Anda di halaman 1dari 22

PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI

TBC

Disusun Oleh :

NAMA : GUSTI AYU DESI SAGITARI (04.11.2891)

KELAS : C/KP II

KELOMPOK : 4C

KONSENTRASI INSTALASI GAWAT DARURAT

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

SURYA GLOBAL YOGYAKARTA

2012

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan YME, yang telah memberikan limpahan rahmat_Nya.
Sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah ini yang berjudul TBC , disusun
untuk memenuhi tugas responsi praktikum mikrobiologi , jurusan Ilmu Keperawatan Stikes
Surya Global Yogyakarta.
Dalam penulisan makalah ini tentunya penulis berterimakasih kepada dosen
pembimbing praktikum mikrobiologi Anis Khotimah,S.KM , yang telah membimbing,
memotifasi dan mendampingi kami dalam praktikum.
Makalah ini berisi tentang pengertian penyakit TBC,faktor penyebab,gejala,cara
penularan,pencegahan dan pengobatan.
Penulis menyadari bahwa sepenuhnya dalam penulisan makalah ini masih terdapat
banyak kekurangan. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran semua pihak
untuk menyempurnakan makalah ini.
Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih dan semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca.

Yogyakarta, 9 mei 2012

Penulis

2
DAFTAR ISI

Kata Pengantar

Daftar Isi

BAB 1. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .................................................................................... 4


B. Rumusan Masalah ............................................................................... 6
C. Tujuan ................................................................................................. 6

BAB 2. LANDASAN TEORI

A. Kesehatan secara umum ...................................................................... 7


B. Konsep sehat sakit ............................................................................... 8
C. Teori tentang TBC .............................................................................. 10

BAB 3. PEMBAHASAN

A. Pengertian penyakit TBC ..................................................................... 12


B. Faktor penyebab TBC .......................................................................... 13
C. Gejala TBC ........................................................................................... 14
D. Cara penyebaran penyakit .................................................................... 15
E. Pencegahan penyakit ............................................................................ 16
F. Pengobatan ........................................................................................... 17

BAB 4. PENUTUP

Kesimpulan .......................................................................................... 18
Saran ................................................................................................... 19

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Penyakit TBC dapat menyerang siapa saja (tua, muda, laki-laki, perempuan, miskin, atau
kaya) dan dimana saja. Setiap tahunnya, Indonesia bertambah dengan seperempat juta kasus
baru TBC dan sekitar 140.000 kematian terjadi setiap tahunnya disebabkan oleh TBC.
Bahkan, Indonesia adalah negara ketiga terbesar dengan masalah TBC di dunia.
Survei prevalensi TBC yang dilakukan di enam propinsi pada tahun 1983-1993
menunjukkan bahwa prevalensi TBC di Indonesia berkisar antara 0,2 0,65%. Sedangkan
menurut laporan Penanggulangan TBC Global yang dikeluarkan oleh WHO pada tahun 2004,
angka insidensi TBC pada tahun 2002 mencapai 555.000 kasus (256 kasus/100.000
penduduk), dan 46% diantaranya diperkirakan merupakan kasus baru.

TBC Dapat Menular Dengan Cara Berikut ini:

Biasanya Penyakit TBC menular melalui udara yang tercemar dengan bakteri
Mikobakterium tuberkulosa yang dilepaskan pada saat penderita penyakit TBC batuk, dan
pada anak-anak sumber infeksi umumnya berasal dari penderita penyakit TBC dewasa.
Bakteri ini bila sering masuk dan terkumpul di dalam paru-paru akan berkembang biak
menjadi banyak (terutama pada orang dengan daya tahan tubuh yang rendah), dan dapat
menyebar melalui pembuluh darah atau kelenjar getah bening. Oleh sebab itulah infeksi
penyakit TBC dapat menginfeksi hampir seluruh organ tubuh seperti: paru-paru, otak, ginjal,
saluran pencernaan, tulang, kelenjar getah bening, dan lain-lain, meskipun demikian organ
tubuh yang paling sering terkena yaitu paru-paru.

Gejala Penyakit TBC

Gejala penyakit TBC dapat dibagi menjadi gejala umum dan gejala khusus yang
timbul sesuai dengan organ yang terlibat. Gambaran secara klinis tidak terlalu khas terutama
pada kasus baru, sehingga cukup sulit untuk menegakkan diagnosa secara klinik.

4
Gejala sistemik/umum

Demam tidak terlalu tinggi yang berlangsung lama, biasanya dirasakan malam hari
disertai keringat malam. Kadang-kadang serangan demam seperti influenza dan
bersifat hilang timbul.
Penurunan nafsu makan dan berat badan.
Batuk-batuk selama lebih dari 3 minggu (dapat disertai dengan darah).
Perasaan tidak enak (malaise), lemah.

Gejala khusus

Tergantung dari organ tubuh mana yang terkena, bila terjadi sumbatan sebagian
bronkus (saluran yang menuju ke paru-paru) akibat penekanan kelenjar getah bening
yang membesar, akan menimbulkan suara "mengi", suara nafas melemah yang
disertai sesak.
Kalau ada cairan dirongga pleura (pembungkus paru-paru), dapat disertai dengan
keluhan sakit dada.
Bila mengenai tulang, maka akan terjadi gejala seperti infeksi tulang yang pada suatu
saat dapat membentuk saluran dan bermuara pada kulit di atasnya, pada muara ini
akan keluar cairan nanah.
Pada anak-anak dapat mengenai otak (lapisan pembungkus otak) dan disebut
sebagai meningitis (radang selaput otak), gejalanya adalah demam tinggi, adanya
penurunan kesadaran dan kejang-kejang.

Pencegahan penyakit TBC

Jika terkena penyakit TBC jangan pernah takut karena penyakit TBC dapat disembuhkan
asalkan benar-benar mempunyai keinginan dan semangat yang besar untuk sembuh.
Dorongan dari keluarga dan orang disekitar anda sangatlah diperlukan untuk penyembuhan
penyakit TBC . Pemeriksaan yang intensif dan teliti serta disiplin minum obat yang diberikan
dokter harus dilakukan penderita agar penyakit TBC yang dideritanya segera sembuh.
Jika seseorang memiliki penyakit tbc aktif, hal pertama yang perlu dicatat untuk mencegah
penyakit TBC adalah menjaga kuman dari diri sendiri.Seperti kebersihan Diri dan lingkungan
sekitar.

5
B. RUMUSAN MASALAN
Pengertian TBC
Faktor penyebab TBC
Gejala TBC
Cara penularan TBC
Pencegahan TBC
Pengobatan TBC

C. TUJUAN PENULISAN
Mengetahui pengertian TBC
Mengetahui faktor penyebab TBC
Mengetahui gejala TBC
Mengetahui cara penularan TBC
Mengetahui pencegahan TBC
Mengetahui pengobatan TBC

6
BAB II

LANDASAN TEORI

A. KESEHATAN SECARA UMUM


Pengertian Kesehatan Menurut WHO
Pengertian Kesehatan menurut wikipedia adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa,
dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis.
Sedangkan Pengertian Kesehatan menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tahun
1948 menyebutkan bahwa pengertian kesehatan adalah sebagai suatu keadaan fisik,
mental, dan sosial kesejahteraan dan bukan hanya ketiadaan penyakit atau kelemahan
Pada tahun 1986, WHO, dalam Piagam Ottawa untuk Promosi Kesehatan, mengatakan
bahwa pengertian kesehatan adalah sumber daya bagi kehidupan sehari-hari, bukan
tujuan hidup Kesehatan adalah konsep positif menekankan sumber daya sosial dan
pribadi, serta kemampuan fisik.
Pengertian Kesehatan Menurut Undang-Undang
Dalam Undang-Undang ini yang pengertian kesehatan adalah:
Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang
memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis.
Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan
kesehatan yang dilakukan oleh pemerintah dan atau masyarakat.
Tenaga kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang
kesehatan serta memiliki pengetahuan dan atau keterampilan melalui pendidikan
di bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk
melakukan upaya kesehatan.
Sarana kesehatan adalah tempat yang digunakan untuk menyelenggarakan upaya
kesehatan.
Kesehatan adalah sesuatu yang sangat berguna

7
B. KONSEP SEHAT SAKIT

a. Pengertian konsep sehat.


Sejak dahulu sekitar abad 1 bahwa konsep sehat sakit telah dipergunakan walaupun
pengertian masih sangat terbatas. Pada saat ini sehat banyak diartikan dalam kadar yang
normal atau lazim yang terjadi pada individu dalam arti bahwa individu tersebut tidak
merasakan keluhan sebaliknya sakit diartikan suatu keadaan yang tidak normal atau
lazim pada diri seseorang, misalnya adanya keluhan pusing yang tidak tertahankan,
panas, dan sebagainya, sehingga pada saat itu dapat disimpulkan bahwa sehat itu bukan
dari suatu penyakit.

Sehat menurut WHO.


1. Sehat: a state of complete physical, mental, and social well being and not merely the
absence of illness or indemnity. (sesuatu keadaan yang sejahtera menyeluruh baik
fisik, mental, dan social dan tidak hanya bebas dari penyakit atau kelemahan).
2. Sakit adalah suatu kondisi dimana kesehatan tubuh lemah. (Websters New Collegiate
Dictionary).
3. Sakit adalah keadaan yang disebabkan oleh bermacam-macam hal, bisa suatu
kejadian, kelainan yang dapat menimbulkan gangguan terhadap susunan jaringan tubuh,
dari fungsi jaringan itu sendiri maupun fungsi keseluruhan.
Sehat Menurut Dunn (1959).
Sehat adalah sesuatu kejadian dimana tidak adanya tanda-tanda dan gejala dari
penyakit.

8
Sehat Menurut Perkin,s.
Sehat adalah suatu keadaan keseimbangan yang dinamis setara bentuk tubuh dan
fungsinya yang dapat mengadakan penyesuaian, sehingga tubuh dapat mengatasi
gangguan dari luar.

Sehat Menurut UU No.23 tahun 1992 Tentang Kesehatan.


Sehat adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap
orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis.

B. Pengertian Sakit.
Pengertian sakit dalam bahasa inggris diartikan illness dan disease perbedaan kedua
istilah ini sebagai berikut;
1. Illness:
Konsepnya abstrak.
Sifatnya subyektif.
Akibat mekanisme koping (pertahanan) tak adekuat.

2. Disease:
Suatu kondisi yang patologis
Terdapat sign dan symptom

C. Sakit.
Sakit merupakan ketidak seimbangan dari kondisi normal tubuh manusia diantaranya
sistem biologik dan kondisi penyesuaian. Sakit menurut Bauman, 1985. mengemukakan
tiga kriteria dari keadaan sakit:
Adanya gejala
Persepsi tentang keadaan yang dirasakan.
Kemampuan dalam aktivitas sehari-hari.

D. Konsep Sehat-Sakit Mental (Jiwa)


a. beberapa definisi kesehatan mental:
1. Menurut Jinis kemampuan individu untuk mengatasi sterss secara fungsional
dengan baik.

9
2. Definisi kesehatan jiwa menurut WHO.
Suatu keadaan yang memungkinkan perkembangan fisik, intelektual dan emosional
seseorang individu secara optimal dan sejauh ini cocok dengan perkembangan optimal
individu-individu yang lain.
Definisi kesehatan jiwa berdasarkan UU No.23 tahun 1992. tentang kesehatan Jiwa
Pasal 24 ayat 1 Kesehatan jiwa diselenggarakan untuk mewujudkan jiwa yang sehat
secara optimal baik intelektual maupun emosional.

C. TEORI TENTANG PENYAKIT TBC

TUBERCULOSIS

Tuberculosis adalah penyakit infeksi yang di sebabkan oleh kuman Mycobacterium


tuberculosis. TBCterutama menyerang paru-paru sebagai tempat infeksi primer. Selain
itu kuman tbc juga dapatmenerang kulit, kelenjar limfe, tulang, dan selaput otak. TBC
menular melalui droplet infeksius yangterinhalasi oleh orang sehat. Ada beberapa kasus,
tbc menular melalui susu. Dalam hal ini kuman yangberperan adalah Mycobacterium
bovis.
Etiologi
Kuman ini berbentuk batang. Mempunyai sifat khusus yaitu tahan terhadap asam,
sehingga pada tesBTA (batang tahan asam)bakteri ini akan menghasilkan warna merah,
karena kuman ini menyerap asam.
Kuman M.tb dapat dengan mudah mati apabila terkena sinar matahari langsung, tapi
dapat bertahanhidup di tempat yang lembek.
Epidemiologi
TBC merupakan penyakit yang sangat infeksius. Seorang penderita TB paru dapat
menularkan penyakitini kepada 10 orang terdekatnya. Menurut WHO (Mei 2009) 1/3
penduduk dunia telah terinfeksi kumanM.tb.
Kabar baiknya adalah tidak semua orang yang terinfeksi kuman M.tb menderita
penyakittuberculosis. Dalam hal ini, imunitas tubuh sangat berperan untuk membatasi
infeksi sehingga tidakbermanifestasi menjadi penyakit TBC.

10
Pemeriksaan klinisTuberculin Skin test
Di lakukan dengan menginjeksikan secara intracutan 0,1ml tween-stabilizedliquid
PPD pada bagianpunggung atau dorsal dari lengan bawah. Dalam waktu 48-72 jam area
yang disuntik akan menonjol (bukan eritem), lalu diukur. Apabila di temukan hasilnya
benjolan >5mm, maka penderita ini bias didiagnose dengan penyakit Tuberculosis.Akan
tetapi, sekarang ini, tes mantoux hanya dilakukan pada anak-anak saja.
Karena pada penelitiannya,tes ini hanya untuk mendeteksi apakah ada atau tidaknya
antibodi anti TBC pada orang tersebut.Sedangkan hasil epidemiologi tahun 2010
Agustus 80% penduduk Indonesia sudah terpapar intigentuberculosis, walaupun tidak
bermanifestasi menjadi penyakit TBC. Oleh dari itu, tes ini tidakmemberikan hasil yang
akurat apabila di lakukan pada orang dewasa.

Radiologi
Pada gambaran radiologi akan di jumpai infeksi primer digambarkan dengan di
jumpainya nodulterkalsifikasi pada bagian perifer paru dengan kalsifikasi dengan limfe
nodus, hilus. Sedangkan padaproses reaktifasi TB akan memberikan gambaran adanya
cavitasi, pola milier, infiltrate terutama di apexparu. Pada TB yang pleurisy akan
menunjukkan gambaran adanya efusi pleura pada paru.

Pemeriksaan Darah
Pemeriksaan ini sering di lakukan walaupun tidak memberikan hasil yang spesifik.
Karena padapemeriksaan darah ini, hanya akan di temukan peningkatan leukosit pada
awal masa TB baru mulai aktif.Dan adanya peningkatan Laju Endap Darah.

Pemeriksaan Sputum
Pemeriksaan ini sangatlah penting, apabila di temukan minimal 3 kuman pada sebuah
sediaan BTA,maka orang tersebut dapat di diagnosa penderita penyakit TB paru.

11
BAB III

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN PENYAKIT TBC

Penyakit Tuberkulosis (TBC)

Tuberkulosis atau TB (singkatan yang sekarang ditinggalkan adalah TBC)


adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis.
Penyakit ini paling sering menyerang paru-paru walaupun pada sepertiga kasus
menyerang organ tubuh lain dan ditularkan orang ke orang. Ini juga salah satu penyakit
tertua yang diketahui menyerang manusia. Jika diterapi dengan benar tuberkulosis yang
disebabkan oleh kompleksMycobacterium tuberculosis, yang peka terhadap obat, praktis
dapat disembuhkan. Tanpa terapi tuberkulosa akan mengakibatkan kematian dalam lima
tahun pertama pada lebih dari setengah kasus.

Penyakit TBC adalah merupakan suatu penyakit yang tergolong dalam infeksi yang
disebabkan oleh bakteri Mikobakterium tuberkulosa. Penyakit TBC dapat menyerang pada
siapa saja tak terkecuali pria, wanita, tua, muda, kaya dan miskin serta dimana saja. Di
Indonesia khususnya, Penyakit ini terus berkembang setiap tahunnya dan saat ini
mencapai angka 250 juta kasus baru diantaranya 140.000 menyebabkan kematian. Bahkan
Indonesia menduduki negara terbesar ketiga didunia dalam masalah penyakit TBC ini.

Pada tahun 1992 WHO telah mencanangkan tuberkulosis sebagai Global Emergency.
Laporan WHO tahun 2004 menyatakan bahwa terdapat 8,8 juta kasus baru tuberkulosis
pada tahun 2002, sepertiga penduduk dunia telah terinfeksi kuman tuberkulosis dan
menurut regional WHO jumlah terbesar kasus ini terjadi di Asia Tenggara yaitu 33% dari
seluruh kasus di dunia.

Indonesia berada dalam peringkat ketiga terburuk di dunia untuk jumlah penderita TB.
Setiap tahun muncul 500 ribu kasus baru dan lebih dari 140 ribu lainnya meninggal.
Seratus tahun yang lalu, satu dari lima kematian di Amerika Serikat disebabkan oleh
tuberkulosis.

Tuberkulosis masih merupakan penyakit infeksi saluran napas yang tersering di


Indonesia. Keterlambatan dalam menegakkan diagnosa dan ketidakpatuhan dalam

12
menjalani pengobatan mempunyai dampak yang besar karena pasien Tuberkulosis akan
menularkan penyakitnya pada lingkungan,sehingga jumlah penderita semakin bertambah.

B. Faktor Penyebab Penyakit (TBC)


Penyakit TBC disebabkan oleh bakteri Mikobakterium tuberkulosa, Bakteri ini
berbentuk batang dan bersifat tahan asam sehingga dikenal juga sebagai Batang Tahan
Asam (BTA). Jenis bakteri ini pertama kali ditemukan oleh seseorang yang bernama
Robert Koch pada tanggal 24 Maret 1882, Untuk mengenang jasa beliau maka bakteri
tersebut diberi nama baksil Koch. Bahkan penyakit TBCpada paru-paru pun dikenal juga
sebagai Koch Pulmonum (KP).

Penyebab TBC (tuberkulosis) adalah suatu bakteri yang dikenal dengan


Mycobacterium tuberculosis, dimana bakteri ini menyebar dari orang ke orang melalui
tetesan mikroskopis dilepaskan ke udara. Udara merupakan media penyebaran bakteri
mikobakterium tuberkulosa dalam penularan penyakit TBC , biasanya bakteri
mikobakterium tuberkulosa terbawa pada saat penderita TBC batuk atau mengeluarkan
dahak dan meludahkannya ke sembarang tempat.
Penyakit TBC pengobatannya harus secara teratur dan dalam jangka panjang, apabila
dibarengi dengan adanya bengkak-bengkak dan susah bernafas.

13
Penyebab Penyakit TBC :
Penyakit TBC adalah suatu penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Mikobakterium
tuberkulosa. Bakteri penyakit TBC ini berbentuk batang dan bersifat tahan asam sehingga
dikenal juga sebagai Batang Tahan Asam (BTA).
Penyebab penyakit TBC :
Karena tertular orang lain.
Karena perokok berat.
Pernah bekerja di bidang kimia.Misal saja pabrik cat, amonia, obat-obatan antisida,
pabrik tembakau dan rokok.
Berkembangnya penyakit TBC yang berkepanjangan dan tidak cepat diusahakan
pengobatannya.
Pernah jatuh atau kecelakaan yang mengakibatkan paru-paru menjadi luka.
Faktor penyebab penyakit TBC ini meliputi:
1. Lingkungan yang tidak higienis. TBC menyebar dengan cepat pada tempat tinggal
yang kurang ventilasi, sempit dan sesal, karenanya angka penularan tinggi terjadi di
lingkungan yang penuh sesak dan kumuh.
2. Kurangnya akses ke perawatan medis, baik karena ketidakmampuan ekonomi atau
ketidaktahuan. Kondisi ini membuat ia tidak mendapatkan tindakan medis yang cukup
sehingga memperburuk penyebaran.
3. Turunnya kekebalan tubuh. Jika sistem kekebalan tubuh bekerja dengan baik, maka sel
darah putih akan menjadi benteng pelindng dari bakteri TB. Tapi jika sistem imunnya
berkurang, maka kuman akan lebih mudah masuk ke dalam tubuh.
4. Kontak dengan penderita penyakit TBC lainnya. Jika hidup dengan penderita TBC
aktif yang tidak mendapatkan pengobatan akan membuat risiko tertular semakin tinggi,
baik di lingkungan keluarga ataupun rekan kerja.
5. Jenis kelamin dan usia. Umumnya jenis kelamin laki-laki dan orang dewasa lebih
berisiko terkena TBC.

C. Gejala Penyakit TBC


Gejala penyakit TBC digolongkan menjadi dua bagian, yaitu gejala umum dan gejala
khusus. Sulitnya mendeteksi dan menegakkan diagnosa TBC adalah disebabkan gambaran
secara klinis dari si penderita yang tidak khas, terutama pada kasus-kasus baru.
1. Gejala umum (Sistemik)

14
- Demam tidak terlalu tinggi yang berlangsung lama, biasanya dirasakan malam hari
disertai keringat malam. Kadang-kadang serangan demam seperti influenza dan bersifat
hilang timbul.
- Penurunan nafsu makan dan berat badan.
- Batuk-batuk selama lebih dari 3 minggu (dapat disertai dengan darah).
- Perasaan tidak enak (malaise), lemah.

2. Gejala khusus (Khas)


- Tergantung dari organ tubuh mana yang terkena, bila terjadi sumbatan sebagian
bronkus (saluran yang menuju ke paru-paru) akibat penekanan kelenjar getah bening yang
membesar, akan menimbulkan suara "mengi", suara nafas melemah yang disertai sesak.
- Kalau ada cairan dirongga pleura (pembungkus paru-paru), dapat disertai dengan
keluhan sakit dada.
- Bila mengenai tulang, maka akan terjadi gejala seperti infeksi tulang yang pada suatu
saat dapat membentuk saluran dan bermuara pada kulit di atasnya, pada muara ini akan
keluar cairan nanah.
- Pada anak-anak dapat mengenai otak (lapisan pembungkus otak) dan disebut sebagai
meningitis (radang selaput otak), gejalanya adalah demam tinggi, adanya penurunan
kesadaran dan kejang-kejang.
Pada penderita usia anak-anak apabila tidak menimbulkan gejala, Maka TBC dapat
terdeteksi kalau diketahui adanya kontak dengan pasien TBC dewasa. Sekitar 30-50%
anak-anak yang terjadi kontak dengan penderita TBC paru dewasa memberikan hasil uji
tuberkulin positif. Pada anak usia 3 bulan 5 tahun yang tinggal serumah dengan
penderita TBC paru dewasa dengan BTA positif, dilaporkan 30% terinfeksi berdasarkan
pemeriksaan serologi/darah.

D. Cara Penularan Penyakit TBC


Penyakit TBC biasanya menular melalui udara yang tercemar dengan bakteri
Mikobakterium tuberkulosa yang dilepaskan pada saat penderita penyakit TBC batuk, dan
pada anak-anak sumber infeksi umumnya berasal dari penderita penyakit TBC dewasa.
Bakteri ini bila sering masuk dan terkumpul di dalam paru-paru akan berkembang biak
menjadi banyak (terutama pada orang dengan daya tahan tubuh yang rendah), dan dapat
menyebar melalui pembuluh darah atau kelenjar getah bening. Oleh sebab itulah infeksi
penyakit TBC dapat menginfeksi hampir seluruh organ tubuh seperti: paru-paru, otak,

15
ginjal,saluran pencernaan, tulang, kelenjar getah bening, dan lain-lain, meskipun
demikian organ tubuh yang paling sering terkena yaitu paru-paru.
Masuknya Mikobakterium tuberkulosa kedalam organ paru menyebabkan infeksi
pada paru-paru, dimana segeralah terjadi pertumbuhan koloni bakteri yang berbentuk
bulat (globular). Dengan reaksi imunologis, sel-sel pada dinding paru berusaha
menghambat bakteri TBC ini melalui mekanisme alamianya membentuk jaringan parut.
Akibatnya bakteri TBC tersebut akan berdiam/istirahat (dormant) seperti yang tampak
sebagai tuberkel pada pemeriksaan X-ray atau photo rontgen.
Seseorang dengan kondisi daya tahan tubuh (Imun) yang baik, bentuk tuberkel ini
akan tetap dormant sepanjang hidupnya. Lain hal pada orang yang memilki sistem
kekebelan tubuh rendah atau kurang, bakteri ini akan mengalami perkembangbiakan
sehingga tuberkel bertambah banyak. Sehingga tuberkel yang banyak ini berkumpul
membentuk sebuah ruang didalam rongga paru, Ruang inilah yang nantinya menjadi
sumber produksi sputum (riak/dahak). Maka orang yang rongga parunya memproduksi
sputum dan didapati mikroba tuberkulosa disebut sedang mengalami pertumbuhan
tuberkel dan positif terinfeksi TBC.
Berkembangnya penyakit TBC di Indonesia ini tidak lain berkaitan dengan
memburuknya kondisi sosial ekonomi, belum optimalnya fasilitas pelayanan kesehatan
masyarakat, meningkatnya jumlah penduduk yang tidak mempunyai tempat tinggal dan
adanya epidemi dari infeksi HIV. Hal ini juga tentunya mendapat pengaruh besar dari
daya tahan tubuh yang lemah/menurun, virulensi dan jumlah kuman yang memegang
peranan penting dalam terjadinya infeksi TBC.

E. pencegahan penyakit TBC


Jika terkena penyakit TBC jangan pernah takut karena penyakit TBC dapat
disembuhkan asalkan benar-benar mempunyai keinginan dan semangat yang besar untuk
sembuh. Dorongan dari keluarga dan orang disekitar anda sangatlah diperlukan
untuk penyembuhan penyakit TBC . Pemeriksaan yang intensif dan teliti serta disiplin
minum obat yang diberikan dokter harus dilakukan penderita agar penyakit TBC yang
dideritanya segera sembuh.

Jika seseorang memiliki penyakit tbc aktif, hal pertama yang perlu dicatat
untuk mencegah penyakit TBC adalah menjaga kuman dari diri sendiri.Seperti kebersihan
Diri dan lingkungan sekitar

16
F. Pengobatan Penyakit TBC

Pengobatan bagi penderita penyakit TBC akan menjalani proses yang cukup lama,
yaitu berkisar dari 6 bulan sampai 9 bulan atau bahkan bisa lebih. Penyakit TBC dapat
disembuhkan secara total apabila penderita secara rutin mengkonsumsi obat-obatan yang
diberikan dokter dan memperbaiki daya tahan tubuhnya dengan gizi yang cukup baik.
Selama proses pengobatan, untuk mengetahui perkembangannya yang lebih baik
maka disarankan pada penderita untuk menjalani pemeriksaan baik darah, sputum, urine
dan X-ray atau rontgen setiap 3 bulannya. Adapun obat-obtan yang umumnya diberikan
adalah Isoniazid dan rifampin sebagai pengobatan dasar bagi penderita TBC, namun
karena adanya kemungkinan resistensi dengan kedua obat tersebut maka dokter akan
memutuskan memberikan tambahan obat seperti pyrazinamide dan streptomycin sulfate
atau ethambutol HCL sebagai satu kesatuan yang dikenal 'Triple Drug'

17
BAB IV

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Penyakit TBC

Penyakit TBC adalah merupakan suatu penyakit yang tergolong dalam infeksi yang
disebabkan oleh bakteri Mikobakterium tuberkulosa. Penyakit TBC dapat menyerang pada
siapa saja tak terkecuali pria, wanita, tua, muda, kaya dan miskin serta dimana saja. Di
Indonesia khususnya, Penyakit ini terus berkembang setiap tahunnya dan saat ini
mencapai angka 250 juta kasus baru diantaranya 140.000 menyebabkan kematian. Bahkan
Indonesia menduduki negara terbesar ketiga didunia dalam masalah penyakit TBC ini.

Penyebab Penyakit TBC

Penyakit TBC adalah suatu penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Mikobakterium
tuberkulosa. Bakteri ini berbentuk batang dan bersifat tahan asam sehingga dikenal juga
sebagai Batang Tahan Asam (BTA). Bakteri ini pertama kali ditemukan oleh Robert Koch
pada tanggal 24 Maret 1882, sehingga untuk mengenang jasanya bakteri tersebut diberi
nama baksil Koch. Bahkan, penyakit TBC pada paru-paru kadang disebut sebagai Koch
Pulmonum (KP).

Cara Penularan Penyakit TBC

Penyakit TBC biasanya menular melalui udara yang tercemar dengan bakteri
Mikobakterium tuberkulosa yang dilepaskan pada saat penderita TBC batuk, dan pada
anak-anak sumber infeksi umumnya berasal dari penderita TBC dewasa. Bakteri ini bila
sering masuk dan terkumpul di dalam paru-paru akan berkembang biak menjadi banyak
(terutama pada orang dengan daya tahan tubuh yang rendah), dan dapat menyebar melalui
pembuluh darah atau kelenjar getah bening. Oleh sebab itulah infeksi TBC dapat
menginfeksi hampir seluruh organ tubuh seperti: paru-paru, otak, ginjal, saluran
pencernaan, tulang, kelenjar getah bening, dan lain-lain, meskipun demikian organ tubuh
yang paling sering terkena yaitu paru-paru.

18
Gejala Penyakit TBC

Gejala penyakit TBC dapat dibagi menjadi gejala umum dan gejala khusus yang timbul
sesuai dengan organ yang terlibat. Gambaran secara klinis tidak terlalu khas terutama pada
kasus baru, sehingga cukup sulit untuk menegakkan diagnosa secara klinik.

Gejala penyakit TBC ada 2 yaitu : Gejala sistemik/umum dan Gejala khusus.

B. SARAN
TBC Adalah suatu penyakit menular yang bersifat menahun dan adanya infeksi pada
paru yang disebabkan oleh Mycrobacterium Tuberculosis
dengan gejala sbb:
Penurunan Berat badan
Penurunan Kekuatan tubuh
Demam
Berkeringat malam hari
Batuk berdahak lebih dari 4 minggu

Tips berikut berguna untuk mencegah Penularan penyakit TBC:


1. Menutup mulut pada waktu batuk dan bersin
2. Meludah hendaknya pada tempat tertentu yang sudah diberi desinfektan (air sabun)
3. Imunisasi BCG diberikan pada bayi berumur 3-14 bulan
4. Menghindari udara dingin
5. Mengusahakan sinar matahari dan udara segar masuk secukupnya ke dalam tempat
tidur
6. Menjemur kasur, bantal,dan tempat tidur terutama pagi hari
7. Semua barang yang digunakan penderita harus terpisah begitu juga mencucinya dan
tidak boleh
digunakan oleh orang lain
8. Makanan harus tinggi karbohidrat dan tinggi protein.

19
DAFTAR PUSTAKA

http://sely-biru.blogspot.com/2010/08/konsep-sehat-sakit.html

http://www.scribd.com/doc/82858744/LANDASAN-TEORI-tbc

http://belajarpsikologi.com/pengertian-kesehatan/

http://id.wikipedia.org/wiki/Kesehatan

id.wikipedia.org/wiki/Tuberkulosis

obat-tradisional.witono.biz/penyebab-penyakit-tbc/

http://www.infopenyakit.com/2007/12/penyakit-tuberkulosis-tbc.html

http://medicastore.com/tbc/penyakit_tbc.htm

Tuberkulosis Paru, dr. Zulkifli A dan dr.Asril Bahar, 20062.


Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam UI Edisi 2, 2010

20
LAMPIRAN

KASUS

Penyakit TBC

Penyakit TBC dapat menyerang siapa saja (tua, muda, laki-laki, perempuan,
miskin, atau kaya) dan dimana saja. Setiap tahunnya, Indonesia bertambah dengan
seperempat juta kasus baru TBC dan sekitar 140.000 kematian terjadi setiap tahunnya
disebabkan oleh TBC. Bahkan, Indonesia adalah negara ketiga terbesar dengan
masalah TBC di dunia.

Survei prevalensi TBC yang dilakukan di enam propinsi pada tahun 1983-
1993 menunjukkan bahwa prevalensi TBC di Indonesia berkisar antara 0,2 0,65%.
Sedangkan menurut laporan Penanggulangan TBC Global yang dikeluarkan oleh
WHO pada tahun 2004, angka insidensi TBC pada tahun 2002 mencapai 555.000
kasus (256 kasus/100.000 penduduk), dan 46% diantaranya diperkirakan merupakan
kasus baru.

Penyakit TBC adalah suatu penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri
Mikobakterium tuberkulosa. Bakteri ini berbentuk batang dan bersifat tahan asam
sehingga dikenal juga sebagai Batang Tahan Asam (BTA). Bakteri ini pertama kali
ditemukan oleh Robert Koch pada tanggal 24 Maret 1882, sehingga untuk mengenang
jasanya bakteri tersebut diberi nama baksil Koch. Bahkan, penyakit TBC pada paru-
paru kadang disebut sebagai Koch Pulmonum (KP).

21
Penyebaran TBC

22

Anda mungkin juga menyukai