AMRINA ROSADA
HOLILLAH
KHAIRUNNISA’
NURURRIZQI
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Aborsi Dalam Perspektif
Hukum Islam” ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari bapak H.
M. Ariandi Suarin, LC, MA pada mata kuliah Agama. Selain itu, makalah ini juga bertujuan
untuk menambah wawasan tentang Aborsi bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada bapak H. M. Ariandi Suarin, LC, MA selaku
dosen mata kuliah Agama yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah
ini.
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB II : PEMBAHASAN
A. Definisi aborsi
B. Aborsi dalam pandangan hukum Islam
C. Aborsi dalam hukum Indonesia
D. Aborsi yang dihalalkan dalam Islam
E. Alasan dilakukannya aborsi
F. Dampak melakukan aborsi
A. KESIMPULAN
B. SARAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Aborsi merupakan masalah kesehatan masyarakat karena memberikan dampak
pada kesakitan dan kematian ibu. Sebagaimana diketahui penyebab utama kematian ibu
hamil dan melahirkan adalah pendarahan, infeksi dan eklampsia. Namun sebenarnya
aborsi juga merupakan penyebab kematian ibu, hanya saja muncul dalam bentuk
komplikasi pendarahan dan sepsis. Akan tetapi, kematian ibu yang disebabkan
komplikasi aborsi sering tidak muncul dalam laporan kematian, tetapi dilaporkan sebagai
pendarahan atau sepsis. Hal itu terjadi karena hingga saat ini aborsi masih merupakan
masalah kontroversial di masyarakat. Sementara, di satu pihak aborsi dianggap ilegal dan
dilarang oleh agama sehingga masyarakat cenderung menyembunyikan kejadian aborsi,
di lain pihak aborsi terjadi di masyarakat.
Menurut Dr. Sudraji Sumapraja dari Departemen Obstetrics dan Gynecology
Fakultas Kedokteran UI, bahwa aborsi berlangsung terus, baik dengan cara klasik
maupun modern. Secara klasik ada ibu-ibu yang secara sengaja memakan buah nenas
muda dengan harapan kandungannya gugur. Atau dengan memakan ramuan-ramuan
tertentu, memakan bubuk gelas, memasukkan daun dan jenis tumbuh-tumbuhan tertentu
ke dalam rahim, dan sebagainya. Adakalanya dokter memberikan obat tertentu yang
dapat meracuni rahim atau memberikan suntikan-suntikan dengan alasan menstruasi
(haid) terlambat, melakukan pembedahan dan sebagainya, tanpa mengatakan hal itu
sebagai aborsi, karena aborsi dilarang. Banyak ibu-ibu yang memilih jalan aborsi tidak
dapat diketahui secara pasti, sebab umumnya dirahasiakan, baik oleh ibu-ibu yang
bersangkutan, maupun oleh orang lain, dokter atau bukan dokter yang melaksanakannya.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan aborsi?
2. Bagaimanakah hukum aborsi dalam Islam dan menurut mazhab-mazhab?
3. Hukum aborsi dalam hukum Indonesia
4. Apa saja yang termasuk aborsi yang dihalalkan dalam Islam?
5. Apa saja alasan-alasan dilakukannya aborsi?
6. Apa saja dampak dari melakukan aborsi?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu aborsi
2. Menambah wawasan tentang aborsi
3. Mengetahui hukum aborsi dalam islam
4. Mengetahui aborsi yang dibolehkan dalam islam maupun hokum Indonesia
5. Mengetahui dampak dari aborsi
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Aborsi
Aborsi dalam bahasa arab disebut “ijhadh” yang memiliki beberapa sinonim
yakni: isqath (menjatuhkan), ilqa’ (membuang, Tharah (melempar), dan imlash
(menyingkirkan). Aborsi menurut etimologi berasal dari bahasa Inggris abortion:
miscarriage, yang berarti pengguguran kandungan. Abortus artinya keguguran. Aborsi
menurut terminologi adalah abortion (n): expultion of foetus from tlie womb during the
first 28 weeks ofpregnance (pengeluaran janin dari rahim selama 28 minggu pertama
kehamilan)
Aborsi atau abortus adalah pengakhiran kehamilan baik belum cukup waktu,
yaitu di bawah usia 20 sampai 28 minggu, mau pun belum cukup berat, yaitu di bawah
400 gr sampai 1000 gr. Anak baru mungkin hidup di dunia luar kalau berat nya mencapai
1000 gr atau usia kehamilan 28 minggu. Ada juga yang mengambil sebagai batas untuk
abortus berat anak antara 500 gr sampai 999 gr, disebut partus immaturus.
Hubungannya dengan abortus, tentang usia belum mencapai 28 minggu,
mempunyai makna hukum, karena akhir dari 28 minggu merupakan akhir kelangsungan
hidup fetus (janin) dalam hukum Inggris. Ada kemungkinan berubah karena
perkembangan teknologi kedokteran masih tetap merupakan kelangsungan hidup secara
hukum.
Ilmu kedokteran pada pokoknya membedakan abortus ke dalam dua macam, yaitu:
1. Spontaneus Abortus (Aborsi spontan), yaitu abortus yang tidak disengaja. Abosrtus
spontan bisa terjadi karena salah satu pasangan berpenyakit kelamin, kecelakaan, dan
sebagainya.
2. Provocatus Abortus (Aborsi yang disengaja). Aborsi semacam ini terbagi dua, yaitu :
a. Abortus artificialis therapicus, yakni aborsi yang dilakukan oleh dokter atas dasar
indikasi medis. Misalnya jika kehamilan diteruskan bisa membahayakan jiwa si
calon ibu, karena misalnya penyakit-penyakit yang berat, antara lain TBC yang
berat dan penyakit ginjal yang berat.
b. Abortus provocatus criminalis, ialah aborsi yang dilakukan tanpa dasar indikasi
media. Misalnya aborsi yang dilakukan untuk meniadakan hasil hubungan seks di
luar perkawinan atau untuk mengakhiri kehamilan yang tidak dikehendaki.
Dari definisi diatas, bisa disimpulkan bahwa tidak semua aborsi merupakan
perbuatan yang bertentangan dengan moral dan kemanusiaan dengan kata lain tidak
semua aborsi merupakan kejahatan. Aborsi yang terjadi secara spontan akibat
kelianan fisik pada perempuan (ibu dari janin) atau akibat penyakit biomedis internal
disebut “keguguran”, yang dalam hal ini tidak terjadi kontroversi dalam masyarakat
atau dikalangan fuqaha, sebab dianggap terjadi tanpa kesengajaan yang terjadi diluar
kehendak manusia. Aborsi yang merupakan suatu pembunuhan terhadap hak hidup
seorang manusia jelas merupakan suatu dosa besar.
Merujuk pada surah Al-Maidah ayat 32 yang artinya “Oleh karena itu Kami
tetapkan (suatu hukum) bagi Bani Israil, bahwa barangsiapa membunuh seseorang,
bukan karena orang itu membunuh orang lain, atau bukan karena berbuat kerusakan
di bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh semua manusia. Barangsiapa
memelihara kehidupan seorang manusia, maka seakan-akan dia telah memelihara
kehidupan semua manusia”.
Selain yang telah disebutkan dalam UU Kesehatan pasal 75 ayat (2) diatas, tindakan
aborsi sangat keras dilarang untuk dilakukan di Indonesia. Pengecualian yang
diperbolehkan pada tindakan aborsi itu hanya dilakukan oleh orang-orang tertentu dan
mempunyai kewenangan. Lengkapnya diatur dalam pasal 76 UU Kesehatan yaitu:
1. Pada sebelum kehamilan umur 6 (enam) minggu dihitung dari haid pertama terakhir,
kecuali yang sedang dalam kedaruratan medis
2. Dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan yang telah memiliki keterampilan dan
kewenangan yang memiliki sertifikat kedaruratan medis
3. Mendapatkan persetujuan dari ibu hamil yang bersangkutan
4. Mendapatkan izin dari pihak suami, dalam hal ini kecuali korban perkosaan
5. Dilakukan di tempat layanan kesehatan yang telah memenuhi syarat yang ditetapkan
oleh menteri.
Pada pasal 194 UU Kesehatan diatur dengan jelas bahwa ‘setiap orang yang dengan
sengaja melakukan aborsi tidak sesuai dengan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam
pasal 75 ayat (2) dapat dipidana dengan pidana penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun
dan dengan denda paling banyak Rp. 1.000.000.000, 00 (satu milyar rupiah).
PENUTUP
A. Kesimpulan
Aborsi dalam bahasa arab disebut “ijhadh” yang memiliki beberapa sinonim yakni: isqath
(menjatuhkan), ilqa’ (membuang, Tharah (melempar), dan imlash (menyingkirkan).
Aborsi menurut etimologi berasal dari bahasa Inggris abortion: miscarriage, yang berarti
pengguguran kandungan. Abortus artinya keguguran. Aborsi menurut terminologi adalah
abortion (n): expultion of foetus from tlie womb during the first 28 weeks ofpregnance
(pengeluaran janin dari rahim selama 28 minggu pertama kehamilan). Aborsi boleh
dilakukan apabila mengancam atau membahayakan nyawa sang ibu dengan catatan
sebelum 40 hari.
B. Saran
Saran dari kami sebagai individu dan bagi individu lainnya adalah sebaiknya kita
menjauhi hal-hal yang mengarah pada perbuatan zina agar tidak terjadi kehamilan diluar
nikah. Tetapi jika sudah terlanjur terjadi kehamilan diluar nikah, maka kita jangan
melakukan aborsi. Tetapi seharusnya kita bertanggung jawab dan menjaga kehamilan
serta merawat/mendidiknya sampai dewasa.
DAFTAR PUSTAKA
1. https://sumsel.kemenag.go.id/opini/view/2091/pandangan-islam-terhadap-aborsi
2. https://www.republika.co.id/berita/pcipbu313/aborsi-dalam-pandangan-islam
3. https://media.neliti.com/media/publications/58382-ID-aborsi-dalam-perspektifhukum-
positif-da.pdf
4. https://sumsel.kemenag.go.id/opini/view/2091/pandangan-islam-terhadap-aborsi
5. https://www.obsessionnews.com/lima-hal-yang-wajib-dijaga-dalam-islam/
6. https://heylawedu.id/blog/aborsi-di-indonesia
7. https://www.alodokter.com/perhatikan--bahaya-aborsi-sebelum-melakukannya
8. https://www.liputan6.com/health/read/2146881/4-alasan-wanita-lakukan-aborsi