“ PEMASANGAN INFUS “
Disusun Oleh :
P1337420319003
3 Reguler A
2022
2
DAFTAR ISI
BAB I ........................................................................................................................... 3
PENDAHULUAN........................................................................................................ 3
A. Latar belakang.................................................................................................. 3
B. Tujuan............................................................................................................... 3
C. Manfaat ............................................................................................................. 3
BAB II .......................................................................................................................... 4
A. Definisi .............................................................................................................. 4
C. Indikasi .............................................................................................................. 4
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Pemasangan infus adalah pemberian sejumlah cairan ke dalam tubuh melalui
sebuah jarum ke dalam pembuluh vena (pembuluh balik) untuk menggantikan cairan
atau zat-zat makanan dari tubuh yang mengalami gangguan keseimbangan cairan,
elektrolit, dan asam basa.
Infus merupakan salah satu produk kesehatan yang bermanfaat untuk
menggantikan zat makanan di dalam tubuh berupa cairan yang langsung
ditransfusikan ke dalam tubuh melalui saluran pembuluh darah. Infus berperan
penting dalam dunia kesehatan karena semua rumah sakit menggunakan produk ini
untuk suplai zat makanan ke dalam tubuh pasien. Sehingga pasien mendapatkan
nutrisi makanan, meskipun pasien tidak makan. Oleh karena itu cairan infus berperan
penting dalam kelangsungan hidup pasien.
B. Tujuan
Mempertahankan atau mengganti cairan tubuh yang mengandung air, elektrolit,
vitamin, protein, lemak, dan kalori yang tidak dapat dipertahankan secara adekuat
melalui oral.
C. Manfaat
Dapat mengetahui tentang pemasangan infus dan penjelasan lainnya serta
bagaimana cara pemasangan infus yang baik dan benar sesuai SOP yang ada
4
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Definisi
Pemasangan infus adalah pemberian srjumlah cairan ke dalam tubuh melalui
jarum ke dalam pembuluh vena (pembuluh balik) untuk menggantikan cairan atau
zat-zat yang ada dalam tubuh.
C. Indikasi
Keadaan-keadaan yang dapat memerlukan pemberian cairan infus adalah:
1. Perdarahan dalam jumlah banyak (kehilangan cairan tubuh dan komponen
darah)
2. Trauma abdomen (perut) berat (kehilangan cairan tubuh dan komponen darah)
3. Fraktur tulang, khususnya di pelvis (panggul)
4. Kehilangan cairan tubuh pada dehidrasi
5. Diare dan demam
6. Luka bakar luas
7. Semua trauma kepala, dada dan tulang punggung
D. Kontra Indikasi
Pada pemasangan infus melalui jalur pembuluh darah vena:
1. Inflamasi (bengkak, nyeri, demam) dan infeksi di lokasi pemasangan infus.
5
2. Daerah lengan bawah pada pasien gagal ginjal, karena lokasi ini akan
digunakan untuk pemasangan fistula arteri-vena (A-V shunt) pada tindakan
hemodialisis (cuci darah).
3. Obat-obatan yang berpotensi iritan terhadap pembuluh vena kecil yang aliran
darahnya lambat (misalnya pembuluh vena di tungkai dan kaki).
a. Kristaloid:
bersifat isotonik, maka efektif dalam mengisi sejumlah volume cairan
(volume expanders) ke dalam pembuluh darah dalam waktu yang singkat,
dan berguna pada pasien yang memerlukan cairan segera. Misalnya
Ringer-Laktat dan garam fisiologis.
b. Koloid:
ukuran molekulnya (biasanya protein) cukup besar sehingga tidak
akan keluar dari membran kapiler, dan tetap berada dalam pembuluh
darah, maka sifatnya hipertonik, dan dapat menarik cairan dari luar
pembuluh darah. Contohnya adalah albumin dan steroid.
a. Sebagai larutan awal bila status elektrolit pasien belum diketahui, misal
pada kasus emergensi (dehidrasi karena asupan oral tidak memadai,
demam)
b. < 24 jam pasca operasi
c. Dosis lazim 500-1000 ml untuk sekali pemberian secara IV. Kecepatan
sebaiknya 300-500 ml/jam (dewasa) dan 50-100 ml/jam pada anak-anak
d. Bayi prematur atau bayi baru lahir, sebaiknya tidak diberikan lebih dari
100 ml/jam
3. KA-EN 3A & 3B
Indikasi:
a. Merupakan larutan infus rumatan untuk bayi dan anak usia kurang 3
tahun
b. Mensuplai 8 mEq/L kalium pada pasien sehingga meminimalkan risiko
hipokalemia
c. Tepat digunakan untuk dehidrasi hipertonik
8
8. OTSU NS
Indikasi:
a. Untuk resusitasi
b. Kehilangan Na > Cl, misal diare
c. Sindrom yang berkaitan dengan kehilangan natrium (asidosis
diabetikum, insufisiensi adrenokortikal, luka bakar)
9. OTSU RL
Indikasi:
a. Resusitasi
b. Suplai ion bikarbonat
c. Asidosis metabolik
10. MARTOS10
Indikasi:
Prosedur A. PERENCANAAN
Persiapan alat :
A. PENATALAKSAAN
DAFTAR PUSTAKA
http://en.wikipedia.org/wiki/Nasogastric_intubation
http://www.medterms.com/script/main/art.asp?articlekey=9348
http://dying.about.com/od/glossary/g/NG_tube.htm
http://www.southtees.nhs.uk/UseFiles/pages/2249.pdf