Anda di halaman 1dari 22

ANATOMI DAN FISIOLOGI

SISTEM REPRODUKSI PEREMPUAN


Retnayu Pradanie
Tujuan
• Menjelaskan struktur dan fungsi organ sistem
reproduksi perempuan
• Menjelaskan tahapan oogenesis
• Menjelaskan perubahan hormonal pada siklus
ovarium dan menstruasi
Struktur Sistem Reproduksi Perempuan
• Letak dari sistem reproduksi perempuan berdekatan
dengan sistem urinarius dan gastrointestinal yaitu di
dalam cavum (rongga) pelvis
• Rongga pelvis merupakan bagian bawah dari
rongga abdomen tanpa penyekat
Organ Reproduksi Eksternal (Vulva)
• Mons Pubis, lapisan lemak yang tebal di atas tulang simfisis
(symphysis pubis) yang ditumbuhi oleh rambut. Fungsinya
adalah sebagai bantalan lemak yang melindungi wanita dari
luka akibat gesekan ketika melakukan hubungan seksual
• Labia majora, merupakan sepasang lipatan kulit berlemak
yang membentuk bibir vagina
• Labia minora, lipatan kulit yang lebih tipis dibawah labia
majora yang berfungsi untuk melindungi lubang vagina dan
urethra
• Vestibula, merupakan area diantara labia minora dan terdiri
dari clitoris, lubang urethra, dan lubang vagina. Clitoris
adalah lingkaran kecil diujung atas vestibula yang dapat
ereksi dan berfungsi memberikan sensasi sensual ketika
orgasme
• Hymen, merupakan membran tipis yang terkadang
menutupi lubang vagina.
Organ Reproduksi Internal
• Vagina, merupakan saluran (canal)
yang tersusun dari fibromuskular dan
menghubungkan alat kelamin luar ke
rahim (uterus).
• Disepanjang saluran vagina terdapat
lipatan-lipatan yang disebut rugae.
Rugae memungkinkan kanal vagina
untuk bersifat elastis yang berfungsi
pada saat senggama dan proses
persalinan
• Vagina memiliki lingkungan asam,
yang melindungi terhadap infeksi
transenden. Terapi antibiotik,
douching, semprotan dan deodoran
mengganggu keseimbangan asam
dalam lingkungan vagina dan dapat
menjadi predisposisi wanita terhadap
infeksi
• Tuba Falopi dan Ovarium
– Tuba falopi merupakan saluran yang
menhubungkan antara uterus dan ovarium.
Diujung dari tuba falopi terdapat serabut2 yang
menyerupai tangan yang disebut dengan fimbriae.
Fimbriae bertugas menangkap ovum yang
dihasilkan oleh ovarium untuk diteruskan ke
dalam saluran tuba falopi.
– Ovarium merupakan organ reproduksi
perempuan yang menghasilkan ovum (sel telur).
Terdapat 2 buah ovarium yang terletak tepat
dibawah fimbriae. Ovarium disangga oleh ligamen
supaya terfiksasi.
• Uterus
– Merupakan organ reproduksi
berbentuk kantung yang
tersusun dari muskular dan
memberikan nutrisi bagi janin
yang sedang tumbuh
– Ukuran uterus rata-rata adalah
5x7 cm ketika seorang wanita
tidak sedang hamil
– Uterus mempunyai daya
relaksasi dan kontraksi,
sehingga dapat membesar
seiring dengan pertumbuhan
ukuran janin selama kehamilan,
dan kembali mengecil ketika
janin telah dilahirkan
– Dibagi menjadi 3 bagian:
fundus, body, cervix
• Cerviks merupakan bagian
bawah rahim yang terdiri
dari jaringan ikat fibrosa,
memungkinkan sperma
dapat memasuki uterus
• Seperti vagina, serviks
ditutupi oleh mukosa, yang
halus, tegas, dan berbentuk
donat, dengan bukaan
tengah yang terlihat disebut
os eksternal
• Serviks mempunyai ph alkali
(basa)yang berfungsi untuk
melindungi sperma dari sifat
asam di daerah vagina
Terdapat 3 lapisan otot
yang menyusun uterus:
• Perimetrium
 Merupakan lapisan
paling luar, berupa
membran serous dan
tersusun dari jaringan
epitel.
• Endometrium • Myometrium
Merupakan lapisan otot dibagian  Merupakan lapisan

otot tengah yang tebal,
dalam uterus, tersusun dari 2 lapisan, tersusun secara vertikal,
yaitu stratum basalis, dan stratum horisontal, dan diagonal
yang bertanggung jawab
fungsionalis. Kedua lapisan tersebut terhadap terjadinya
dapat menebal dan menipis seiring kontraksi uterus.
dengan aktivitas hormonal selama
siklus menstruasi
Hormon yang Berperan dalam Sistem Reproduksi
• Gonadotropin Releasing Hormone (GnRH)
 Diproduksi oleh hipotalamus di otak, berfungsi untuk
stimulasi pengeluaran hormon FSH dan LH oleh kelenjar
pituitary
• Follicle Stimulating Hormone (FSH)
 Disekresikan oleh kelenjar pituitary, berfungsi untuk
menstimulasi perkembangan folikel di ovarium
• Luetinizing Hormone (LH)
 Diproduksi oleh kelenjar pituitary, berfungsi untuk
stimulasi pelepasan ovum (ovulasi) dan merangsang ovarium
untuk produksi estrogen dan progesteron
• Estrogen
 Diproduksi oleh ovarium pada wanita yang tidak hamil,
berfungsi untuk stimulasi pelepasan ovum. Pada wanita
hamil, estrogen diproduksi oleh plasenta dan berfungsi
untuk
• Progesteron
 Diproduksi oleh korpus luteum di dalam ovarium,
berfungsi untuk menyiapkan dinding endometrium agar
siap untuk fertilisasi dan perkembangan janin. Selain itu
progesteron juga berfungsi untuk menekan produksi
estrogen setelah ovulasi.
Siklus Menstruasi
• Menstruasi merupakan periode perdarahan
fisiologis secara berkala, yang dimulai pada saat ±
14 hari setelah ovulasi (pada siklus rata-rata 28
hari) akibat peluruhan dinding endometrium
• Menghitung siklus menstruasi dimulai pada saat
hari pertama perdarahan terjadi
• Terdapat 4 fase pada siklus menstruasi:
1. Fase menstruasi
2. Fase folikuler
3. Fase Ovulasi
4. Fase Luteal
Terjadi di uterus (hari 1-5)

Terjadi di ovarium Terjadi di ovarium


(hari 15-28) (hari 1-13)

Terjadi di ovarium (hari 14)


• Dinding endometrium
meluruh, menghasilkan darah
menstruasi yang keluar
Fase Menstrual melalui vagina
• Darah yang keluar sekitar 10-
80 cc per hari
• Hormon progesteron turun
drastis dan berada pada level
terendah
• Uterus mungkin mengalami
kontraksi untuk meluruhkan
darah haid
• Selama pekan ini, kondisi fisik
berada pada titik terendah,
sehingga wanita cenderung
lemas dan ingin beristirahat.
• Kelenjar pituaitary mensekresi

Fase Folikular
hormon FSH untuk menstimulasi
pertumbuhan sel telur di dalam
ovarium
• Satu dari sekian banyak sel telur akan
matang dalam waktu 13 hari di dalam
sebuah kantung yang dinamakan
folikel de graaf
• Ketika sel telur telah matang, folikel
akan memproduksi hormon yang
merangsang penebalan endometrium
agar siap menerima implantasi hasil
fertilisasi
• estrogen dan testosteron mulai
meningkat selama fase ini, sehingga
memberikan dorongan energi dan
mood . Testosteron merangsang
libido sedangkan estrogen membuat
wanita merasa lebih terbuka dan
menekan nafsu makannya.
• Ovulasi adalah puncak dari semua
Fase Ovulasi kerja keras tubuh selama fase
menstruasi sebelumnya. Atas
perintah otak melalui produksi
homron LH (luteinizing hormone)
sel telur yang sudah matang akan
dilepaskan dari folikel di ovarium
ke saluran tuba (tuba fallopi) dan
akan bertahan selama 12-24 jam
• Kejadian ini terjadi pada hari ke-14
dari siklus, sel telur yang
dilepaskan tersapu ke tuba falopi
oleh silia fimbriae.
• Pada fase ini Estrogen dan
testosteron meningkat ke tingkat
puncak, sehingga wanita merasa
bahwa terlihat lebih baik dan
merasa lebih percaya diri sehingga
akan lebih mudah untuk
verbalisasi pikiran dan perasaan.
Gairah seks akan berada di puncak
tertinggi.
Fase Luteal • ini terbentuk korpus luteum pada

Disebut fase luteal karena pada fase

ovarium yang merupakan bekas


folikel setelah ditinggal sel telur.
Korpus luteum menghasilkan
hormon progesteron.
• jika sel sperma tidak membuahi sel
telur dalam waktu 24 jam, sel telur
akan hancur.
• Pada fase luteal estrogen dan
testosteron akan menurun dan
sebagai gantinya tubuh mulai
memproduksi progesteron. Ini
adalah hormon anti-kecemasan
alami, sehingga menyebabkan
wanita berada pada suasana
perasaan yang ‘stabil’ setelah
‘menggebu-gebu’ pada fase Ovulasi.
VIDEO ANIMASI SIKLUS
OVARIUM DAN MENSTRUASI

Anda mungkin juga menyukai