Anda di halaman 1dari 18

SATUAN ACARA PENYULUHAN

PERAWATAN
Pokok Bahasan : INTRANATAL CARE (INC)
Sub Pokok Bahasan : Persiapan Persalinan
Sasaran : Ibu hamil
Hari/tanggal : Jum’at-7 Desember 2018
Jam : 10:00-selesai
Waktu pertemuan : 60 menit
Tempat : Lapangan puskesmas kecamatan pamulang

I. LATAR BELAKANG
Persalinan adalah tugas dari seorang ibu yang harus dihadapi dengan tabah, walaupun
tidak jarang mereka merasa cemas dalam menghadapi masalah tersebut.
Sebelum persalinan dimulai leher rahim akan melebar 1 atau 2 cm (atau bahkan lebih
jika ibu hamil sudah pernah melahirkan). Jaringan ikat dan tulang rawan pada
panggul akan rileks, memungkinkan gerakan sendi yang lebih besar. Agar tulang
panggul bisa membuka selam persalinan dan pelahiran untuk memberi bayi ruang
lebih banyak pada jalan lahir. Pada saat bersamaan, sekresi vagina meningkat dan
jaringan dinding vagina menjadi lebih elastis.
Selama minggu akhir kehamilan, tubuh ibu hamil mengalami perubahan yang
mempersiapkan diri untuk menghadapi persalinan. Payudara akan memproduksi
banyak kolostrum. Rahim akan menjadi lebih sensitif dan berkontraksi lebih sering,
baik spontan atau sebagai respon terhadap aktivitas dan gangguan ringan seperti
gangguan berjalan, bersin dan benturan pada perut.
Kesiapan bayi ibu untuk hidup di luar tubuh ibu bertepatan dengan kemampuannya
memproduksi berbagai substansi yang akan memberi umpan balik pada peredaran
darah ibu dan memainkan peran penting dalam memicu perubahan yang mengawali
persalinan. Kesiapan ibu itu sendiri secara fisik maupun emosional untuk
menghadapi persalinan sangat penting.
Agar persalinan berjalan lancar dan tidak khawatir dalam menghadapi proses
persalinan,oleh karena itu penulis menyusun makalah satuan acara penyuluhan
dengan judul “Persiapan Persalinan”.

II. TUJUAN
a. Umum
Setelah diberikan pendidikan kesehatan tentang persiapan persalinan selama
kurang lebih 60 menit, Ibu hamil mampu menjelaskan macam-macam persiapan
persalinan dan akan bermanfaat bagi persalinan yang akan dirasakan oleh ibu.
b. Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan tentang Persiapan Persalinan, di harapkan ibu
mengetahui :
1. pengertian persalinan
2. macam-macam persalinan
3. persiapan ibu menghadapi persalinan
4. latihan menjelang persalinan normal
5. tanda-tanda persalinan
6. mempersiapkan apa saja yang harus dibawa
III. METODE
a. Ceramah
b. Tanya Jawab
IV. MEDIA
a. Leafleat
b. Power point
V. MATERI
1. pengertian persalinan
2. macam-macam persalinan
3. persiapan ibu menghadapi persalinan
4. latihan menjelang persalinan normal
5. tanda-tanda persalinan
6. mempersiapkan apa saja yang harus dibawa
VI. KEGIATAN PENYULUHAN
No. Kegiatan Penyuluhan Waktu Kegiatan Peserta
1 Pembukaan:

 Memberi salam
 Membalas salam
5 menit
pembuka dan
 Mendengarkan
perkenalan diri
 Memberi respon
 Menjelaskan tujuan
 Kontrak waktu

2 Penjelasan:
 pengertian persalinan
 macam-macam
persalinan
 persiapan ibu
menghadapi persalinan 45 menit Mendengarkan dengan penuh
 latihan menjelang perhatian
persalinan normal
 tanda-tanda persalinan
 mempersiapkan apa
saja yang harus dibawa
3 Penutup:
 Menanyakan hal yang
 Tanya jawab
10 menit belum jelas
 Menyimpulkan hasil
 Aktif bersama
penyuluhan
menyimpulkan
 Memberikan salam
 Membalas salam
penutup
VII. PENGORGANISASIAN
Koordinator : Aulia Prihatini
Penyuluhan : Alip Maulana
Notulen : Irmawati
Fasilitator : Norma Auliya
Observer :Simon Peres sing
Timer :Aulia Prihatini
Moderator : Santi Susilawati
Dokumentasi : Norma Auliya

VIII. SETTING TEMPAT


M
e
layar
ja

: peserta : Fasilitator/dokumentasi

: Notulen : Observer

: Penyaji : Koordinator/timer

: Moderator
IX. EVALUASI
1. Menjelaskan pengertian persalinan
2. Menyebutkan macam-macam persalinan
3. Menjelaskan persiapan ibu menghadapi persalinan
4. Menyebutkan latihan menjelang persalinan normal
5. Menyebukan tanda-tanda persalinan
6. Menjelaskan persiapan apa saja yang harus dibawa

X. REFERENSI
https://www.academia.edu/19877034/Sap_persiapan_persalinan di unduh 6
November 2018 09:20 PM

http://warungbidan.blogspot.com/2016/05/satuan-acara-penyuluhan-sap-
persiapan.html di unduh 6 November 2018 09:30 PM

https://bidanku.com/melahirkan-normal | Bidanku.com di unduh 6 November 2018


09:52 PM

http://www.constiti.com/2013/09/macam-macam-metode-persalinan.html di unduh 4
November 2018 10:15 AM
LAMPIRAN MATERI

A. PENGERTIAN PERSALINAN
Persalinan adalah suatu proses saat janin dan produk konsepsi dikeluarkan sebagai
akibat kontraksi teratur, progresif, sering dan kuat (Barbara, 2009).
Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan uri) yang telah cukup
bulan atau dapat hidup di luar kandungan melalui jalan lahir atau melalui jalan lain,dengan
bantuan atau tanpa bantuan. (Manuaba, 2010).
Persalinan adalah proses membuka dan menipisnya servks,dan janin turun ke dalam
jalan lahir (Sarwono,2006).
Jadi,persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi pada kehamilan cukup bulan
melalui jalan lahir atau jalan lain dengan atau tanpa bantuan.

B. MACAM-MACAM PERSALINAN
1. Persalinan Normal
Persalinan normal adalah bayi lahir melalui vagina dengan letak belakang
kepala/ubun-ubun kecil, tanpa memakai alat bantu, serta tidak melukai ibu maupun bayi
(kecuali episiotomi). Proses persalinan normal biasanya berlangsung dalam waktu
kurang dari 24 jam. (Manuaba, 2010).
Terjadinya persalinan membutuhkan tiga faktor penting, yaitu kekuatan ibu saat
mengejan, keadaan jalan lahir, dan keadaan janin. Ketiganya harus dalam keadaan baik,
sehingga bayi dapat dilahirkan. Dengan adanya kekuatan mengejan ibu, janin dapat
didorong kebawah, dan masuk kerongga panggul. Saat kepala janin memasuki ruang
panggul,posisi kepala sedikit menekuk sehingga dagu dekat dengan dada janin. Posisi
ini akan memudahkan kepala janin lolos melalui jalan lahir, yang diikuti dengan
beberapa gerakan selanjutnya. setelah kepala keluar, bagian tubuh janin yang lain akan
mengikuti, mulai dari bahu, badan, dan kedua kaki.
2. Persalinan Dibantu Alat
Jika pada fase kedua/ kala dua persalinan tidak maju dan janin tidak juga lahir,
sedangkan Anda sudah kehabisan tenaga untuk mengejan, maka dokter akan melakukan
persalinan berbantu, yaitu persalinan dengan menggunakan alat bantu yang disebut
forsep atau vakum. Jika tidak berhasil maka akan dilakukan operasi caesar.
 Persalinan dibantu Vakum (Ekstrasi Vakum)
Disebut juga ekstrasi vakum. Vakum adalah seatu alat yang menggunakan cup
penghisap yang dapat menarik bayi keluar dengan lembut.
Cara kerjanya sangat sederhana, yaitu vakum diletakan diatas kepala bayi,
kemudian ada selang yang menghubungkan mangkuk ke mesin yang bekerja
dengan listrik atau pompa. Alat ini berpungsi membantu menarik kepala bayi
ketika Anda mengejan. Jadi tarikan dilakukan saat Anda mengejan, dan saat mulut
rahim sudah terbuka penuh (FASE KEDUA) dan kepala bayi sudah berada
dibagian bawah panggul.
Persalinan dengan vakum dilakukan bila ada indikasi membahayakan kesehatan
serta nyawa ibu atau anak, maupun keduanya. Jika proses persalinan cukup lama
sehingga ibu sudah kehilangan banyak tenaga, maka dokter akan melakukan
tindakan segera untuk mengeluarkan bayi, misalnya dengan vakum. Keadaan lain
pada ibu, yaitu adanya hipertensi (preeklamsia) juga merupakan alasan dipilihnya
vakum sebagai alat bantu persalinan. Daam keadaan demikian, Anda tidak boleh
mengejan terlalu kuat karena mengejan dapat mempertinggi tekanan darah dan
membahayakan jiiwa Anda. Vakum juga dikerjakan apabila terjadi gawat janin
yang ditandai dengan denyut jantung janin lebih dari 160 kali permenit atau
melambat mencapai 80 kali permenit yang menandakan bahwa bayi telah
mengalami kekurangan oksigen (HIPOKSIA).
Proses persalinannya sendiri menghabiskan waktu lebih dari 10 menit. Namun,
dibutuhkan waktu sekitar 45 menit untuk menjalani seluruh prosedur.
 Persalinan Dibantu forsep (ekstrasi forsep)
Forsep merupakan alat bantu persalinan yang terbuat dari logam menyerupai
sendok. Berbeda dengan vakum, persalinan yang dibantu forsep bisa dilakukan
meski Anda tidak mengejan, misalnya saat terjadi keracunan kehamilan, asma,
atau penyakit jantung. Persalinan dengan forsef relatip lebih beresiko dan lebih
sulit dilakukan dibandingkan dengan vakum. Namun kadang terpaksa dilakukan
juga apabila kondisi ibu dan anak sangat tidak baik.
Dokter akan meletakan forsep diantara kepala bayi dan memastikan itu terkunci
dengan benar, artinya kepala bayi dicengkram dengan kuat dengan forsep.
Kemudian forsep akan ditarik keluar sedangkan ibu tidak perlu mengejan terlalu
kuat. Persalinan forsep biasanya membutuhkan episiotomi.
Forsep digunakan pada ibu pada keadaan sangat lemah, tidak ada tenaga, atau ibu
dengan penyakit hipertensi yang tidak boleh mengejan, forsep dapat menjadi
pilihan. Demikian pula jika terjadi gawat janin ketika janin kekurangan oksigen
dan harus segera dikeluarkan. Apabila persalinan yang dibantu forsep telah
dilakukan dan tetap tidak bisa mengeluarkan bayi, maka operasi caesar harus
segera dilakukan.
3. Secsio Caesar
 Operasi Caesar Terencana (elektif)
Pada operasi caesar terencana (elektif), operasi caesar telah direncanakan jauh hari
sebelum jadwal melahirkan dengan mempertimbangkan keselamatan ibu maupun
janin. Beberapa keadaan yang menjadi pertimbangan untuk melakukan operasi caesar
secara elektif, antara lain :
1) Janin dengan presentasi bokong : Dilakukan operasi caesar pada janin presentasi
bokong pada kehamilan pertama, kecurigaan janin cukp besar sehingga dapat
terjadi kemacetan persalinan (CEPALO PELVIC DISPROPORTION), janin
dengan kepala menengadah (DEFLEKSI), janin dengan lilitan tali pusat, atau
janin dengan presentasi kaki.
2) Kehamilan kembar : Pada kehamilan kembar dilihat presentasi terbawah janin
apakah kepala, bokong, atau melintang. Masih mungkin dilakukan persalinan
pervaginam jika persentasi kedua janin adalah kepala-kepala. Namun, dipikirkan
untuk melakukan caesar pada kasus janin pertama/terbawah selain presentasi
kepala. pada USG juga dilihat apakah masing-masing janin memiliki kantong
ketuban sendiri-sendiri yang terpisah, atau keduanya hanya memiliki satu
kantong ketuban. Pada kasus kehamilan kembar dengan janin hanya memiliki
satu kantong ketuban, resiko untuk saling mengait/menyangkut satu sama lain
terjadi lebih tinggi, sehingga perlu dilakukan caesar terencana.Pada kehamilan
ganda dengan jumlah janin lebih dari dua (misal 3 atau lebih), disarankan untuk
melakukan operasi caesar terencana.
3) Plasenta previa : artinya plasenta terletak dibawah dan menutupi mulut rahim.
Karena sebelum lahir janin mendapat suplai makanan dan oksigen, maka tidak
mungkin plasenta sebagai media penyuplai lahir/ lepas terlebih dulu dari janin
karena dapat mengakibatkan kematian janin. Plasenta terdiri dari banyak
pembuluh darah, lokasi plasenta yang menutupi jalan lahir, sangat rawan dengan
terjadinya pendarahan. Apabila terjadi kontraksi pada rahim, maka sebagian
plasenta yang kaya pembuluh darah ini akan terlepas dan menimbulkan
pendarahan hebat yang dapat mengancam nyawa janin dan ibu.
4) Kondisi medis ibu : preeklamsia, kencing manis (diabetes militus), herpes,
penderita HIV/AIDS, penyakit jantung, penyakit paru kronik, atau tumor rahim
(mioma) yang ukurannya besaratau menutupi jalan lahir, kista yang menghalangi
turunnya janin, serta berbagai keadaan lain merupakan hal-hal yang
menyebabkan operasi caesar lebih diutamakan.
5) Masalah pada janin : Misanya pada janin dengan oligohidramnion (cairan
ketuban sedikit) atau janin dengan gangguan perkembangan.
 Opereasi Caesar Darurat (Emergency)
Yang dimaksud operasi caesar darurat adalah jika operasi dilakukan ketika proses
persalinan telah berlangsung. Hal ini terpaksa dilakukan karena ada masalah pada ibu
maupun janin. Beberapa keadaan yang memaksa terjadinya operasi caesar darurat,
antara lain :
1) Persalinan macet
Keadaan ini dapat terjadi pada fase pertama (fase lilatasi) atau fase kedua (ketika
Anda mengejan). Jika persalinan macet pada fase pertama, dokter akan memberi
obat yang disebut oksitosin untuk menguatkan kontraksi otot-otot rahim. Dengan
demikian mulut rahim dapat membuka. Ada teknik lain, yaitu memecahkan
selaput ketuban atau memberikan cairaan infus intrafena jika Anda kekurangan
cairan /dehidrasi. Jika cara-cara itu tidak berhasil, maka operasi caesar akan
dilakukan.
Jika persalinan macet pada fase kedua, dokter harus segera memutuskan apakah
persalinan dibantu dengan vakum atau forsep atau perlu segera dilakukan operasi
caesar. Hal yang menjadi pertimbangan untuk melanjutkan persalinan
pervaginam dengan alat (berbantu) atau operasi caesar, tergantung pada
penurunan kepala janin didasar tanggul, keadaan tanggul ibu, dan ada tidaknya
kegawatan pada janin.
Persalinan macet merupakan penyebab tersering operasi caesar. Beberapa alasan
yang dijadikan pertimbangan ialah kontraksi tidak lagi efektif, janin terlalu besar
semantara jalan lahir ibu sempit, dan posisi kepala janin yang tadak
memungkinkan dilakukan penarikan dengan vakum maupun forsep.
2) Stres pada janin
Ketika janin stres, dia akan kekurangan oksigen. Pada pemeriksaan klinik tanpak
bahwa denyut jantung janin menurun. Secara normal, selama terjadi kontraksi
denyut jantung janin menurun sedikit, namun akan kembali ke prekwensi
asalnya, jika :
 Prolaps tali pusat: jika tali pusat keluar melalui mulut rahim, dia bisa
terjepit, sehingga suplai darah dan oksigen kejanin berkurang. Keadaan ini
berbahaya jika janin dilahirkan secara normal lewat vagina, sehingga
memerlukan tindakan operasi caesar segara.
 Perdarahan : Jika Anda mengalami perdarahan yang banyak akibat plasenta
terlepas dari rahim, atau karena alasan lain, maka harus dilakukan operasi
caesar.
 Stres janin berat : Jika denyut jantung janin menurun sampai 70x per menit,
maka harus segera dilakukan operasi caesar. Normalnya denyut jantung
janin adalah 120/160x per menit. (wordpress.com/macam-macam-
persalinan)
4. Persalinan di dalam air
Metode persalinan ini kurang begitu populer, namun telah ada sebagian ibu yang
melahirkan dengan metode ini. Metode ini dianggap sebagai metode persalinan normal
terbaik karena mempunyai beberapa efek positif, baik bagi ibu maupun bayinya. Cara
melakukan persalinan di air adalah sebagai berikut :
 Dilakukan di dalam sebuah kolam dari plastik berukuran 2 meter atau bath tube.
 Pada alas kolam diusahakan ada benjolan-benjolan agar posisi anda tidak
merosot.
 Pompa pengatur air agar tetap bersikulasi
 Pengatur suhu (water heater) untuk menjaga air tetap hangat
 Termometer untuk mengukur suhu.
 Kolam yang sudah disterilisasi kemudian diisi air yang suhunya disesuaikan
dengan suhu tubuh, sekitar 36-37 celcius agar bayi tidak merasakan perbedaan
suhu yang ekstrem antara di dalam perut dan di luar.

Namun dalam melakukan persalinan di dalam air ini harus tetap dalam pengawasan
medis, dan harus berkonsultasi terlebih dahulu sebelum melakukannya. Karena
tentunya dokter mempunyai pertimbangan yang bijak untuk kebaikan anda. Seorang
ibu tidak boleh melahirkan di dalam air apabila : ibu sedang dalam perawatan medis,
ibu memiliki penyakit herpes, panggul ibu kecil, dan bayi sungsang atau melintang.

C. PERSIAPAN IBU MENGHADAPI PERSALINAN


 Persiapan persalinan secara bio/fisiologis
 Semakin meningkat umur kehamilan, ibu semakin merasakan pergerakan-pergerakan
bayi. Perut ibu semakin membesar, pergerakan ibu semakin tidak bebas, ibu
merasakan tidak nyaman.
 Kadang-kadang ibu mengalami gangguan kencing, kaki bengkak
 Kondisi otot panggul dan otot jalan lahir mengalami penekanan
 Keluarnya bayi itu sebagian besar disebabkan oleh kekuatan dan kontraksi otot-otot
dan sebagian lagi oleh tekanan dari perut.
 Kontraksi dari otot uterus dan pelontaran bayi keluar amat dipengaruhi oleh sistem
syaraf simpati, parasimpatis dan syaraf lokal pada otot uterus
 Persiapan Psikologis
 Peristiwa kelahiran bukan hanya merupakan proses murni fisiologis belaka, akan
tetapi banyak diwarnai dengan komponen psikologis
 Ada perbedaan yang dialami ibu yang satu dengan yang lain
 Pada minggu-minggu terakhir menjelang persalinan bayinya, ibu banyak dipengaruhi
oleh perasaan/emosi dan ketegangan
 Ibu merasa cemas dapat lahir dengan lancar, sehat atau cacat
 Adanya dukungan moral daripada suami dan calon ayah
 Kesiapan mental untuk menghadapi proses persalinan dan meyakinkan diri sebelum
proses persiapan persalinan normal adalah suatu proses yang alami dan terbaik
 Ibu juga amat bahagia menyonsong kelahiran bayinya yang diidam-idamkannya.
 Disamping itu ibu merasakan takut terhadap darah, takut sakit, takut terjadi gangguan
waktu melahirkan, bahkan takut mati.
 Kecemasan ayah juga tidak boleh diabaikan. Kecemasan ayah hampir sama besarnya
dengan kecemasan ibu yang melahirkan, hanya berbeda sang ayah tidak secara
langsung merasakan efeknya kehamilan.
Bantuan yang diberikan kepada ibu dalam rangka bimbingan persiapan mental adalah
sebagai berikut :
1) Mengatasi perasaan takut yang dirasakan oleh ibu dalam persalinan dengan cara :
 Memberikan pengertian pada ibu tentang peristiwa persalinan
 Menunjukkan kesediaan untuk menolong
 Mengajak ibu berdoa untuk menyerahkan diri dan mohon bantuan kepada Tuhan
sesuai dengan agama.
2) Berusaha menentramkan perasaan yang mencemaskan
 Dengan penjelasan yang bijaksana
 Dengan menjawab perasaan ibu secara baik dan tidak menyinggung perasaan
3) Memberi gambaran yang jelas dan sistematis tentang jalannyapersalinan.
Misal :
 His/kontraksi yang mengakibatkan rasa sakit itu penting untuk membuka jalan
kelahiran
 Mengeluarkan anak dalam kandungan bukan saja dengan his makin kuat tetapi
juga dengan cara yang baik. Penjelasan ini banyak sekali sesuai dengan
perubahan fisiologis dalam persalinan. Perlu diingat bahwa penjelasan harus
sederhana agar mudah dimengerti oleh ibu.
4) Ibu harus sering ditemani karena akan merasa mendapatkan bantuan moril orang
yang simpati dengan memberi bantuan setiap saat yang diperlukan dan
mendengarkan segala keluhan penderita
5) Mengerti perasaan penderita
6) Menarik perhatian dan kepercayaan ibu dengan perhatian dan tingkah laku,
bijaksana, halus dan ramah serta sopan
7) Berusaha membesarkan kepercayaan dan keselamatan ibu menghadapi persalinan
dengan memberi petunjuk dan mengikutinya.
 Persiapan Kultural
Ibu harus mengetahui adat istiadat, kebiasaan, tradisi dan tingkat hidup yang kurang baik
terhadap kehamilan dan berusaha untuk mencegah akibat itu. (Hamilton P.2008)
 Persiapan TABULIN (Tabungan Ibu Bersalin)
Tabulin adalah tabungan yang dipersiapkan untuk persalinan yang dilakukan pada
pasangan suami istri sedang dasolin atau dana social bersalin digunakan untuk
merencanakan dalam kehamilannya.
Salah satu kegiatan ini adalah membuat tabungan ibu bersalin (tabulin). Secara
psikologis, ibu akan merasa tenang menghadapi saat persalinan jika semua kebutuhan
sudah terpenuhi. Tabulin ini biasanya dilakukan oleh tokoh masyarakat atau petugas
kesehatan, sehingga akan menjamin akses ibu kepada petugas kesehatan. Adapun manfaat
dari diadakannya tabulin ini adalah sebagai berikut :
a. Sebagai tabungan/simpanan itu yang digunakan untuk biaya persalinan atau sesudah
persalinan.
b. Ibu dan keluarga tidak merasa terbebani terhadap biaya persalinan.
Tabungan yang bersifat social ini sangat membantu warga, terutama bagi warga yang
berekonomi lemah. Proram ini sangat tepat dan efektif dalam upaya meningkatkan
kesehatan masyarakat. Warga tidak akan merasa terbebani dalam upaya mendukung
program tersebut karena penggalangan dana tabungan dilakukan mellaui proses
jimpitan. Melalui tabulin bumil diharapakan dapat menabung sehingga saat
melahirkan, tidak mengalami kesulitan biaya persalinan karena sudah ada dana
tabungan. Kegiatan ini adalah upaya yang sangat baik untuk menurunkan angka
kematian ibu. Meskipun demikian, cara ini belum menjamin 100% menjamin ibu
hamil selamat dari maut. Tabungan ini biasanya dibentuk berdasarkan RW atau
posyandu. Sebagai tenaga kesehatan yang akan membantu proses kelahiran biasanya
akan menetukan jumlah tabungan ibu hamil di setiap minggu nya dan memberi
penjelasan kepada ibu hamil betapa pentingnya manfaat tabulin sehingga ibu hamil
mempunyai kesadaran untuk membayar tabulin. (www.academia.edu/TABULIN)
 Persiapan Kegawatdaruratan (BAKSOKUDA)
Persiapan yang harus diperhatikan dalam melakukan rujukan disingkat “BAKSOKUDA”
yang diartikan sebagi berikut :
B (Bidan) : Pastikan ibu/ bayi/ klien didampingi oleh tenaga kesehatan yang kompeten
dan memiliki kemampuan untuk melaksanakan kegawatdaruratan
A (Alat) : Bawa perlengkapan dan bahan-bahan yang diperlukan seperti spuit, infus set,
tensimeter dan stetoskop
K (keluarga) : Beritahu keluarga tentang kondisi terakhir ibu (klien) dan alasan mengapa
ia dirujuk. Suami dan anggota keluarga yang lain harus menerima ibu (klien) ke tempat
rujukan.
S (Surat) : Beri sura ke tempat rujukan yang berisi identifikasi ibu (klien), alasan rujukan,
uraian hasil rujuka, asuhan atau obat-obat yang telah diterima ibu
O (Obat) : Bawa obat-obat esensial yang diperlukan selama perjalanan merujuk
K (Kendaraan) : Siapkan kendaraan yang cukup baik untuk memungkinkan ibu (klien)
dalam kondisi yang nyaman dan dapat mencapai tempat rujukan dalam waktu cepat.
U (Uang) : Ingatkan keluarga untuk membawa uang dalam jumlah yang cukup untuk
membeli obat dan bahan kesehatan yang diperlukan di tempar rujukan
DA (Darah) : Siapkan darah untuk sewaktu-waktu membutuhkan transfusi darah apabila
terjadi perdarahan.
D. LATIHAN MENJELANG PERSALINAN NORMAL
Berikut ini merupakan beberapa latihan sederhana yang bisa anda lakukan untuk
memudahkan anda dalam melakukan persalinan.
 Latihan Jongkok
Latihan berjongkok bisa anda coba untuk membuat agar otot paha dan otot panggul
menjadi lebih kuat. Selain itu, latihan berjongkok juga akan membuat panggul dan
area kewanitaan menjadi terbuka. Ini akan membuat otot menjadi lebih kendur, serta
membantu anda dalam mempersiapkan diri untuk proses melahirkan. Latihan dengan
posisi ini akan membantu si kecil dalam kandungan agar bergerak untuk mengikuti
jalan lahir. Saat melakukan latihan ini pastikan anda tetap menjaga keseimbangan
dan tetap berpegangan pada kursi atau meja besar sehingga anda akan lebih mudah
dalam menurunkan tubuh. Anda dapat meminta suami untuk menemani melakukan
latihan, karena jika anda membutuhkan bantuan suami anda sudah siap berada di
dekat anda.
 Latihan Kegel
Dengan melakukan latihan kegel, akan ada banyak manfaat yang anda dapatkan.
Salah satu manfaat yang akan anda dapatkan yaitu proses persalinan menjadi lebih
cepat. Melakukan latihan kegel juga akan membantu anda untuk mencegah
pembekuan darah dan wasir. Selain itu, latihan ini akan mencegah episiotomi, serta
otot yang membantu perut dan rahim akan menjadi kuat. Pada dasarnya latihan ini
dilakukan untuk melatih otot. Cara melakukan latihan kegel ini yaitu menarik otot
area kewanitaan anda, serta dubur. Setelah itu anda bisa menahannya dalam beberapa
detik, kemudian lepaskan lagi. Latihan kegel ini akan membantu anda agar otot
panggul dasar menjadi lebih kuat yang akan membantu anda dalam mendorong bayi
saat melahirkan nanti. Selain itu, dengan melakukan latihan ini kapasitas kontrol
kandung kemih akan meningkat. Akan lebih baik jika anda melakukan latihan ini
setiap hari.
 Latihan Penjahit Duduk
Melakukan latihan ini akan membantu tubuh anda menjadi lebih siap dalam
melakukan persalinan normal. Latihan ini juga akan membantu kelenturan area kaki
sehingga akan lebih nyaman saat proses melahirkan nanti. Anda dapat melakukan
latihan ini sebagai aktivitas sehari-hari, caranya dengan posisi kaki bersila.
 Latihan Panggul
Latihan panggul yaitu dengan cara melakukan kasur lantai. Anda dapat melakukan
posisi merangkak, setelah itu atur siku anda supaya dapat mendukung badan anda.
Lalu tarik otot dubur dengan perlahan, tahan beberapa detik, lepaskan. Selama masa
kehamilan banyak keluhan yang akan wanita alami, salah satunya nyeri pada area
punggung. Latihan ini akan dapat membantu anda untuk meringankan rasa sakit yang
biasa anda alami di bagian punggung. Tidak hanya itu saja, melakukan latihan ini
sistem aliran darah pada panggul bawah akan menjadi meningkat. Ini tentu baik
untuk bayi yang anda kandung. Otot panggul anda akan menjadi kuat dan proses
persalinan menjadi lebih mudah dengan melakukan latihan ini.
E. TANDA-TANDA PERSALINAN
 Sakit pada panggul dan tulang belakang. bumil akan merasakan sakit berlebih pada
panggul dan bagian tulang belakang. Rasa sakit ini disebabkan oleh pergeseran dan
pergerakan janin yang mulai menekan tulang belakang.
 Keluar lendir kental bercampur darah. Mulai keluar cairan lendir kental sedikit lengket.
Lendir ini dapat bercampur darah bila leher rahim dalam proses membuka. Sebaiknya
Anda segera berangkat ke rumah sakit dengan membawa perlengkapan menginap yang
sudah disiapkan sebelumnya.
 Pecah ketuban. Muncul air ketuban dari vagina, bisa berupa rembesan basah di celana
atau mengucur deras sampai ke kaki Anda. Segeralah ke rumah sakit untuk
mendapatkan pertolongan secepatnya.
 Kontraksi rahim. Anda akan mengalami kontraksi rahim yang berturutan selama 5 menit
dan tidak hilang dalam 1 jam. Bedakan dari kontraksi palsu yang biasanya datang secara
tiba-tiba dan langsung hilang.
 Rahim membuka. Persalinan ditandai dengan membukanya rahim, mulai bukaan 1
sampai 10. Fase bukaan ini secara medis diartikan berapa cm ukuran pembukaan pada
mulut rahim. Bukaan ke-1, artinya mulut rahim telah membuka 1 cm, sedangkan bukaan
sempurna ditandai dengan membukanya mulut rahim selebar 10 cm sehingga dapat
dilewati oleh kepala bayi.

F. MEMPERSIAPKAN APA SAJA YANG HARUS DIBAWA


Setelah minggu-minggu terakhir kehamilan anda waktu persiapan akan terasa begitu
sedikit. Dan kapan waktu persalinan akan terjadi kadang tak dapat dipastikan. Adalah lebih
baik jika anda sudah mempersiapkan apa saja yang harus dibawa ke rumah sakit pada saat
hari yang ditunggu tersebut tiba.
Setelah kehamilan anda mencapai sekitar 7 bulan atau akhir kehamilan 28 minggu
persiapkanlah barang-barang untuk persalinan yang akan dibawa ke rumah sakit dan
masukkan kedalam satu tas khusus. Dan anda tidak boleh lupa memberitahukan suami anda
mengenai tas khusus yang telah anda persiapkan ini. Sehingga bila harinya tiba semuanya
telah siap dan suami andapun tidak lupa untuk membawa serta tas besar yang telah anda
persiapkan jauh-jauh hari sebelumnya.Barang yang perlu dibawa agar Anda nyaman saat
berada di rumah sakit dan tidak ada yang tertinggal, ada baiknya Anda mencatat beberapa
hal di bawah ini.
 Jam tangan, untuk melihat seberapa sering kontraksi Anda.
 Minyak untuk memijat, agar Anda dapat lebih santai dengan mendapat pijatan.
 Pakaian yang nyaman untuk persalinan, seperti gaun tidur yang sangat nyaman dan
sederhana.
 Ikat atau jepit rambut, perlu dipersiapkan agar rambut Anda tidak mengganggu pada
saat persalinan.
 Buku atau majalah, atau apa pun yang bisa membuat Anda merasa tenang menjelang
persalinan.
 Peralatan mandi. Meski beberapa rumah sakit mempersiapkan peralatan mandi,
terkadang lebih nyaman jika kita menggunakan peralatan mandi sendiri.
 Pakaian dalam, yang tentunya perlu dipersiapkan karena Anda akan berada di rumah
sakit untuk beberapa hari.
Sedangkan untuk suami Anda, hal-hal yang perlu dibawa antara lain:
 Baju ganti dan sandal, karena suami Anda akan menemani selama berada di rumah
sakit. Sebelum persalinan hingga selesai persalinan.
 Makanan camilan dan minuman, untuk menemani suami Anda saat berada di rumah
sakit.
Hal-hal yang perlu dipersiapkan untuk Anda dan bayi Anda setelah melahirkan adalah:
 Bra khusus menyusui. Untuk membantu kelancaran menyusui, bra khusus ini tidak
terlalu kencang dan lebih nyaman dipakai oleh ibu menyusui.
 Pembalut khusus ibu melahirkan, sangat perlu dipersiapkan setidaknya 2 atau 3
bungkus (kira-kira 36 buah pembalut). Pembalut ini tidak seperti pembalut biasa,
karena perlu menyerap banyak darah yang keluar. Anda perlu mengganti pembalut
ini setidaknya 1-2 jam sekali setelah melahirkan, agar tetap nyaman dan kebersihan
area intim Anda terjaga.
 Pakaian bayi. Baju bayi, popok, selimut, sarung tangan, dan kaus kaki perlu Anda
persiapkan. Beberapa rumah sakit mungkin mempersiapkan baju bayi, tapi tidak ada
salahnya membawa beberapa baju untuk bayi Anda.

Anda mungkin juga menyukai