt
d2l6EAEYADIFCAAQgAQ6BggAEB4QFkoECEEYAUoECEYYAFDcAljbGmDgLGgBcAB4
AIABZYgBmgeSAQQxMC4xmAEAoAEBwAEB&sclient=gws-wiz
https://tirto.id/ayat-ayat-al-quran-tentang-hidup-sederhana-anjurannya-dalam-
islam-gpnm

10

Anda mungkin juga menyukai