Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH REPRODUKSI 1

KONSEPSI, PERKEMBANGAN EMBRIO DAN FETUS

OLEH :
KELOMPOK 7
KELAS E

1. Neni Arista Adiningsih (201501182)


2. Dyah Alfita Nawangwulan (201501197)

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


STIKES BINA SEHAT PPNI MOJOKERTO
TAHUN AJARAN 2017
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kehadirat tuhan yang maha
esa yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “ Konsepsi Perkembangan Embrio dan
Fetus” . Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas reproduksi.
Penulis menyadari dalam menyelesaikan tugas ini tidak terlepas dari
bantuan berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan banyak
terima kasih atas bimbingan, saran, bantuan, dan dukungan baik moral maupun
spiritual.
1. Veryudha selaku dosen pembimbing yang mengajar materi ini.
2. Orang tua yang selalu memberi dorongan moral dan materi.
3. Semua pihak yang telah memberikan dukungan dan do’a.

Penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari


sempurna karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman yang penulis miliki.
Oleh karena itu penulis mengharap kritik dan saran yang membangun demi
peningkatan kualitas penulisan di masa mendatang dan semoga makalah ini
bermanfaat bagi kita semua.

Mojokerto, 25 Agustus 2017

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.....................................................................................i
KATA PENGANTAR...................................................................................ii
DAFTAR ISI...............................................................................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang...............................................................................1

1.2 Rumusan Masalah..........................................................................1

1.3 Tujuan.............................................................................................1

BAB 2 PEMBAHASAN

2.1 Konsep Kehamilan.........................................................................2

2.2 Perkembangan Embrio...................................................................8

2.2.1 Tahap Trimester pertama........................................................11

2.3 Perkembangan Fetus.....................................................................13

2.3.1 Trimester Kedua.....................................................................15

2.3.2 Trimester Ketiga.....................................................................18

BAB 3 PENUTUP

3.1 Kesimpulan...................................................................................20

3.2 Saran.............................................................................................20

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................iv

iii
BAB I
PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang


Manusia meleawati fase yang sama ketika mereka lahir. Diantara
fase tersebut, manusia melewati fase konsepsi dan fase janin. Konsepsi
adalah peleburan inti sel sperma inti sel telur yang terjadi di saluran telur
(oviduk) atau di uterus.
Proses kehamilan merupakan mata rantai yang berkesinambungan dan
terdiri dari ovulasi pelepasan ovum, terjadi migrasi spermatozoa dan ovum,
terjadi konsepsi dan pertumbuhan zigot, terjadi implantasi (nidasi) pada
uterus, pembentukan plasenta, tumbuh kembang hasil konsepsi sampai
aterm. (Dwi Mira W 2009)
Kehamilan berlangsung selama 9 bulan kalender atau 40 minggu
atau 280 hari dihitung dari hari pertama haid. Sebenarnya konsepsi terjadi
sekitar 2 minggu setelah hari pertama periode haid terkahir, dengan
demikian, umur janin setelah konsepsi kira-kira 2 minggu yaitu 38 minggu
atau 266 hari.

I.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana konsep kehamilan?
 Definisi Kehamilan, konsespsi
 Proses terjadinya konsepsi
 Proses perkembangan embrio dan fetus
I.3 Tujuan

1. Mengetahui konsep kehamilan


2. Mengetahui dan mengerti proses kehamilan dari awal pembuahan

sampai menjadi janin

1
BAB II

PEMBAHASAN

II.1 Konsep Kehamilan

a. Definisi
Proses kehamilan merupakan mata rantai yang berkesinambungan
dan terdiri dari ovulasi pelepasan ovum, terjadi migrasi spermatozoa dan
ovum, terjadi konsepsi dan pertumbuhan zigot, terjadi implantasi (nidasi)
pada uterus, pembentukan plasenta, tumbuh kembang hasil konsepsi
sampai aterm. (Dwi Mira W 2009)
Tanda Kehamilan
1. Identifikasi kerja jantung janin yang terpisah dan tersendiri
dari kerja jantung ibu
2. Persepsi gerakan janin aktif oleh pemeriksa
3. Pengenalan mudigah dan janin setiap saat selama
kehamilan dengan USG atau pengenalan janin yang lebih
tua secara radiografis pada paruh kedua kehamilan
Pembuahan / Konsepsi
 Ovum
Perjalanan ovum : ovum yang sudah matang kemudian dilepaskan dari
rahim untuk kemudian berjalan menuju tuba fallopi untuk dibuahi
yaitu proses ovulasi yang terjadi 16 hari setelah hari pertama siklus
menstruasi atau 14 hari sebelum haid berikutnya. Sel telur dikeluarkan
dari folikelnya. Kontraksi otot mendorognya sepanjang tuba fallopi.
Jika tidak dibuahi dalam waktu 24 – 48 jam, telur itu akan gugur.
Dengan gerak aktif tuba yang mempunyai umbai (fimbriae) maka
ovum yang telah dilepaskan akan ditangkap oleh fimbrae tuba. Lalu
sel ovum yang telah ditangkap oleh fimbrae ditampung di
invindibulum. Sel telur masuk ke ampulla yaitu segmen oviduk tetap
berada di ampula tuba sampai bertemu dengan sperma yang akan
mengadakan penetrasi dalam proses fertilisasi. (Prawirohardjo, Ilmu
Kebidanan, 2014)
 Spermatozoa

2
Perjalanan spermatozoa : sperma tiba di kanalis servikalis, dalam
perjalanan sperma melalui ampula tuba dibantu spasme otot
kemungkinan berjalan 2,5 cm selama 8 menit. Sperma mencapai
puncak rahin bertahan 1 jam di rahim, sekitar separuh masuk ke tuba
fallopi yang salah. Sperma yang bertahan berenang ke dalam puncak
tuba fallopi yang mengandung sel telur wanita yang sudah matang.
Sperma bertahan selama sampai 72 jam. Sperma bergerak menuju sel
telur dan terjadilan pembuahan. (Prawirohardjo, Ilm Kebidanan, 2014)
 Konsepsi atau fertilisasi adalah pertemuan antara spermatozoa dengan
ovum untuk membentuk zigot. Fertilisasi adalah suatu peristiwa
penyatuan antara sel mani atau sperma dengan sel telur di tuba falopii
(Dwi Mira W, 2009).
Konsepsi (pembuahan) adalah penyatuan antara sprema dan sel telur
yang telah dewasa/ matang sehingga terbentuk zigot. Dengan
menyatunya sperma ke dalam ovum terjadi pembuahan yaitu
terjadinya individu baru. Peristiwa ini menjadikan pasangan kedua
gamet, pihak jantan dan pihak betina yang semula haplon, sehingga
zigot terjadi dalam susunan diplon. Setelah terjadi pembuahan zigon
mengalami pertumbuhan (embriologi). Awal pembuahan terjadi ketika
sperma bergerak bersentuhan dengan sel telur dan sperma akan terkait
oleh pengaruh semacam sekresi yang dikeluarkan oleh sel telur
Peristiwa konsepsi terjadi di ampula tuba. Pada hari ke 11-14 terjadi
ovulasi dari siklus menstruasi normal. Sperma membawa 23
kromosom, begitu juga ovum membawa 23 kromosom.
Proses Pembelahan :

3
1. Fertilisasi (pembuahan) terjadi didalam tuba falopi saat kepala sperma
atau spermatozoon menembus sel telur matang yang ukurannya lebih
besar, atau ovum yang dewasa. Proses ini membentuk sel telur yang
dibuahi, atau zigot, yang mengandung 23 kromosom
2. Zigot, pada sel telur yang telah dibuahi bergerak di sepanjang tuba
falopi. Dalam waktu 24-36 jam zigot telah terbagi menjadi 2 sel, lalu
12 jam kemudian terbagi menjadi 4 sel dan seterusnya. Proses ini
disebut pembelahan. Sel hasil pembelahan dari setiap tahap menjadi
lebih kecil, perlahan menyerupai ukuran sel tubuh normal.
3. Zigot membelah beberapa kali untuk membentuk sel mirip buah
blackberry padat (sekumpulan 16-32 sel, yang disebut morula, berasal
dari bahasa latin mulberry) sekitar 3-4 hari setelah pembuahan, morula
meninggalkan tuba falopi dan masuk ke rongga uterus.
4. Blastosit. Sekitar 6 hari setelah pembuahan, sekumpulan sel tersebut
membentuk rongga berlubang dan disebut blastosit. Blasktosit
mengambang dalam uterus sekitar 48 jam sebelum mendarat di lapisan
tebal uterus (endometrium), yang melunak untuk membantu implantasi
atau tertanamnya blastosit dalam endometrium. Kumpulan sel lebih
dalam akan menjadi embrio.
5. Cakram embrionik. Didalam massa sel dalam, terbentuk cakram
embrionik. Cakram embrionik memisahkan kumpulan sel ke dalam
rongga amnion, yang terbentuk menjadi kantong berisi cairan dan
terlipat untuk menyelimuti embrio dan kantong kuning telur, yang
membantu membawa zat gizi ke embrio saat minggu-minggu ke dua
dan ke ketiga. Cakram membentuk 3 lapisan melingkar yaitu lapisan
jaringan primer atau eksotoderm, mesoderm dan endoderm (tempat
asal seluruh tubuh). (Parker, Steve. 2007)

Cairan Amnion
Cairan amnion (cairan ketuban, liquor amnii) merupakan cairan yang
berwarna mirip jerami, pucat, jernih dan mengelilingi janin didalam
kantung ketuban (sakus amnion). Jumlah cairan amnion meningkat secara
bertahap sampai janin full term terbenam sekitar 1000ml. Cairan ini

4
bersifat agak alkali dan terdiri dari 98% air serta sejumlah bahan-bahan
lain selama masa kehamilan, termasuk urea, sel-sel epitel, lemak, bilirubin,
fruktosa, dan albumin. Adapun fungsi dari cairan amnion adalah sebagai
berikut :
1. Melindungi janin dari trauma dan kehilangan panas
2. Memungkinka kebebasan untuk bergerak, memungkinkan
pertumbuhan secara simetris dan perkembangan muskuloskeletal
3. Bertindak sebagai sistem ekskresi-sekresi
4. Sebagai sumber cairan oral bagi janin (hamilton, persis mery
1995)
 Nidasi atau Implantasi
Nidasi atau implantasi adalah peristiwa masuknya atau tertanamnya
hasil konsepsi ke dalam endometrium.

Dua struktur penting :


1. Lapisan luar (trophoblas)
2. Embrioblas (inner cell mass) lapisan dalam
Hari ke-4 blastula masuk endometrium
Hari ke-6 menempel pada endometrium
Hari ke-10 blastula sudah terbenam dlm endometrium
Nidasi Selesai
Implantasi (yang disebut penanaman atau nidasi) biasanya terjadi
pada pars superior korpus uteri. Sel-sel blastokis sebelah luar akan
menskekresikan suatu substansi, yaitu enzim protiolitik, untuk memecah
permukaan endometrium sejhingga blaskosit dapat menanamkan dirinya.
Begitu implantasi terjasi, lapisan uterus akan menyelimuti blaskosit dan
kehamilan terbentuk. Dari saat ini sampai akhir kehamilan, lapisan uterus
disebut desidua. Sel-sel trofoblas kemudian dapat menyerap nutrien dari
desisua dan mensekresikan hormonnya sendiri, yaitu human chorionic
gonadhorophin (HCG) kedalam aliran darah ibu yang hamil. Gonadotropin

5
korionik ini mempertahankan korpus luteum dan denga demikian
mempertahankan desidua. (Prawirohardjo, Ilm Kebidanan, 2014)
Sekresi gonadotropin korionik meningkat dengan cepat da
mencapai puncaknya pada sekitar 70 hari sesudah konsepsi. Kemudian
sekresi hormon ini menurun karena plasenta mengambil alih produksi
estrogen dan progesteron dari korpus luteum. Pengukuran HCG dalam urin
biasanya merupakan pemeriksaan pertama yang dilakukan untuk
menegakkan kehamilan.
 Plasentasi
Plasentasi adalah proses pembentukan struktur dan jenis plasenta.
Setelah nidasi embrio kedalam endometrium, plasentasi dimulai. Pada
manusia plasentasi berlangsung sampai 12 – 18 minggu setelah
fertilisasi.
Dalam 2 minggu pertama perkembangan hasil konsepsi, trofoblas
invasif telah melakukan penetrasi ke pembuluh darah endometrium.
Terbentuklah sinus intertrofoblastik yaitu ruangan yang berisi darah
maternal dari pembuluh – pembuluh darah yang dihancurkan.
Pertumbuhan ini berjalan terus, sehingga timbul ruangan – ruangan
interviler, dimana vili korialis seolah – olah terapung – apung diantara
ruangan – ruangan tersebut sampai terbentuknya plasenta, kemudian
terbentuknya plasenta. (Prawirohardjo, Ilm Kebidanan, 2014)
Fungsi plasenta :
1. Respirasi
Tekanan aliran darah maternal ke plasenta relatif rendah dan
aliran yag lebih lambat sebagai akibat dari teknan yag rendah ini akan
membantu proses pertukaran gas.
Oksigen dari darah ibu berdifusi lewat barner plasenta. Jika ibu
mengalami hipoksia, jain akan mengalami hipoksia pula.
2. Nutrisi
Darah maternal akan memberikan nutrien kepada jain dalam
bentuk yang paling sederhana :
a. Karbohidrat dalam bentuk glukosa
b. Protein dalam bentuk asam amino
c. Lemak dalam bentuk asam lemak
d. Vitamin
e. Mineral

6
f. Air
Plasenta mengubah glukosa menjadi glikogen, menyimpannya
da mengubahnya kembali ketika diperlukan sampai hati janin
berfungsi penuh. Meskipun janin bergantung pada ibu dalam
memperoleh semua kebutuhan gizinya, namun keadaan kurag gizi
yang diderita ibu biasanya harus cukup berat sebelum pertumbuhan
intrauteri terganggu.
3. Ekskresi
Plasenta mengekskresikan setiap produk limbah. Prodik ini
sangat sedikit karena semua bahan gizi sudah dalam bentuk siap pakai
: penggunan zat-zat gizi terutama bagi pembangunan jaringan.
4. Proteksi
Fungsi proteksi pada plasenta dicapai lewat 2 cara yaitu kimia
dan fisik. Melalui fungsi enzim, plasenta menghilangkan aktivitas
sebagian unsur toksik yang melewati barier plasenta dan hati janin
yang prematur tidak mampu mengatasi unsur-unsur toksik ini. Barier
fidik (membran plasma) merupaka pelindung utama bagi janin dan
biasanya memberikan suatu pertahanan yang memuaskan terhadap
zat-zat berbahaya yang ada dalam darah ibu. Namun, sejumlah besar
virus, sebagian antibodidan sejumlah obat dapat menembus barier
tersebut.
5. Produksi hormon
Hormon plasenta yng utama adalah gonadotropin karionik,
estrogen, progesteron, relaksin dan laktogenik plasenta. (Farrer,
Hellen 200

7
II.2 Perkembangan Embrio

Organisme yang berkembang biak secara seksual, ketika satu sel sperma
membuahi ovum, hasilnya adalah satu sel yang disebut zigot yang memiliki
seluruh DNA dari kedua orang tuanya, zigot akan mulai membelah untuk
menghasilkan organisme multisel. Hasil dari proses ini disebut embrio. Pada
manusia, terbentuk embrio (mudhghah) antara umur 3-5 minggu masa kehamilan
dan sudah tampak rancangan bentuk alat-alat tubuh. (Syahruli, Biologi,
(Surabaya: lentera ilmu, 2006)
FASE EMBRIONIK

Fase Embrionik adalah fase pertumbuhan dan perkembangan makhluk


hidup selama masa embrio yang diawali dengan peristiwa fertilisasi sampai
dengan terbentuknya janin di dalam tubuh induk betina.

Fase fertilisasi adalah pertemuan antara sel sperma dengan sel ovum dan
akan menghasilkan zygote. Zygote akan melakukan pembelahan sel
(cleavage)

3 tahapan fase embrionik yaitu :

8
a. Morula

Morula adalah suatu bentukan sel sperti bola


(bulat) akibat pembelahan sel terus menerus.
Keberadaan antara satu dengan sel yang lain adalah
rapat. Morulasi yaitu proses terbentuknya morula

b. Blastula

Blastula adalah bentukan lanjutan dari morula yang terus mengalami


pembelahan. Bentuk blastula ditandai dengan mulai adanya perubahan sel dengan
mengadakan pelekukan yang tidak beraturan. Di dalam blastula terdapat cairan sel
yang disebut dengan Blastosoel. Blastulasi yaitu proses terbentuknya blastula.

c. Gastrula

Gastrula adalah bentukan lanjutan dari blastula yang pelekukan tubuhnya


sudah semakin nyata dan mempunyai lapisan dinding tubuh embrio serta rongga
tubuh. Gastrula pada beberapa hewan tertentu, seperti hewan tingkat rendah dan
hewan tingkat tinggi, berbeda dalam hal jumlah lapisan dinding tubuh embrionya.

Triploblastik yaitu hewan yang mempunyai 3 lapisan dinding tubuh


embrio, berupa ektoderm, mesoderm dan endoderm. Hal ini dimiliki oleh hewan
tingkat tinggi seperti Vermes, Mollusca, Arthropoda, Echinodermata dan semua
Vertebrata. Diploblastik yaitu hewan yang mempunyai 2 lapisan dinding tubuh
embrio, berupa ektoderm dan endoderm. Dimiliki oleh hewan tingkat rendah
seperti Porifera dan Coelenterata.

Gastrulasi yaitu proses pembentukan gastrula.

Organogenesis yaitu proses pembentukan organ-organ tubuh pada makhluk hidup


(hewan dan manusia). Organ yang dibentuk ini berasal dari masing-masing
lapisan dinding tubuh embrio pada fase gastrula.

9
Contohnya :

a. Lapisan Ektoderm akan berdiferensiasi menjadi cor (jantung), otak (sistem


saraf), integumen (kulit), rambut dan alat indera.
b. Lapisan Mesoderm akan berdiferensiasi menjadi otot, rangka (tulang/osteon),
alat reproduksi (testis dan ovarium), alat peredaran darah dan alat ekskresi
seperti ren.

c. Lapisan Endoderm akan berdiferensiasi menjadi alat pencernaan, kelenjar


pencernaan, dan alat respirasi seperti pulmo.

10
II.2.1 Tahap Trimester pertama

 Minggu ini masih periode menstruasi,


 pembuahan pun belum terjadi.
Bulan  Proses pembentukan antara sperma dan telur yang
pertama memberikan informasi kepada tubuh bahwa telah ada calon
Minggu ke 1 bayi dalam rahim.Saat ini janin sudah memiliki segala
bekal genetik, sebuah kombinasi unik berupa 46 jenis
kromosom manusia.Selama masa ini, yang dibutuhkan
hanyalah nutrisi (melalui ibu) dan oksigen.

Minggu ke- 2  pembuahan terjadi pada akhir minggu kedua. 30 jam


setelah dibuahi, sel telur akan membelah menjadi dua.
 Sambil terus membelah, sel telur bergerak di dalam lubang
falopi menuju rahim. Setelah membelah menjadi 32, sel
telur disebut morula. Sel-sel mulai berkembang dan terbagi
kira-kira dua kali sehari sehingga pada hari yang ke-12
jumlahnya telah bertambah dan membantu blastocyst
terpaut pada endometrium

Minggu ke - 3 Minggu ke-3 sampai usia kehamilan 3 minggu, Ibu mungkin


belum sadar jika sedang mengandung. Sel telur yang telah
membelah menjadi 17 ratusan akan menempel pada dinding
rahim disebut blastosit. Ukurannya sangat kecil, berdiameter
0,1-0,2 mm.

11
Minggu ke – 4 Darah mulai mengalir dari plasenta ke
janin. Plasenta adalah organ sistem
sirkulasi antara ibu dan embrio.
Melalui plasenta ini, ibu memberi
nutriens dan oksigen ke embrio.
 Sirkulasi embrio atau maternal dengan demikian telah
terbentuk dan darah dapat beredar
 Kepala embrio dapat dibedakan dari badannya
 Tunas-tunas tungkai dan lengan telah tampak
 Terjadi sikap fleksi yang terjadi secra perlahan
 Sistem utama di dalam tubuh telah ada dalam bentuk
rudimenter
Jantung menonjol dari tubuh dan mulai berdenyut
Bulan kedua  embrio diperkirakan berukuran antara 5-7 mm.
Minggu ke 5  Pembentukan organ-organ tubuh seperti telinga dan alat
pencernaan makin sempurna.

Minggu ke 6  Ukuran embrio 5 mm


 melengkung seperti udang
 kepala dan leher sudah mulai muncul, dan mata yang
letaknya masih berjauhan juga sudah ada
 hidung yang masih berbentuk tonjolan sudah mulai terlihat
walaupun masih kecil
 minggu ini juga peredaran darah dan organ2 penting tubuh
seperti ginjal, hati sistem pencernaan sudah mulai
terbentuk.

12
Minggu ke -7  besarnya embrio seukuran kuku jari
kelingking atau 1 cm
 tangan sudah mulai ada dan
berkembang dengan cepat. Tonjolan-
tonjolan yang di minggu sebelumnya
masih tampak pada rangka, pada
minggu ini sudah jelas.

II.3 Perkembangan Fetus

Dari usia kehamilan 8 minggu sampai lahir, seorang bayi yang


belum lahir disebut janin (fetus). Sebagian besar perkembangan telah
terjadi pada tahap embrio. Pada tahap janin, tubuh tumbuh membesar dan
menjadi lebih kuat, serta beberapa rincian di tambah ke berbagai bagian
tubuh.
Perjalanan Perkembangan Janin. Pada akhir minggu keempat
kehamilan, janin mulai menunjukkan tanda-tanda pertumbuhan yang dapat
dilihat diseluruh daerah yang diperiksa. Biasannya janin mengalami
perjalanan perkembangan yang penting di akhir minggu kehamilan
tertentu. (Comerford, Karen C. 2011.
Minggu ke 8  akhir minggu ke-8, ukuran embrio mencapai kisaran 2731
mm
 Secara keseluruhan embrio makin menyerupai bayi dengan
taksiran berat sekitar 13-15 gram
 Semua organ tubuh juga mulai bekerja, meski belum
sempurna
 mulai bisa bergerak secara tak teratur, yang jika
dijumlahkan rata-rata sebanyak 60 kali gerakan dalam satu
jam.
 Pada minggu ini embrio sudah bisa disebut janin

13
Bulan ketiga  si embrio ganti nama, jadi janin.
Minggu ke 9  3 cm dengan berat sekitar 2 gr, dia sudah punya tangan yang
besarnya sekacang kapri dan jari sudah mulai terbentuk
 Kaki sudah membentuk lutut dan jari. Di minggu ini organ
genital sudah mulai terlihat jelas
 Kaki sudah membentuk lutut dan jari. Di minggu ini organ
genital sudah mulai terlihat jelas
Minggu ke 10  Panjang janin 4,5 cm dengan berat 5 gr
 atas dan bawah sudah terbentuk dan janin sudah mulai
memproduksi air seni
 Bentuk janin sudah hampir menyerupai manusia. Darah
dan sel-sel tulang mulai terbentuk

Minggu ke 11  Minggu ke-11, organ tubuh sudah terbentuk dengan


lengkap dan mulai berfungsi
 Panjang sekitar 6 cm, dengan berat 10 gr.
 Rambut, kuku pada jari tangan dan kaki sudah tumbuh.
 Janin sudah mulai bergerak dan bisa meluruskan tubuhnya,
bahkan mengubah posisinya

14
Minggu  struktur yang telah terbentuk akan
ke 12 terus bertumbuh dan berkembang
kian sempurna.
 Di usia 3 bulan, sistem saraf dan
otot janin mencapai tingkat
kematangan. Selain bernapas, kini
janin juga mulai mampu mencerna
makanan.
 Panjang 6,5 cm dan berat 18 gr

II.3.1 Trimester Kedua

Bulan  panjang janin (dari puncak kepala sampai bokong) ditaksir


Keempat sekitar 65-78 mm dengan berat kira-kira 20 gram
Minggu Ke 13  seluruh tubuh janin ditutupi rambut-rambut halus yang
disebut lanugo
Minggu ke 14  Panjang 80 – 110 mm dan berat 25 gram
 Kelenjar prostat bayi laki – laki berkembang dan ovarium
turun dari rongga perut menuju panggul
 Detak jantung menguat, lapisan kulit belum tebal karena
belum ada lapisan lemak

Minggu Ke 15  Tulang dan sumsum di dalam sistem kerangka terus


berkembang.
 Jika perempuan ovarium mulai menghasilkan sel telur pada
minggu ini
 Kulit tipis dan kelihatan pembuluh darahnya
 Akhir minggu berat 49 gram dan panjang 113 mm
 Mulai menggenggam tangan dan mengisap ibu jari
 Kelopak mata masih tertutup
Minggu ke 16  Panjang sekitar 12 cm dan berat 100 gram
 Refleks gerak bisa dirasakan ibu, meski masih amat
sederhana, biasanya terasa sebagai kedutan
 mulai mampu mengenali dan mendengar suara-suara dari

15
luar kantong ketuban. Termasuk detak jantung ibu bahkan
suarasuara di luar diri si ibu, seperti suara gaduh atau
teriakan maupun sapaan lembut
 Usus terletak pada posisi normal dalam abdomen

Bulan Kelima
dan keenam  Mulai terbentuk rambut, termasuk alis mata dan rambut
Minggu ke 20
kepala
 Janin menunjukkan pola tidur dan bangun dengan jelas
 Lemak coklat mulai terbentuk
 Sebum diproduksi oleh kelenjar sebasea.
 Terdapatnya mekonium dibagian atas intestin.
 Ekstremitas bawah telah terbentuk sempurna
 Kulit diiputi oleh verniks kasiosa
Minggu ke 24  Bulu mata dan alis terlihat secara jelas
 Kelopak mata terbuka dan pupil dapat bereaksi terhadap
cahaya
 Mekonium dapat ditemukan di rektum
 Pendengaran telah berkembang dengan janin yang dapat
berespon terhadap suara yang tiba-tiba
 Paru mulai memproduksi surfaktan
 Mulainya transfer antibodi pasif dari ibu (mungkin sejak
umur kehamilan 20 minggu)

16
Minggu  Surfaktan
ke 28 tampak dalam
cairan amnion
 Alveoli dalam
paru mulai
matang
 Pada laki-laki testis mulai bergerak
dari abdomen bagian bawah
kedalam kantung skrotum
 Kelopak mata dapat membuka dan
menutup
 Kulit tampak merah
 Berat 1100 gram , panjang 25 cm

II.3.2 Trimester Ketiga

Bulan  Janin mulai tampak lebih bundar karena lemak subcutan


Ketujuh lebih banyak disimpan
Minggu ke 29  Janin mungkin dalam letak ferteks/bokong dalam persiapan

– 32 untuk kelahiran
 Panjang kuku jari bertambah, mencapai ujug-ujung jari
 Fernikaseosa menebal
 berat bayi berkisar 1800-2000 gram dengan panjang tubuh

42 cm
Bulan
Kedelapan  berat janin lebih dari 2000 gram - 2450 gram
Minngu ke 33  panjangnya sekitar 43 - 45 cm
 bentuk wajah menyerupai ibu dan ayahnya
- 35  fungsi paru-paru sudah matang
8 Bulan
 jika bayi laki – laki di bulan ini testisnya sempurna
 semakin membesar dan memenuhi rahim ibunya

17
Bulan Ke  Lemak subcutan terus disimpan
sembilan  Telapak kaki memiliki satu atau dua guratan
 Jumlah lanugo mulai berkurang
36 – 40  Janin mulai menyimpan glicogen, besi,
Minggu karbohidrat dan kalsium
Kulit wajah dan tubuh mulai menjadi halus

 Janin mulai menendang aktif dan kuat disebabkan ibu


merasa tidak nyaman
 Fernikaseosa telah membentuk sempurna
 Telapak kaki menunjukkan guratan-guratan yang
menutupi setidaknya 2/3 luas permukaan dimulai
konfersi hemoglobin janin menjadi dewasa
 Pada laki-laki testis turun seluruhnya kedalam kantung
skrotum

18
BAB III

PENUTUP

III.1 Kesimpulan

Fertilisasi/ konsepsi adalah pertemuan antara spermatozoa dengan


ovum untuk membentuk zigot. Fertilisasi adalah suatu peristiwa penyatuan
antara sel mani/sperma dengan sel telur di tuba falopii (Dwi Mira W, 2009)
Fertilisasi atau pembuahan terjadi pada saat oosit sekunder yang
mengandung ovum dibuahi oleh sperma. Fertilisasi umumnya terjadi segera
setelah oosit sekunder memasuki oviduk.
Setelah penyatuan sel-sel telur dan sperma saat pembuahan (fertilisasi),
sel embrionik membelah berulang-ulang dan tertanam lapisan uterus. Tempat
embrio berkembang membentuk sistem penyangganya sendiri, yaitu plasenta.
Waktu delapan minggu pertama dalam uterus disebut tahap embrio yaitu sel
telur yang dibuahi menjadi tubuh kecil manusia, tidak lebih besar dari ibu jari.
Dari usia kehamilan 8 minggu sampai lahir, seorang bayi yang belum
lahir disebut janin (fertus). Sebagian besar perkembangan telah terjadi pada
tahap embrio. Pada tahap janin, tubuh tumbuh membesar dan menjadi lebih
kuat, serta beberapa rincian di tambah ke berbagai bagian tubuh.

III.2 Saran

Dengan kita mengetahui tentang konsepsi, perkembangan embrio dan


fetus kiita bisa mengetaahui dengan jelas kejadian atau peristiwa yang terjadi
pada masa konsepsi, perkembangan embrio dan fetus. Sehingga pengetahuan
yang kita miliki dapat dimanfaatkan dengan bijak
Kami sangat mengharapkan kritik dan saran para pembaca demi perbaikan
makalah ini

19
DAFTAR PUSTAKA

Guyton, A. C. 1990. Fisiologi Manusia dan Mekanisme Penyakit Edisi III.

Jakarta: EGC.

Prawirohardjo, S. (2014). Ilm Kebidanan. Jakarta: PT Bina Pustaka.

Hardjana, A. M. (2000). Tubuh Wanita Modern. Jakarta: Arcan.

Dwi Mira W. 2009. Buku Ajar Biologi reproduksi. Jakarta : EGC


Varney, helen, jan m. Kriebs. 2006. Buku ajar asuhan kebidanan edisi 4 volume 1.
Jakarta:EGC
Parker, Steve. 2007. Ensiklopedia Tubuh Manusia. Jakarta : Erlangga
Comerford,Karen C.2011.Buku Saku Maternal-Neonatal.ed.2.Jakarta:EGC

iv

Anda mungkin juga menyukai