Anda di halaman 1dari 9

LEARNING

OBJECTIVE
5
Nama : Akmal Abdurrahim Tan
NIM : 2113010109
1. Aborsi dilihat dari sudut pandang
Fisik !
Resiko aborsi terhadap fisik antara lain kematian mendadak
karena perdarahan hebat, pembiusan yang gagal, Kematian secara
lambat karena infeksi serius(sepsis), uterus(Rahim) yang sobek
(uterine perforation), Kerusakan leher rahim (cervical lacerations),
kanker payudara , cacat pada anak berikutnya, menstruasi menjadi
tidak teratur lagi, menjadi mandul.

Mangunsong R. 2015. Kitab Undang Undang


Perdata. Jakarta. Indonesia Civil Code
2. Aborsi dari sudut pandang Psikologis ?
Proses aborsi bukan saja suatu proses yang memiliki resiko tinggi dari segi kesehatan dan
keselamatan wanita secara fisik, tetapi juga memiliki dampak yang sangat hebat terhadap kondisi
psikologis wanita. Gejala ini dikenal dalam dunia psikologi sebagai "Post-Abortion Syndrome"
(Sindrom Paska-Aborsi) atau PAS, yang umumnya berupa:
a. Kehilangan harga diri
b. Beberapa wanita mengalami depresi kronis hingga beberapa bulan
c. Berteriak-teriak histeris
d. Mimpi buruk berkali-kali mengenai bayi
e. Mengalami trauma
f. Pada beberapa wanita timbul perasaan benci pada semua pria
g. Ingin melakukan bunuh diri
h. Mulai mencoba menggunakan obat-obat terlarang
i. Tidak bisa menikmati lagi hubungan seksual
j. Diluar hal-hal tersebut diatas para wanita yang melakukan aborsi akan dipenuhi perasaan
bersalah yang tidak hilang selama bertahun-tahun dalam hidupnya.

Nur Alia. 1424 H / 2004 M. Konflik dan Pengambilan Keputusan


Wanita yang Melakukan Aborsi. Fakultas Psikologi UIN Jakarta
3. Aborsi dari Sudut pandang berbagai agama selain Islam !
Pandangan agama Hindu menyatakan bertemunya sperma laki-laki (kama petak) dengan sel telu (kama bang) terlah terjadi
kehidupan, dan sejak saat itu aborsi dilarang karena orang yang menggugurkan kandungan tergolong perbuatan murtad
dan termasuk orang-orang berdosa. Jika perbuatan tersebut dilakukan berakibat mendapat karma dalam kehidupan yang
akan datang

Pandangan agama khatolik, menyatakan sejak Alah menghembuskan nafas kehidupan ke dalam rahim ibu, segala usaha
pengguguran kandungan dilarang karena Tuhan menciptakan manusia dengan kasih,oleh karena itu Tuhan tidak
menghendaki terjadinya pengguguran kandungan karena perbuatan oborsi merupakan perbuatan yang mendahului
kehendak Tuhan

Pandangan Agama Protestan, sejak tuhan menghembus nafas kehidupan dalam rahim seorang wanita, perbuatan aborsi
dilarang karena perbuatan merampas nyawa yang tidak berdosa berakibat dosa besar, dan orang percaya manusia telah
berada dalam keterkaitan dengan tuhan.

Pandangan agama Budha, pengguguran kandungan dilarang sejak terjadi awal kehidupan yaitu sejak bertemunya sel telur
wanita dengan sperma laki-laki, karena perbuatan tersebut merupakan perbuatan dosa, orang yang berbuat dosa terikat
dengan teori karma.

UU Republik indonesi: No. 14 Tahun 2005, tentang guru dan dosen.


4. Aborsi dari sudut pandang
masyarkat !
Dalam pandangan masyarakat aborsi merupakan tindakan yang tidak sesuai
dengan norma dan etika dalam budaya ketimuran. Kuatnya pegangan
terhadap keagamaan membuat sebagian masyarakat berpandangan buruk
terhadap pelaku aborsi ini. Dalam perkembangan zaman sekarang banyak
terjadi aborsi ilegal yang masyarakat menutup mata akan hal tersebut, dan
membiarkan begitu saja bagi pelaku aborsi.

Sherlly. 24 Februari 2020 Aborsi dalam Pandangan


Hukum dan Masyarakat Opini Rakyatpos. Fakultas
Hukum, UBB
5. Mengapa menurut pandangan orang
Kesehatan aborsi merupakan hal yang illegal ?
Karena aborsi adalah pengguguran kandungan dan perampasan hak
hidup janin atau perbuatan yang memisahkan janin dari rahim ibunya
yang berarti penghilang nyawa mahkluk hidup. Aborsi bukan hanya
memberikan dampak pada kematian pada janin bahkan dapat
memnyebabkan kematian ibunya dalam bentuk komplikasi perdarahan
sepsis. Aborsi juga merupakan ancaman terhadap keselamatan fisik serta
ancaman psikologis.

Yuningsih. Rahmi. “Legalisasi Aborsi Korban Pemerkosaan”


dalam Info Singkat Kesejahteraan, Kajian Singkat Terhadap
Isu-Isu Terkini. Vol. VI. No. 16/II/P3DI/Agustus 2014.
6. Negara yang memperbolehkan Aborsi !

Dibeberapa negara seperti di Amerika Serikat memperbolehkan aborsi dengan alasan medis tertentu,
aborsi ini disebut sebagai aborsi terapeutik. Di negara Jepang dan Eropa Timur memperbolehkan aborsi
dengan alasan terbatasnya jumlah penduduk sehingga praktik aborsi di negara tersebut dilegalkan.

Sering berkembangnya waktu, di beberapa negara memperbolehkan adanya aborsi dengan berbagai
alasan, seperti negara Jerman, China, Belgian dan banyak negara lain mulai pertimbangan sosial dan
ekonomi ataupun pertimbangan yuridis. Pertimbangan sosial yang dimaksud yaitu seperti ibu tidak
sanggup membiayai anaknya atau melindungi ibu dari gangguan kesehatan mental. Dalam hal ekonomi
seperti beberapa orang tua yang tidak mampu untuk membiayai anaknya ketika nanti sudah lahir dan
alasan pertimbangan yuridis yakni peraturan perundang-undangan yang mengatur aborsi.

Detik Health, Negara yang Sangat Membolehkan dan Tidak Membolehkan Aborsi
health.detik.com Diakses pada tanggal 27 Oktober 2019.
7. Sudut pandang HAM terhadap Aborsi !

Salah satu hak asasi manusia adalah hak untuk hidup atau mempertahankan
kehidupan karena itulah sejak dalam kandungan, bayi sudah memiliki hak-hak asasi
manusia. Karena itu jika seseorang menggugurkan kandunganya atau aborsi dia
dapat dituntut secara hukum. Dalam Pancasila sendiri telah disebutkan dengan jelas
dalam Sila kedua Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab. Mengakui dan
memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai makhluk
Tuhan Yang Maha Esa dan mengakui persamaan derajad, persamaan hak dan
kewajiban asasi setiap manusia, kedua butir tersebut yang terdapat dalam butir-butir
sila kedua dalam Pancasila menjadi bukti bahwa tindakan aborsi telah melanggar
Pancasila.

Sri Siswati., 2015, Etika dan Hukum Kesehatan Dalam


Perspektif Undang-Undang Kesehatan, Cet.2./Ed.1.,
Rajawali Pers, Jakarta, hlm. 73.
8. Peraturan KODEKI tentang Aborsi !
Pasal 11 KODEKI, yang berbunyi "Setiap dokter harus
senantiasa mengingat akan kewajiban melindungi hidup
makhluk insani", maka yang jelas dilarang baik oleh Kode
Etik Kedokteran, juga dilarang oleh Agama maupun
Undang-Undang Negara adalah perbuatan perbuatan:
1. Mengugurkan kandungan (abortus) tanpa indikasi yang
benar.
2. Mengakhiri kehidupan seseorang pasien dengan alasan
bahwa menurut ilmu kedokteran penyakit rang dideritanya
tidak mungkin lagi bisa disembuhkan (euthanasia).

Indonesia, I. D. (2002). Kode etik kedokteran Indonesia dan pedoman


pelaksanaan kode etik kedokteran Indonesia. Majelis Kehormatan Etik
Kedokteran Indonesia, Ikatan Dokter Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai