Anda di halaman 1dari 15

Asuhan Keperawatan Pada By. Ny.

I Dengan Asfiksia
Di Ruang Perinatologi Rumah Sakit Umum Daerah Bendan
Kota Pekalongan Jawa Tengah

Dosen Pembimbing : Tri Anonim, SST.,M.Kes.

Disusun untuk memenuhi tugas PKK Anak

AL ‘ ARIS
P1337420319008

POLTEKKES KEMENKES SEMARANG-JURUSAN KEPERAWATAN

PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN PEKALONGAN

2022
Asuhan Keperawatan Pada By. Ny. I Dengan Afiksia
Di Ruang Perinatologi Rumah Sakit Umum Daerah Bendan
Kota Pekalongan Jawa Tengah

Nama Mahasiswa : Al ‘ Aris


Tempat Praktek : Ruang Perinatologi
NIM : P1337420319008
Tanggal Pengkajian : 04-04-2022
Jam Pengkajian : 14:00 WIB

A. Pengkajian
a. DATA BAYI
Nama bayi : By. Ny. I
Jenis kelamin : Laki-laki
Tanggal dirawat : 02-04-2022
Alamat : Jl. Karya Bakti Gg 7 No 60 RT 03 RW 04
Kel. Medono Kec. Pekalongan Barat
Kota Pekalongan
Tanggal lahir/usia : 02-04-2022 / 2 hari
Nama orang tua : Ny. I
Pendidikan ayah/ibu : SD
Pekerjaan ayah/ibu : Wiraswasta
Usia ayah/ibu : 38 th
Diagnose medis : BBL Aterm Lahir SC Atas Indikasi
Preski Afiksi
b. RIWAYAT BAYI
Apgar score : 5-5-7
Usia gestasi : 38 mg 3 hr
Berat badan : 2950 gr
Panjang badan : 47 cm
Komplikasi persalinan : Aterm Preski Afiksi 38 mg 3 hr
1. Aspirasi mekoneum : Tidak
2. Denyut jantung janin abnormal : Tidak
3. Prolapse tali pusat/lilitan tali pusat : Tidak
4. Ketuban pecah dini : Tidak
c. RIWAYAT IBU
P3 A0 Post Sectio Caesaria Aterm Preski hari kedua
1. Jenis persalinan
Sectio Caesaria
2. Komplikasi kehamilan : (v) Tidak ada (-) ada
1) Rupture plasenta/plasenta previa : Tidak
2) Preeklamsia : Tidak
3) Suspect sepsis : Tidak
4) Persalinan premature/postnatus : Tidak
d. PENGKAJIAN FISIK NEONATUS
1. Reflek
1) Moro (v)
2) Menghisap (v) kuat/lemah
3) Menggenggam (v) kuat/lemah
2. Tonus / aktifitas
1) Aktif ( ) tenang (v ) litargi ( )
2) Menangis keras ( ) melengking ( ) lemah (v) sulit menangis ( )
3. Kepala/leher
1) Fontanel anterior : lunak ( ) tegas ( ) datar (v) menonjol ( )
cekung ( )
2) Sutura sagitalis : tepat (v) menjauh ( ) terpisah ( ) tumpang
tindih ( )
3) Gambaran wajah : simetris (v) asimetris ( )
4) Molding : (v) caput succedaneum ( ) cephalhematom ( )
4. Mata
Ikterik (v)
5. THT
1) Telinga : normal (v) abnormal ( )
2) Hidung : normal (v) abnormal ( )
3) Sekresi ( ) napas cuping hidung (v)
6. Wajah
1) Bibir sumbing : Tidak
2) Sumbing palatum : Tidak
7. Abdomen
1) Lunak (v) tegas (-) datar (v) kembung (-)
2) Lingkar perut : 25 cm
3) Liver : teraba (v) kurang dari 2 cm ( )
lebih dari 2 cm ( ) tidak teraba ( )
8. Toraks
1) Simetris (v)
2) Retraksi dada (v)
3) Klavikula normal (v) abnormal (-)
9. Paru-paru
1) Suara napas kanan kiri sama (v) tidak sama (-)
2) Suara napas : wheezing (-)
3) Respirasi spontan (v)
4) RR : 48x/menit
5) SPO2 : 96 %
10. Jantung
1) Denyut nadi : 142x/menit
11. Ekstremitas
1) Gerakan bebas (v) ROM terbatas (-) tidak terkaji (-)
2) Ekstremitas atas : normal (v) abnormal (-) Sebutkan :
3) Ekstremitas bawah : normal (v) abnormal (-) Sebutkan :
4) Panggul : normal (v) abnormal (-) Sebutkan :
12. Umbilikus : normal (v) abnormal (-) Inflamasi (-) drainase (-)
13. Genital : perempuan normal (-) laki-laki normal (v) Abnormal (-)
14. Anus : paten (v) imperofrata (-)
15. Spina : normal (v ) abnormal (-)
16. Kulit :
1) Warna pink (-) pucat (v) jaundice (-)
2) Kemerahan (rash) : (v)
3) Tanda lahir : (-)
4) Turgor kulit : elastis (v) tidak elastis (-) edema (-)
5) Lanugo (v)
17. Suhu
1) Lingkungan
Inkubator (+)
2) Suhu kulit : 36,8°C
e. RIWAYAT SOSIAL
1. Antisipasi vs pengalaman nyata kelahiran
Ny. I mengatakan selalu memeriksakan kandungannya ke
puskesmas terdekat.
2. Suku : Jawa
3. Agama : Islam
4. Bahasa utama : jawa
5. Perencanaan makanan bayi : Susu formula BBL 30 cc tiap 2 jam
6. Masalah sosial yang penting : Tidak ada
7. Hubungan orang tua dan bayi
IBU TINGKAH LAKU AYAH
v Menyentuh
v Memeluk
v Berbicara
v Berkunjung v
v Memanggil nama
v Kontak nama
8. Orang terdekat yang dapat dihubungi : Ayah Ny. I
9. Orang tua berespon terhadap penyakit : ya (v) tidak (-)
10. Orang tua berespon terhadap hospitalisasi : ya (v) tidak (-)
Berespon : Ny. I mengatakan semoga bayi saya cepat sembuh dan
bisa pulang
f. RIWAYAT ANAK

Jenis kelamin anak Riwayat persalinan Riwayat imunisasi


Laki-laki Post SC Aterm Preski Hb0 (-)
g. DATA PENUNJANG
HASIL PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Tanggal Pemeriksaan : 02-04-2022
Jam : 20:36 WIB
Tanggal Hasil Selesai : 02-04-2022
Jam : 20:47 WIB
Nama Test Flag Hasil Satuan Nilai Rujukan
HEMATOLOGI
Darah Lengkap :
Hemoglobin 19.2 gr/dL 15.2-23.6
Hematokrit 54.5 % 44-72
Lekosit 17.95 10^3/uL 13-38
Trombosit L 136 10^3/uL 217-497
Eritrosit 5.36 10^3/uL 4.3-6.3
MCV 101.7 fl 98-122
MCH 35.8 pg 33-41
MCHC H 35.2 g/dL 31-33
RDW-CV H 16.7 % 11.5-14.5
RDW-SD H 61.2 fL 35-47
PDW 13.0 fL 9.0-13.0
MPV 11.1 fL 7.9-11.1
P-LCR 33.3 % 15.0-25.0
Hitung Jenis (diff) :
-Eosinofil 1.3 % 1-5
-Basofil 0.2 % 0-1
-Neutrofil 73.2 % 45-75
-Limfosit L 17.0 % 20-70
-Monosit 8.3 % 1-11
-Neutrofil Absolut 13.15 10^3/uL
-Limfosit Absolut 3.05 10^3/uL
-NLR 4.31 1-3
-ALC 3.05 10^3/uL

h. PROGRAM TERAPI
1. Obat-obatan
Jenis Nama Obat Dosis/Frekuensi Rute
Injeksi Ampicilin 150 mg / 12 j IV
Injeksi Gentamicin 12 mg / 24 j IV
Infus D10 ¼ NS 8 ml / j IV
Infus D5 ¼ NS 8 ml / j IV

2. Diet

Jenis Penjelasan Indikasi dan Makanan Respon klien


diet umum tujuan spesifik
Diet Untuk Kondisi ibu Susu formula Menghabiskan
Susu memenuhi dengan BBL 30 cc 10-20 cc susu
kebutuhan pemenuhan setiap 2 jam formula BBL
nutrisi dan nutrisi yang sekali
perkembangan akan
pada bayi meningkatkan
dan dapat
membentuk
sistem imun
dengan baik
i. ANALISIS DATA

Tgl/Jam Data Fokus Masalah Etiologi


04-04-2022 DS : Menangis Pola napas Hambatan upaya napas
tidak efektif
14:00 WIB DO :
• Terdengar bunyi
nafas tambahan
• Napas cuping hidung
• PO2 menurun
• SPO2 : 96%
• RR : 48x/menit
04-04-2022 DS : Menangis Risiko Bayi baru lahir
14:10 WIB DO : Hipotermia
• Tidak terjadi
sianosis
• HR : 142x/menit
• Suhu tubuh 36,8oC

B. Diagnosis Keperawatan

No Tgl/Jam Rumusan Diagnosis Keperawatan


Dx (SDKI)
1 04-04-2022 Pola napas tidak efektif b/d Hambatan upaya napas
14:00 WIB
2 04-04-2022 Risiko Hipotermia b/d Bayi baru lahir
14:10 WIB
C. Intervensi Keperawatan

No Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi


Dx (SLKI) (SIKI)
1 Setelah dilakukan tindakan 1. Manajemen Jalan Napas
keperawatan selama 2x24 jam,
diharapkan, inspirasi dan atau A. Observasi
ekspirasi yang memberikan ventilasi 1) Monitor pola napas (frekuensi,
adekuat meningkat dengan kriteria kedalaman, usaha napas)
hasil : 2) Monitor bunyi napas
1) Ventilasi semenit meningkat tambahan (mis. gurgling,
2) Kapasitas vital meningkat mengi, wheezing, ronkhi
3) Diameter thoraks anterior- kering)
posterior meningkat 3) Monitor sputum
4) Tekanan ekspirasi meningkat (jumlah,warna,aroma)
5) Tekanan inspirasi meningkat
6) Dipsnea menurun B. Terapeutik
7) Penggunaan otot bantu napas 1) Pertahankan kepatenan jalan
menurun napas dengan head tilt dan
8) Pemanjangan fase ekspirasi chin tilt (jaw-thrust jika curiga
menurun trauma servikal)
9) Ortopnea menurun 2) Posisikan semi fowler atau
10) Pernapasan pursed-lip fowler
menurun 3) Berikan minum hangat
11) Pernapasan cuping hidung 4) Lakukan fisioterapi dada, jika
menurun perlu
12) Frekuensi napas membaik 5) Lakukan penghisapan lendir
13) Kedalaman napas membaik kurang dari 15 detik
14) Ekskursi dada membaik 6) Lakukan hiperoksigenasi
15) Tebal lipatan kulit trisep sebelum penghisapan
membaik endotrakeal
16) Membran mukosa membaik
7) Keluarkan sumbatan benda
padat dengan forsep McGill
8) Berikan oksigen, jika perlu

C. Edukasi
1) Anjurkan asupan cairan 2000
ml / hari, jika tidak
kontraindikasi
2) Ajarkan teknik batuk efektif

D. Kolaborasi
1) Kolaborasikan pemberian
bronkodilator, ekspektoran,
mukolitik, jika perlu.
2 Setelah dilakukan tindakan 1. Manajemen Hipotermia
keperawatan selama 2x24 jam, A. Observasi
diharapkan, pengaturan suhu tubuh 1) Monitor suhu tubuh
agar tetap berada pada rentang 2) Identifikasi penyebab
normal membaik dengan kriteria hipotermia (mis. terpapar suhu
hasil : lingkungan rendah, pakaian
1) Menggigil menurun tipis, kerusakan hipotalamus,
2) Kulit merah menurun penurunan laju metabolisme,
3) Kejang menurun kekurangan lemak subkutan)
4) Akrosianosis menurun 3) Monitor tanda dan gejala
5) Konsumsi oksigen menurun akibat hipotermia (Hipotermia
6) Piloereksi menurun ringan : takipnea, disartria,
7) Vasokonstriksi perifer menggigil, hipertensi, diuresis;
menurun Hipotermia sedang : aritmia,
8) Kutis memorata menurun hipotensi, apatis, koagulopati,
9) Pucat menurun refleks menurun; Hipotermia
10) Takikardi menurun berat: oliguria, refleks
11) Takipnea menurun
12) Bradikardi menurun menghilang, edema paru,
13) Dasar kuku sianolik menurun asam basa abnormal)
14) Hipoksia menurun B. Terapeutik
15) Suhu tubuh membaik 1) Sediakan lingkungan yang
16) Suhu kulit membaik hangat (mis. atur suhu
17) Kadar glukosa darah ruangan, inkubator)
membaik 2) Ganti pakaian dan/atau linen
18) Pengisian kapiler membaik yang basah
19) Ventilasi membaik 3) Lakukan penghangatan pasif
20) Tekanan darah membaik (mis. selimut, menutup kepala,
pakaian tebal)
4) Lakukan penghangatan aktif
eksternal (mis. infant warmer,
kompres hangat, botol hangat,
selimut hangat, perawatan
metode kangguru)
5) Lakukan penghangatan aktif
internal (mis. infus cairan
hangat, oksigen hangat, lavase
peritoneal dengan cairan
hangat)
D. Implementasi Keperawatan

Tgl/Jam No Tindakan Keperawatan Respon Pasien Paraf


Dx
04-04-2022 1 Memonitor pola napas DS : Menangis Aris
14:00 WIB (frekuensi, kedalaman, DO : KU : sedang, panas (-),
usaha napas) bedong bayi (+), inkubator (+),
inf D10 ¼ NS 8 ml/j (+),
CPAP (+), HR : 142x/menit,
RR : 48x/menit, S : 36,8oC,
SPO2 : 96%
04-04-2022 2 Memonitor suhu tubuh DS : Menangis Aris
15:00 WIB DO : S : 36,8oC
04-04-2022 1 Memonitor bunyi napas DS : Menangis Aris
16:00 WIB tambahan (wheezing) DO : Wheezing (-)
04-04-2022 2 Memonitor tanda dan DS : Menangis Aris
17:00 WIB gejala akibat hipotermia DO : Takipnea (-), RR :
48x/menit, menggigil (-)
04-04-2022 2 Melakukan DS : Menangis Aris
18:00 WIB penghangatan aktif DO : Sianosis (-), S : 36,8oC
eksternal (Dengan bayi
dibedong)
05-04-2022 1 Memposisikan semi DS : Menangis Aris
14:00 WIB fowler atau fowler DO : Semi fowler (+)
05-04-2022 2 Menyediakan DS : Menangis Aris
15:00 WIB lingkungan yang hangat DO : Inkubator (+), S : 36,6oC
(Atur suhu ruangan)
05-04-2022 2 Mengganti pakaian DS : Menangis Aris
16:00 WIB dan/atau linen yang DO : Bayi dimandikan (+),
basah ganti pakaian (+), ganti
pampers (+), dibedong (+),
ganti linen bersih (+)
05-04-2022 1 Memberikan susu DS : Menangis Aris
17:00 WIB formula BBL setiap 2 DO : Speen (+), dari sediaan
jam sekali 30 cc susu formula BBL yang
diberikan setiap 2 jam sekali,
kurang lebih 10-20 cc susu
formula BBL dihabiskan setiap
2 jam sekali, BAB (+) BAK
(+)

E. Evaluasi Keperawatan

Tgl/Jam No Eveluasi Paraf


Dx Subjektif, Objektif, Assasment, Planning
(SOAP)
04-04-2022 1 S : Menangis Aris
19:00 WIB O : Speen (+), kurang lebih 10-20 cc susu formula BBL
dihabiskan setiap 2 jam sekali, BAB (-) BAK (-), KU :
sedang , panas (-), bedong bayi (+) inkubator (+), inf D10
¼ NS 8 ml/j (+), CPAP (+), HR : 142x/menit, RR :
48x/menit, S : 36,8oC, SPO2 : 96%, wheezing (-), semi
fowler (+)
A : Pola napas tidak efektif b/d Hambatan upaya napas
belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
1) Monitor pola napas (frekuensi, kedalaman, usaha
napas)
2) Monitor bunyi napas tambahan (mis. gurgling,
mengi, wheezing, ronkhi kering)
3) Posisikan semi fowler atau fowler
4) Berikan susu formula BBL setiap 2 jam sekali
5) Monitor TTV
2 S : Menangis Aris
O : Takipnea (-), menggigil (-), sianosis (-), S : 36,8oC,
RR : 48x/menit
A : Risiko Hipotermia b/d Bayi baru lahir belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
1) Monitor suhu tubuh
2) Monitor tanda dan gejala akibat hipotermia
3) Lakukan penghangatan aktif eksternal (Dengan
bayi dibedong)
05-04-2022 1 S : Menangis Aris
18:00 WIB O : Speen (+), kurang lebih 10-20 cc susu formula BBL
dihabiskan setiap 2 jam sekali, BAB (-) BAK (-), KU :
sedang , panas (-), bedong bayi (+), inkubator (-), box (+)
inf D5 ¼ NS 8 ml/j (+), CPAP (-), HR : 138x/menit, RR :
48x/menit, S : 36,6oC, SPO2 : 98%, wheezing (-), semi
fowler (+)
A : Pola napas tidak efektif b/d Hambatan upaya napas
teratasi
P : Lanjutkan intervensi
1) Monitor pola napas (frekuensi, kedalaman, usaha
napas)
2) Monitor bunyi napas tambahan (mis. gurgling,
mengi, wheezing, ronkhi kering)
3) Posisikan semi fowler atau fowler
4) Berikan susu formula BBL setiap 2 jam sekali
5) Monitor TTV
2 S : Menangis Aris
O : Inkubator (-), box (+), bayi dimandikan (+), ganti
pakaian (+), ganti pampers (+), dibedong (+), ganti linen
bersih (+), S : 36,6oC
A : Risiko Hipotermia b/d Bayi baru lahir belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
1) Sediakan lingkungan yang hangat (Atur suhu
ruangan)
2) Ganti pakaian dan/atau linen yang basah
3) Monitor TTV

Anda mungkin juga menyukai