Anda di halaman 1dari 6

JURNAL READING

FISIOTERAPI DADA

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Praktik Klinik


Keperawatan Anak

Disusun Oleh :

KELOMPOK 1
1. EVA ELYA FAUZIYAH
2. CICI ALVITA
3. DITAWATI PUTRIANI DEWI
4. DAIMATUN NI’MAH
5. IKA FITRI RENGGANI
6. FERONIKA PARASTUTI
7. ARDIANA IMROATUL AFIYA
8. ANISA YULIANI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KUDUS


Jl. GANESHA 01 PURWOSARI KUDUS
TAHUN AJARAN 2021 / 2022
PENGARUH PEMBERIAN FISIOTERAPI DADA TERHADAP
GANGGUAN KEBERISHAN JALAN NAFAS PADA PENDERITA
BRONKOPNEUMONIA ANAK USIA 1 SAMPAI 5 TAHUN
DI RAWAT INAP AULIA HOSPITAL PEKANBARU

A. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui pengaruh pemberian fisioterapi dada terhadap gangguan keberishan
jalan nafas pada penderita bronkopneumonia anak usia 1 sampai 5 tahun di Rawat Inap
Aulia Hospital Pekanbaru
B. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu quasy eksperimen dengan
menggunakan jenis penelitian design one group pre post test
C. Sampel
Cara Pemilihan responden pada penelitian ini adalah accidental sampling sebanyak 10
responden.
D. Analisis Menggunakan PICO
1. Problem
Usia dibawah 5 tahun merupakan golongan usia yang paling rawan terhadap penyakit
salah satunya bronkopneumonia, yaitu suatu peradangan pada parenkim paru yang
mengenai bronkiolus dan alveolus yang disebabkan oleh bakteri virus, jamur dan
benda asing.
2. Invertion
Instrument penelitian ini menggunakan :
a. Lembar observasi
b. SOP fisioterapi dada
c. Stetoskop
3. Comparsion
Adrianti, Febriana. (2019). Pengaruh Fisioterapi dada terhadap gangguan keberishan
jalan nafas pada penderita bronkopneumonia anak usia 1 sampai 5 tahun di Rawat
Inap Aulia Hospital Pekanbaru. Other thesis, Universitas Pahlawan Tuanku
Tambusai.
4. Outcome
Penelitian diperoleh hasil bahwa fisioterapi dada ada berpengaruh terhadap gangguan
bersihan jalan nafas dan dapat disarankan sebagai salah satu tindakan atau prosedur
tetap yang dapat dilakukan dalam asuhan keperawatan.

No Komponen Aspek Hasil Penelitian


1 Dimensi subtansi Abstrak  Penelitian ini bertujuan untuk
dan Teori mengetahui pengaruh
pemberian fisioterapi dada
terhadap gangguan keberishan
jalan nafas pada penderita
bronkopneumonia anak usia 1
sampai 5 tahun di Rawat Inap
Aulia Hospital Pekanbaru
 Kesimpulan dengan uji
univariat dan bivariat, hasil
penelitian berdasarkan
respiratori rate dari 100%
subjek mengalami sesak
nafas, setelah dilakukan
fisioterapi dada 80% tidak
sesak, berdasarkan pernafasan
cuping hidung dari 80%
positif menjadi 70% negative,
sedangkan retraksi intercostal
80% positif menjadi 70%
negative, hal ini dibuktikan
dengan respiratori p value =
0,000, pernafasan cuping
hidung p value = 0,028, dan
retraksi intercostal p value =
0,075
Pendahuluan  Usia dibawah 5 tahun
merupakan golongan usia
yang paling rawan terhadap
penyakit salah satunya
bronkopneumonia, yaitu suatu
peradangan pada parenkim
paru yang mengenai
bronkiolus dan alveolus yang
disebabkan oleh bakteri virus,
jamur dan benda asing.
 Masalah yang sering muncul
pada bayi dan balita dengan
bronkopneumonia yang di
rawat di rumah sakit adalah
distress pernafasan yang
ditandai dengan nafas cepat,
retraksi intercostal,
pernafasan cuping hidung,
dan disertai dengan stridor.
 Fisioterapi dada dapat
dilakukan untuk
membersihkan jalan napas
dan sekresi. Fisioterapi dada
termasuk didalamnya drain
postural, perkusi dan vibrasi
dada.
2 Deain dan Penelitian  Quasi Eksperiment
Metodologi  Metode one group pre post
test design
Sampel  Anak usia 1-5 tahun
berjumlah 10 orang
Instrumen  Lembar observasi
Penelitiaan  SOP fisioterapi dada
 Stetoskop
Analisis  Uji univariat dan uji bivariat
3 Interpretasi Pembahasan  Setelah dilakukan uji
univariat didapatkan hasil
sebelum dilakukan fisioterapi
dada diperoleh hasil bahwa
dari 10 responden di dapatkan
distribusi frekuensi nafas
responden 100% mengalami
sesak nafas, bersihan jalan
nafas sebelum dilakukan
fisioterapi dada tidak berish
80% responden positif tidak
bersih, sedangkan bersihan
jalan nafas bersih berjumlah
20% responden, setelah
dilakukan fisioterapi dada
didapatkan rata-rata frekuensi
nafas responden menurun
menjadi 20%, bersihan jalan
nafas sebelum dilakukan
fisioterapi dada tidak bersih
berjumlah 30% responden,
sedangkan bersihan jalan
nafas bersih berjumlah 70%
responden.
 Setelah dilakukan uji bivariat
menunjukan hasil rata-rata
sebelum dilakukan fisioterapi
dada dari 10 responden rata-
rata 100% mengalami sesak
nafas, setelah dilakukan
fisoterapi dada terjadi
penurunan yaitu 20% yang
masih mengalami sesak nafas.
Hasil p value menunjukkan
0,000 artinya ada pengaruh
fisioterapi dada terhadap
bersihan jalan nafas.
Dimensi Etik Subjek Penelitian  Sebanyak 10 orang di Rawat
Inap Aulia Hospital
Pekanbaru
Dilema etik dan -
Hukum
Pelanggran Etik -
5 Daftar Pustaka Terlampir
Terlampir

Anda mungkin juga menyukai