Anda di halaman 1dari 8

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kepada ALLAH SWT yang telah memberikan kita
rahmat dan karunia yang dilimpahkan-Nya kepada penulis, sehingga dapat menyelesaikan
makalah ini.

Adapun yang menjadi judul makalah ini adalah “Aborsi Dalam Hukum Islam” yang
di dalamnya memuat tentang hukum aborsi atau menggugurkan kandungan, kemudian
mengenai macam-macam aborsi.

Jika dalam makalah ini terdapat berbagai kesalahan dan kekurangan dalam
penulisan, maka kepada para pembaca, penulis memohon maaf yang sebesar besarnya atas
koreksi-koreksi yang telah dilakukan. Hal tersebut semata-mata agar menjadi suatu
evaluasi dalam pembuatan makalah ini.

Mudah mudahan dengan adanya pembuatan makalah ini dapat memberikan manfaat
berupa ilmu pengetahuan yang baik bagi penulis maupun bagi para pembaca.

Maros, November- 2019


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar belakang………………………………………………………………1

B.Rumusan masalah……………………………………………………………1

BAB II. PEMBAHASAN

A.Pengertian aborsi…………………………………………………………….2

B.Macam-macam aborsi……………………………………………………….2

C.Aborsi dalam hukum islam………………………………………………….3

D.Fatwa ulama tentang abortus……………………………………………….4

KESIMPULAN

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A.LATAR BELAKANG

Islam adalah agama yang suci, yang dibawa oleh nabi Muhammad saw sebagai
rahmat untuk semesta alam. Setiap makhluk hidup mempunyai hak untuk menikmati
kehidupan baik hewan, tumbuhan maupun manusia (terutama) yang menyandang gelar
khalifah di muka bumi ini. Oleh karena itu ajaran Islam sangat mementingkan
pemeliharaan terhadap 5 hal yaitu agama, jiwa, akal, keturunan dan harta. Memelihara
jiwa dan melindunginya dari berbagai ancaman berarti memelihara eksistensi kehidupan
umat manusia. Namun, tidak semua orang merasa senang dan bahagia dengan setiap
kelahiran yang tidak direncanakan, karena faktor kemiskinan, hubungan di luar nikah
dan alasan-alasan lainnya. Hal ini mengakibatkan, ada sebagian wanita yang
menggugurkan kandungannya setelah janin bersemi dalam rahimnya. Aborsi tidak hanya
dilakukan oleh para wanita berstatus istri yang bermaksud menghentikan kelangsungan
kandungannya, tetapi juga banyak penyandang hamil pra-nikah melakukannya.
Kecenderungan melakukan aborsi ini tak lepas dari pandangan terhadap hakikat kapan
kehidupan anak manusia dimulai. Aborsi merupakan masalah yang kompleks, mencakup
nilai-nilai religius, etika, moral dan ilmiah.

B. RUMUSAN MASALAH 

 1. Apa Pengertian Aborsi ? 


 2. Apa Saja Jenis Jenis Aborsi ?
 3. Bagaimana Hukum Aborsi dalam Islam ?
BAB II

PEMBAHASAN 

A. Pengertian Aborsi

Perkataan Abortus dalam bahasa Inggris disebut Abortion berasal dari bahasa
latin yang berarti gugur kandungan atau keguguran. Sardikin Ginaputra dari Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia memberi pengertian abortus sebagai pengakhiran
kehamilan atau hasil konsepsi sebelum janin dapat hidup di luar kandungan. Kemudian
menurut Maryono Reksodipura dari Fakultas Hukum UI, Abortus adalah pengeluaran
hasil konsepsi dari rahim sebelum waktunya (sebelum dapat lahir secara alamiah).
Dari Pengertian di atas dapat dikatakan, bahwa Abortus adalah suatu perbuatan untuk
mengakhiri masa kehamilan dengan mengeluarkan janin dari kandungan sebelum janin
itu dapat hidup di luar kandungan. Menstrual Regulation secara harfiah artinya
pengaturan menstruasi/ datang bulan/ haid, tetapi dalam praktek menstrual regulation ini
dilaksanakan terhadap wanita yang merasa terlambat waktu menstruasi dan berdasarkan
hasil pemeriksaan laboratorium ternyata positif dan mulai mengandung. Maka ia minta
”dibereskan janinnya” itu. Sekalipun dilakukan oleh dokter. Karena itu abortus dan
menstrual regulation itu pada hakikatnya adalah pembunuhan janin secara terselubung.
Karena itu, berdasarkan Kitab UU Hukum Pidana (KUHP) pasal 299, 346, 348 dan 349,
negara melarang abortus, termasuk menstrual regulation dan sangsi hukumannya cukup
berat bahwa hukumannya tidak hanya ditujukan kepada wanita yang bersangkutan,
tetapi semua orang yang terlibat dalam kejahatan ini dapat dituntut seperti dokter, dukun
bayi, tukang obat dan sebagainya yang mengobati atau menyuruh/ membantu/
melakukannya sendiri.

B. Macam Macam Aborsi 

Dalam dunia kedokteran aborsi ada 3 macam yaitu : 


a. Aborsi Spontan / Alamiah atau abortus spontaneus
    Adalah aborsi yang dilakukan tidak sengaja atau alamiah berlangsung tanpa tindakan
apapun.
b. Aborsi Buatan / Sengaja atau abortus prvocatus criminalis 
   Adalah pengakhiran kehamilan sebelum usia kandungan 20 minggu atau berat janin
kurang dari 500 gram sebagai suatu akibat tindakan yang disengaja dan disadari oleh
calon ibu maupun si pelaksana aborsi (dalam hal ini dokter, bidan atau dukun beranak). 
c. Aborsi Terapeutik / Medis atau abortus provocatus therapeuticum 
   Adalah pengguguran kandungan yang dilakukan atas indikasi medis. Secara praktis
pelaksanaan aborsi bergantung pada usia janin. Artinya jika usia kehamilan masih muda,
aborsi mudah dilakukan. Semakin tua semakin sulit dan resikonya makin banyak bagi si
ibu.
 C. Aborsi Dalam Hukum Islam

 Dr. Abdurrahman al-Baghdadi dalam bukunya menyebutkan bahwa aborsi dapat


dilakukan sebelum atau sesudah ruh (nyawa) ditiupkan. Jika dilakukan setelah
ditiupkannya ruh yaitu masa 4 bulan masa kehamilan, maka semua ulama fiqh (fuqaha)
sepakat akan keharamannya Tetapi para ulama fiqh berbeda pendapat jika aborsi
dilakukan sebelum ditiupkannya roh. Sebagian membolehkan dan sebagian lainnya
mengharamkan. 

a). Ulama’ yang membolehkan aborsi sebelum peniupan roh 

1. Muhammad Ramli (w 1596) dalam kitabnya an-Nihayah dengan alasan karena


belum ada makhluk yang bernyawa.
2. Ada pula yang memandangnya makruh dengan alasan karena janin sedang
mengalami pertumbuhan. Namun demikian, dibolehkan melakukan aborsi baik pada
tahap penciptaan janin atau pun setelah peniupan ruh kepadanya, jika dokter
menetapkan bahwa keberadaan janin dalam perut ibu akan mengakibatkan kematian
ibu dan janinnya sekaligus. 
Dalam kondisi seperti ini dibolehkan melakukan aborsi dan mengupayakan
penyelamatan kehidupan jiwa ibu. Menyelamatkan kehidupan adalah sesuatu yang
diserukan oleh ajaran islam sesuai dengan firman Allah QS. Al-Maidah : 32. Artinya :
“Oleh Karena itu kami tetapkan (suatu hukum) bagi Bani Israil, bahwa: barangsiapa
yang membunuh seorang manusia, bukan Karena orang itu (membunuh) orang lain,
atau bukan Karena membuat kerusakan dimuka bumi, Maka seakan-akan dia Telah
membunuh manusia seluruhnya. dan barangsiapa yang memelihara kehidupan
seorang manusia, Maka seolah-olah dia Telah memelihara kehidupan manusia
semuanya. dan Sesungguhnya Telah datang kepada mereka rasul-rasul kami dengan
(membawa) keterangan-keterangan yang jelas, Kemudian banyak diantara mereka
sesudah itu sungguh-sungguh melampaui batas dalam berbuat kerusakan dimuka
bumi. Tetapi apabila pengguguran itu dilakukan karena benar-benar terpaksa demi
melindungi/ menyelamatkan si ibu maka islam membolehkan, bahkan mengharuskan,
karena islam mempunyai prinsip : “menempuh salah satu tindakan yang lebih ringan
dari hal yang berbahaya itu adalah wajib”. Kaidah fiqh dalam masalah ini
menyebutkan : ”Jika berkumpul dua mudharat (bahaya) dalam satu hukum maka
dipilih yang lebih ringan mudharatnya”

 b). Ulama yang mengharamkan abortus dan menstrual regulation.

 1. Mahmud Syaltut (eks rektor Universitas al-Azhar Mesir) Bahwa sejak bertemunya
sel sperma (mani laki-laki) dengan ovum (sel telur wanita) maka pengguguran adalah
suatu kejahatan dan haram hukumnya, sekalipun si janin belum bernyawa sebab
sudah ada kehidupan pada kandungan yang sedang mengalami pertumbuhan dan
persiapan untuk menjadi makhluk baru yang bernyawa bernama manusia yang harus
dihormati dan dijaga eksistensinya. Dan makin besar dosanya apabila pengguguran
dilakukan setelah janin bernyawa, apalagi sangat besarnya dosanya kalau sampai
dibunuh/ dibuang bayi yang baru lahir dari kandungan. 
2. Pendapat yang disepakati fuqaha, yaitu bahawa haram hukumnya melakukan aborsi
setelah ditiupkannya roh (4 bulan) didasarkan pada kenyataan bahwa peniupan ruh
terjadi setelah 4 bulan masa kehamilan. Abdullah ibn Mas’ud berkata bahwa
rasulullah bersabda : Sesungguhnya setiap kamu terkumpul kejadiannya dalam perut
ibumu selama 40 hari dalam bentuk ’nuthfah’, kemudian dalam bentuk ’alaqah’.
Selama itu pula, kemudian dalam bentuk ’mudghah’ selama itu pula kemudian
ditiupkan ruh kepadanya (H.R. Bukhari, Muslim,Abu Daud, Ahmad dan Tirmidzi).
Dalam QS al-Isra’ ayat 31 : Artinya : “Dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu
Karena takut kemiskinan. kamilah yang akan memberi rezki kepada mereka dan juga
kepadamu. Sesungguhnya membunuh mereka adalah suatu dosa yang besar”. QS al
Isra’ ayat 33yang berbunyi : Artinya : “Dan janganlah kamu membunuh jiwa yang
diharamkan Allah (membunuhnya), melainkan dengan suatu (alasan) yang benar. dan
barangsiapa dibunuh secara zalim, Maka Sesungguhnya kami Telah memberi
kekuasaan kepada ahli warisnya, tetapi janganlah ahli waris itu melampaui batas
dalam membunuh. Sesungguhnya ia adalah orang yang mendapat pertolongan.”
Berdasarkan dalil-dalil diatas maka aborsi adalah haram pada kandungan yang
bernyawa/ telah berumur 4 bulan, sebab dalam keadaan demikian berarti aborsi itu
adalah suatu tindak kejahatan pembunuhan yang diharamkan islam.

  D.Fatwa Ulama Tentang Abortus

Majelis ulama Indonesia (MUI) memutuskan Fatwa tentang abortus : 


Pertama : Ketentuan Umum 
1. Darurat adalah suatu keadaan di mana seseorang apabila tidak melakukan sesuatu yang
diharamkan maka ia akan mati atau hampir mati. 
2. Hajat adalah suatu keadaan di mana seseorang apabila tidak melakukan sesuatu yang
diharamkan maka ia akan mengalami kesulitan besar.
 Kedua : Ketentuan Hukum 
1. Aborsi haram hukumnya sejak terjadinya implantasi blastosis pada dinding rahim ibu
(nidasi).
2. Aborsi dibolehkan karena adanya uzur, baik yang bersifat darurat ataupun hajat. Aborsi
haram hukumnya dilakukan pada kehamilan yang terjadi akibat zina. Mengenai menstrual
regulation, islam juga melarangnya karena pada hakikatnya sama dengan abortus, merusak,
menghancurkan janin calon manusia yang dimuliakan oleh Allah karena ia berhak tetap
dalam keadaan hidup sekalipun hasil dari hubungan yang tidak sah (di luar perkawinan
yang sah) sebab menurut islam bahwa setiap anak lahir dalam keadaan suci (tidak bernoda)
sesuai dengan hadis nabi: “Semua anak dilahirkan atas fitrah, sehingga jelas omongannya.
Kemudian orang tuanya lah yang menyebabkan anak itu menjadi yahudi, nasrani,/ majusi
(H.R Abu ya’la, al-thabrani dan al-baihaqi dari al-aswad bin sari’). 
KESIMPULAN 

 Abortus adalah suatu perbuatan untuk mengakhiri masa kehamilan dengan mengeluarkan
janin dari kandungan sebelum janin itu dapat hidup di luar kandungan. Menstrual
Regulation secara harfiah artinya pengaturan menstruasi/ datang bulan/ haid, tetapi dalam
praktek menstrual regulation ini dilaksanakan terhadap wanita yang merasa terlambat
waktu menstruasi dan berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium ternyata positif dan
mulai mengandung. 
Dalam dunia kedokteran aborsi ada 3 macam yaitu :  Aborsi Spontan / Alamiah atau
abortus spontaneus. Aborsi Buatan / Sengaja atau abortus prvocatus criminalis, Aborsi
Terapeutik / Medis atau abortus provocatus therapeuticum 
Majelis ulama Indonesia (MUI) memutuskan Fatwa tentang abortus : 
Pertama : Ketentuan Umum
a). Darurat adalah suatu keadaan di mana seseorang apabila tidak melakukan sesuatu yang
diharamkan maka ia akan mati atau hampir mati. 
b). Hajat adalah suatu keadaan di mana seseorang apabila tidak melakukan sesuatu yang
diharamkan maka ia akan mengalami kesulitan besar.
Kedua : Ketentuan Hukum 
a) Aborsi haram hukumnya sejak terjadinya implantasi blastosis pada dinding rahim ibu
(nidasi).
Aborsi dibolehkan karena adanya uzur, baik yang bersifat darurat ataupun hajat 
DAFTAR PUSTAKA

Dr. Abdurrahman al-Baghdadi,Emansipasi Adakah Dalam Islam, Raja Grafindo. Jakarta :


1998.
Hasan, M.Ali. Masail Fiqhiyah al-Haditsah. Jakarta: Raja Grafindo Persada.1996. 
Abdul Hamid Hakim 1927, Mabadi’ Awaliyah fi Ushul al-Fiqh wa Al Dawa’id al-
Fiqhiyah, Ma’ruf, Farid. Aborsi dalam Pandangan Hukum Islam. Warnet :2007
http://elangjawa-hidup.blogspot.com/2011/05/makalah-tentang-aborsi.html 

Anda mungkin juga menyukai