Anda di halaman 1dari 14

ASUHAN KEPERAWATAN PADA AN.

K PADA KASUS TYPHOID


FEVER DENGAN GANGGUAN KEBUTUHAN NUTRISI
DI RUANG ABU BAKAR RSI SUNAN KUDUS

DISUSUN OLEH:

NAMA : HARTININGSIH
NIM : 232021010046

PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KUDUS
2023
A. PENGKAJIAN
Hari/Tanggal masuk : 23 Agustus 2023
Tanggal pengkajian : 24 Agustus 2023
Jam : 08.00 WIB
Oleh : Hartiningsih
Dx medis : Typhoid Fever
1. Identitas Pasien
Nama : An. K
Umur : 4 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pendidikan :-
Pekerjaan :-
Suku bangsa : Jawa
Alamat : Garung Lor 04/02 Kudus

2. Identitas penanggung jawab


Nama : Ny. S
Umur : 30 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Suku bangsa : Jawa
Alamat : Garung Lor 04/02 Kudus
Hub dengan klien : Ibu

3. Riwayat Kesehatan.
a. Keluhan utama : Ibu pasien mengatakan anaknya mual dan muntah
b. Riwayat kesehatan sekarang : Ibu pasien mengatakan pada tgl 18 Agustus 2023
selama seminggu anaknya mengeluh demam, panas, batuk, pilek, nafsu makan
turun dan disertai dengan diare, kemudian pasien dibawa ke IGD RSI Sunan
Kudus tgl 23 Agustus 2023 pada jam 14.00 WIB dan dilakukan pemeriksaan
TTV TD: 90/62 mmHg, N: 78x/mnnt, RR: 22x/menit, S: 390C, SpO2: 99%,
CRT: <2detik dan mendapatkan infus RL 500cc/24 jam, infus Paracetamol
500mg/6jam, injeksi Antrain 2x2,5g, njeksi Ranitidin 3x25mg, injeksi
Ondancentron 2x2mg. Kemudian pasien dipindah ke ruang Abu Bakar untuk
mendapatkan perawatan lebih lanjut.
c. Riwayat kesehatan dahulu : Ibu pasien mengatakan sebelumnya tidak pernah
menjalani proses operasi ataupun di rawat di rumah sakit
d. Riwayat kesehatan keluarga : Ibu pasien mengatakan dalam keluarganya tidak
ada yang menderita penyakit turunan atau penyakit yang menurun kegenerasi
berikutnya
e. Genogram

Ket :
: Meninggal
: Laki-laki
: Perempuan
: Pasien
: Tinggal Serumah
f. Riwayat alergi obat dan makanan: Ibu pasien mengatakan tidak ada alergi obat
dan makanan

4. Pola Fungsi Kesehatan


a. Pola Fungsional (Virginia Handerson)
1) Pola Pernafasan
Sebelum sakit: Ibu pasien mengatakan nafas dengan normal dan tanpa
bantuan alat pernafasan.
Selama sakit : Ibu pasien mengatakan tidak sesak, RR : 22x/menit.
2) Kebutuhan Nutrisi
Sebelum sakit : Ibu pasien mengatakan makan 3x sehari dengan menu
variasi, nafsu makan baik, tidak ada mual dan muntah
Selama sakit : Ibu pasien mengatakan nafsu makan menurun dan mengalami
mual disertai muntah.
3) Kebutuhan Eliminasi
Sebelum sakit: Ibu pasien mengatakan BAB kurang lebih 2x/sehari dengan
konsistensi feses lembek berbentuk, kuning, bau khas. BAK kurang lebih 5-
6x/sehari spontan, tidak nyeri
Selama sakit : Ibu pasien mengatakan BAB 1x/sehari dengan konsistensi
lembek, bau khas, BAK tidak lancar dan tidak dibantu dengan kateter,
warna kuning keruh.
4) Kebutuhan Istirahat dan Tidur
Sebelum sakit : Ibu pasien mengatakan tidur kurang lebih 7-8 jam pada
malam hari pukul 21.00-05.00 WIB, pasien bisa tidur dengan nyenyak tanpa
gangguan. Pasien tidur siang kurang lebih 2-3 jam pukul 14.00-17.00 WIB.
Selama sakit : Ibu pasien mengatakan tidak ada masalah untuk kebutuhan
istirahat dan tidurnya, kurang lebih 7-8 jam.
5) Kebutuhan Rasa Aman dan Nyaman
Sebelum sakit: Ibu pasien mengatakan lebih aman dan nyaman di rumah
dengan anggota keluarga dan lingkungannya.
Selama sakit : Ibu pasien mengatakan tidak nyaman ketika sakit
6) Kebutuhan Berpakaian
Sebelum sakit : Ibu pasien mengatakan berpakaian dengan rapi dan berganti
pakaian 2x/sehari tanpa bantuan orang tua.
Selama sakit : Ibu pasien berganti baju dengan dibantu orang tuanya
1x/sehari.
7) Kebutuhan Mempertahankan Suhu Tubuh
Sebelum sakit : Ibu pasien mengatakan bila cuaca panas menggunakan
pakian tipis untuk menyerap keringat, dengan suhu tubuh 37°C.
Selama sakit : Pada saat mengkaji suhu tubuh 39 0C. Ekstermitas bawah dan
atas hangat.
8) Kebutuhan Personal Hygiene
Sebelum sakit : Ibu pasien mengatakan selalu menjaga kebersihan, 2x/sehari
tanpa bantuan orang lain.
Selama sakit : Ibu pasien mengatakan mandi dibantu orang tuanya 2x/sehari.
9) Kebutuhan Gerak dan Keseimbangan Tubuh
Sebelum sakit : Ibu pasien mengatakan dapat bergerak bebas, tidak
mengalami gangguan dan tanpa bantuan orang tua.
Selama sakit : Ibu pasien mengatakan lemas sehingga memerlukan bantuan
orang tuanya.
10) Kebutuhan Berkomunikasi
Sebelum sakit : Ibu pasien mengatakan berkomunikasi seperti biasa
bercakap-cakapan dengan keluarga dan orang lain.
Selama sakit : Ibu pasien mengatakan tidak dapat komunikasi terlalu banyak
dikarenakan menahan rasa sakitnya.
11) Kebutuhan Spiritual
Sebelum sakit : Ibu pasien mengatakan rajin beribadah setiap waktu solat.
Selama sakit : Ibu pasien mengatakan bisa beribadah tetapi di tempat tidur.
12) Kebutuhan bekerja
Sebelum sakit : Ibu pasien mengatakan bekerja tanpa ada gangguan.
Selama sakit : Ibu pasien mengatakan tidak bisa bekerja karena sakit.
13) Kebutuhan Bermain
Sebelum sakit : Ibu pasien mengatakan menggunakan waktu luangnya untuk
menonton tv bersama keluarga.
Selama sakit : Ibu pasien mengatakan tiduran dikamar/ terbaring di rumah
sakit bersama keluarga.
14) Kebutuhan Belajar
Sebelum sakit : Ibu pasien sudah tidak belajar secara formal, pasien sedikit
tahu tentang penyakitnya.
Selama sakit : Ibu pasien ingin tahu lebih dalam mengenai penyakit yang
dideritanya, pasien ingin belajar cara menyembuhkan penyakitnya.

b. Pemeriksaan Fisik
1. Kesadaran Umum : Lemah
Kesadaran : Composmetis
a) GCS : 15 (E4, M6, V5)
b) TTV : TD : 90/60 mmHg. N: 78x/mnt. RR: 22x/mnt S: 390C
SPO2 : 99%
1) Kepala : Simetris, bentuk mesochepal, tidak terdapat jahitan, kulit
kepala sedikit kotor
2) Wajah : Simetris, tidak ada luka maupun lesi.
3) Mata : Simetris, konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik
4) Hidung : Simetris, tidak terdapat pernafasan cuping hidung
5) Mulut : stomatitis (-), bau mulut tidak sedap, kondisi rongga
mulut nampak kotor, kondisi gigik nampak kuning, pada daerah
lidah nampak selaput putih menutupi permukaan lidah, kemampuan
menguyah baik, tidak terdapat adanya gangguan menelan
6) Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid.
7) Dada :
- Paru-paru
I : Simetris, tidak ada lesi, tidak ada retraksi dinding dada.
P : Tidak ada nyeri tekan, ekspansi paru seimbang.
P : Suara sonor
A : Vesikuler
- Jantung
I : Ictus Cordis tidak nampak
P: Ictus Cordis teraba pada intercosta 5-6, tidak ada nyeri
tekan.
P : Pekak
A : Reguler tidak ada suara tambahan (gallop/ murmur)
8) Abdomen
I : Asites, tidak terdapat luka maupun lesi.
A : Peristaltik usus 25x/menit.
P : Tidak ada nyeri tekan
P : Timpani
9) Genetalia
Tidak terpasang DC, bersih tidak ada tanda-tanda iritasi.
10) Ekstermitas
1) Atas : Kedua tangan normal, tidak ada bengkak, tangan kiri
terpasang Infus RL 20 tpm,
2) Bawah : Kedua kaki normal, tidak ada bengkak, tidak ada
gangguan.

Skala kekuatan otot : 5 5


5 5

B. DATA PENUNJANG
1. Pemeriksaan Laboratorium (23 Agustus 2023 jam : 12.30 WIB)
Jenis
No Jenis Pemeriksaan Nilai normal
pemeriksaan
Darah rutin
1 Lekosit H 20.000 3.600-11.000
2 Hemoglobin 11,6 11-15
3 Hematokrit 37 35-47
4 Trombosit H 480 150-450
5 Eritrosit 4,5 3,5-5,5
6 Limfosit 17 25-40
Elektrolit
1 Natrium 135 135-155
2 Kalium 36,7 3,6-5,5
3 Clorida 98 97-110
Widal Slide
1 Salmonella Typhi O (+) 1/160 Negatif
2 Salmonella Typhi H (+) 1/320 Negatif

2. Terapi yang diberikan (23 Agustus 2023 jam : 13.00 WIB)


a. Infus RL 24tpm
Infus Paracetamol 500mg/6jam
b. Injeksi Ciprofloxacin 2x200mg
Injeksi Ranitidin 50mg/12jam
c. Caviplex 0,5tab/24jam

C. ANALISA DATA
Data Etiologi Masalah
DS: Invasi salmonela typhi Ketidakseimbangan
- Ibu pasien mengatakan An. K nutrisi kurang dari
tidak nafsu makan, merasa Saluran pencernaan kebutuhan tubuh
makanan yang dimakannya tidak
enak Usus halus
- Pasien mengatakan mual
dan muntah
Inflamasi
- Pasien mengatakan hanya
makan 1 sendok dari porsi
yang diberikan
Mual muntah
DO:
- Tanda-tanda vital : tekanan
darah 90/60mmHg, suhu 39℃, Intake nutris tidak
nadi 78x/menit, pernafasan adekuat
22x/menit
- Pasien nampak lemah
- Pasien nampak mengalami Ketidakseimbangan

mual dan muntah nutrisi kurang dari

- Pasien nampak tidak kebutuhan tubuh

menghabiskan porsi makannya


- Kondisi mulut pasien nampak
kotor ditandai dengan mukosa
bibir yang kering dan pecah-
pecah, kondisi gigi nampak
kuning, lidah nampak kotor dan
bau mulut klien tidak sedap
D. Diagnosa Keperawatan
Berdasarkan data-data yang diperoleh maka peneliti menegakkan diagnosa
keperawatan sebagai berikut :
Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan asupan
nutrisi tidak adekuat, mual muntah

INTERVENSI KEPERAWATAN
N Hari/Tgl/ Rencana
Tujuan/Kriteria Hasil Rasional
o Jam Keperawatan
1. Kamis Tujuan : 1. Identifikasi 1. Mengetahui
24-08- Setelah dilakukan tindakan faktor yang penyebab
2023 selama 3x24 jam diharapkan mempengaruhi kehilangan nafsu
nafsu makan klien meningkat kehilangan makan
08.30 dan tidak merasa mual, di nafsu makan
tandai dengan klien tidak 2. Beri makanan 2. Menarik
mual lagi, makan yang yang sesuai perhatian agar
diberikan dari rumah sakit dengan pilihan klien mau
dihabiskan pribadi makan.
Kriteria Hasil : 3. Beri makanan
1. Adanya peningkatan yang bergizi 3. Memenuhi
berat badan sesuai tinggi dan kebutuhan gizi
dengan tujuan bervariasi klien dengan
2. Berat badan ideal sesuai menarik perhatian
dengan tinggi badan 4. Berikan klien.
3. Mampu informasi yang 4. Agar keluarga
mengidentifikasi tepat dan klien
kebutuhan nutrisi tentang dapat mengetahui
4. Tidak ada tanda-tanda kebutuhan pemenuhan
malnutisi nutrisi kebutuhan nutrisi.
5. Menunjukkan 5. Kolaborasi
peningkatan fungsi dengan ahli 5. Pemberian
pengecapan dari gizi. makanan yang
menelan tepat.
6. Tidak terjadi penurunan
berat badan yang berarti

IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Hari/
No Dx Tindakan Keperawatan Respon Hasil Ttd
Tgl/Jam
1. Kamis I - Melakukan bina DS : -
24-08- hubungan saling percaya DO : Pasien tampak kooperatif
2023 kepada klien dengan cara
09.00 memperkenalkan diri
sebutkan nama dan
tujuan tindakan, dengan
respon klien cukup baik
09.30 - Melakukan pengkajian DS : Pasien mengatakan kurang nafsu
mengenai penyakit klien. makan
DO : TD : 100/70 mmHg
N : 78 x/menit
S : 37,8ºC
RR : 22 x/menit
10.15 - Melakukan kolaborasi DS : -

dengan tim dokter dalam DO : infus RL 24tpm

pemberian terapi Infus Paracetamol 500mg/6jam


Injeksi Ciprofloxacin 2x200mg
Injeksi Ranitidin 50mg/12jam
Caviplex 0,5tab/24jam

- Melakukan kolaborasi DS : Pasien bersedia

dengan tim gizi dalam DO : Pasien mendapatkan diit bubur

pemberian diit halus.

Asering 500 cc/24 jam


dan infus RL 500 cc/24
jam

2. Jumat I - Menanyakan bagaimana DS : Pasien mengatakan masih lemas,


25-08- keadaan klien, apa yang masih mual dan makanan tidak habis
2023 dirasakan saat ini, apakah DO : Pasien tampak lemas
08.40 makanan yang diberikan Makanan dari RS tidak dihabiskan
dari rumah sakit
dihabiskan atau tidak.
09.00 - Mengkaji TTV DS : Pasien bersedia
DO : TD : 100/70 mmHg
N : 70 x/menit
S : 37,5 ºC
RR : 22 x/menit
10.00 - Melakukan kolaborasi DS : Pasien bersedia
dengan tim dokter dalam DO : infus RL 24tpm
pemberian terapi Infus Paracetamol 500mg/6jam
Injeksi Ciprofloxacin 2x200mg
Injeksi Ranitidin 50mg/12jam
Caviplex 0,5tab/24jam
10.30 - Kolaborasi dengan ahli DS : -

gizi mengenai diit klien. DO : Klien mendapatkan diit bubur halus.

12.00 - Memonitor kenaikan atau DS : Pasien mengatakan merasa ada


penurunan berat badan penurunan berat badan

klien dengan cara DO : Pasien tampak kooperatif

menanyakan apakah
selama sakit merasakan
penurunan berat badan.
3. Sabtu I - Menanyakan bagai mana DS : Pasien mengatakan tidak enak
26-08- keadaan klien, apa yang diperut berkurang dan sedikit mual
2023 dirasakan saat ini, apakah DO : Pasien tampak lemas
07.30 makanan yang di berikan
dari rumah sakit di
habiskan atau tidak.
08.30 - Mengkaji TTV DS: Pasien bersedia
DO : TD : 100/70 mmHg
N : 80 x/menit
S : 36,6 ºC
RR : 22 x/menit
09.00 - Melakukan kolaborasi
dengan tim dokter dalam DS : Pasien bersedia
pemberian terapi. DO : infus RL 24tpm
Infus Paracetamol 500mg/6jam
Injeksi Ciprofloxacin 2x200mg
- Kolaborasi dengan ahli Injeksi Ranitidin 50mg/12jam
09.35 gizi mengenai pemberian Caviplex 0,5tab/24jam
diit DS : Pasien bersedia
- Memonitor kenaikan atau DO : Pasien mendapatkan diit nasi tim.
10.35 penurunan berat badan
klien dengan cara DS : Pasien mengatakan merasa ada
menanyakan apakah penurunan berat badan
selama sakit merasakan DO : Pasien tampak kooperatif
penurunan berat badan
atau mengalami
peningkatan berat badan

EVALUASI KEPERAWATAN
HARI/ NO.
EVALUASI TTD
TANGGAL DX
Kamis I S : Pasien mengatakan tidak enak diperut dan mual
24-08-2023 O : Keadaan umum lemas
GCS : 15 (E4, M6, V5)
11.00 Akral hangat
TTV : TD : 100/70 mmhg
S : 38ºC
N : 78 x/menit
RR : 22x/menit
Pasien makan hanya habis setengah porsi
Pasien tampak mual
A : Masalah ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
belum teratasi
P : Lanjutkan Intervensi
1. Identifikasi faktor yang mempengaruhi kehilangan nafsu
makan
2. Beri makanan yang sesuai dengan pilihan pribadi
3. Beri makanan yang bergizi tinggi dan bervariasi
4. Berikan informasi yang tepat tentang kebutuhan nutrisi
5. Kolaborasi dengan ahli gizi
Jumat I S : Pasien mengatakan tidak enak diperut dan mual
25-08-2023 O : Keadaan umum lemas
GCS : 15 (E4, M6, V5)
14.00 Akral hangat
TTV : TTD : 100/70 mmhg
S : 37ºC
N : 70 x/menit
RR : 22x/menit
Klien makan hanya habis setengah porsi
Klien tampak mual
A : Masalah ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan
tubuh teratasi sebagian
P : Lanjutkan Intervensi
1. Identifikasi faktor yang mempengaruhi kehilangan nafsu
makan
2. Beri makanan yang sesuai dengan pilihan pribadi
3. Beri makanan yang bergizi tinggi dan bervariasi
4. Berikan informasi yang tepat tentang kebutuhan nutrisi
5. Kolaborasi dengan ahli gizi
Sabtu I S : Pasien mengatakan tidak enak diperut berkurang dan sedikit
26-08-2023 mual
O : Keadaan umum lemas
12.00 GCS : 15 (E4, M6, V5)
Akral hangat
TTV : TTD : 100/70 mmhg
S : 36,9ºC
N : 82 x/menit
RR : 22x/menit
Klien makan hanya habis setengah porsi
Klien tampak mual
A : Masalah ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
teratasi sebagian
P : Lanjutkan Intervensi
1. Identifikasi faktor yang mempengaruhi kehilangan nafsu
makan
2. Beri makanan yang sesuai dengan pilihan pribadi
3. Beri makanan yang bergizi tinggi dan bervariasi
4. Berikan informasi yang tepat tentang kebutuhan nutrisi
5. Kolaborasi dengan ahli gizi

Anda mungkin juga menyukai