OLEH :
KELOMPOK 7
KELAS E
Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.....................................................................................i
KATA PENGANTAR...................................................................................ii
DAFTAR ISI...............................................................................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.3 Tujuan.............................................................................................1
BAB 2 PEMBAHASAN
BAB 3 PENUTUP
3.1 Kesimpulan...................................................................................20
3.2 Saran.............................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................iv
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
a. Definisi
Proses kehamilan merupakan mata rantai yang berkesinambungan
dan terdiri dari ovulasi pelepasan ovum, terjadi migrasi spermatozoa dan
ovum, terjadi konsepsi dan pertumbuhan zigot, terjadi implantasi (nidasi)
pada uterus, pembentukan plasenta, tumbuh kembang hasil konsepsi
sampai aterm. (Dwi Mira W 2009)
Tanda Kehamilan
1. Identifikasi kerja jantung janin yang terpisah dan tersendiri
dari kerja jantung ibu
2. Persepsi gerakan janin aktif oleh pemeriksa
3. Pengenalan mudigah dan janin setiap saat selama
kehamilan dengan USG atau pengenalan janin yang lebih
tua secara radiografis pada paruh kedua kehamilan
Pembuahan / Konsepsi
Ovum
Perjalanan ovum : ovum yang sudah matang kemudian dilepaskan dari
rahim untuk kemudian berjalan menuju tuba fallopi untuk dibuahi
yaitu proses ovulasi yang terjadi 16 hari setelah hari pertama siklus
menstruasi atau 14 hari sebelum haid berikutnya. Sel telur dikeluarkan
dari folikelnya. Kontraksi otot mendorognya sepanjang tuba fallopi.
Jika tidak dibuahi dalam waktu 24 – 48 jam, telur itu akan gugur.
Dengan gerak aktif tuba yang mempunyai umbai (fimbriae) maka
ovum yang telah dilepaskan akan ditangkap oleh fimbrae tuba. Lalu
sel ovum yang telah ditangkap oleh fimbrae ditampung di
invindibulum. Sel telur masuk ke ampulla yaitu segmen oviduk tetap
berada di ampula tuba sampai bertemu dengan sperma yang akan
mengadakan penetrasi dalam proses fertilisasi. (Prawirohardjo, Ilmu
Kebidanan, 2014)
Spermatozoa
2
Perjalanan spermatozoa : sperma tiba di kanalis servikalis, dalam
perjalanan sperma melalui ampula tuba dibantu spasme otot
kemungkinan berjalan 2,5 cm selama 8 menit. Sperma mencapai
puncak rahin bertahan 1 jam di rahim, sekitar separuh masuk ke tuba
fallopi yang salah. Sperma yang bertahan berenang ke dalam puncak
tuba fallopi yang mengandung sel telur wanita yang sudah matang.
Sperma bertahan selama sampai 72 jam. Sperma bergerak menuju sel
telur dan terjadilan pembuahan. (Prawirohardjo, Ilm Kebidanan, 2014)
Konsepsi atau fertilisasi adalah pertemuan antara spermatozoa dengan
ovum untuk membentuk zigot. Fertilisasi adalah suatu peristiwa
penyatuan antara sel mani atau sperma dengan sel telur di tuba falopii
(Dwi Mira W, 2009).
Konsepsi (pembuahan) adalah penyatuan antara sprema dan sel telur
yang telah dewasa/ matang sehingga terbentuk zigot. Dengan
menyatunya sperma ke dalam ovum terjadi pembuahan yaitu
terjadinya individu baru. Peristiwa ini menjadikan pasangan kedua
gamet, pihak jantan dan pihak betina yang semula haplon, sehingga
zigot terjadi dalam susunan diplon. Setelah terjadi pembuahan zigon
mengalami pertumbuhan (embriologi). Awal pembuahan terjadi ketika
sperma bergerak bersentuhan dengan sel telur dan sperma akan terkait
oleh pengaruh semacam sekresi yang dikeluarkan oleh sel telur
Peristiwa konsepsi terjadi di ampula tuba. Pada hari ke 11-14 terjadi
ovulasi dari siklus menstruasi normal. Sperma membawa 23
kromosom, begitu juga ovum membawa 23 kromosom.
Proses Pembelahan :
3
1. Fertilisasi (pembuahan) terjadi didalam tuba falopi saat kepala sperma
atau spermatozoon menembus sel telur matang yang ukurannya lebih
besar, atau ovum yang dewasa. Proses ini membentuk sel telur yang
dibuahi, atau zigot, yang mengandung 23 kromosom
2. Zigot, pada sel telur yang telah dibuahi bergerak di sepanjang tuba
falopi. Dalam waktu 24-36 jam zigot telah terbagi menjadi 2 sel, lalu
12 jam kemudian terbagi menjadi 4 sel dan seterusnya. Proses ini
disebut pembelahan. Sel hasil pembelahan dari setiap tahap menjadi
lebih kecil, perlahan menyerupai ukuran sel tubuh normal.
3. Zigot membelah beberapa kali untuk membentuk sel mirip buah
blackberry padat (sekumpulan 16-32 sel, yang disebut morula, berasal
dari bahasa latin mulberry) sekitar 3-4 hari setelah pembuahan, morula
meninggalkan tuba falopi dan masuk ke rongga uterus.
4. Blastosit. Sekitar 6 hari setelah pembuahan, sekumpulan sel tersebut
membentuk rongga berlubang dan disebut blastosit. Blasktosit
mengambang dalam uterus sekitar 48 jam sebelum mendarat di lapisan
tebal uterus (endometrium), yang melunak untuk membantu implantasi
atau tertanamnya blastosit dalam endometrium. Kumpulan sel lebih
dalam akan menjadi embrio.
5. Cakram embrionik. Didalam massa sel dalam, terbentuk cakram
embrionik. Cakram embrionik memisahkan kumpulan sel ke dalam
rongga amnion, yang terbentuk menjadi kantong berisi cairan dan
terlipat untuk menyelimuti embrio dan kantong kuning telur, yang
membantu membawa zat gizi ke embrio saat minggu-minggu ke dua
dan ke ketiga. Cakram membentuk 3 lapisan melingkar yaitu lapisan
jaringan primer atau eksotoderm, mesoderm dan endoderm (tempat
asal seluruh tubuh). (Parker, Steve. 2007)
Cairan Amnion
Cairan amnion (cairan ketuban, liquor amnii) merupakan cairan yang
berwarna mirip jerami, pucat, jernih dan mengelilingi janin didalam
kantung ketuban (sakus amnion). Jumlah cairan amnion meningkat secara
bertahap sampai janin full term terbenam sekitar 1000ml. Cairan ini
4
bersifat agak alkali dan terdiri dari 98% air serta sejumlah bahan-bahan
lain selama masa kehamilan, termasuk urea, sel-sel epitel, lemak, bilirubin,
fruktosa, dan albumin. Adapun fungsi dari cairan amnion adalah sebagai
berikut :
1. Melindungi janin dari trauma dan kehilangan panas
2. Memungkinka kebebasan untuk bergerak, memungkinkan
pertumbuhan secara simetris dan perkembangan muskuloskeletal
3. Bertindak sebagai sistem ekskresi-sekresi
4. Sebagai sumber cairan oral bagi janin (hamilton, persis mery
1995)
Nidasi atau Implantasi
Nidasi atau implantasi adalah peristiwa masuknya atau tertanamnya
hasil konsepsi ke dalam endometrium.
5
korionik ini mempertahankan korpus luteum dan denga demikian
mempertahankan desidua. (Prawirohardjo, Ilm Kebidanan, 2014)
Sekresi gonadotropin korionik meningkat dengan cepat da
mencapai puncaknya pada sekitar 70 hari sesudah konsepsi. Kemudian
sekresi hormon ini menurun karena plasenta mengambil alih produksi
estrogen dan progesteron dari korpus luteum. Pengukuran HCG dalam urin
biasanya merupakan pemeriksaan pertama yang dilakukan untuk
menegakkan kehamilan.
Plasentasi
Plasentasi adalah proses pembentukan struktur dan jenis plasenta.
Setelah nidasi embrio kedalam endometrium, plasentasi dimulai. Pada
manusia plasentasi berlangsung sampai 12 – 18 minggu setelah
fertilisasi.
Dalam 2 minggu pertama perkembangan hasil konsepsi, trofoblas
invasif telah melakukan penetrasi ke pembuluh darah endometrium.
Terbentuklah sinus intertrofoblastik yaitu ruangan yang berisi darah
maternal dari pembuluh – pembuluh darah yang dihancurkan.
Pertumbuhan ini berjalan terus, sehingga timbul ruangan – ruangan
interviler, dimana vili korialis seolah – olah terapung – apung diantara
ruangan – ruangan tersebut sampai terbentuknya plasenta, kemudian
terbentuknya plasenta. (Prawirohardjo, Ilm Kebidanan, 2014)
Fungsi plasenta :
1. Respirasi
Tekanan aliran darah maternal ke plasenta relatif rendah dan
aliran yag lebih lambat sebagai akibat dari teknan yag rendah ini akan
membantu proses pertukaran gas.
Oksigen dari darah ibu berdifusi lewat barner plasenta. Jika ibu
mengalami hipoksia, jain akan mengalami hipoksia pula.
2. Nutrisi
Darah maternal akan memberikan nutrien kepada jain dalam
bentuk yang paling sederhana :
a. Karbohidrat dalam bentuk glukosa
b. Protein dalam bentuk asam amino
c. Lemak dalam bentuk asam lemak
d. Vitamin
e. Mineral
6
f. Air
Plasenta mengubah glukosa menjadi glikogen, menyimpannya
da mengubahnya kembali ketika diperlukan sampai hati janin
berfungsi penuh. Meskipun janin bergantung pada ibu dalam
memperoleh semua kebutuhan gizinya, namun keadaan kurag gizi
yang diderita ibu biasanya harus cukup berat sebelum pertumbuhan
intrauteri terganggu.
3. Ekskresi
Plasenta mengekskresikan setiap produk limbah. Prodik ini
sangat sedikit karena semua bahan gizi sudah dalam bentuk siap pakai
: penggunan zat-zat gizi terutama bagi pembangunan jaringan.
4. Proteksi
Fungsi proteksi pada plasenta dicapai lewat 2 cara yaitu kimia
dan fisik. Melalui fungsi enzim, plasenta menghilangkan aktivitas
sebagian unsur toksik yang melewati barier plasenta dan hati janin
yang prematur tidak mampu mengatasi unsur-unsur toksik ini. Barier
fidik (membran plasma) merupaka pelindung utama bagi janin dan
biasanya memberikan suatu pertahanan yang memuaskan terhadap
zat-zat berbahaya yang ada dalam darah ibu. Namun, sejumlah besar
virus, sebagian antibodidan sejumlah obat dapat menembus barier
tersebut.
5. Produksi hormon
Hormon plasenta yng utama adalah gonadotropin karionik,
estrogen, progesteron, relaksin dan laktogenik plasenta. (Farrer,
Hellen 200
7
II.2 Perkembangan Embrio
Organisme yang berkembang biak secara seksual, ketika satu sel sperma
membuahi ovum, hasilnya adalah satu sel yang disebut zigot yang memiliki
seluruh DNA dari kedua orang tuanya, zigot akan mulai membelah untuk
menghasilkan organisme multisel. Hasil dari proses ini disebut embrio. Pada
manusia, terbentuk embrio (mudhghah) antara umur 3-5 minggu masa kehamilan
dan sudah tampak rancangan bentuk alat-alat tubuh. (Syahruli, Biologi,
(Surabaya: lentera ilmu, 2006)
FASE EMBRIONIK
Fase fertilisasi adalah pertemuan antara sel sperma dengan sel ovum dan
akan menghasilkan zygote. Zygote akan melakukan pembelahan sel
(cleavage)
8
a. Morula
b. Blastula
c. Gastrula
9
Contohnya :
10
II.2.1 Tahap Trimester pertama
11
Minggu ke – 4 Darah mulai mengalir dari plasenta ke
janin. Plasenta adalah organ sistem
sirkulasi antara ibu dan embrio.
Melalui plasenta ini, ibu memberi
nutriens dan oksigen ke embrio.
Sirkulasi embrio atau maternal dengan demikian telah
terbentuk dan darah dapat beredar
Kepala embrio dapat dibedakan dari badannya
Tunas-tunas tungkai dan lengan telah tampak
Terjadi sikap fleksi yang terjadi secra perlahan
Sistem utama di dalam tubuh telah ada dalam bentuk
rudimenter
Jantung menonjol dari tubuh dan mulai berdenyut
Bulan kedua embrio diperkirakan berukuran antara 5-7 mm.
Minggu ke 5 Pembentukan organ-organ tubuh seperti telinga dan alat
pencernaan makin sempurna.
12
Minggu ke -7 besarnya embrio seukuran kuku jari
kelingking atau 1 cm
tangan sudah mulai ada dan
berkembang dengan cepat. Tonjolan-
tonjolan yang di minggu sebelumnya
masih tampak pada rangka, pada
minggu ini sudah jelas.
13
Bulan ketiga si embrio ganti nama, jadi janin.
Minggu ke 9 3 cm dengan berat sekitar 2 gr, dia sudah punya tangan yang
besarnya sekacang kapri dan jari sudah mulai terbentuk
Kaki sudah membentuk lutut dan jari. Di minggu ini organ
genital sudah mulai terlihat jelas
Kaki sudah membentuk lutut dan jari. Di minggu ini organ
genital sudah mulai terlihat jelas
Minggu ke 10 Panjang janin 4,5 cm dengan berat 5 gr
atas dan bawah sudah terbentuk dan janin sudah mulai
memproduksi air seni
Bentuk janin sudah hampir menyerupai manusia. Darah
dan sel-sel tulang mulai terbentuk
14
Minggu struktur yang telah terbentuk akan
ke 12 terus bertumbuh dan berkembang
kian sempurna.
Di usia 3 bulan, sistem saraf dan
otot janin mencapai tingkat
kematangan. Selain bernapas, kini
janin juga mulai mampu mencerna
makanan.
Panjang 6,5 cm dan berat 18 gr
15
luar kantong ketuban. Termasuk detak jantung ibu bahkan
suarasuara di luar diri si ibu, seperti suara gaduh atau
teriakan maupun sapaan lembut
Usus terletak pada posisi normal dalam abdomen
Bulan Kelima
dan keenam Mulai terbentuk rambut, termasuk alis mata dan rambut
Minggu ke 20
kepala
Janin menunjukkan pola tidur dan bangun dengan jelas
Lemak coklat mulai terbentuk
Sebum diproduksi oleh kelenjar sebasea.
Terdapatnya mekonium dibagian atas intestin.
Ekstremitas bawah telah terbentuk sempurna
Kulit diiputi oleh verniks kasiosa
Minggu ke 24 Bulu mata dan alis terlihat secara jelas
Kelopak mata terbuka dan pupil dapat bereaksi terhadap
cahaya
Mekonium dapat ditemukan di rektum
Pendengaran telah berkembang dengan janin yang dapat
berespon terhadap suara yang tiba-tiba
Paru mulai memproduksi surfaktan
Mulainya transfer antibodi pasif dari ibu (mungkin sejak
umur kehamilan 20 minggu)
16
Minggu Surfaktan
ke 28 tampak dalam
cairan amnion
Alveoli dalam
paru mulai
matang
Pada laki-laki testis mulai bergerak
dari abdomen bagian bawah
kedalam kantung skrotum
Kelopak mata dapat membuka dan
menutup
Kulit tampak merah
Berat 1100 gram , panjang 25 cm
– 32 untuk kelahiran
Panjang kuku jari bertambah, mencapai ujug-ujung jari
Fernikaseosa menebal
berat bayi berkisar 1800-2000 gram dengan panjang tubuh
42 cm
Bulan
Kedelapan berat janin lebih dari 2000 gram - 2450 gram
Minngu ke 33 panjangnya sekitar 43 - 45 cm
bentuk wajah menyerupai ibu dan ayahnya
- 35 fungsi paru-paru sudah matang
8 Bulan
jika bayi laki – laki di bulan ini testisnya sempurna
semakin membesar dan memenuhi rahim ibunya
17
Bulan Ke Lemak subcutan terus disimpan
sembilan Telapak kaki memiliki satu atau dua guratan
Jumlah lanugo mulai berkurang
36 – 40 Janin mulai menyimpan glicogen, besi,
Minggu karbohidrat dan kalsium
Kulit wajah dan tubuh mulai menjadi halus
18
BAB III
PENUTUP
III.1 Kesimpulan
III.2 Saran
19
DAFTAR PUSTAKA
Jakarta: EGC.
iv