BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Aborsi adalah kematian dan pengeluaran janin dari uterus baik secara spontan atau
disengaja sebelum usia kehamilan 22 minggu. Jumlah minggu kehamilan yang spesifik dapat
bervariasi antar Negara, begantung pada perundangan setempat.
Menurut Potter&Perry (2010), setengah dari kehamilan di Amerika Serikat adalah tidak
direncanakan; sebagian besar kehamilan yang tidak direncanakan terjadi pada remaja, wanita
berusia di atas 40 tahun, dan wanita Afrika-Amerika yang berpenghasilan rendah. Hampir
setengah dari kehamilan yang tidak diharapkan berakhir dengan aborsi.
Sementara itu, kendati dilarang, baik oleh KUHP, UU, maupun fatwa MUI atau majelis
tarjih Muhammadiyah, praktik aborsi (pengguguran kandungan) di Indonesia tetap tinggi dan
mencapai 2,5 juta kasus setiap tahunnya dan sebagian besar dilakukan oleh para remaja. Hal ini
disebabkan oleh kurangnya pendidikan tentang sex dan pergaulan bebas serta dampaknya, baik
dari segi kesehatan maupun social kepada masyarakat khususnya remaja. Selain itu, pengawasan
orang tua juga memiliki peran yang sangat penting dalam menghindari hal-hal yang tidak
diinginkan seperti kehamilan yang tidak diinginkan yang merupakan akibat dari pergaulan bebas
tersebut yang tidak sedikit berakhir dengan tindakan aborsi.
Aborsi atau pengguguran kandungan seringkali identik dengan hal-hal negatif bagi orang-
orang awam. Bagi mereka, aborsi adalah tindakan dosa, melanggar hukum dan sebagainya.
Namun, sebenarnya tidak semua aborsi merupakan tindakan yang negatif karena ada kalanya
aborsi dianjurkan oleh dokter demi kondisi kesehatan ibu hamil yang lebih baik.
Dalam kasus aborsi yang dianjurkan dokter, perawat tak hanya sebagai conselor atau
peran dan fungsi perawat yang lain, tetapi juga dapat menjalankan prinsip dan asas etik
keperawatan yang ada untuk membantu pasien menghadapi pilihan yang telah dipilih (aborsi).
Selanjutnya, dalam makalah ini kami akan membahas tentang aborsi beserta dampaknya
sekaligus peran orang tua untuk menghindari hal-hal tersebut.
B. Tujuan Umum
1. Mengetahui definisi aborsi
2. Mengetahui faktor yang mendorong terjadinya aborsi
3. Mengetahui dampak aborsi
4. Mengetahui contoh kasus aborsi yang terjadi di Indonesia
5. Mengetahui menanggapi kasus yang ada berdasarkan prinsip dan asas etik keperawatan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi
Aborsi adalah kematian dan pengeluaran janin dari uterus baik secara spontan atau
disengaja sebelum usia kehamilan 22 minggu. Jumlah minggu kehamilan yang spesifik dapat
bervariasi antar Negara, begantung pada perundangan setempat.
B. Jenis Aborsi
Klasifikasi abortus atau aborsi berdasarkan dunia kedokteran, yaitu:
1. Abortus spontanea
Abortus spontanea merupakan abortus yang berlangsung tanpa tindakan/pengeluaran
janin secara spontan sebelum janin dianggap mampu bertahan hidup. Aborsi ini dibedakan
menjadi 3 yaitu :
a) Abortus imminens, pada kehamilan kurang dari 20 minggu terjadi perdarahan dari uterus atau
rahim, dimana janin masih didalam rahim, serta leher rahim belum melebar (tanpa dilatasi
serviks).
b) Abortus insipiens, berarti bahwa kehamilan mustahil untuk dilanjutkan. Seringkali terdapat
pendarahan per vagina hebat karena area plasenta yang luas terlepas dari dinding uterus
c) Abortus inkompletus, keluarnya sebagian organ janin yang berusia sebelum 20 minggu, namun
organ janin masih tertinggal didalam rahim
d) Abortus kompletus, semua hasil konsepsi(pembuahan) sudah di keluarkan. Hal ini cenderung
terjadi pada usia delapan minggu pertama kehamilan.
D. Resiko Aborsi
Aborsi memiliki resiko yang tinggi terhadap kesehatan maupun keselamatan seorang
wanita. Tidak benar jika dikatakan bahwa jika seseorang melakukan aborsi ia “tidak merasakan
apa-apa dan langsung boleh pulang”. Ini adalah informasi yang sangat menyesatkan bagi setiap
wanita, terutama mereka yang sedang kebingungan karena tidak menginginkan kehamilan yang
sudah terjadi.
Ada 2 macam resiko kesehatan terhadap wanita yang melakukan aborsi:
1. Resiko kesehatan dan keselamatan secara fisik
Pada saat melakukan aborsi dan setelah melakukan aborsi ada beberapa resiko yang akan
dihadapi seorang wanita, seperti yang dijelaskan dalam buku “Facts of Life” yang ditulis oleh
Brian Clowes, Phd yaitu:
a. Kematian mendadak karena pendarahan hebat
b. Infeksi serius disekitar kandungan
c. Kerusakan leher rahim (Cervical Lacerations) yang akan menyebabkan cacat pada anak
berikutnya.
d. Kanker payudara (karena ketidakseimbangan hormon estrogen pada wanita)
e. Kanker indung telur (Ovarian Cancer)
f. Kanker leher rahim (Cervical Cancer)
g. Kanker hati (Liver Cancer)
h. Kelainan pada placenta/ari-ari (Placenta Previa) yang akan menyebabkan cacat pada anak
berikutnya dan pendarahan hebat pada saat kehamilan berikutnya.
i. Beresiko menjadi mandul/tidak mampu memiliki keturunan lagi (Ectopic Pregnancy)
j. Infeksi rongga panggul (Pelvic Inflammatory Disease)
k. Infeksi pada lapisan rahim (Endometriosis)
Diluar hal-hal tersebut diatas para wanita yang melakukan aborsi akan dipenuhi perasaan
bersalah yang tidak hilang selama bertahun-tahun dalam hidupnya. Rasa bersalah tersebut dapat
menyebabkan stres psikis atau emosional, yaitu stres yang disebabkan karena gangguan situasi
psikologis (Hidayat, 2007).
G. Hal-Hal Yang Dapat Dilakukan Untuk Menghindari Kejadian Aborsi Tidak aman (Ilegal)
Ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk meminimalisir serta mencegah terjadinya
tindakan aborsi yang tidak aman/illegal, diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Memberikan pendidikan kepada masyarakat khususnya dikalangan remaja tentang kesehatan
seksual dan reproduksi yang komprehensif yang memberikan informasi tentang seksualitas,
kontrasepsi dan hubungan gender.
2. Memotivasi kepada orang tua untuk ikut mengambil peran dalam mengawasi anak-anaknya
dalam bergaul
3. Menyediakan layanan konseling yang berkualitas tinggi yang dapat memberikan informasi yang
akurat tentang aborsi dan bahayanya bagi kesehatan
4. Bekerja sama dengan semua pihak yang terkait seperti sekolah-sekolah, puskesmas dan lain-lain
dalam menurunkan angka aborsi yang ada.
5. Menyediakan sarana atau tempat pelayanan kesehatan yang bermutu dan memenuhi syarat
Selain hal-hal tersebut di atas, ada beberapa hal penting yang dapat dilakukan oleh orang
tua, yaitu sebagai berikut :
1. Memberikan pendidikan sex dini yang sesuai kepada anak-anaknya
2. Melakukan pengawasan terhadap pergaulan anak-anaknya
3. Menanamkan moral dan etika yang baik untuk menghindari hal-hal yang melanggar
aturan/hukum, baik di masyarakat bahkan di dalam Negara.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Aborsi adalah kematian dan pengeluaran janin dari uterus baik secara spontan atau
disengaja sebelum usia kehamilan 22 minggu atu sebelum janin diberi kesempatan untuk hidup.
Aborsi merupakan tindakan yang melanggar hukum dan tidak dibenarkan dalam kondisi
apapun kecuali untuk kemaslahatan si ibu. Hal ini sudah di atur dalam hokum Negara.
Aborsi memiliki dampak yang sangat berbahaya bagi seorang yang melakukanya, baik
dari segi kesehatan maupun sosial. Selain itu aborsi yang tidak memenuhi syarat dan tidak
dilakukan oleh ahlinya dapat mengakibatkan komplikasi-komplikasi yang sangat berbahaya
bahkan dapat menyebabkan kematian.
B. Saran
Seorang tenaga medis harus lebih sering memberikan pendidikan kesehatan khususnya
tentang aborsi dan dampaknya terhadap kesehatan sehingga masyarakat dapat pengetahuan dan
memiliki persepsi yang benar akan hal tersebut dan diharapkan dapat menurunkan angka
kejadian aborsi baik secara legal maupun illegal
DAFTAR PUSTAKA
Msruroh dan Mudzakkir, 2009. Panduan Lengkap Kebidanan dan Keperawatan.Merkid Press.
Yogyakarta
Syafrudin dan Hamidah. 2009. Kebidanan Komunitas. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta
Tiar, Estu dkk. 2011. Manajemen Aborsi Inkomplet. Modul Kebidanan/WHO, Edisi 2. Penerbit Buku
Kedokteran EGC. Jakarta
Sumber online
Aborsi.org. 2004. Resiko Aborsi. Alamat : http://www.aborsi.org/resiko.htm.
Kompas.com.2012. Mahasiswa Aborsi Pakai Pil Sakit Kepala. Alamat :
http://megapolitan.kompas.com/read/2012/05/03/15561555/Mahasiswi.Aborsi.Pakai.Pil.Sakit.Ke
pala.
SUMBER : http://ronifansyuri.blogspot.co.id/2014/04/makalah-aborsi-lengkap.html
Makalah Aborsi 1
BAB I
PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG
Dunia tidak hanya telah diporak - porandakan oleh peperangan politis,
keberingasan kriminal ataupun ketergantungan akan obat bius, tetapi juga datang
dari jutaan ibu yang mengakhiri hidup janinnya. Aborsi telah menjadi penghancur
kehidupan umat manusia terbesar sepanjang sejarah dunia.
Hasil riset Allan Guttmacher Institute ( 1989 ) melaporkan bahwa setiap tahun
sekitar 55 juta bayi digugurkan. Angka ini memberikan bukti bahwa setiap hari
150.658 bayi dibunuh, atau setiap menit 105 nyawa bayi direnggut sewaktu masih
dalam kandungan.
Janin : ( Manusia dalam Rahim ) Pengguguran kandungan alias aborsi ( abortus,
bahasa Latin ) secara umum dapat dipilah dalam dua kategori, yakni aborsi
alami ( abortus natural ) dan aborsi buatan ( abortus provocatus ), yang
termasuk didalamnya abortus provocatus criminalis, yang merupakan tindak
kejahatan dan dilarang di Indonesia ( diatur dalam pasal 15 ayat 2 Undang -
undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 1992 ).A.Aborsi tidak hanya dilakukan
oleh para wanita
berstatus istri yang bermaksud menghentikan kelangsungan kandungannya, tetapi
juga banyak penyandang hamil pra-nikah melakukannya.
Kecenderungan melakukan aborsi ini tak lepas dari pandangan terhadap hakikat
kapan kehidupan anak manusia dimulai.
Aborsi merupakan masalah yang kompleks, mencakup nilai-nilai religius, etika,
moral dan ilmiah serta secara spesifik sebagai masalah biologi.
B.TUJUAN
1.Tujuan Umum
a.Agar mahasiswa dapat menjelaskan tentang Aborsi
b.Ager mahasiswa dapat mengantisipasi hal tersebut agar tidak melanggar Etika
Keperawatan
2.Tujuan Khusus
a.Agar mahasiswa dapat mampu memahami Aborsi
b.Agar mahasiswa mampu dan mengetahui hal - hal yang mengakibatkan Aborsi
c.Agar mahasiswa dapat menjelaskan tentang Aborsi
d.Agar Mahasiswa mengetahui bagaimana Islam memandang Aborsi
BAB II
PEMBAHASAN
A.DEFINISI ABORSI
Secara sederhana kata aborsi adalah mati ( gugurnya ) hasil konsepsi. Artinya
aborsi itu dapat dimulai dari sejak benih wanita (ovum ) dengan benih pria (
sperma
) mengadakan konsepsi. Kehidupan yang utuh dimulai dari dua benih menjadi satu (
TWO IS ONE ).
PEMBAGIAN ABORSI
1.Pembagian Aborsi
a.Aborsi spontan
b.Aborsi Provocatus
2.Kejadain aborsi
a.Aborsi dalam pernikahan
b.Aborsi dalam pra nikah
Ada 3 hal yang terjadi sebelum aborsi :
1.Adanya hubungan seks pria dan wanita
2.Hubungan seks dengan komitmen ( seks dalam pernikahan
) 3.Hubungan seks tanpa komitmen ( seks di luar pernikahan
)
Aborsi adalah dampak dari hubungan seks, artinya aborsi baru terjadi apabila ada
hubungan seks ( termasuk perkosaan / kekerasan seks ) dan konsepsi kedua benih.
Konsepsi dapat terjadi pada wanita yang sudah menstruasi dengan laki - laki yang
spermanya telah dewasa : dimulai dari kelompok remaja sampai tua, kecuali pada
wanita sampai menopause.
A.ABORSI
Aborsi adalah : Berakhirnya suatu kehamilan ( oleh akibat – akibat tertentu )
sebelum buah kehamilan tersebut mampu untuk hidup di luar kandungan /
kehamilan yang tidak dikehendaki atau diinginkan. Aborsi itu sendiri dibagi menjadi
dua, yaitu aborsi spontan dan aborsi buatan. Aborsi spontan adalah aborsi yang
terjadi secara alami tanpa adanya upaya - upaya dari luar ( buatan ) untuk
mengakhiri kehamilan tersebut. Sedangkan aborsi buatan adalah aborsi yang
terjadi akibat adanya upaya - upaya tertentu untuk mengakhiri proses kehamilan.
Aborsi tetap saja menjadi masalah kontroversial, tidak saja dari sudut pandang
kesehatan, tetapi juga dari sudut pandang hukum dan agama. Aborsi biasanya
dilakukan atas indikasi medis yang berkaitan dengan ancaman keselamatan jiwa
atau adanya gangguan kesehatan yang berat pada diri si ibu, misalnya tuberkulosis
paru berat, asma, diabetes, gagal ginjal, hipertensi, bahkan biasanya terdapat
dikalangan pecandu ( ibu yang terinfeksi virus ).
Aborsi dikalangan remaja masih merupakan hal yang tabu, jangankan untuk
dibicarakan apalagi untuk dilakukan. Aborsi itu sendiri ada 3 macam :
1.ME ( Menstrual Extraction ) : Dilakukan 6 minggu dari menstruasi terakhir dengan
penyedotan. Tindakan aborsi ini sangat sederhana dan secara psikologis juga tidak
terlalu " berat " karena masih dalam bentuk gumpalan darah, belum berbentuk
janin.
2.Diatas 12 minggu, masih dianggap normal dan termasuk tindakan
aborsi yang sederhana.
3.Aborsi diatas 18 minggu, tidak dilakukan di klinik tetapi di rumah sakit besar.
Tetapi bagi kalangan pecandu atau pekerja seks aborsi seringkali terjadi saat usia
kehamilan sudah diatas 18 minggu. Biasanya mereka akan mendatangi klinik -
klinik yang mereka ketahui dan mereka seringkali tidak memikirkan efek samping
bagi tubuh mereka sendiri. Mereka melakukan aborsi ini karena mereka tidak
menginginkan kehamilan tersebut dan terkadang mereka melakukan ini karena
tidak ingin menularkan virus pada bayi mereka, dikarenakan sebagian dari mereka
mengetahui bahwa mereka telah terinfeksi virus, tetapi bagaimana jika mereka
tidak mengetahui jika mereka terinfeksi virus dan menginginkan bayi tersebut
lahir ? Ada juga dari mereka yang memilih cara - cara alternatif, seperti
melakukannya sendiri dengan meminum jamu peluntur, loncat - loncat, mengurut
perut, sampai memasukan benda - benda tertentu kedalam rahim dan ada juga
meminta bantuan orang yang mampu mengatasi hal tersebut seperti mendatangi
dukun dan sebagainya.
Di Indonesia sendiri pengguguran kandungan tidak asing lagi. Semakin banyaknya
pecandu yang ada dan banyaknya juga pekerja seks maka tingkat pengguguran
kandungan pun semakin meningkat. Dan ini yang harus kita waspadai dan
perhatikan. Sebaiknya jika ingin melakukan aborsi diperhatikan dahulu apa memang
perlu adanya tindakan aborsi tersebut.
Remaja hamil, baik yang menempuh a borsi maupun yang meneruskan
kehamilannya, membutuhkan banyak biaya untuk pelaksaan aborsi atau untuk
perawatan kehamilan dan melahirkan. Biaya yang dibutuhkan untuk pelaksanaan
aborsi bekisar antara Rp 300.000 sampai Rp 1.100.000, dengan rata - rata biaya
aborsi Rp. 415.000. Jumlah biaya terkecil dipakai oleh responden dari bidan di
Puskesmas atau Dokter.
Remaja yang meneruskan kehamilan membutuhkan biaya perawatan kehamilan
dan kelahiran anaknya. Berbeda dengan remaja yang melakukan aborsi, remaja
yang melahirkan anak umumnya mendapatkan bantuan dari orang tua . Dari
responden yang melahirkan, sekitar 15% biaya ditanggung bersama dengan
pasangan dan 11% ditanggung oleh pasangan.
Sebagian besar mereka tidak memeriksa kandungannya secara rutin karena merasa
malu keluar rumah dengan perut besar tidak lama setelah menikah atau tanpa
menikah. Mereka rata - rata baru memeriksa kandungannya setelah berusia lebih
dari 4 bulan. Empat bulan pertama kehamilan adalah periode yang berusaha
disembunyikan dan bahkan digugurkan.
BAB III
ABORSI DALAM PANDANGAN ISLAM
Pasal 347
1.Barangsiapa dengan sengaja menggugurkan atau mematikan kandungan seorang
wanita tanpa persetujuannya, diancam dengan pidana penjara paling lama dua
belas tahun.
2.Jika perbuatan itu mengakibatkan matinya wanita tersebut, dikenakan pidana
penjara paling lama lima belas tahun.
Pasal 348
1.Barangsiapa dengan sengaja menggugurkan atau mematikan kandungan seorang
wanita dengan persetujuannya, diancam dengan pidana penjara paling lama lima
tahun enam bulan.
2.Jika perbuatan itu mengakibatkan matinya wanita tersebut, dikenakan pidana
penjara paling lama tujuh tahun.
Pasal 349
Jika seorang tabib, bidan atau juru obat membantu melakukan kejahatan yang
tersebut pasal 346, ataupun melakukan atau membantu melakukan salah satu
kejahatan yang diterangkan dalam pasal 347 dan 348, maka pidana yang
ditentukan dalam pasal itu dapat ditambah dengan sepertiga dan dapat dicabut
hak untuk menjalankan pencarian dalam mana kejahatan dilakukan.
BAB IV
PENUTUP
2.Jika janinnya belum berusia enam bulan, tetapi kalau janin tersebut tetap
dipertahankan dalam rahim ibunya, maka kesehatan ibunya bisa terganggu. Dalam
kondisi seperti ini, kehamilannya tidak boleh dihentikan, dengan cara
menggugurkan kandungannya. Sebab, sama dengan membunuh jiwa. Alasannya,
karena hadis - hadis yang ada telah melarang dilakukannya pengguguran, serta
ditetapkannya diyat untuk tindakan seperti ini.
3.Jika janin tersebut meninggal didalam kandungan. Dalam kondisi seperti ini, boleh
dilakukan penghentian kehamilan. Sebab, dengan dilakukannya tindakan tersebut
akan bisa menyelamatkan nyawa ibu, dan memberikan solusi bagi masalah yang
dihadapinya; sementara janin tersebut berstatus mayit, yang karenanya harus
dikeluarkan.
Janin yang di bunuh dan wajib atasnya ghurrah adalah bayi yang suadh berbentuk
ciptaan ( janin ), misalnya mempunyai jantung, tangan, kaki, kuku, mata, atau
lainnya.
Mengenai peghentian kehamilan sebelum ditiupkannya ruh, para fuqojia telah
berbeda pendapat. Ada yang membolehkan dan ada juga yang mengharamkan.
Menurut kami, jika penghentian kehamilan itij dilakukan setelah empat puluh hari
usia kehamilan, saat telah terbentuknya janin ( ada bentuknya sebagai manusia ),
maka hukumnya haram. Karenanya, berlaku hukum penghentian kehamilan
setelah ruhnya ditiupkan, dan padanya berlaku diyat ghurrah tertentu.
4.Jika janin tersebut belum berusia enam bulan, tetapi kalau janin tersebut tetap
dipertahankan dalam rahim ibunya, maka nyawa ibunya akan terancam. Dokter pun
sepakat, kalau janin tersebut tetap dipertahankan menurut dugaan kuat atau
hampir bisa dipastikan nyawa ibunya tidak akan selamat, atau mati. Dalam kondisi
seperti ini, kehamilannya boleh dihentikan, dengan cara menggugurkan
kandungannya, yang dilakukan untuk menyembuhkan dan menyelamatkan nyawa
ibunya. Alasannya, karena Rasulullah saw. memerintahkan berobat dan mencari
kesembuhan. Di samping itu, jika janin tersebut tidak digugurkan, ibunya akan
meninggal, janinnya pun sama, padahal dengan janin tersebut digugurkan, nyawa
ibunya akan tertolong, sementara menyelamatkan nyawa ( kehidupan ) tersebut
diperintahkan oleh Islam.
B.SARAN
Dengan demikian, dalil - dalil tentang kebolehan menghentikan kehamilan,
khususnya untuk menyelamatkan nyawa ibu, juga dalil - dalil berobat dan mencari
kesembuhan, pada dasarnya merupakan dalil mukhashshish bagi hadis - hadis
yang mengharamkan tindakan pengguguran janin. Secara umum dalil haramnya
pengguguran kandungan tersebut dinyatakan dalam konteks pembunuhan, atau
penyerangan terhadap janin. Karena itu, penghentian kehamilan dengan tujuan
untuk menyelamatkan nyawa ibu tidak termasuk dalam kategori penyerangan,
dan karenanya diperbolehkan. Wallâhu a‘lam bi ash - shawâb
DAFTAR PUSTAKA
http://azmikoe.multiplay.co
id. Answer.yahoo.com/questioan/indeks http://forum.kotasantri.com/viewtopic.php?
t=1267 http://118.98.213.22/aridata_web/how/k/kesehatan/18_ABORSI.pdf
http://semua-makalah.blogspot.co.id/p/bruno-mars-just-way-you-are-tablature.html
Makalah Aborsi Dalam Berbagai Aspek Pandangan
BAB I
PENDAHULUAN
Dari hasil browsing, Dra. Clara Istiwidarum Kriswanto, MA, CPBC, psikolog
dari Jagadnita Consulting, menyebutkan beberapa survei yang bisa
membuat banyak orang tercengang, terutama orang tua (05/09/2011). Dari survei
yang dilakukan di Jakarta diperoleh hasil bahwa sekitar 6-20 persen anak SMU dan
mahasiswa di Jakarta pernah melakukan hubungan seks pranikah. Sebanyak 35
persen dari mahasiswa kedokteran di sebuah perguruan tinggi swasta di Jakarta
sepakat tentang seks pranikah. Dari 405 kehamilan yang tidak direncanakan, 95
persennya dilakukan oleh remaja usia 15-25 tahun. Angka kejadian aborsi di
Indonesia mencapai 2,5 juta kasus, 1,5 juta diantaranya dilakukan oleh remaja.
BAB II
PEMBAHASAN
Jenis-jenis Aborsi :
Abortus spontan :
o Abortus imminens
Terjadi pendarahan bercak yangg menunjukan ancaman terhadap
kelangsungan suatu kehamilan. Dalam kondisi seperti ini, kehamila masih mungkin
berlanjut atau dipertahankan.
o Abortus Insipiens
Pendarahan ringan hingga sedang pada kehamilan muda dimana hasil
konsepsi masih berada dalam kavum uteri. Kondisi ini menunjukan proses abortus
sedang berlangsung dan akan berlanjut menjadi abortus inkomplit atau komplit.
o Abortus Inkomplit
Pendarahan pada kehamilan muda dimana sebagian dari hasil konsepsi telah
keluar dari kavum uteri melalui kanalis servikalis.
o Abortus Komplit
Pendarahan pada kehamilan muda dimana seluruh hasil konsepsi telah
dikeluarkan dari kavum uteri.
Abortus Buatan
Abortus Infeksiosa
2.3 AKIBAT
Tindakan-tindakan Aborsi dapat mengakibatkan hal-hal yang negatif pada
tubuh kita, yang meliputi dimensi jasmani dan psikologis. Akibat-akibatnya yakni:
1. Segi Jasmani
Tindakan kuret pada Aborsi bisa menimbulkan efek-efek pendarahan atau infeksi,
dan apabila dikerjakan bukan oleh dokter ahlinya maka alat-alat kuret yang dipakai
mungkin tembus sampai ke perut dan dapat mendatangkan kematian.
2. Segi Psikologis
Pihak wanita: Setelah seorang wanita melakukan tindakan Aborsi ini, maka ia
akan tertindih perasaan bersalah yang dapat membahayakan jiwanya. Kalau tidak
secepatnya ditolong, maka ia akan mengalami depresi berat, frustrasi dan
kekosongan jiwa.
Pihak pria: Rasa tanggung jawab dari si pria yang menganjurkan Aborsi akan
berkurang, pandangannya tentang nilai hidup sangat rendah, penghargaannya
terhadap anugerah Allah menjadi merosot.
3. Segi Hukum
KUHP di Indonesia yang diberlakukan sejak 1918 tidak membenarkan
tindakan Aborsi dengan dalih apapun. Aborsi dianggap tindak pidana yang dapat
dikenakan
hukuman, yang diatur dalam pasal 283, 299, 346 hingga 349 dan 535).
Selain hal yang disebutkan di atas, ada akibat yang lebih buruk dan biasa
disebut dengan PAS (Post Abortion Syndrome). Post Abortion Syndrome adalah
istilah yang dipakai untuk menggambarkan sekumpulan gejala fisik dan psikis
yang terjadi paska terjadinya aborsi. PAS merupakan gangguan stress dan
traumatik yang biasanya terjadi ketika seorang perempuan yang post-abortive
tidak dapat menghadapi respon emosional yang dihasilkan akibat trauma aborsi.
PAS terjadi berbeda-beda pada setiap orang tergantung berat atau tidaknya gejala
yang terjadi, PAS dianggap telah berat ketika kondisi seorang perempuan post-
abortive sudah mengarah pada gejala yang dapat mengganggu kelangsungan
hidupnya ataupun
keselamatan dirinya.
PAS dapat terjadi tidak lama setelah aborsi atau bisa saja baru muncul ke
permukaan beberapa bulan hingga bertahun-tahun kemudian. Banyak perempuan
yang takut untuk membicarakannya karena merasa malu telah melakukan aborsi.
Hal inilah yang kemudian membuat trauma tersebut terpendam di bawah alam
sadar mereka hingga mereka tidak menyadari bahwa hal tersebut dapat
mempengaruhi mereka dalam berpikir, berperilaku dan bahkan mempengaruhi
kesehatan reproduksi mereka di kemudian hari.
Post Abortion Syndrome tidak hanya terjadi pada perempuan post-abortive,
namun juga pada laki-laki post-abortive, dalam arti pasangan perempuan post-
abortive yang juga berperan penting dalam membuat pilihan aborsi. Namun pada
lelaki post-abortive biasanya gejalanya ringan berupa gangguan emosi ringan
seperti rasa malu, perasaan bersalah, bersedih dan menyesal. Perempuan post-
abortive bisa mengalami gejala lebih berat karena mereka secara langsung baik itu
fisik ataupun emosi langsung berhubungan dengan trauma aborsi.
Dr. Anne Speckhard, Ph.D. Pada studinya mengenai Post Abortion Syndrome
menemukan beberapa fakta seputar efek aborsi terhadap perempuan:
Kejadian yang berhubungan dengan Aborsi:
o 23% berhalusinansi yang berhubungan dengan aborsi
o 35% merasa di datangi/melihat bayi yang telah di aborsi
o 54% bermimpi buruk yang berhubungan dengan aborsi
o 69% merasakan “kegilaan”
o 73% mengalami flash back memori ketika terjadi aborsi
o 81% mengalami perasaan seakan bayi tersebut masih ada
Masalah perilaku yang sering terjadi pasca Aborsi:
o 61% meningkatkan penggunaan alcohol
o 65% memiliki dorongan untuk bunuh diri
o 69% mengalami gangguan seksual
o 73% mengalami flash back memori ketika terjadi aborsi
o 77% mengalami kesulitan untuk berkomunikasi
o 81% sering menangis
Pada dasarnya seorang wanita yang melakukan aborsi akan mengalami hal-hal
seperti berikut ini:
- Kehilangan harga diri (82%)
- Berteriak-teriak histeris (51%)
- Mimpi buruk berkali-kali mengenai bayi (63%)
- Ingin melakukan bunuh diri (28%)
- Mulai mencoba menggunakan obat-obat terlarang (41%)
- Tidak bisa menikmati lagi hubungan seksual (59%)
Aborsi tetap menjadi masalah kontroversial, tidak saja dari sudut pandang
kesehatan, tetapi juga sudut pandang hukum dan agama. Berikut ini bertujuan
untuk mengupas masalah aborsi ditinjau dari semua sudut pandang tersebut.
Umat Islam percaya bahwa Al-Quran adalah Undang-Undang paling utama bagi
kehidupan manusia. Allah berfirman : ³Kami menurunkan Al-Quran kepadamu
untuk menjelaskan segala sesuatu (QS 16:89). Berikut ini adalah pandangan Al-
Quran terhadap masalah Aborsi.
Fatwa Majelis Ulama Indonesia Nomor 4 Tahun 2005, tentang Aborsi menetapkan
ketentuan hukum Aborsi sebagai berikut :
1. Aborsi haram hukumnya sejak terjadinya implantasi blastosis pada dinding rahim
ibu (nidasi).
2. Aborsi dibolehkan karena adanya uzur, baik yang bersifat darurat ataupun
hajat. Darurat adalah suatu keadaan di mana seseorang apabila tidak melakukan
sesuatu yang diharamkan maka ia akan mati atau hampir mati. Sedangkan Hajat
adalah suatu keadaan di mana seseorang apabila tidak melakukan sesuatu
yang
diharamkan maka ia akan mengalami kesulitan besar.
a. Keadaan darurat yang berkaitan dengan kehamilan yang membolehkan aborsi
adalah Perempuan hamil menderita sakit fisik berat seperti kanker stadium lanjut,
TBC dengan caverna dan penyakit-penyakit fisik berat lainnya yang harus
ditetapkan oleh Tim Dokter.Dalam keadaan di mana kehamilan mengancam nyawa
si ibu.
b. Keadaan hajat yang berkaitan dengan kehamilan yang dapat membolehkan aborsi
adalah:
o Janin yang dikandung dideteksi menderita cacat genetik yang kalau lahir kelak sulit
disembuhkan.
o Kehamilan akibat perkosaan yang ditetapkan oleh Tim yang berwenang yang di
dalamnya terdapat antara lain keluarga korban, dokter, dan ulama.
Kebolehan aborsi sebagaimana dimaksud huruf b harus dilakukan sebelum janin
berusia 40 hari.
3. Aborsi haram hukumnya dilakukan pada kehamilan yang terjadi akibat zina.
Agama Katolik
Agama katolik menentang adanya aborsi, hal ini didasarklan bahwa kehidupan
manusia merupakan suatu hal yang sangat berharga dan perlu dihormati serta
merupakan hak asasi setiap orang. Aborsi dianggap sebagai pembunuhan janin.
Gereja katholik, tak henti-hentinya mengutuk aborsi yang secara langsung
dan terencana mencabut nyawa bayi yang belum dilahirkan. Pada prinsipnya,
umat kristen katholik percaya bahwa semua kehidupan adalah kudus sejak dari
masa pembuahan hingga kematian yang wajar, dan karenanya mengakhiri
kehidupan manusia yang tidak bersalah, baik sesudah maupun sebelum ia
dilahirkan, merupakan kejahatan moral. Gereja mengajarkan, “ kehidupan
manusia adalah kudus karena sejak awal ia membutuhkan kekuasaan Allah
pencipata dan untuk selama-lamanya tinggal dalam hubungan khusus dengan
penciptanya, tujuan satu- satunya. Hanya Allah sajalah tuhan kehidupan sejak
awal sampai akhir : tidak ada ada seorangpun boeh berpretensi mempunyai hak,
dalam keadaan manapun, untuk mengakhiri secara langsung kehidupan manusia
yang tidak bersalah. (Donum
vitae,2005).
Gereja Katholik memfatwa bahwa aborsi adalah tindakan pembunuhan. Tak
urung dua orang Paus melarang tindakan aborsi tersebut, yaitu Paus Pius IX dan
Paus Paulus Johanes yang secara tersurat melarang tindakan aborsi. (Marike Helena
Blofied, 2006)
Agama Kristen
Agama Kristen menentang adanya aborsi, hal ini didasarkan bahwa
kehidupan manusia merupakan suatu hal yang sangat berharga dan perlu
dihormati serta
merupakan hak asasi setiap orang. Aborsi di anggap sebagai pembunuhan janin.
Alkitab tidak pernah secara khusus berbicara mengenai soal aborsi. Namun
demikian, ada banyak ajaran Alkitab yang membuat jelas apa pandangan Allah
mengenai aborsi. Berikut ini adalah pandangan Allah terhadap Aborsi :
1. Jangan pernah berpikir bahwa janin dalam kandungan itu belum memiliki
nyawa Yer 1:5 ‘Sebelum Aku membentuk engkau dalam rahim ibumu, Aku telah
mengenal engkau, dan sebelum engkau keluar dari kandungan, Aku telah
menguduskan
engkau, Aku telah menetapkanengkau menjadi nabi bagi bangsa bangsa.´
2. Aborsi karena alasan janin yang cacat tidak dibenarkan Tuhan.
3. Yes 45 : 9-12 ‘Celakalah orang yang berbantah dengan Pembentuknya; dia tidak
lain dari beling periuk saja! Adakah tanah liat berkata kepada pembentuknya:
‘Apakah yang kau buat?´ atau yang telah dibuatnya: ‘Engkau tidak punya tangan!´
Celakalah orang yang berkata kepada ayahnya: ‘Apakah yang kau peranakkan?´
dan kepada ibunya: ‘Apakah yang kau lahirkan?´ Beginilah firman Tuhan, Yang Maha
kudus, Allah dan Pembentuk Israel; ‘Kamukah yang mengajukan pertanyaan
kepadaKu mengenai anak-anakKu, atau memberi perintah kepadaKu mengenai
yang dibuat tanganKu? Akulah yang menjadikan bumi dan yang menciptakan
manusia di atasnya; tanganKulah yang membentangkanlangit, dan Akulah yang
memberi perintah kepada seluruh tentaranya´.
4. Tuhan tidak pernah memperkenankan anak manusia dikorbankan. Apapun
alasannya. Yeh 16:20-21 ‘Bahkan, engkau mengambil anak-anakmu lelaki dan
perempuan yang engkau lahirkan bagiKu dan mempersembahkannya kepada
mereka menjadi makanan mereka. Apakah persundalanmu ini masih perkara
enteng bahwa engkau menyembelih anak-anakKu dan menyerahkannya kepada
mereka dengan mempersembahkannya sebagai korban dalam api?‘.
5. Anak-anak adalah pemberian Tuhan. Jagalah sebaik -baiknya.
6. Mzm 127:3-5 ‘Sesungguhnya, anak laki-laki adalah milik pusaka dari pada Tuhan,
dan buah kandungan adalah suatu upah. Seperti anak-anak panah di tangan
pahlawan, demikianlah anak-anak pada masa muda. Berbahagialah orang yang
telah membuat penuh tabung panahnya dengan semuanya itu. Ia tidak akan
mendapat malu, apabila ia berbicara dengan musuh-musuh di pintu gerbang´.
Agama Hindu
Agama hindu juga menentang adanya pengguguran janin karena di anggap
tidak menghormati hak hidup janin. Aborsi dengan alasan apapun tidak direstui
karena pelakunya akan terkena dosa pembunuhan. Hal ini ditegaskan dalam Lontar
Yama Purana Tattwa, bahwa mereka yang membunuh janin dalam kandungan
dikutuk oleh Bhatara Yama. Dalam ephos Mahabharata, Aswatama dikutuk oleh
Bhatara Kresna karena membunuh janin-janin keturunan Pendawa yang masih
dalam kandungan. Jadi dalam kasus Aborsi yang terkena dosa adalah : Ayah-Ibu
bayi, Dokter atau Balian yang membantu aborsi.
Agama Budha
Dalam agama Buddha aborsi adalah suatu tindakan pengguguran
kandungan atau membunuh makhluk hidup yang sudah ada dalam rahim seorang
ibu. Agama Buddha menentang dan tidak menyetujui adanya tindakan aborsi
karena telah melanggar pancasila Buddhis, menyangkut sila pertama yaitu
panatipata (pembunuhan). Dalam Majjhima Nikaya 135 Buddha bersabda "Seorang
pria dan wanita yang membunuh makhluk hidup, kejam dan gemar memukul serta
membunuh tanpa belas kasihan kepada makhluk hidup, akibat perbuatan yang
telah dilakukannya itu ia akan dilahirkan kembali sebagai manusia di mana saja ia
akan bertumimbal lahir,umurnya tidaklah akan panjang". Olehkarena itu, menurut
agama buddha tindakan aborsi itu berhubungan jelas dengan karma dan akan
berakibat buruk yang berat atau ringannya tergantung pada kekuatan yang
mendorongnya dan sasaran pembunuhan itu, serta akan mendapatkan akibat
dikemudian hari, baik dalam kehidupan sekarang maupun yang akan datang.
Suatu pembunuhan telah terjadi bila terdapat 5 faktor sebagai berikut :
Ada makhluk hidup (pano)
Mangetahui atau menyadari ada makhlukhidup (panasanita)
Ada kehendak (cetana) untuk membunuh (vadhabacittam)
Melakukan pembunuhan (upakkamo)
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Dari pembahasan makalah diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa :
1. Aborsi sangat ditentang oleh agama. Tetapi dalam bidang medis hal itu dapat
dilakukan apabila menyangkut jiwa dan kesehatan sang bayi.
2. Abortus hanya dipraktikkan dalam klinik atau fasilitas kesehatan yang ditunjuk
oleh pemerintah dan organisasi-organisasi profesi medis.
3. Aborsi hanya dilakukan oleh tenaga profesional yang terdaftar dan memperoleh
izin untuk itu, yaitu dokter spesialis kebidanan dan genekologi atau dokter umum
yang mempunyai kualifikasi untuk itu.
4. Aborsi hanya boleh dilakukan pada usia kehamilan kurang dari 12 minggu (untuk
usia diatas 12 minggu bila terdapat indikasi medis).
5. Harus disediakan konseling bagi perempuan sebelum dan sesudah abortus.
6. Harus ditetapkan tarif baku yang terjangkau oleh segala lapisan masyarakat
3.2 SARAN
http://artiasofftiyani.blogspot.co.id/2013/12/makalah-aborsi-dalam-berbagai-
aspek.html
Aborsi dalam Pandangan Beberapa Agama (Islam, Kristen, dan
Hindu)
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena pertolongan-Nya
kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Aborsi dalam Pandangan Beberapa Agama
(Islam, Kristen, dan Hindu)” ini dengan lancar. Penyusunan makalah ini didasarkan pada
berbagai sumber tertulis yang diambil dari media masa, buku dan internet. Mengingat banyak
kekurangan yang kami miliki, tentunya makalah ini memiliki banyak kekurangan pula. Untuk itu
kami akan berterimakasih apabila ada pendapat dan masukan berupa kritik ataupun saran demi
perbaikan ini. Selain itu kami berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Sebagai
bahan pengetahuan dan pembelajaran.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………....... i
DAFTAR ISI…........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Balakang………………………………………………........ 1
1.2 Rumusan Masalah………………………………………………..
1
1.3 Tujuan……………………….…………………………………...
BAB II PEMBAHASAN 2
2.1 Tindak Aborsi Dipandang dari Segi Umum……………..………..
2.1.1 Pengertian Aborsi …………….……………….…………… 3
2.1.2
Istilah Aborsi dalam
2.1.3 Alasan-Alasan Ilmu Kedokteran.……………………..
untuk Melakukan Aborsi………….…..…… 3
2.1.4 Metode aborsi ……………………………………………… 4
2.2
Tindak
2.2.1 Aborsi
Aborsi di Pandang
di Pandang daridari
SegiSegi Agama……………………...
Agama Islam………………… 5
2.2.2 Aborsi di Pandang dari Segi Agama Kristen………………. 6
Aborsi di Pandang dari Segi Agama Hindu (Theology Hinduisme)
2.2.3
…………………………………………………. 11
2.3 Bahaya Aborsi……………………………………………………. 11
2.3.1
2.3.2 Resiko Aborsi……………………………………………….
Efek Samping Aborsi………………………………………. 19
BAB III PENUTUP
3.1 Simpulan……………………………………………………...….
3.2 Saran………………………………………………………….…. 29
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................31
31
32
33
34
35
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Tindak Aborsi Dipandang dari Segi Umum
2.1.1 Pengertian Aborsi
Aborsi (Abortus) adalah berakhirnya suatu kehamilan (akibat factor tertentu) pada atau
sebelum kehamilan itu berusia 20 minggu atau buah kehamilan belum mampu untuk hidup di
luar kendungan (Lily Yulaikah, 2008: 72).
Di Indonesia, belum ada batasan resmi mengenai aborsi. Dalam Kamus Umum Bahasa
Indonesia (Prof. Dr. JS. Badudu dan Prof. Sutan Mohammad Zain, Pustaka Sinar Harapan,
Jakarta, 1996) abortus didefinisikan sebagai terjadi keguguran janin; melakukan abortus sebagai
melakukan pengguguran (dengan sengaja karena tak menginginkan bakal bayi yang dikandung
itu). Secara umum istilah aborsi diartikan sebagai pengguguran kandungan, yaitu dikeluarkannya
janin sebelum waktunya, baik itu secara sengaja maupun tidak. Biasanya dilakukan saat janin
masih berusia muda (sebelum bulan ke empat masa kehamilan).
Sementara dalam pasal 15 (1) UU Kesehatan Nomor 23/1992 disebutkan bahwa dalam
keadaan darurat sebagai upaya untuk menyelamatkan jiwa ibu hamil dan atau janinnya, dapat
dilakukan tindakan medis tertentu. Sedangkan pada ayat 2 tidak disebutkan bentuk dari tindakan
medis tertentu itu, hanya disebutkan syarat untuk melakukan tindakan medis tertentu.
Dengan demikian pengertian aborsi yang didefinisikan sebagai tindakan tertentu untuk
menyelamatkan ibu dan atau bayinya (pasal 15 UU Kesehatan) adalah pengertian yang sangat
rancu dan membingungkan masyarakat dan kalangan medis.
Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) melarang keras dilakukannya aborsi dengan
alasan apapun sebagaimana diatur dalam pasal 283, 299 serta pasal 346 - 349. Bahkan pasal 299
intinya mengancam hukuman pidana penjara maksimal empat tahun kepada seseorang yang
memberi harapan kepada seorang perempuan bahwa kandungannya dapat digugurkan.
Namun, aturan KUHP yang keras tersebut telah dilunakkan dengan memberikan peluang
dilakukannya aborsi. Sebagaimana ditentukan dalam pasal 15 ayat 1 UU Kesehatan tersebut di
atas.
Namun pasal 15 UU Kesehatan juga tidak menjelaskan apa yang dimaksud tindakan medis
tertentu dan kondisi bagaimana yang dikategorikan sebagai keadaan darurat.
Dalam penjelasannya bahkan dikatakan bahwa tindakan medis dalam bentuk pengguguran
kandungan dengan alasan apapun, dilarang karena bertentangan dengan norma hukum, norma
agama, norma kesusilaan, dan norma kesopanan. Namun dalam keadaan darurat sebagai upaya
menyelamatkan jiwa ibu dan atau janin yang dikandungnya dapat diambil tindakan medis
tertentu. Lalu apakah tindakan medis tertentu bisa selalu diartikan sebagai aborsi yang artinya
menggugurkan janin, sementara dalam pasal tersebut aborsi digunakan sebagai upaya
menyelamatkan jiwa ibu dan atau janin. Jelas disini bahwa UU Kesehatan telah memberikan
pengertian yang membingungkan tentang aborsi.
2.1.2 Istilah Aborsi dalam Ilmu Kedokteran
Dalam ilmu kedokteran, istilah-istilah ini digunakan untuk membedakan aborsi:
a. Spontaneous abortion: gugur kandungan yang disebabkan oleh trauma kecelakaan atau sebab-sebab
alami.
b. Induced abortion atau procured abortion: pengguguran kandungan yang disengaja. Termasuk di
dalamnya adalah:
1. Therapeutic abortion: pengguguran yang dilakukan karena kehamilan tersebut mengancam
kesehatan jasmani atau rohani sang ibu, terkadang dilakukan sesudah pemerkosaan.
2. Eugenic abortion: pengguguran yang dilakukan terhadap janin yang cacat.
3. Elective abortion: pengguguran yang dilakukan untuk alasan-alasan lain.
Dalam bahasa sehari-hari, istilah "keguguran" biasanya digunakan untuk spontaneous
abortion, sementara "aborsi" digunakan untuk induced abortion.
d. Penyakit keganasan pada saluran jalan lahir, misalnya kanker serviks atau jika dengan
adanya kehamilan akan menghalangi pengobatan untuk penyakit keganasan lainnya pada
tubuh seperti kanker payudara.
e. Prolaps uterus gravid yang tidak bisa diatasi.
g. Penyakit-penyakit dari ibu yang sedang mengandung, misalnya penyakit jantung organik
dengan kegagalan jantung, hipertensi, nephritis, tuberkulosis paru aktif, toksemia
gravidarum yang berat.
k. Gangguan jiwa, disertai dengan kecenderungan untuk bunuh diri. Pada kasus seperti ini,
sebelum melakukan tindakan abortus harus dikonsultasikan dengan psikiater.
Berdasarkan alasan kriminalitas, hal ini terjadi karena kehadiran janin tidak diharapkan dan
dikawatirkan dapat membawa rasa malu bagi sang calon oarng tua, ada beberapa alasan yang
menyebabkan hal ini terjadi:
a. Alasan kesehatan, di mana ibu tidak cukup sehat untuk hamil.
b. Alasan psikososial, di mana ibu sendiri sudah enggan/tidak mau untuk punya anak lagi.
d. Masalah ekonomi, menambah anak berarti akan menambah beban ekonomi keluarga.
f. Kehamilan yang terjadi akibat perkosaan atau akibat incest (hubungan antar keluarga).
g. Selain itu tidak bisa dilupakan juga bahwa kegagalan kontrasepsi juga termasuk tindakan
kehamilan yang tidak diinginkan.
Biasanya aborsi kriminalis dilakukan oleh :
a. Wanita bersangkutan.
b. Dokter atau tenaga medis lain (demi keuntungan atau demi rasa simpati).
¹ع هه: إولل ووو سسه¹ف سس: كلل وف ا لول هنس:هل ويه
“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya.” [QS. al-
Baqarah/2:286]
Dan sabda Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam:
ت أو:ي هو هطوأ هخ ال سي لمو:نسه:الل¹ هم هو ون¹ ت ا:ي سوا وه ور سك سسو:وه هعهلس
ل هح:س¹م ا لول إولل وب:ت ى هح لره:لو:ف هس ال: نس:تولو االل:قو: هو هل هتس
لق
“Dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya), melainkan
dengan suatu (alasan) yang benar.” [QS. al-Isra'/17:33] sebagaimana juga melarang sikap
merubah ciptaan Allah Ta’ala dalam firman-Nya:
ل هق ا لول:ي ور لن هخس:غل:يه:م هفهلو: ن وهس:هو هل هء وم هرل
“Dan akan aku suruh mereka (mengubah ciptaan Allah), lalu benar-benar mereka
merubahnya.” [QS. an-Nisaa'/4:119]
Aborsi mirip dengan al-Wa’du (mengubur anak hidup-hidup) yang dahulu pernah
dilakukan di zaman Jahiliyah, bahkan tidak lebih kecil kejahatannya. Islam sangat mengingkari
hal ini sebagaimana firman-Nya:
هد وة وس وءهل ست, ل هم سو وء:ذا اس:ووإه
ه
“Dan apabila bayi-bayi perempuan yang dikubur hidup-hidup ditanya.” [QS. at-Takwir/81: 8]
Baik aborsi itu dilakukan di fase awal janin atau setelah ditiupkan ruh padanya. Sebab
semua fase pembentukan janin berisi kehidupan yang harus dihormati, yaitu kehidupan
pertumbuhan dan pembentukannya. Setelah dipastikan secara ilmiyah bahwa aborsi memiliki
bahaya bagi kesehatan dan kehidupan wanita, sehingga aborsi diharamkan untuk dilakukan,
karena menghilangkan madharat lebih didahulukan dari mengambil kemaslahatan.” [Al-
Ijhadhul-Amd, makalah disampaikan dalam muktamar ar-Ribath hal. 309-346]
Sedangkan DR. Ibrahim Haqqi menyatakan: “Diharamkan aborsi karena merupakan
pembunuhan jiwa yang tidak berdosa dan menjerumuskan jiwa lainnya yaitu sang ibu kepada
bahaya yang banyak hingga bahaya kematian. Ini adalah perkara yang terlarang.” [Mauqifud-
Dinil-islam minal-Ijhadh, makalah yang disampaikan dalam muktamar ar-Ribath, lihat Islam wa
tanzhim al-Walidiyah hal. 418]
Inilah pendapat yang dirajihkan Umar bin Ibrahim Ghanim dalam kitabnya Ahkamul-
Janin: “Sudah pasti pendapat kelompok yang melarang aborsi sejak pembuahan adalah yang
lebih dekat kepada kebenaran dan sesuai dengan ruh Islam. Ruh Islam yang memerintahkan
untuk melindungi dan mnjaga keturunan; juga menghalangi kesempatan pengekor hawa dan
nafsu syahwat yang ingin mengambil kesempatan untuk merealisasikan tujuan dan keinginan
mereka untuk melemahkan keturunan kaum Muslimin. Demikian juga fatwa larangan ini
termasuk saddu adz-Dzari’at yang sangat bersesuaian dengan ruh syari’at Islam yang mulia.”
2. Aborsi setelah ditiupkan ruh pada janin (setelah empat bulan)
Telah dijelaskan bahwa ada perbedaan pendapat di antara para ulama dalam hukum
aborsi sebelum peniupan ruh pada janin. Sedangkan setelah peniupan ruh, para ahli fikih sepakat
bahwa janin telah menjadi manusia dan kemuliaan, sebagaimana dijelaskan dalam firman Allah
Ta’ala:
م: ن وهس:له: ف لضس:ب وت هوه:يه:ن وهم لم هن ال لطل:قه: ح ور هو هر هزس:ب س:له: ب لر هواس:له: م وف ى اس: ن وهس:له:م هو هح همس:ده:ن ى هءاه: هبو¹ن:د هك لر سمه:قس:وهله
ه
ف وضي سل: هتس¹ن:قه: ثي رر لم لم سن هخهلس:هعهل ى هكو
“Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkut mereka di daratan
dan di lautan, Kami beri mereka rezki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan
kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan.” [QS. al-Isra'/18:
70] dan firman Allah Ta’ala:
Yes 46:3 ~ “Dengarkanlah Aku, hai kaum keturunan Yakub, hai semua orang yang masih
tinggal dari keturunan Israel, hai orang-orang yang Kudukung sejak dari kandungan, hai orang-
orang yang Kujunjung sejak dari rahim….”
Yes 49:1-2 ~ Dengarkanlah aku, hai pulau-pulau, perhatikanlah, hai bangsa-bangsa yang
jauh! Tuhan telah memanggil aku sejak dari kandungan telah menyebut namaku sejak dari perut
ibuku. Ia telah membuat mulutku sebagai pedang yang tajam dan membuat aku berlindung
dalam naungan tanganNya. Ia telah membuat aku menjadi anak panah yang runcing dan
menyembunyikan aku dalam tabung panahNya.
Yes 53:6 ~ Kita sekalian sesat seperti domba, masing-masing kita mengambil jalannya
sendiri, tetapi Tuhan telah menimpakan kepadanya kejahatan kita sekalian.
Ayb 3:11-16 ~ Mengapa aku tidak mati waktu aku lahir, atau binasa waktu aku keluar
dari kandungan? Mengapa pangkuan menerima aku; mengapa ada buah dada, sehingga aku
dapat menyusu? Jikalau tidak, aku sekarang berbaring dan tenang; aku tertidur dan mendapat
istirahat bersama-sama raja-raja dan penasihat-penasihat di bumi, yang mendirikan kembali
reruntuhan bagi dirinya, atau bersama-sama pembesar-pembesar yang mempunyai emas, yang
memenuhi rumahnya dengan perak. Atau mengapa aku tidak seperti anak gugur yang
disembunyikan, seperti bayi yang tidak melihat terang?
Ayb 10:8-12 ~ TanganMulah yang membentuk dan membuat aku, tetapi kemudian
Engkau berpaling dan hendak membinasakan aku? Ingatlah, bahwa Engkau yang membuat aku
dari tanah liat, tetapi Engkau hendak menjadikan aku debu kembali? Bukankah Engkau yang
mencurahkan aku seperti air susu, dan mengentalkan aku seperti keju? Engkau mengenakan
kulit dan daging kepadaku, serta menjalin aku dengan tulang dan urat. Hidup dan kasih setia
Kaukaruniakan kepadaku, dan pemeliharaanMu menjaga nyawaku.
Ayb 31:15 ~ Bukankah Ia, yang membuat aku dalam kandungan, membuat orang itu
juga? Bukankah satu juga yang membentukkami dalam rahim?
Mzm 22:9-10 ~ “Ia menyerah kepada Tuhan; biarlah Dia yang meluputkannya, biarlah
Dia yang melepaskannya! Bukankah Dia berkenan kepadanya?” Ya, Engkau yang mengeluarkan
aku dari kandungan; Engkau yang membuat aku aman pada dada ibuku.
Mzm 139:13-16 ~ Sebab Engkaulah yang membentuk buah pinggangku, menenun aku
dalam kandungan ibuku. Aku bersyukur kepadaMu oleh karena kejadianku dahsyat dan ajaib;
ajaib apa yang Kaubuat, dan jiwaku benar-benar menyadarinya. Tulang-tulangku tidak
terlindung bagiMu, ketika aku dijadikan di tempat yang tersembunyi, dan aku direkam di bagian-
bagian bumi yang paling bawah; mataMu melihat selagi aku bakal anak; dan dalam kitabMu
semuanya tertulis hari-hari yang akan dibentuk, sebelum ada satupun dari padanya.
Pkh 5:15 dan Pkh 11:5 ~ Inipun kemalangan yang menyedihkan. Sebagaimana ia
datang, demikianpun ia akan pergi. Dan apakah keuntungan orang tadi yang telah berlelah-lelah
menjaring angin? ~ Sebagaimana engkau tidak mengetahui jalan angin dan tulang-tulang dalam
rahim seorang perempuan yang mengandung, demikian juga engkau tidak mengetahui pekerjaan
Allah yang melakukan segala sesuatu.
Luk 1:13-15 ~ Tetapi malaikat itu berkata kepadanya: “Jangan takut, hai Zakharia, sebab
doamu telah dikabulkan dan Elisabet, isterimu, akan melahirkan seorang anak laki-laki bagimu
dan haruslah engkau menamai dia Yohanes. Engkau akan bersukacita dan bergembira, bahkan
banyak orang akan bersukacita atas kelahirannya itu. Sebab ia akan besar di hadapan Tuhan dan
ia tidak akan minum anggur atau minuman keras dan ia akan penuh dengan Roh Kudus mulai
dari rahim ibunya;
Luk 1:39-44 ~ mengisahkan kunjungan Maria kepada Elisabet, ibu Yohanes.
Mzm 51:5 ~ Sebab aku sendiri sadar akan pelanggaranku, aku senantiasa bergumul
dengan dosaku.
Luk 1:35-36 ~ Jawab malaikat itu kepadanya: “Roh Kudus akan turun atasmu dan
kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kau lahirkan itu
akan disebut kudus, Anak Allah. Dan sesungguhnya, Elisabet, sanakmu itu, iapun sedang
mengandung seorang anak laki-laki pada hari tuanya dan inilah bulan yang keenam bagi dia,
yang disebut mandul itu.
Mat 1:18-20 ~ Kelahiran Yesus Kristus adalah seperti berikut: Pada waktu Maria,
ibuNya, bertunangan dengan Yusuf, ternyata ia mengandung dari Roh Kudus, sebelum mereka
hidup sebagai suami istri. Karena Yusuf suaminya seorang yang tulus hati dan tidak mau
mencemarkan nama isterinya di muka umum, ia bermaksud menceraikannya dengan diam-diam.
Tetapi ketika ia mempertimbangkan maksud itu, malaikat Tuhan nampak kepadanya dalam
mimpi dan berkata: “Yusuf , anak Daud, janganlah engkau takut mengambil Maria sebagai
istrimu, sebab anak yang di dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus….”
Hak 13:3-7 ~ Dan Malaikat Tuhan menampakkan diri kepada perempuan itu dan
berfirman kepadanya demikian: “Memang engkau mandul, tidak beranak, tetapi engkau akan
mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki. Oleh sebab itu, peliharalah dirimu,
janganminum anggur atau minuman yang memabukkan dan jangan makan sesuatu yang haram.
Sebab engkau akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki; kepalanya takkan kena
pisau cukur, sebab sejak dari kandungan ibunya anak itu akan menjadi seorang nazir Allah dan
dengan dia akan mulai penyelamatan orang Israel dari tangan orang Filistin.”
Ef 1:4 ~ …yang telah menyerahkan diriNya karena dosa-dosa kita, untuk melepaskan
kita dari dunia jahat yang sekarang ini, menurut kehendak Allah dan Bapa kita.
Mat 25:34 ~ Dan Raja itu akan berkata kepada mereka yang di sebelah kananNya: Mari,
hai kamu yang diberkati oleh Bapa-Ku, terimalah Kerajaan yang telah disediakan bagimu sejak
dunia dijadikan.
Why 13:8 ~ Dan semua orang yang diam di atas bumi akan menyembahnya, yaitu setiap
orang yang namanya tidak tertulis sejak dunia dijadikan di dalam kitab kehidupan dari Anak
Domba, yang telah disembelih.
Why 17:8 ~ Adapun binatang yang telah kaulihat itu, telah ada, namun tidak ada, ia akan
muncul dari jurang maut, dan ia menuju kepada kebinasaan. Dan mereka yang diam di bumi,
yaitu mereka yang tidak tertulis di dalam kitab kehidupan sejak dunia dijadikan, akan heran,
apabila mereka melihat, bahwa binatang itu telah ada, namun tidak ada, dan akan muncul lagi.
2. Hukuman bagi para pelaku aborsi sangat keras.
Kel 21:22-25 ~ Apabila ada orang berkelahi dan seorang dari mereka tertumbuk kepada
seorang perempuan yang sedang mengandung, sehingga keguguran kandungan, tetapi tidak
mendapat kecelakaan yang membawa maut, maka pastilah ia didenda sebanyak yang dikenakan
oleh suami perempuan itu kepadanya, dan ia harus membayarnya menurut putusan hakim.
Tetapi jika perempuan itu mendapat kecelakaan yang membawa maut, maka engkau harus
memberikan nyawa ganti nyawa, mata ganti mata, gigi ganti gigi, tangan ganti tangan, kaki ganti
kaki, lecur ganti lecur, luka ganti luka, bengkak ganti bengkak.
3. Aborsi karena alasan janin yang cacat tidak dibenarkan Tuhan.
Yoh 9:1-3 ~ Waktu Yesus sedang lewat, Ia melihat seorang yang buta sejak lahirnya.
Murid-muridNya bertanya kepadaNya: “Rabi, siapakah yang berbuat dosa, orang ini sendiri atau
orang tuanya, sehingga ia dilahirkan buta?"” Jawab Yesus: “Bukan dia dan bukan juga orang
tuanya, tetapi karena pekerjaan-pekerjaan Allah harus dinyatakan di dalam dia…”
Kis 17:25-29 ~ … dan juga tidak dilayani oleh tangan manusia, seolah-olah Ia
kekurangan apa-apa, karena Dialah yang memberikan hidup dan nafas dan segala sesuatu kepada
semua orang. Dari satu orang saja Ia telah menjadikan semua bangsa dan umat manusia untuk
mendiami seluruh muka bumi dan Ia telah menentukan musim-musim bagi mereka dan batas-
batas kediaman mereka supaya mereka mencari Dia dan mudah-mudahan menjamah dan
menemukan Dia, walaupun Ia tidak jauh dari kita masing-masing. Sebab di dalam Dia kita
hidup, kita bergerak, kita ada, seperti yang telah juga dikatakan oleh pujangga-pujanggamu:
Sebab kita ini dari keturunan Allah juga. Karena kita berasal dari keturunan Allah, kita tidak
boleh berpikir, bahwa keadaan ilahi sama seperti emas atau perak atau batu, ciptaan kesenian dan
keahlian manusia.
Mzm 94:9 ~ Dia yang menanamkan telinga, masakan tidak mendengar? Dia yang
membentuk mata, masakah tidak memandang?
Rom 8:28 ~ Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk
mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil
sesuai dengan rencana Allah.
Im 19:14 ~ Janganlah kau kutuki orang tuli dan did depan orang buta janganlah kau taruh
batu sandungan, tetapi engkau harus takut akan Allahmu; Akulah Tuhan.
Yes 45:9-12 ~ Celakalah orang yang berbantah dengan Pembentuknya; dia tidak lain dari
beling periuk saja! Adakah tanah liat berkata kepada pembentuknya: “Apakah yang kaubuat?”
atau yang telah dibuatnya: “Engkau tidak punya tangan!” Celakalah orang yang berkata kepada
ayahnya: “Apakah yang kauperanakkan?” dan kepada ibunya: “Apakah yang kaulahirkan?”
Beginilah firman Tuhan, Yang Mahakudus, Allah dan Pembentuk Israel; “Kamukah yang
mengajukan pertanyaan kepadaKu mengenai anak-anakKu, atau memberi perintah kepadaKu
mengenai yang dibuat tanganKu? Akulah yang menjadikan bumi dan yang menciptakan
manusia di atasnya; tanganKulah yang membentangkan langit, dan Akulah yang memberi
perintah kepada seluruh tentaranya.
4. Aborsi karena ingin menyembunyikan aib tidak dibenarkan Tuhan.
Kej 19:36-38 ~ Lalu mengandunglah kedua anak Lot itu dari ayah mereka. Yang lebih
tua melahirkan seorang anak laki-laki, dan menamainya Moab; dialah bapa orang Moab yang
sekarang. Yang lebih mudapun melahirkan seorang anak laki-laki, dan menamainya Ben-Ami;
dialah bapa bani Amon yang sekarang.
Kej 50:20 ~ Memang kamu telah mereka-rekakan yang jahat terhadap aku, tetapi Allah
telah mereka-rekakannya untuk kebaikan, dengan maksud melakukan seperti yang terjadi
sekarang ini, yakni memelihara hidup suatu bangsa yang besar.
Rom 8:28 ~ Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk
mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil
sesuai dengan rencana Allah.
5. Tuhan tidak pernah memperkenankan anak manusia dikorbankan. Apapun alasannya.
Yeh 16:20-21 ~ Bahkan, engkau mengambil anak-anakmu lelaki dan perempuan yang
engkau lahirkan bagiKu dan mempersembahkannya kepada mereka menjadi makanan mereka.
Apakah persundalanmu ini masih perkara enteng bahwa engkau menyembelih anak-anakKu dan
menyerahkanNya kepada mereka dengan mempersembahkannya sebagai korban dalam api?
Yer 32:35 ~ Mereka mendirikan bukit-bukit pengorbanan untuk Baaldi Lembah Ben-
Hinom, untuk mempersembahkan anak-anak lelaki dan anak-anak perempuan mereka kepada
Molokh sebagai korban dalam api, sekalipun Aku tidak pernah memerintahkannya kepada
mereka dan sekalipun hal itu tidak pernah timbul dalam hatiKu, yakni hal melakukan kejijikan
ini, sehingga Yehuda tergelincir ke dalam dosa.
Kel 1:15-17 ~ Raja Mesir juga memerintahkan kepada bidan-bidan yang menolong
perempuan Ibrani, seorang bernama Sifra dan yang lain bernama Pua, katanya: “Apabila kamu
menolong perempuan Ibrani pada waktu bersalin, kamu harus memperhatikan waktu anak itu
lahir: jika anak laki-laki, kamu harus membunuhnya, tetapi jika anak perempuan, bolehlah ia
hidup.” Tetapi bidan-bidan itu takut akan Allah dan tidak melakukan seperti yang dikatakan raja
Mesir kepada mereka, dan membiarkan bayi-bayi itu hidup.
Mzm 106:37-42 ~ Mereka mengorbankan anak-anak lelaki mereka, dan anak-anak
perempuan mereka kepada roh-roh jahat, dan menumpahkan darah orang yang tak bersalah,
darah anak-anak lelaki dan anak-anak perempuan mereka, yang mereka korbankan kepada
berhala-berhala Kanaan, sehingga negeri itu cemar oleh hutang darah. Mereka menajiskan diri
dengan apa yang mereka lakukan, dan berzinah dalam perbuatan-perbuatan mereka. Maka
menyalalah murka Tuhan terhadap umatNya, dan Ia jijik kepada milikNya sendiir.
DiserahkanNyalah mereka ke tangan bangsa-bangsa, sehingga orang-orang yang membenci
mereka berkuasa atas mereka. Mereka diimpit oleh musuhnya, sehingga takluk ke bawah
kuasanya.
II Raj 16:3; 17:17 dan 21:6 ~ .. tetapi ia hidup menurut kelakuan raja-raja Israel, bahkan
dia mempersembahkan anaknya sebagai korban dalam api, sesuai dengan perbuatan keji bangsa-
bangsa yang telah dihalau Tuhan dari depan orang Israel. ~ Tambahan pula mereka
mempersembahkan anak-anaknya sebagai korban dalam api dan melakukan tenung dan telaah
dan memperbudak diri dengan melakukan yang jahat di mata Tuhan, sehingga mereka
menimbulkan sakit hatiNya. ~ Bahkan ia mempersembahkan anaknya sebagai korban dalam api,
melakukan ramal dan telaah, dan menghubungi para pemanggil arwah dan para pemanggil roh
peramal. Ia melakukan banyak yang jahat di mata Tuhan, sehingga ia menimbulkan sakit
hatiNya.
Ul 12:31 dan 18:10-13 ~ Jangan engkau berbuat seperti itu terhadap Tuhan, Allahmu;
sebab segala yang menjadi kekejian bagi Tuhan, apa yang dibenciNya, itulah yang dilakukan
mereka bagi allah mereka; bahkan anak-anaknya lelaku dan anak-anaknya perempuan dibakar
mereka dengan api bagi allah mereka. ~ Di antaramu janganlah didapati seorangpun yang
mempersembahkan anaknya laki-laki atau anaknya perempuan sebagai korban dalam api,
ataupun seorang yang menjadi petenung, seorang peramal, seorang penelaah, seorang penyihir.
Seorang pemantera, ataupun seorang yang bertanya kepada arwah atau kepada roh peramal atau
yang meminta petunjuk kepada orang-orang mati. Sebab setiap orang yang melakukan hal-hal
ini adalah kekejian bagi Tuhan, dan oleh karena kekejian-kekejian inilah Tuhan, Allahmu,
menghalau mereka dari hadapanmu. Haruslah engkau hidup dengan tidak bercela di hadapan
Tuhan, Allahmu.
Im 18:21, 24 dan 30 ~ “Janganlah kauserahkan seorang dari anak-anakmu untuk
dipersembahkan kepada Molokh, supaya jangan engkau melanggar kekudusan nama Allahmu;
Akulah Tuhan. ~ Janganlah kamu menajiskan dirimu dengan semuanya itu bangsa-bangsa yang
akan Kuhalaukan dari depanmu telah menjadi najis. ~ Dengan demikian kami harus tetap
berpegang pada kewajibanmu terhadap Aku, dan jangan kamu melakukan sesuatu dari kebiasaan
yang keji itu, yang dilakukan sebelum kamu, dan janganlah kamu menajiskan dirimu dengan
semuanya itu; Akulah Tuhan, Allahmu.”
6. Anak-anak adalah pemberian Tuhan. Jagalah sebaik-baiknya.
Kej 30:1-2 ~ Ketika dilihat Rahel, bahwa ia tidak melahirkan anak bagi Yakub,
cemburulah ia kepada kakaknya itu, lalu berkata kepada Yakub: “Berikanlah kepadaku anak;
kalau tidak, aku akan mati.” Maka bangkitlah amarah Yakub terhadap Rahel dan ia berkata:”
Akukah pengganti Allah, yang telah menghalangi engkau mengandung?”
Mzm 127:3-5 ~ Sesungguhnya, anak laki-laki adalah milik pusaka dari pada Tuhan, dan
buah kandungan adalah suatu upah. Seperti anak-anak panah di tangan pahlawan, demikianlah
anak-anak pada masa muda. Berbahagialah orang yang telah membuat penuh tabung panahnya
dengan semuanya itu. Ia tidak akan mendapat malu, apabila ia berbicara dengan musuh-musuh
di pintu gerbang.
e. Kerusakan leher rahim (Cervical Lacerations) yang akan menyebabkan cacat pada anak
berikutnya.
j. Kelainan pada ari-ari (Placenta Previa) yang akan menyebabkan cacat pada anak
berikutnya dan pendarahan hebat pada kehamilan berikutnya.
3.2 Saran
Tindakan aborsi tidak dibenarkan oleh semua agama. Oleh karena itu hendaknya kita
sebagai seorang wanita berhati-hati pada hal-hal yang mengarah pada tindak aborsi. Dan sebagai
seorang bidan yang berkecimpung pada pertolongan persalinan hendaknya tidak menolong
pasien yang meminta persalinan sebelum waktunya (aborsi).
DAFTAR PUSTAKA
Abu Ummah. 2010. Islam dan Aborsi-Satu Tinjauan Hukum fikih. Diunduh
10 Oktober 2012dari http;//Abangdani.wordpress.com.
Ajaran Islam Murni (AIM). 2009. Hukum Aborsi dalam Islam. Diunduh 10 Oktober
2012 dari http://ajaranislammurni.blogspot.com.
Anonim. 2012. Agama dan Aborsi. Diunduh 10 Oktober 2012 dari
http://www.aborsi.org.
Bhagawan Dwija. 2008. Mengenal Agama Hindu edisi 4 ABORSI
DALAM THEOLOGY HINDUISME. Diunduh 10 Oktober 2012
dari http://singaraja.wordpress.com.
Farid Ma’ruf. 2007. Bagaimana Islam Memandang Aborsi?. Diunduh 10
Oktober 2012 dari http;//konsultasi.wordpress.com.
Galuh Hendi. 2009. Aborsi. Diunduh 10 Oktober 2012 dari
http://javanes.kondang.blogspot.com.