TBC
Disusun Oleh :
KELAS : C/KP II
KELOMPOK : 4C
2012
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan YME, yang telah memberikan limpahan rahmat_Nya.
Sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah ini yang berjudul TBC , disusun
untuk memenuhi tugas responsi praktikum mikrobiologi , jurusan Ilmu Keperawatan Stikes
Surya Global Yogyakarta.
Dalam penulisan makalah ini tentunya penulis berterimakasih kepada dosen
pembimbing praktikum mikrobiologi Anis Khotimah,S.KM , yang telah membimbing,
memotifasi dan mendampingi kami dalam praktikum.
Makalah ini berisi tentang pengertian penyakit TBC,faktor penyebab,gejala,cara
penularan,pencegahan dan pengobatan.
Penulis menyadari bahwa sepenuhnya dalam penulisan makalah ini masih terdapat
banyak kekurangan. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran semua pihak
untuk menyempurnakan makalah ini.
Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih dan semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca.
Penulis
2
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB 1. PENDAHULUAN
BAB 3. PEMBAHASAN
BAB 4. PENUTUP
Kesimpulan .......................................................................................... 18
Saran ................................................................................................... 19
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Penyakit TBC dapat menyerang siapa saja (tua, muda, laki-laki, perempuan, miskin, atau
kaya) dan dimana saja. Setiap tahunnya, Indonesia bertambah dengan seperempat juta kasus
baru TBC dan sekitar 140.000 kematian terjadi setiap tahunnya disebabkan oleh TBC.
Bahkan, Indonesia adalah negara ketiga terbesar dengan masalah TBC di dunia.
Survei prevalensi TBC yang dilakukan di enam propinsi pada tahun 1983-1993
menunjukkan bahwa prevalensi TBC di Indonesia berkisar antara 0,2 0,65%. Sedangkan
menurut laporan Penanggulangan TBC Global yang dikeluarkan oleh WHO pada tahun 2004,
angka insidensi TBC pada tahun 2002 mencapai 555.000 kasus (256 kasus/100.000
penduduk), dan 46% diantaranya diperkirakan merupakan kasus baru.
Biasanya Penyakit TBC menular melalui udara yang tercemar dengan bakteri
Mikobakterium tuberkulosa yang dilepaskan pada saat penderita penyakit TBC batuk, dan
pada anak-anak sumber infeksi umumnya berasal dari penderita penyakit TBC dewasa.
Bakteri ini bila sering masuk dan terkumpul di dalam paru-paru akan berkembang biak
menjadi banyak (terutama pada orang dengan daya tahan tubuh yang rendah), dan dapat
menyebar melalui pembuluh darah atau kelenjar getah bening. Oleh sebab itulah infeksi
penyakit TBC dapat menginfeksi hampir seluruh organ tubuh seperti: paru-paru, otak, ginjal,
saluran pencernaan, tulang, kelenjar getah bening, dan lain-lain, meskipun demikian organ
tubuh yang paling sering terkena yaitu paru-paru.
Gejala penyakit TBC dapat dibagi menjadi gejala umum dan gejala khusus yang
timbul sesuai dengan organ yang terlibat. Gambaran secara klinis tidak terlalu khas terutama
pada kasus baru, sehingga cukup sulit untuk menegakkan diagnosa secara klinik.
4
Gejala sistemik/umum
Demam tidak terlalu tinggi yang berlangsung lama, biasanya dirasakan malam hari
disertai keringat malam. Kadang-kadang serangan demam seperti influenza dan
bersifat hilang timbul.
Penurunan nafsu makan dan berat badan.
Batuk-batuk selama lebih dari 3 minggu (dapat disertai dengan darah).
Perasaan tidak enak (malaise), lemah.
Gejala khusus
Tergantung dari organ tubuh mana yang terkena, bila terjadi sumbatan sebagian
bronkus (saluran yang menuju ke paru-paru) akibat penekanan kelenjar getah bening
yang membesar, akan menimbulkan suara "mengi", suara nafas melemah yang
disertai sesak.
Kalau ada cairan dirongga pleura (pembungkus paru-paru), dapat disertai dengan
keluhan sakit dada.
Bila mengenai tulang, maka akan terjadi gejala seperti infeksi tulang yang pada suatu
saat dapat membentuk saluran dan bermuara pada kulit di atasnya, pada muara ini
akan keluar cairan nanah.
Pada anak-anak dapat mengenai otak (lapisan pembungkus otak) dan disebut
sebagai meningitis (radang selaput otak), gejalanya adalah demam tinggi, adanya
penurunan kesadaran dan kejang-kejang.
Jika terkena penyakit TBC jangan pernah takut karena penyakit TBC dapat disembuhkan
asalkan benar-benar mempunyai keinginan dan semangat yang besar untuk sembuh.
Dorongan dari keluarga dan orang disekitar anda sangatlah diperlukan untuk penyembuhan
penyakit TBC . Pemeriksaan yang intensif dan teliti serta disiplin minum obat yang diberikan
dokter harus dilakukan penderita agar penyakit TBC yang dideritanya segera sembuh.
Jika seseorang memiliki penyakit tbc aktif, hal pertama yang perlu dicatat untuk mencegah
penyakit TBC adalah menjaga kuman dari diri sendiri.Seperti kebersihan Diri dan lingkungan
sekitar.
5
B. RUMUSAN MASALAN
Pengertian TBC
Faktor penyebab TBC
Gejala TBC
Cara penularan TBC
Pencegahan TBC
Pengobatan TBC
C. TUJUAN PENULISAN
Mengetahui pengertian TBC
Mengetahui faktor penyebab TBC
Mengetahui gejala TBC
Mengetahui cara penularan TBC
Mengetahui pencegahan TBC
Mengetahui pengobatan TBC
6
BAB II
LANDASAN TEORI
7
B. KONSEP SEHAT SAKIT
8
Sehat Menurut Perkin,s.
Sehat adalah suatu keadaan keseimbangan yang dinamis setara bentuk tubuh dan
fungsinya yang dapat mengadakan penyesuaian, sehingga tubuh dapat mengatasi
gangguan dari luar.
B. Pengertian Sakit.
Pengertian sakit dalam bahasa inggris diartikan illness dan disease perbedaan kedua
istilah ini sebagai berikut;
1. Illness:
Konsepnya abstrak.
Sifatnya subyektif.
Akibat mekanisme koping (pertahanan) tak adekuat.
2. Disease:
Suatu kondisi yang patologis
Terdapat sign dan symptom
C. Sakit.
Sakit merupakan ketidak seimbangan dari kondisi normal tubuh manusia diantaranya
sistem biologik dan kondisi penyesuaian. Sakit menurut Bauman, 1985. mengemukakan
tiga kriteria dari keadaan sakit:
Adanya gejala
Persepsi tentang keadaan yang dirasakan.
Kemampuan dalam aktivitas sehari-hari.
9
2. Definisi kesehatan jiwa menurut WHO.
Suatu keadaan yang memungkinkan perkembangan fisik, intelektual dan emosional
seseorang individu secara optimal dan sejauh ini cocok dengan perkembangan optimal
individu-individu yang lain.
Definisi kesehatan jiwa berdasarkan UU No.23 tahun 1992. tentang kesehatan Jiwa
Pasal 24 ayat 1 Kesehatan jiwa diselenggarakan untuk mewujudkan jiwa yang sehat
secara optimal baik intelektual maupun emosional.
TUBERCULOSIS
10
Pemeriksaan klinisTuberculin Skin test
Di lakukan dengan menginjeksikan secara intracutan 0,1ml tween-stabilizedliquid
PPD pada bagianpunggung atau dorsal dari lengan bawah. Dalam waktu 48-72 jam area
yang disuntik akan menonjol (bukan eritem), lalu diukur. Apabila di temukan hasilnya
benjolan >5mm, maka penderita ini bias didiagnose dengan penyakit Tuberculosis.Akan
tetapi, sekarang ini, tes mantoux hanya dilakukan pada anak-anak saja.
Karena pada penelitiannya,tes ini hanya untuk mendeteksi apakah ada atau tidaknya
antibodi anti TBC pada orang tersebut.Sedangkan hasil epidemiologi tahun 2010
Agustus 80% penduduk Indonesia sudah terpapar intigentuberculosis, walaupun tidak
bermanifestasi menjadi penyakit TBC. Oleh dari itu, tes ini tidakmemberikan hasil yang
akurat apabila di lakukan pada orang dewasa.
Radiologi
Pada gambaran radiologi akan di jumpai infeksi primer digambarkan dengan di
jumpainya nodulterkalsifikasi pada bagian perifer paru dengan kalsifikasi dengan limfe
nodus, hilus. Sedangkan padaproses reaktifasi TB akan memberikan gambaran adanya
cavitasi, pola milier, infiltrate terutama di apexparu. Pada TB yang pleurisy akan
menunjukkan gambaran adanya efusi pleura pada paru.
Pemeriksaan Darah
Pemeriksaan ini sering di lakukan walaupun tidak memberikan hasil yang spesifik.
Karena padapemeriksaan darah ini, hanya akan di temukan peningkatan leukosit pada
awal masa TB baru mulai aktif.Dan adanya peningkatan Laju Endap Darah.
Pemeriksaan Sputum
Pemeriksaan ini sangatlah penting, apabila di temukan minimal 3 kuman pada sebuah
sediaan BTA,maka orang tersebut dapat di diagnosa penderita penyakit TB paru.
11
BAB III
PEMBAHASAN
Penyakit TBC adalah merupakan suatu penyakit yang tergolong dalam infeksi yang
disebabkan oleh bakteri Mikobakterium tuberkulosa. Penyakit TBC dapat menyerang pada
siapa saja tak terkecuali pria, wanita, tua, muda, kaya dan miskin serta dimana saja. Di
Indonesia khususnya, Penyakit ini terus berkembang setiap tahunnya dan saat ini
mencapai angka 250 juta kasus baru diantaranya 140.000 menyebabkan kematian. Bahkan
Indonesia menduduki negara terbesar ketiga didunia dalam masalah penyakit TBC ini.
Pada tahun 1992 WHO telah mencanangkan tuberkulosis sebagai Global Emergency.
Laporan WHO tahun 2004 menyatakan bahwa terdapat 8,8 juta kasus baru tuberkulosis
pada tahun 2002, sepertiga penduduk dunia telah terinfeksi kuman tuberkulosis dan
menurut regional WHO jumlah terbesar kasus ini terjadi di Asia Tenggara yaitu 33% dari
seluruh kasus di dunia.
Indonesia berada dalam peringkat ketiga terburuk di dunia untuk jumlah penderita TB.
Setiap tahun muncul 500 ribu kasus baru dan lebih dari 140 ribu lainnya meninggal.
Seratus tahun yang lalu, satu dari lima kematian di Amerika Serikat disebabkan oleh
tuberkulosis.
12
menjalani pengobatan mempunyai dampak yang besar karena pasien Tuberkulosis akan
menularkan penyakitnya pada lingkungan,sehingga jumlah penderita semakin bertambah.
13
Penyebab Penyakit TBC :
Penyakit TBC adalah suatu penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Mikobakterium
tuberkulosa. Bakteri penyakit TBC ini berbentuk batang dan bersifat tahan asam sehingga
dikenal juga sebagai Batang Tahan Asam (BTA).
Penyebab penyakit TBC :
Karena tertular orang lain.
Karena perokok berat.
Pernah bekerja di bidang kimia.Misal saja pabrik cat, amonia, obat-obatan antisida,
pabrik tembakau dan rokok.
Berkembangnya penyakit TBC yang berkepanjangan dan tidak cepat diusahakan
pengobatannya.
Pernah jatuh atau kecelakaan yang mengakibatkan paru-paru menjadi luka.
Faktor penyebab penyakit TBC ini meliputi:
1. Lingkungan yang tidak higienis. TBC menyebar dengan cepat pada tempat tinggal
yang kurang ventilasi, sempit dan sesal, karenanya angka penularan tinggi terjadi di
lingkungan yang penuh sesak dan kumuh.
2. Kurangnya akses ke perawatan medis, baik karena ketidakmampuan ekonomi atau
ketidaktahuan. Kondisi ini membuat ia tidak mendapatkan tindakan medis yang cukup
sehingga memperburuk penyebaran.
3. Turunnya kekebalan tubuh. Jika sistem kekebalan tubuh bekerja dengan baik, maka sel
darah putih akan menjadi benteng pelindng dari bakteri TB. Tapi jika sistem imunnya
berkurang, maka kuman akan lebih mudah masuk ke dalam tubuh.
4. Kontak dengan penderita penyakit TBC lainnya. Jika hidup dengan penderita TBC
aktif yang tidak mendapatkan pengobatan akan membuat risiko tertular semakin tinggi,
baik di lingkungan keluarga ataupun rekan kerja.
5. Jenis kelamin dan usia. Umumnya jenis kelamin laki-laki dan orang dewasa lebih
berisiko terkena TBC.
14
- Demam tidak terlalu tinggi yang berlangsung lama, biasanya dirasakan malam hari
disertai keringat malam. Kadang-kadang serangan demam seperti influenza dan bersifat
hilang timbul.
- Penurunan nafsu makan dan berat badan.
- Batuk-batuk selama lebih dari 3 minggu (dapat disertai dengan darah).
- Perasaan tidak enak (malaise), lemah.
15
ginjal,saluran pencernaan, tulang, kelenjar getah bening, dan lain-lain, meskipun
demikian organ tubuh yang paling sering terkena yaitu paru-paru.
Masuknya Mikobakterium tuberkulosa kedalam organ paru menyebabkan infeksi
pada paru-paru, dimana segeralah terjadi pertumbuhan koloni bakteri yang berbentuk
bulat (globular). Dengan reaksi imunologis, sel-sel pada dinding paru berusaha
menghambat bakteri TBC ini melalui mekanisme alamianya membentuk jaringan parut.
Akibatnya bakteri TBC tersebut akan berdiam/istirahat (dormant) seperti yang tampak
sebagai tuberkel pada pemeriksaan X-ray atau photo rontgen.
Seseorang dengan kondisi daya tahan tubuh (Imun) yang baik, bentuk tuberkel ini
akan tetap dormant sepanjang hidupnya. Lain hal pada orang yang memilki sistem
kekebelan tubuh rendah atau kurang, bakteri ini akan mengalami perkembangbiakan
sehingga tuberkel bertambah banyak. Sehingga tuberkel yang banyak ini berkumpul
membentuk sebuah ruang didalam rongga paru, Ruang inilah yang nantinya menjadi
sumber produksi sputum (riak/dahak). Maka orang yang rongga parunya memproduksi
sputum dan didapati mikroba tuberkulosa disebut sedang mengalami pertumbuhan
tuberkel dan positif terinfeksi TBC.
Berkembangnya penyakit TBC di Indonesia ini tidak lain berkaitan dengan
memburuknya kondisi sosial ekonomi, belum optimalnya fasilitas pelayanan kesehatan
masyarakat, meningkatnya jumlah penduduk yang tidak mempunyai tempat tinggal dan
adanya epidemi dari infeksi HIV. Hal ini juga tentunya mendapat pengaruh besar dari
daya tahan tubuh yang lemah/menurun, virulensi dan jumlah kuman yang memegang
peranan penting dalam terjadinya infeksi TBC.
Jika seseorang memiliki penyakit tbc aktif, hal pertama yang perlu dicatat
untuk mencegah penyakit TBC adalah menjaga kuman dari diri sendiri.Seperti kebersihan
Diri dan lingkungan sekitar
16
F. Pengobatan Penyakit TBC
Pengobatan bagi penderita penyakit TBC akan menjalani proses yang cukup lama,
yaitu berkisar dari 6 bulan sampai 9 bulan atau bahkan bisa lebih. Penyakit TBC dapat
disembuhkan secara total apabila penderita secara rutin mengkonsumsi obat-obatan yang
diberikan dokter dan memperbaiki daya tahan tubuhnya dengan gizi yang cukup baik.
Selama proses pengobatan, untuk mengetahui perkembangannya yang lebih baik
maka disarankan pada penderita untuk menjalani pemeriksaan baik darah, sputum, urine
dan X-ray atau rontgen setiap 3 bulannya. Adapun obat-obtan yang umumnya diberikan
adalah Isoniazid dan rifampin sebagai pengobatan dasar bagi penderita TBC, namun
karena adanya kemungkinan resistensi dengan kedua obat tersebut maka dokter akan
memutuskan memberikan tambahan obat seperti pyrazinamide dan streptomycin sulfate
atau ethambutol HCL sebagai satu kesatuan yang dikenal 'Triple Drug'
17
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Penyakit TBC
Penyakit TBC adalah merupakan suatu penyakit yang tergolong dalam infeksi yang
disebabkan oleh bakteri Mikobakterium tuberkulosa. Penyakit TBC dapat menyerang pada
siapa saja tak terkecuali pria, wanita, tua, muda, kaya dan miskin serta dimana saja. Di
Indonesia khususnya, Penyakit ini terus berkembang setiap tahunnya dan saat ini
mencapai angka 250 juta kasus baru diantaranya 140.000 menyebabkan kematian. Bahkan
Indonesia menduduki negara terbesar ketiga didunia dalam masalah penyakit TBC ini.
Penyakit TBC adalah suatu penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Mikobakterium
tuberkulosa. Bakteri ini berbentuk batang dan bersifat tahan asam sehingga dikenal juga
sebagai Batang Tahan Asam (BTA). Bakteri ini pertama kali ditemukan oleh Robert Koch
pada tanggal 24 Maret 1882, sehingga untuk mengenang jasanya bakteri tersebut diberi
nama baksil Koch. Bahkan, penyakit TBC pada paru-paru kadang disebut sebagai Koch
Pulmonum (KP).
Penyakit TBC biasanya menular melalui udara yang tercemar dengan bakteri
Mikobakterium tuberkulosa yang dilepaskan pada saat penderita TBC batuk, dan pada
anak-anak sumber infeksi umumnya berasal dari penderita TBC dewasa. Bakteri ini bila
sering masuk dan terkumpul di dalam paru-paru akan berkembang biak menjadi banyak
(terutama pada orang dengan daya tahan tubuh yang rendah), dan dapat menyebar melalui
pembuluh darah atau kelenjar getah bening. Oleh sebab itulah infeksi TBC dapat
menginfeksi hampir seluruh organ tubuh seperti: paru-paru, otak, ginjal, saluran
pencernaan, tulang, kelenjar getah bening, dan lain-lain, meskipun demikian organ tubuh
yang paling sering terkena yaitu paru-paru.
18
Gejala Penyakit TBC
Gejala penyakit TBC dapat dibagi menjadi gejala umum dan gejala khusus yang timbul
sesuai dengan organ yang terlibat. Gambaran secara klinis tidak terlalu khas terutama pada
kasus baru, sehingga cukup sulit untuk menegakkan diagnosa secara klinik.
Gejala penyakit TBC ada 2 yaitu : Gejala sistemik/umum dan Gejala khusus.
B. SARAN
TBC Adalah suatu penyakit menular yang bersifat menahun dan adanya infeksi pada
paru yang disebabkan oleh Mycrobacterium Tuberculosis
dengan gejala sbb:
Penurunan Berat badan
Penurunan Kekuatan tubuh
Demam
Berkeringat malam hari
Batuk berdahak lebih dari 4 minggu
19
DAFTAR PUSTAKA
http://sely-biru.blogspot.com/2010/08/konsep-sehat-sakit.html
http://www.scribd.com/doc/82858744/LANDASAN-TEORI-tbc
http://belajarpsikologi.com/pengertian-kesehatan/
http://id.wikipedia.org/wiki/Kesehatan
id.wikipedia.org/wiki/Tuberkulosis
obat-tradisional.witono.biz/penyebab-penyakit-tbc/
http://www.infopenyakit.com/2007/12/penyakit-tuberkulosis-tbc.html
http://medicastore.com/tbc/penyakit_tbc.htm
20
LAMPIRAN
KASUS
Penyakit TBC
Penyakit TBC dapat menyerang siapa saja (tua, muda, laki-laki, perempuan,
miskin, atau kaya) dan dimana saja. Setiap tahunnya, Indonesia bertambah dengan
seperempat juta kasus baru TBC dan sekitar 140.000 kematian terjadi setiap tahunnya
disebabkan oleh TBC. Bahkan, Indonesia adalah negara ketiga terbesar dengan
masalah TBC di dunia.
Survei prevalensi TBC yang dilakukan di enam propinsi pada tahun 1983-
1993 menunjukkan bahwa prevalensi TBC di Indonesia berkisar antara 0,2 0,65%.
Sedangkan menurut laporan Penanggulangan TBC Global yang dikeluarkan oleh
WHO pada tahun 2004, angka insidensi TBC pada tahun 2002 mencapai 555.000
kasus (256 kasus/100.000 penduduk), dan 46% diantaranya diperkirakan merupakan
kasus baru.
Penyakit TBC adalah suatu penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri
Mikobakterium tuberkulosa. Bakteri ini berbentuk batang dan bersifat tahan asam
sehingga dikenal juga sebagai Batang Tahan Asam (BTA). Bakteri ini pertama kali
ditemukan oleh Robert Koch pada tanggal 24 Maret 1882, sehingga untuk mengenang
jasanya bakteri tersebut diberi nama baksil Koch. Bahkan, penyakit TBC pada paru-
paru kadang disebut sebagai Koch Pulmonum (KP).
21
Penyebaran TBC
22