Disusun Oleh :
3. Pengkajian Fokus
a. Pengkajian Primer
1) Airway (Jalan Nafas) : Bebas
2) Breathing (pernafasan)
Pengembangan Paru : Simetris
Pola Nafas : Normal tidak sesak
Suara Nafas : Vesikuler
RR : 20x/menit
3) Circulation : Akral hangat
T: 130/80 mmHg, N: 81x/menit, S: 36,50C, SpO2: 99%
4) Dissability
GCS : 15 E4 M6 V5
Composmetis
b. Pengkajian Sekunder
1) Riwayat kesehatan keluarga : Keluarga pasien mengatakan dalam
keluarga tidak ada yang mengalami penyakit yang sama dengan klien.
2) Riwayat kesehatan dahulu : Keluarga pasien mengatakan tidak
mempunyai penyakit dahulu seperti HT, DM maupun asma.
3) Genogram
Ket :
: Meninggal
: Laki-laki
: Perempuan
: Pasien
: Tinggal Serumah
4) Riwayat alergi obat dan makanan: Keluarga pasien mengatakan tidak
ada alergi obat dan makanan
5) Pola Fungsional (Virginia Handerson)
a) Pola Pernafasan
Sebelum sakit: Pasien mengatakan nafas nafas dengan normal dan
tanpa bantuan alat pernafasan.
Selama sakit : Pasien mengatakan tidak sesak, RR : 20x/menit.
b) Kebutuhan Nutrisi
Sebelum sakit: Pasien mengatakan makan 3x sehari dengan menu
variasi, nafsu makan baik, tidak ada mual dan muntah
Selama sakit: Pasien mengatakan nafsu makan kurang karena
nyeri rahang, diit susu melalui selang NGT.
A : BB = 45, TB = 150, IMT = 20 kg/m2, LK = 28 cm, LLA = 24
cm, LD = 108 cm
B : Hb = 13,3 gr/dl, Trombosit = 297.000 mm3
C : Rambut hitam, tidak rontok, konjungtiva tidak anemis, sklera
tidak ikterik
D : Diet Susu
c) Kebutuhan Eliminasi
Sebelum sakit: Pasien mengatakan BAB kurang lebih 2x/sehari
dengan konsistensi feses lembek berbentuk, kuning, bau khas.
BAK kurang lebih 5-6x sehari spontan, tidak nyeri
Selama sakit : Pasien mengatakan BAB 2x sehari dengan
konsistensi lembek. BAK kurang lebih 8x sehari spontan, tidak
nyeri.
d) Kebutuhan Istirahat dan Tidur
Sebelum saki : Pasien mengatakan tidur kurang lebih 7-8 jam
pada malam hari pukul 21.00-05.00 WIB, pasien bisa tidur
dengan nyenyak tanpa gangguan. Pasien tidur siang kurang lebih
2-3 jam pukul 14.00-17.00 WIB.
Selama sakit : Pasien mengatakan terkadang sulit tidur karena
merasakan sakit setelah dioperasi dan tidak terbiasa dengan
lingkungan RS.
e) Kebutuhan Rasa Aman dan Nyaman
Sebelum sakit: Pasien mengatakan lebih aman dan nyaman di
rumah dengan anggota keluarga dan lingkungannya.
Selama sakit : Pasien mengatakan tidak nyaman karena nyeri post
op
P : Nyeri post operasi, nyeri saat bergerak
Q : Nyeri seperti tertusuk-tusuk
R : Mandibula
S : Skala nyeri 6
T : Saat beraktivitas atau saat dibuat bergerak
f) Kebutuhan Berpakaian
Sebelum sakit : Pasien mengatakan berpakaian dengan rapi dan
berganti pakaian 2x sehari tanpa bantuan orang lain.
Selama sakit : Pasien berganti baju dengan dibantu keluarganya
1x sehari.
g) Kebutuhan Mempertahankan Suhu Tubuh
Sebelum sakit : Pasien mengatakan bila cuaca panas
menggunakan pakian tipis untuk menyerap keringat, dengan suhu
tubuh 37°C.
Selama sakit : Pada saat mengkaji suhu tubuh 36,50C. Ekstermitas
bawah dan atas hangat.
h) Kebutuhan Personal Hygiene
Sebelum sakit : Pasien mengatakan selalu menjaga kebersihan,
2x/sehari tanpa bantuan orang lain.
Selama sakit : Pasien mengatakan sibin 2x sehari dibantu
keluarganya.
i) Kebutuhan Gerak dan Keseimbangan Tubuh
Sebelum sakit : Pasien mengatakan dapat bergerak bebas, tidak
mengalami gangguan dan tanpa bantuan orang lain.
Selama sakit : Pasien mengatakan lemes karena penyakit yang
dideritanya.
j) Kebutuhan Berkomunikasi
Sebelum sakit : pasien mengatakan berkomunikasi seperti biasa
bercakap-cakapan dengan kelurga dan orang lain.
Selama sakit : pasien mengatakan jarang komunikasi dengan
keluarga
k) Kebutuhan Spiritual
Sebelum sakit : Pasien mengatakan rajin beribadah setiap waktu
solat.
Selama sakit : pasien mengatakan bisa beribadah tetapi ditempat
tidur.
l) Kebutuhan bekerja
Sebelum sakit : Pasien mengatakan bekerja tanpa ada gangguan.
Selama sakit : Pasien mengatakan tidak bisa bekerja karena sakit.
m) Kebutuhan Bermain
Sebelum sakit : pasien mengatakan menggunakan waktu luangnya
untuk menonton tv bersama kelurga.
Selama sakit : pasien mengatakan tiduran dikamar/ terbaring di
rumah sakit bersama kelurga.
n) Kebutuhan Belajar
Sebelum sakit : pasien sudah tidak belajar secara formal, pasien
sedikit tahu tentang penyakitnya.
Selama sakit: pasien ingin tahu lebih dalam mengenai penyakit
yang dideritanya, pasien ingin belajar cara menyembuhkan
penyakitnya.
6) Pemeriksaan Fisik
a) Kepala : Simetris, bentuk mesochepal, terdapat luka lecet, kulit
kepala sedikit kotor
b) Wajah : Simetris, ada luka post orif mandibula.
c) Mata : Mata simetris, konjungtiva tidak anemis, sklera tidak
ikterik
d) Hidung : Simetris, tidak ada pernapasan cuping hidung.
e) Mulut : Mulut sedikit kotor, bibir tidak sianosis, gigi ompong, ada
perdarahan pada gusi.
f) Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid.
g) Dada :
h) Paru-paru
I : Simetris, tidak ada luka
P : Tidak ada nyeri tekan, ekspansi paru seimbang.
P : Suara sonor
A : Vesikuler
i) Jantung
I : Ictus Cordis tidak nampak
P: Ictus Cordis teraba pada intercosta 5-6, tidak ada nyeri tekan.
P : Pekak
A : Reguler tidak ada suara tambahan (gallop/ murmur)
j) Abdumen
I : Simetris.
A : Parastelistik usus 16x/menit.
P : Timpani
P : Tidak ada nyeri tekan
k) Genetalia
Tidak terpasang DC, bersih tidak ada tanda-tanda iritasi.
l) Ekstermitas
Atas : Tangan kiri terpasang Infus RL 20 tpm, tangan kanan dan
kiri normal, tidak ada kelemahan
Bawah: kaki kanan dan kiri normal, tidak ada kelemahan.
7) Data Penunjang
a) Pemeriksaan Laboratorium 5 – 12 - 2021 jam 16.30 WIB
Jenis
No Jenis Pemeriksaan Nilai normal
pemeriksaan
Hematologi
1 Hemoglobin L 13,3 14-18 g/dl
2 Leukosit 6.600 4.000-12.000
3 Hematokrit L 38 40-52 %
4 Trombosit 297.000 150.000-400.000
5 Eritrosit 4,61 4,5-5,9
6 MCV 86,3 80-100 fL
7 MCH 26 26-34 pg
8 MCHC 34,1 32-36 %
9 RDW-CV 13,9 11,5-14,5 %
10 RDW-SD 38,5 35-47 fL
11 PDW 9,7 9-13 fL
12 MPV 9,3 6,8-10 fL
13 P-LCR 19,1 %
14 Netrofil L 45,7 50-70 %
15 Limfosit H 40,3 25-40 %
16 Monosit 6,2 2-8 %
17 Eosinofil 3,2 2-4 %
18 Basofil 0,30 0-1 %
Kimia klinik
1 Kreatinin 0,9 0,6-1,2 mg/dl
2 Ureum 40,6 10-50mg/dl
3 SGOT 19 0-50 U/L
4 SGPT 29 0-50 U/L
Imunologi
HBsAg Negatif
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri akut b.d agen cidera fisik
2. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d intake tidak
adekuat
D. INTERVENSI KEPERAWATAN
No Dx Tujuan Intervensi Rasional
1 I Setelah dilakukan 1. Monitor pengkajian 1. Mempengaruhi pemulihan
asuhan keperawatan nyeri secara dan keefektifan intervensi
selama 2 x 24 jam komprehenshif termasuk
diharapkan nyeri dapat lokasi, karakteristik
berkurang durasi, frekuensi,
Kriteria hasil: kualitas dan faktor
- Keluhan nyeri tidak presipitasi.
ada 2. Batasi pasien lain untuk 2. Untuk meningkatkan rasa
- Ekspresi wajah tidak berbicara keras nyaman.
menahan nyeri tidak
ada 3. Ajarkan teknik relaksasi 3. Mengalihkan perhatian
- Skala nyeri napas dalam terhadap nyeri,
berkurang (skala 3) meningkatkan kontrol
- Mampu mengontrol terhadap nyeri yang
nyeri dengan mungkin berlangsung
manajemen nyeri lama.
4. Kolaborasi dalam 4. Untuk mengurangi rasa
pemberian analgetik nyeri
2. II Setelah dilakukan 1. Monitor mual muntah 1. Keluarnya makanan
tindakan keperawatan secara paksa dari perut
selama 2 x 24 jam, melalui tenggorokan
masalah 2. Monitor intake nutrisi 2. Monitor pemasukan
ketidakseimbangan nutrisi
nutrisi teratasi dengan 3. Berikan informasi yang 3. Memberikan informasi
kriteria hasil : sesuai tentang kebutuhan seputar nutrisi pada klien
- Klien mendapat nutrisi dan cara
asupan nutrisi sesuai memenuhi kebutuhan
kebutuhan tubuhnya tersebut
- Mual muntah hilang 4. Edukasi pasien dan 4. Meningkatkan sistem
- Berat badan dalam keluarga tentang manfaat kekebalan, membantu
rentang normal nutrisi mempertahankan BB
5. Kolaborasi dengan ahli 5. Untuk memenuhi
gizi kebutuhan nutrisi klien
E. IMPLEMENTASI
N HARI/
IMPLEMENTASI RESPON TTD
O TANGGAL
1. Minggu -Memonitor pengkajian S : Pasien mengatakan nyeri post op
5/12/2021 nyeri secara P : Nyeri saat digerakkan
komprehenshif Q : Nyeri seperti ditusuk-tusuk
08.00 WIB
termasuk lokasi, R : Mandibula
karakteristik durasi, S : Skala nyeri 6
frekuensi, kualitas dan T: Nyeri hilang timbul
faktor presipitasi. O : Pasien tampak meringis kesakitan
II
14.10 WIB
S: Pasien mengatakan nafsu makan kurang karena
nyeri post op, makan melalui selang NGT
DO:
A : BB = 45, TB = 150, IMT = 20 kg/m2, LK =
28 cm, LLA = 24 cm, LD = 108 cm
B : Hb = 13,3 gr/dl, Trombosit = 297.000 mm3
C : Rambut hitam, tidak rontok, konjungtiva tidak
anemis, sklera tidak ikterik
D : Diet susu
A: Masalah belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi
1. Monitor mual muntah
2. Monitor intake nutrisi
3. Berikan informasi yang sesuai tentang
kebutuhan nutrisi dan cara memenuhi
kebutuhan tersebut
4. Edukasi pasien dan keluarga tentang manfaat
nutrisi
5. Kolaborasi dengan ahli gizi
Senin I S : Pasien mengatakan nyeri post op
6/12/2021 P : Nyeri saat digerakkan
Q : Nyeri seperti ditusuk-tusuk
14.00 WIB
R : Mandibula
S : Skala nyeri 4
T: Nyeri hilang timbul
O : Pasien tampak meringis kesakitan
II
14.30 WIB S: Pasien mengatakan nafsu makan kurang karena
nyeri post op, makan melalui selang NGT
DO:
A : BB = 45, TB = 150, IMT = 20 kg/m2, LK =
28 cm, LLA = 24 cm, LD = 108 cm
B : Hb = 13,3 gr/dl, Trombosit = 297.000 mm3
C : Rambut hitam, tidak rontok, konjungtiva tidak
anemis, sklera tidak ikterik
D : Diet susu
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi