Anda di halaman 1dari 18

TINJ AUAN ETIK DAN HUKUM

DALAM KEPERAWATAN
MATERNITAS “KASUS ABORSI”

KELOMPOK
4
NAMA
KELOMPOK
1. Muhammad Faruq Faiz (2102013287)
Hawari (2102013295
2. Aulia Mawanda )
3. Meynkha Cindy Arby Dahnia (2102013296)
4. Nor Halimah (2102013303)
5. Vallentina Reza Aulia (2102013304)
6. Erfin Surinto (2102013312)
7. Saskia Karimah Yanti (2102013313)
8. Laeli Rahmawati (2102013323)
9. Lovy Dewi Anggraeni (2102013325)
10.Gadis
11. M.TeguhDinda Lestari
Renaldi Wijaya (2102013333)
(2102013335)
13.Muhammad Ghozi Azhar Firdaus
TABLE OF
CONTENT
1.Pendahuluan
2. Definisi Aborsi
3. Jenis-jenis Aborsi
4. Resiko Aborsi
5.Tinja ua n Etik Aborsi Da ri
Segi Kesehatan
6. Tinja ua n Etik Aborsi Da ri
segi UU
7.Aborsi Menurut Pandangan
Islam
BAB 1
PENDAHULUA
LATAR BELAKANG
N
Saat ini Abortus menjadi salah satu masalah yang cukup serius, dilihat dari

tingginya angka aborsi yang kian meningkat dari tahun ke tahun. Di Indonesia

sendiri, angka Abortus atau pembunuhan janin per tahun sudah mencapai 3 juta.

Angka yang tidak sedikit mengingat besarnya tingkat kehamilan di Indonesia.

Selain itu, ada yang mengkategorikan Abortus itu pembunuhan. Ada yang

melarang atas nama agama. Ada yang menyatakan bahwa Janin juga punya

hak hidup sehingga harus dipertahankan, dan lain lain.


BAB 2
TINJAUN
PUSTAKA

DEFINISI ABORSI
Kata ‘Abortus’ berasal dari bahasa inggris yaitu
‘Abortion’ berasal dari bahasa latin yang berarti
gugur kandungan atau keguguran, kata tersebut
kemudian diserap kedalam bahasa indonesia
dengan tiga arti yaitu terpencarnya embrio yang
tidak mungkin lagi hidup sebelum habis bulan
keempat dari kehamilan ( Zulfa hm i Alwi, 2014) .
Dalam pengertian medis, aborsi adalah terhentinya kehamilan
dengan kematian dan pengeluaran janin pada usia kurang dari
20 minggu dengan berat janin kurang dari 500 gram, yaitu
sebelum janin dapat hidup di luar kandungan secara mandiri.
Menurut Suryono Ekotama dkk, tidak a d a batasan aborsi dalam
segi medis, kandungan perempuan dapat digugurkan kapan
saja sepanjanga a d a indikasi medis untuk mengugurkan
kandungan tersebut.
J ENIS-J ENIS
ABORSI
1.Aborsi Ya ng Tida k Disenga ja

Aborsi yang tidak disengaja juga dikenal dengan istilah abortus spontaneus.
Abortus spontaneous merupakan keadaan gugurnya kandungan yang terjadi
dengan sendirinya/spontan tanpa dipengaruhi oleh keadaan dari luar.

2 Aborsi Ya ng Disenga ja

Aborsi yang disengaja juga dikenal dengan istilah abortus provocatus yaitu aborsi
yang dilakukan secara sengaja dan dilatarbelakangi oleh maksud tertentu. Abortus
provocatus merupakan aborsi yang sengaja dibuat/ dilakukan, yakni dengan
cara menghentikan kehamilan sebelum janin dapat hidup di luar tubuh ibu.
RESIK Res iko kes eha ta n d a n kes ela m a ta n

ABOR
fisik
O Resiko kesehatan dan
SI keselamatan
melakukan aborsi
fisik pada saat
dan setelah
melakukan aborsi ada beberapa
resiko yang akan dihadapi
seorang
yang wanita, dalam
dijelaskan sepertibuku “Facts
of Life” yang ditulis oleh Brian
Clowes, Phd yaitu:
1. Kematian mendadak karena pembiusan yang gagal
2.Kematian secara lambat akibat infeksi serius
disekitar kandungan
3. Rahim yang sobek (Uterine Perforation)
Kerusakan leher rahim (Cervical Lacerations) yang
akan
4. menyebabkan cacat pada anak berikutnya
5.Kanker payudara (karena ketidakseimbangan hormon
estrogen pada wanita)
RESIK
ABOR
O
Res iko kes eha ta n m enta l
Proses aborsi bukan saja suatu proses

SI yang memiliki resiko tinggi dari segi


kesehatan dan keselamatan seorang
wanita secara fisik, tetapi juga memiliki
dampak yang sangat hebat terhadap
keadaan mental seorang wanita. Gejala
ini dikenal dalam dunia psikologi
sebagai “Post Abortion Syndrome”
(Sindrom Paska-Aborsi) atau PAS.
Dasarnya seorang Wanita yang melakukan aborsi
akan mengalami hal-hal seperti berikut :

1. Kehilangan harga diri ( 82 % )


2. Berteria k- teria k histeris ( 51 %)
3. Mimpi buruk berkali- kali mengenai bayi ( 63 % )
4. Ingin melakukan bunuh diri ( 28 % )
5.Mulai mencoba menggunakan obat- obat terlarang ( 41
% ) 6.Tidak bisa menikmati lagi hubungan seksual ( 59 % )
BAB 3
TINJAUAN
ETIK
1 . Aborsi Da ri Segi Keseha ta n
Dalam Undang-undang No. 36 Tahun 2009 tentang kesehatan
ditega ska n denga n jela s ba hwa a borsi a da la h perbua ta n ya ng
dilarang. Namum aborsi dapat dibenarkan untuk dilaksanakan tetapi
karena adanya indikasi kedaruratan medis guna menyelamatkan
nyawa ibu dan aborsi yang dilakukan oleh korban perkosaan. Aborsi
yang dimaksudkan dalam UU Kesehatan haruslah aborsi yang aman
dan manjamin keselamatan ibu dan kesembuhan pasiennya karena
dilakukan oleh para ahli yang memang ahli kandungan dan ditempat
yang memang telah sesuai dengan apa yang dimuat dalam peraturan
pemerintah.
2 . Tinja ua n Ka sus Aborsi Da ri Segi UU

Dalam KUHP ini tidak diberikan penjelasan mengenai pengertian kandungan itu
sendiri dan memberikan arti yang jelas mengenai aborsi dan membunuh
kandungan. Undang-undang No 36 tahun 2009 adalah ketentuan pidananya.
“Ancaman pidana yang diberikan terhadap pelaku aborsi provocatus kriminalis
jauh lebih berat dari pada ancaman pidana sejenis KUHP. Dalam Pasal 194
Undang- undang No 36 Tahun 2009 pidana yang diancam adalah pidana penjara
paling lama 10 tahun. Dan pidana denda paling banyak Rp.1.000.000.000.000,-
(satu milyar).
Sedangkan dalam KUHP, Pidana yang diancam
paling lama hanya 4 tahun penjara atau
denda paling banyak tiga ribu rupiah (Pasal
299 KUHP), paling lama empat tahun penjara
(Pasal 346 KUHP), Paling lama dua belas tahun
penjara (Pasal 347 KUHP), dan paling lama lima
tahun enam bulan penjara (Pasal 348 KUHP)”.
3 . Aborsi Da ri Segi Aga m a Isla m
Didalam Alquan dan hadist tidak diemukan hukum
aborsi, dan telah diijelaskan pada firman Allah yaitu
larangan untuk membunuh jiwa orang tanpa hak,
yang
berbunyi : "Da n ba ra ng sia pa ya ng m em bunuh
seorang mukmin dengan sengaja, maka
a da la h nera ka J a ha na m , da n diaba lakeka
sa nnya
l
di dalamnya.danAllah murka kepadanya dan
melaknatnya serta menyediakan baginya adzab yang
besar. "(Qs An Nisa:93)
aborsi yang masih diperselisihkan oleh para ulama adalah Abortu
Profoca tus Thera peuticum , ya itu a borsi ya ng s
bertujua n penyelamatan jiwa, khususnya janin untu
ditiupka n roh
yang
dalamnya. di
belum aborsi baik pada tahap penciptaan
Melakukan k
janin,
ataupun setelah peniupan ruh padanya, jika dokter yang terpercaya
menetapkan bahwa keberadaan janin dalam perut ibu akan
mengakibatkan kematian ibu dan janinnya sekaligus. Dalam kondisi
seperti ini, dibolehkan melakukan aborsi dan mengupayakan
penyelamatan kehidupan jiwa ibu.
BA B 4
PENUTUP
Kesim pula n

Kata ‘Abortus’ berasal dari bahasa inggris yaitu ‘Abortion’ berasal dari
bahasa latin yang berarti gugur kandungan atau keguguran. kata
tersebut kemudian diserap kedalam Bahasa indonesia dengan tiga arti
yaitu terpencarnya embrio yang tidak mungkin lagi hidup sebelum
habis bulan keempat dari kehamilan keguguran keluron keadaan
terhentinya pertumbuhan yang normal tentang makhluk hidup dan
guguran janin.
THANK
YOU

Anda mungkin juga menyukai