Anda di halaman 1dari 18

ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN.

A DENGAN PERITONITIS

DI RUANG ICCU RSUD BENDAN KOTA PEKALONGAN

JAWA TENGAH

Disusun Oleh :

Mega Alvaeni Areta


P1337420319003
3 Reguler A

POLTEKKES KEMENKES SEMARANG-JURUSAN KEPERAWATAN

PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN PEKALONGAN

2022
Nama Mahasiswa : Mega Alvaeni Areta
NIM : P1337420319003
Tanggal Pengkajian : 18-04-2022
Ruang / RS : ICCU / RSUD BENDAN KOTA PEKALONGAN

A. Pengkajian
a. Identitas Pasien
Nama : Tn. A
No. RM : 000276540
L/P : Laki-laki
Dx Medis : Peritonitis
Tindakan Op : Laparatomy
Tgl masuk RS : 18 April 2022
Jam masuk RS : 08.15 WIB
TTL : 01-07-1971
Usia : 51 Tahun
Status : Menikah
Pekerjaan : Petani
Pendidikan : SMP
Agama : Islam
Suku Bangsa : Jawa
Alamat : Ds.Durenombo, RT 002/002, Kec. Subah

b. Identitas Penanggung Jawab


Nama : Ny. S
Usia : 48 Tahun
Alamat : Ds.Durenombo, RT 002/002, Kec. Subah
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Wiraswasta
Hubungan : Istri
c. General Impression
1. Keluhan utama
Pasien mengatakan mengeluh nyeri perut bagian bawah luka post op.
2. Riwayat penyakit sekarang :
Pada tanggal 16 april 2022, pukul 08.15 WIB Pasien dibawa ke IGD RSUD
BENDAN PEKALONGAN dengan keluhan sudah sejak 4 hari sebelum
masuk rumah sakit pasien mengeluh nyeri perut dibagian bawah, perut
membesar dan tegang. Nyeri seperti tertusuk yang muncul tiba-tiba dan
dirasakan menjalar sampai ke pinggang belakang. Keluhan disertai dengan
pusing dan lemas. Pasien BAB dan BAK dalam batas normal.
Pasien dipindah ke ruang ICU pada tanggal 18 april 2022 pukul 11.30 WIB
pasien menjalani operasi laparotomy. Pada saat pengkajian didapatkan data
pasien mengalami penurunan kesadaran. Pasien mengatakan masih nyeri
diperut bekas jahitan post op laparotomy dan tampak meringis.

P : Luka op laparatomy
Q : nyeri seperti ditusuk-tusuk
R : bagian perut dibagian bawah
S : Skala nyeri 9
T : nyeri hilang timbul

3. Riwayat penyakit dahulu


Keluarga pasien mengatakan pasien sebelumnya tidak pernah mengalami
riwayat penyakit ini sebelumnya. Pasien juga tidak memiliki riwayat penyakit
seperti HT (-), DM (-), ginjal (-).
4. Riwayat penyakit keluarga
Keluarga mengatakan tidak ada yang menderita penyakit menular maupun
kronis
5. Orientasi (tempat, waktu, dan orang) : (Ya) Baik, ( )Tidak baik
a. Primer Survey
1. Airway

1) Jalan nafas : ( )Paten (Ya)Tidak paten


2) Obstruksi : ( )Lidah, ( )Cairan, ( )Benda asing, (Ya)Tidak
ada

3) Suara nafas : (Ya)Snoring, ( )Gurgling, ( )Stridor

2. Breathing

1) Gerakan dada : (Ya)Simetris, ( )Asimetris

2) Irama nafas : ( )Cepat, ( )Dangkal, (Ya)Normal

3) Pola nafas : (Ya)Teratur, ( )Tidak teratur

4) Retraksi otot dada: ( )Ada, (Ya)Tidak ada

5) Sesak nafas : (Ya)Ada, ( )Tidak ada

6) RR : 24x/menit

3. Circulation
1) Nadi : (Ya)Teraba, ( )Tidak teraba
2) Sianosis : ( )Ya, (-)Tidak
3) Pendarahan : ( )Ya, (-)Tidak ada
4. Disability
1) Respon : ( )Alert, (Ya)Verbal, ( )Pain, ( )Unrespon
2) Kesadaran : Lemah
3) GCS : (4)Eye (6)Motorik (5)Verbal
4) Pupil : (Ya)Isokor ( )Unisokor ( )Pinpoint ( )Medriasis
5) Refleks cahaya : (Ya)Ada ( )Tidak ada
d. Secondary Survey
1. Exposure
1) Deformitas : ( )Ya, (-)Tidak
2) Contusio : (Ya)Ya, ( )Tidak
3) Abrasi : ( )Ya, (-)Tidak
4) Laserasi : (Ya)Ya, ( )Tidak
5) Edema : ( )Ya, (-)Tidak
2. Anamnesa
1) Riwayat penyakit saat ini:
Pasien mengalami nyeri dibagian perut saat dirumah, saat makan dan minum
pasien cenderung mengalami mual muntah
2) Alergi : Tidak ada

3) Medikasi : medikasi luka pots operasi

4) Pola Nutrisi

Sebelum sakit makan : pasien makan teratur 3 x sehari

Saat sakit : pasien saat sakit mengalami puasa.

Sebelum sakit minum : pasien minum 8 gelas per hari

Saat sakit : pasien minum dibantu dengan NGT yang dialirkan.

5) Tanda-tanda vital
TD : 163/94 mmHg
HR : 92 x/menit
RR : 24 x/menit
SPO2 : 99%
S : 37,1ºC

e. Pemeriksaan fisik
1) Kepala dan leher
Inspeksi : kebersihan kepala bersih, bentuk kepala simetris, keadaan
rambut sehat
Palpasi : nyeri tekan (-), lesi (-)
2) Dada
I : dada kanan dan kiri terlihat simetris
P : tidak ada nyeri tekan
P : sonor (normal)
A : vaskuler (normal)
3) Abdomen
I : terdapat luka post op laparotomy pada perut bagian bawah, perut membesar
P : terdengar bising usus 20 x /menit
P : nyeri tekan (+)
A : terdengar bunyi tympani (normal)

4) Punggung
Tidak ada massa dan nyeri tekan
5) Ektremitas
Esktremitas atas : tidak ada udema, kekuatan otot lemah
Esktremitas bawah : tidak ada udema, kekuatan otot lemah
6) Integumen
Warna kulit sawo matang dan kelembaban baik

f. Pemeriksaan diagnostik
1) laboratorium (v)
2) CT Scan ( )
3) USG ( )
4) EKG (v)
5) Endoskopi ( )
6) Rontgen (v)
7) Lain-lain ( )
g. Pemeriksaan Penunjang
Tanggal : 19-04-2022, 09.00 WIB

Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Rujukan


HEMATOLOGI

Hemoglobin L 12,0 gr/dL 13.2 – 17.3


Hematokrit L 33,5 % 40 - 52
Lekosit 8.21 10^3/ uL 3.8 – 10.6
Trombosit 268 10^3/ ul 150 – 440
Eritrosit 4.49 10^6/ ul 4.4 – 5.9
MCV L 74.6 fl 80-100
MCH 26.7 pg 26 – 34
MCHC 35.8 g/dl 32 – 36
RDW – CV 14.1 % 11.5 – 14.5
RDW-SD 37.2 fl 35 – 47
PDW 10.1 fl 9.0 – 13.0
MPV 10.0 fl 7.9 – 11.1
P-LCR 23.0 % 15.0 – 23.0
Hitung Jenis (diff)
Eosiofil L 0.1 % 2–4
Basofil 0.1 % 0–1
Neutrofil H 93.5 % 50 – 70
Limfosit L 2.2 % 25 – 40
Monosit 4.1 % 2–8
Neutrofil Absolut 7.67 10^3/ul
Limfosit Absolut 0.18 10^3/ul
NLR 42.61 1-3
ALC 0.18 10^3/ul

Program Terapi :

1) Infus Asering 20 Tpm


2) Infus Kidmin 1/24 jam
3) Inj Ketorolac 3 x 30 mg
4) Inj Ranitidine 2 x 10 mg
5) Inj Ceftriaxone 2gr / 24 jam
6) Inj Omeprazole 40 mg / 24 jam
7) Albumin

Analisa Data

Data Fokus Etiologi Masalah


DS : Luka pasca operasi Gangguan rasa nyaman
Klien mengatakan nyeri (nyeri)
pada perut pada bagian
bawah
DO:
- Klien tampak meringis
P : Luka op laparatomy
Q : nyeri seperti ditusuk-
tusuk
R : bagian perut dibagian
bawah
S : Skala nyeri 9
T : nyeri hilang timbul
TTV :
- TD : 163/94 mmHg
- HR : 92 x/menit
- RR : 24 x/menit
- SPO2 : 99%
- S : 37,1ºC
Ds : pasien mengatakan Kelemahan fisik Intoleransi aktivitas
badanya lemas
Do : mobilisasi pasien
terganggu

Intervensi Keperawatan

No Diagnosa Tujuan Dan Kriteria Hasil Intervensi


Gangguan rasa Status kenyamanan Perawatan kenyamanan
1.
nyaman nyeri b/d luka (L.08064) (I.08245)
pasca operasi.
Setelah dilakukan Observasi :
tindakan keperawatan
1) Identifikasi
selama 3x24 jam,
masalah yang
diharapkan gangguan rasa
tidak
nyaman nyeri dapat
menyenangkan
tertasi dengan kriteria
yaitu mual,
hasil :
muntah, nyeri
1) Kesejahteraan fisik dan
dll.
psikologis meningkat
2) Identifikasi
2) Perawatan sesuai kebutuhan
pemahaman tentang
meningkat
kondisi, situasi
3) Rileks meningkat
4) Keluhan tidak nyaman dan perasaanya

menurun Terapeutik :

5) Gelisah menurun 1) Berikan posisi


6) Mual menurun
yang nyaman
2) Ciptakan
lingkungan yang
nyaman
Edukasi :

1) Jelaskan mengenai
kondisi dan
pilihan
terapi/pengobatan
2) Ajarkan teknik
distrasi
Kolaborasi :

1) Kolaborasikan
pemberian
analgetik
Intoleransi aktivitas Setelah diberikan asuhan Manajemen energy
2.
b/d kelemahan fisik keperawatan selama 3 x 24 (I.05178)
ditandai dengan pasien
jam diharapkan Observasi :
mengatakan lemas,
intoleransi aktivitas 1) Identifikasi
nyeri pada perut
membaik dengan Kriteria gangguan fungsi
bagian bawah, pasien
hasil : tubuh yang
mengatakan mual.
1) Perasaan lemah menurun mengakibatkan
2) Tekanan darah membaik kelelahan
3) Frekuensi napas membaik 2) Monitor kelelahan
fisik dan
emosional
3) Monitor lokasi dan
ketidaknyaman
selama melakukan
aktivitas
Terapeutik :

1) Sediakan
lingkungan nyaman
dan rendah
stimulus
(mis.cahaya,
suara, kunjungan)
2) Lakukan latihan
rentang gerak
pasif/aktif
3) Berikan aktivitas
distraksi yang
menenangkan
4) Fasilitas duduk
disisi tempat
tidur
Edukasi :
1) Anjurkan tirah
baring
2) Anjurkan melakukan
aktivitas secara
bertahap
3) Ajarkan strategi
koping untuk
mengurangi
kelelahan
Kolaborasi :

1) Kolaborasi dengan
ahli gizi tentang
cara meningkatkan
asupan makanan.

Implementasi Keperawatan

Hari pertama :

Tgl / Jam No Tindakan Keperawatan Respon Pasien Paraf


Dx
Mengkaji keluhan pasien
18-04- 1 DS : pasien mengatakan Mega
2022 mengalami nyeri
14.00 P : Luka op laparatomy
WIB
Q : nyeri seperti ditusuk-
tusuk
R : bagian perut dibagian
bawah
S : Skala nyeri 9
T : nyeri hilang timbul
DO ;
- Pasien tampak
meringis

2 Melakukan tindakan DS : pasien mengatakan


14.20
pengukuran TTV lemas dan mual

DO :
TD: 163/94 mmHg
HR: 92 x/menit
RR: 24 x/menit
SPO2: 99%
S: 37,1ºC

2
14.35 Mengkaji kekuatan otot DS : pasien mengatakan
lemas dan tidak mampu
melakukan aktivitas
DO : ADLs pasien dibantu
total oleh keluarga

1,2 memberikan posisi yang DS : -


nyaman DO : pasien terlihat lebih
15.00
nyaman

DS : pasien mengatakan
melatih ROM aktif dan lemas
2
pasif DO : pergerakan pasien
15.25 masih terbatas

Batasi pengunjung DS : -
1
DO : pasien terlihat lebih
nyaman

Memberikan analgetik yaitu DS : pasien mengatakan


1,2 injeksi Inj Ketorolac bersedia
15.40 3 x 1, Inj Ranitidine 2 x 1
DO : obat masuk per IV

Mengajarkan relaksasi DS : -
1 nafas dalam untuk DO : pasien tampak
16.00 mengurangi rasa nyeri kooperatif

Hari kedua

Tgl / Jam No Tindakan Keperawatan Respon Pasien Paraf


Dx
Mengkaji keluhan pasien
19-04- 1 DS : pasien mengatakan Mega
2022 masih terasa nyeri
14.00 P : bila perut digerakan
WIB
Q : nyeri seperti tertusuk-
tusuk
R : bagian perut
S : Skala nyeri 7
T : Hilang timbul

DO ;
- Pasien tampak
meringis

Melakukan tindakan
2 DS : pasien mengatakan
pengukuran TTV
14.20 lemas dan mual
DO :
TD: 150/90 mmHg
HR: 92 x/menit
RR: 24 x/menit
SPO2: 100%
S: 36,6ºC

Mengkaji kekuatan otot


2
DS : pasien mengatakan
14.35
lemas
DO : ADLs pasien dibantu
total oleh keluarga

memberikan posisi yang DS : -


1,2 nyaman
15.00 DO : pasien terlihat lebih
nyaman

melatih ROM aktif dan


15.25 pasif DS : pasien mengatakan
2
lemas
DO : pergerakan pasien
masih terbatas

Batasi pengunjung DS : -
1
DO : pasien terlihat lebih
nyaman
Memberikan analgetik yaitu
injeksi Inj Ketorolac
15.40 1,2
3 x 1, Inj Ranitidine 2 x 1
DS : pasien mengatakan
bersedia
DO : obat masuk per IV
Mengajarkan relaksasi
nafas dalam untuk
16.00 1
mengurangi rasa nyeri DS : -
DO : pasien tampak
kooperatif
Hari ketiga

Tgl / Jam No Tindakan Keperawatan Respon Pasien Paraf


Dx
Mengkaji ulang keluhan
20-04- 1 DS : pasien mengatakan masih Mega
pasien seperti nyeri, mual
2022 terasa nyeri
08.00 P : bila perut digerakan
WIB Q : nyeri seperti tertusuk-tusuk
R : bagian perut
S : Skala nyeri 5
T : Hilang timbul
DO ;
- Pasien tampak meringis

DS : pasien mengatakan lemas


08.20 Melakukan tindakan
2 dan mual
pengukuran TTV
DO :
TD: 147/60 mmHg
HR: 90 x/menit
RR: 24 x/menit
SPO2: 98%
S: 36,9ºC
2 Mengkaji kekuatan otot
08.35 DS : pasien mengatakan lemas
dan tidak mampu melakukan
aktivitas
DO : ADLs pasien dibantu
total oleh keluarga dan perawat
1,2
memberikan posisi
09.00 senyaman mungkin DS : -
DO : pasien terlihat lebih
2 nyaman
melatih ROM aktif dan
09.15 pasif DS : pasien mengatakan lemas
DO : pergerakan pasien masih
terbatas
1,2
Memberikan analgetik yaitu DS : pasien mengatakan
09.45 injeksi Inj Ketorolac
bersedia
3 x 1, Inj Ranitidine 2 x 1
DO : obat masuk per IV

Mengajarkan relaksasi
1
nafas dalam untuk DS : -
10.00 mengurangi rasa nyeri
DO : pasien tampak kooperatif

DS : -
1 Batasi pengunjung
DO : pasien terlihat lebih
12.00 nyaman

Evaluasi Keperawatan

Tanggal/Jam Kode Diagnosa Evaluasi (SOAP)


Keperawatan

Senin 1 S : pasien mengatakan mengalami nyeri namun


berkurang
18 April 2022
P : bila perut digerakkan

Q : ngilu, seperti teriris-iris

R : pada bagian perut

S : skala nyeri 7

T : hilang timbul

O:

 Hasil pemeriksaan TTV :


TD: 150/60 mmHg
HR: 90 x/menit
RR: 24 x/menit
SPO2: 98%
S: 36,9ºC

A : Nyeri Akut teratasi sebagian

P : Lanjutkan intervensi

 Ajarkan teknik relaksasi nafas dalam


 Monitor TTV
 Kolaborasi pemberian obat analgetik
 Memberikan posisi yang nyaman

II
S : S:
 Pasien mengatakan dalam beraktivitas
masih terganggu karena nyeri pada perut
pasca post op.
O:O:
 Pasien dalam beraktivitas tampak sering
dibantu oleh keluarga dan perawat
 Pasien terlihat lemah
A: intoleransi aktivitas b/d kelemahan fisik belum
teratasi

P: Lanjutkan intervensi

 Monitor TTV
 Lakukan latihan rentang gerak pasif/aktif
 Berikan aktivitas distraksi yang
menenangkan

Selasa, 19 april
2022 1 S : pasien mengatakan mengalami nyeri namun
berkurang

P : bila perut digerakkan

Q : ngilu, seperti teriris-iris

R : pada bagian perut

S : skala nyeri 6
T : hilang timbul

O:

 Hasil pemeriksaan TTV :


TD: 147/70 mmHg
HR: 90 x/menit
RR: 24 x/menit
SPO2: 99%
S: 36,6ºC

A : Nyeri Akut teratasi sebagian

P : Lanjutkan intervensi

 Ajarkan teknik relaksasi nafas dalam


 Monitor TTV
 Kolaborasi pemberian obat analgetik
 Memberikan posisi yang nyaman

S:
S : Pasien mengatakan dalam beraktivitas masih
terganggu karena nyeri pada perut pasca post op.
II
O:O:
 Pasien dalam beraktivitas tampak sering
dibantu oleh keluarga dan perawat
 Pasien terlihat lemah
A: intoleransi aktivitas b/d kelemahan fisik belum
teratasi

P: Lanjutkan intervensi

 Monitor TTV
 Lakukan latihan rentang gerak pasif/aktif
 Berikan aktivitas distraksi yang
menenangkan

S : pasien mengatakan mengalami nyeri namun


berkurang
I
Rabu P : bila perut digerakkan
20 april 2022 Q : nyeri seperti ditusuk-tusuk

R : pada bagian perut

S : skala nyeri 5

T : hilang timbul

O:

 Hasil pemeriksaan TTV :


TD: 151/70 mmHg
HR: 90 x/menit
RR: 22 x/menit
SPO2: 99%
S: 36 ºC

A : Nyeri Akut teratasi sebagian

P : Lanjutkan intervensi

 Ajarkan teknik relaksasi nafas dalam


 Memberikan posisi yang nyaman

S : Pasien mengatakan dalam beraktivitas masih


terganggu karena nyeri pada perut pasca post op.

II O:O:
 Pasien dalam beraktivitas tampak sering
dibantu oleh keluarga dan perawat
 Pasien terlihat lemah
A: intoleransi aktivitas b/d kelemahan fisik belum
teratasi

P: Lanjutkan intervensi

 Monitor TTV
 Lakukan latihan rentang gerak pasif/aktif
 Berikan aktivitas distraksi yang
menenangkan

Anda mungkin juga menyukai