PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bahasan yang akan dikaji dari bioetik sendiri adalah mengenai
permasalahan aborsi, dan akan dibahas keterkaitan antara aborsi dengan agama
Islam. Dunia tidak hanya telah diporak - porandakan oleh peperangan politis,
keberingasan kriminal ataupun ketergantungan akan obat bius, tetapi juga
datang dari jutaan ibu yang mengakhiri hidup janinnya. Aborsi telah menjadi
penghancur kehidupan umat manusia terbesar sepanjang sejarah dunia.
Hasil riset Allan Guttmacher Institute ( 1989 ) melaporkan bahwa setiap
tahun sekitar 55 juta bayi digugurkan. Angka ini memberikan bukti bahwa
setiap hari 150.658 bayi dibunuh, atau setiap menit 105 nyawa bayi direnggut
sewaktu masih dalam kandungan. Banyak hukum yang telah mengatur abosri
salah satunya diatur dalam pasal 15 ayat 2 Undang - undang Republik Indonesia
Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan dan UU Nomor 36 tahun 2009
tentang Kesehatan. Aborsi merupakan masalah yang kompleks, mencakup nilai-
nilai religius, etika, moral dan ilmiah serta secara spesifik sebagai masalah
biologi.
Dalam Kode Etik Kedokteran Indonesia (KODEKI) tertulis : “Setiap
dokter senantiasa mengingat akan kewajiban melindungi hidup makhluk
insani.” Namun dalam sumpah dokter, terdapat pernyataan: “Saya akan
menghormati setiap hidup insani mulai dari saat pembuahan.” Namun karena
masih terdapat pertentangan maksud pasal dan sumpah dokter yang berkaitan
dengan waktu dimulainya suatu awal kehidupan, maka dalam etika kedokteran,
pelaksanaan aborsi dalam kasus ini diserahkan kembali kepada hati nurani
masing-masing dokter.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan bioetika aborsi ?
2. Apa saja kaitan aborsi dalam kesahatan masyarakat ?
3. Bagaimana bioetik aborsi dalam pandangan Islam ?
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dalam penyusunan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan bioetika aborsi
2. Untuk mengetahui bagaimana permasalahan aborsi dalam kesahatan masyarakat
3. Untuk mengetahui seperti apakah bioetik aborsi berdasarkan ajaran Islam
D. Metode Penulisan
Adapun dalam penulisan makalah ini penulis menggunakan metode
telaah kepustakaan dan internet research, yang mana dalam penulisan makalah
ini penulis menggunakan referensi yang di peroleh dari perpustakaan dan hasil
pencarian di internet yang sesuai dengan pembahasan makalah ini.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Aborsi
Abortus adalah keluarnya janin sebelum mencapai viabilitas. Dimana
masa gestasi belum mencapai usia 22 minggu dan beratnya kurang dari 500 gr
am (Derek Liewollyn&Jones: 2002). Hal serupa dikemukakan Murray, 2002
bahwa abortus adalah berakhirnya kehamilan dengan pengeluaan hasil konsepsi
sebelum janin dapat hidup di luar kandungan dengan usia gestasi kurang dari 20
minggu dan berat janin kurang dari 500 gram.. Aborsi itu sendiri dibagi menjadi
dua, yaitu aborsi spontan dan aborsi buatan. Aborsi spontan adalah aborsi yang
terjadi secara alami tanpa adanya upaya - upaya dari luar (buatan) untuk
mengakhiri kehamilan tersebut. Sedangkan aborsi buatan adalah aborsi yang
terjadi akibat adanya upaya - upaya tertentu untuk mengakhiri proses
kehamilan.
Aborsi tetap saja menjadi masalah kontroversial, tidak saja dari sudut
pandang kesehatan, tetapi juga dari sudut pandang hukum dan agama. Aborsi
biasanya dilakukan atas indikasi medis yang berkaitan dengan ancaman
keselamatan jiwa atau adanya gangguan kesehatan yang berat pada diri si ibu,
misalnya tuberkulosis paru berat, asma, diabetes, gagal ginjal, hipertensi,
bahkan biasanya terdapat dikalangan pecandu (ibu yang terinfeksi virus). Aborsi
dikalangan remaja masih merupakan hal yang tabu, jangankan untuk
dibicarakan apalagi untuk dilakukan.
Data dari beberapa Negara memperkirakan bahwa antara 10 %dan 15%
yang terdiagnosis secara klinis berakhir dengan abortus. Abortus lebih sering
terjadi pada wanita berusia diatas 30 tahun dan meningkat pada usia 35 tahun.
Frekuensi meningkat bersamaan dengan meningkatnya angka graviditas: 6%
kehamilan pertama atau kedua berakhir dengan abortus; angka ini menjadi 16%
pada kehamilan ketiga dan seterusnya. Di Indonesia, diperkirakan ada 5 juta
kehamilan per-tahun, dengan demikian setiap tahun terdapat 500.000-750.000
janin yang mengalami abortus spontan (Derek Liewollyn&Jones, 2002).
DISUSUN OLEH
NAMA :ERI ABDILLAH (C111 15 341)
:RIFQI RAMDHANI DWI PAMUNGKAS(C11115038)
KELAS :A
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2015