OBJECTIVE
5
Nama : Akmal Abdurrahim Tan
NIM : 2113010109
1. Aborsi dilihat dari sudut pandang
Fisik !
Resiko aborsi terhadap fisik antara lain kematian mendadak
karena perdarahan hebat, pembiusan yang gagal, Kematian secara
lambat karena infeksi serius(sepsis), uterus(Rahim) yang sobek
(uterine perforation), Kerusakan leher rahim (cervical lacerations),
kanker payudara , cacat pada anak berikutnya, menstruasi menjadi
tidak teratur lagi, menjadi mandul.
Pandangan agama khatolik, menyatakan sejak Alah menghembuskan nafas kehidupan ke dalam rahim ibu, segala usaha
pengguguran kandungan dilarang karena Tuhan menciptakan manusia dengan kasih,oleh karena itu Tuhan tidak
menghendaki terjadinya pengguguran kandungan karena perbuatan oborsi merupakan perbuatan yang mendahului
kehendak Tuhan
Pandangan Agama Protestan, sejak tuhan menghembus nafas kehidupan dalam rahim seorang wanita, perbuatan aborsi
dilarang karena perbuatan merampas nyawa yang tidak berdosa berakibat dosa besar, dan orang percaya manusia telah
berada dalam keterkaitan dengan tuhan.
Pandangan agama Budha, pengguguran kandungan dilarang sejak terjadi awal kehidupan yaitu sejak bertemunya sel telur
wanita dengan sperma laki-laki, karena perbuatan tersebut merupakan perbuatan dosa, orang yang berbuat dosa terikat
dengan teori karma.
Dibeberapa negara seperti di Amerika Serikat memperbolehkan aborsi dengan alasan medis tertentu,
aborsi ini disebut sebagai aborsi terapeutik. Di negara Jepang dan Eropa Timur memperbolehkan aborsi
dengan alasan terbatasnya jumlah penduduk sehingga praktik aborsi di negara tersebut dilegalkan.
Sering berkembangnya waktu, di beberapa negara memperbolehkan adanya aborsi dengan berbagai
alasan, seperti negara Jerman, China, Belgian dan banyak negara lain mulai pertimbangan sosial dan
ekonomi ataupun pertimbangan yuridis. Pertimbangan sosial yang dimaksud yaitu seperti ibu tidak
sanggup membiayai anaknya atau melindungi ibu dari gangguan kesehatan mental. Dalam hal ekonomi
seperti beberapa orang tua yang tidak mampu untuk membiayai anaknya ketika nanti sudah lahir dan
alasan pertimbangan yuridis yakni peraturan perundang-undangan yang mengatur aborsi.
Detik Health, Negara yang Sangat Membolehkan dan Tidak Membolehkan Aborsi
health.detik.com Diakses pada tanggal 27 Oktober 2019.
7. Sudut pandang HAM terhadap Aborsi !
Salah satu hak asasi manusia adalah hak untuk hidup atau mempertahankan
kehidupan karena itulah sejak dalam kandungan, bayi sudah memiliki hak-hak asasi
manusia. Karena itu jika seseorang menggugurkan kandunganya atau aborsi dia
dapat dituntut secara hukum. Dalam Pancasila sendiri telah disebutkan dengan jelas
dalam Sila kedua Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab. Mengakui dan
memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai makhluk
Tuhan Yang Maha Esa dan mengakui persamaan derajad, persamaan hak dan
kewajiban asasi setiap manusia, kedua butir tersebut yang terdapat dalam butir-butir
sila kedua dalam Pancasila menjadi bukti bahwa tindakan aborsi telah melanggar
Pancasila.