Anda di halaman 1dari 14

EVIDENCE BASED PRACTICE

PENGARUH PEMBERIAN FISIOTERAPI DADA


PADA ANAK DENGAN BRONKOPNEUMONIA

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH


MUHAMMAD ZEIN
KABUPATEN BELITUNG TIMUR
TAHUN 2023
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ....................................................................................................................... 2


BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................... 3
BAB II ANALISIS JURNAL ............................................................................................. 5
BAB III PEMBAHASAN ................................................................................................... 9
BAB IV KESIMPULAN .................................................................................................. 12
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 13
BAB I
PENDAHULUAN

Kesakitan dan kematian anak merupakan salah satu parameter kesehatan


suatu negara. Menurut WHO 2020, pneumonia membunuh lebih dari 808.000
anak dibawah usia 5 tahun, terhitung 15% dari semua kematian anak dibawah 5
tahun. Pneumonia menjadi salah satu penyebab kematian terbesar di seluruh
dunia, Indonesia termasuk dalam urutan ke-8 dengan 22.000 kematian (Kemenkes
RI, 2019). Cakupan penemuan pneumonia di Indonesia sebesar 51,19%. Angka
kematian akibat pneumonia di Indonesia pada balita sebesar 0,08%. Angka
kematian akibat pneumonia pada kelompok bayi lebih tinggi yaitu sebesar 0,16%
dibandingkan kelompok anak umur 1- 4 tahun sebesar 0,05%. (Riskesdas, 2018).
Bronkopneumonia merupakan salah satu jenis pneumonia, penyakit ini
merupakan infeksi yang mengakibatkan terjadinya peradangan pada paru-paru
yang disebabkan oleh virus, bakteri atau jamur yang menyebabkan kematian
terbesar untuk penyakit saluran nafas bawah yang menyerang anak-anak (Arufina,
2019). Masalah utama akibat bronkopenumonia yaitu mengalami gangguan
peningkatan produksi sputum yang akan menyebabkan gangguan kebersihan jalan
nafas (Khotimah, 2019). Apabila kebersihan jalan nafas terganggu maka
pemenuhan suplai oksigen dalam tubuh berkurang. Masalah tersebut
membutuhkan penanganan terkait farmakologi maupun non farmakologi. Terapi
farmakologi yang dapat diberikan yaiu pemberian obat-obatan bronkodilator, anti
inflamasi serta antitusif, sedangkan terapi non farmakologi yang dapat diberikan
yaitu rehabilitasi seperti latihan fisik, pernapasan serta fisioterapi dada (Torres et
al., 2021).
Fisioterapi dada adalah suatu tindakan untuk mengeluarkan sputum. (Siregar
& Aryayuni, 2019). Tujuan dari fisioterapi dada adalah untuk memperbaiki
ventilasi dan meningkatkan efisiensi otot pernapasan.(Hanafi & Arniyanti, 2020).
Fisioterapi dada dapat memobilisasi sekresi trakeobronkial berdasarkan parameter
klinis seperti frekuensi pernafasan dan saturasi oksigen(Abdelbasset, W., &
Elnegamy, 2015).
Perawat sebagai pemberi asuhan berperan untuk memastikan keamanan
serta efektivitas suatu tindakan bagi pasien. Oleh karena itu perlu adanya telaah
jurnal tentang efektifitas dari pemberian fisioterapi dada bagi pasien anak dengan
bronkopneumonia dalam memperbaiki status respirasi.
BAB II
ANALISIS JURNAL

Artikel jurnal yang diidentifikasi merupakan artikel jurnal periode 2019- 2023 melalui pencarian dari Google Scholar, NCBI,
dan PubMed. Pencarian dilakukan menggunakan kata kunci “chest physiotherapy, broncopneumonia, children, pediatric”.

PENELITI
NO. JUDUL TEMPAT DESAIN SAMPEL HASIL
(TAHUN)
1. Polapa, Damayanti. Fisioterapi Dada RSUD Quasi Experiment 42 Orang Balita yang P Value <0,05 berarti terdapat
dkk (2022) Terhadap Anutapura dengan Two- terbagi dalam 2 pengaruh fisioterapi dada
Hemodinamik dan Palu Group Pre-Post kelompok yaitu terhadap status hemodinamik
Saturasi Oksigen Pada Intervention kelompok kontrol (Hr dan Rr) dan saturasi oksigen
Anak Dengan Design dan kelompok pada anak dengan pneumonia di
Pneumonia perlakuan RSUD Anutapura Palu.

2. Widiastuti, Agung. Penerapan Fisioterapi Puskesmas Quasi 18 Responden P Value < 0,05 yaitu P Value =
dkk (2022) Dada (Postural Jumapolo Eksperiment Jenis Dengan Teknik 0,001 Yang berarti dapat
Drainage, Clapping Karanganyar One Group Purposive Sampling. diambil kesimpulan terdapat
dan Vibrasi) Efektif Pretest Postest pengaruh fisioterapi dada
Untuk Bersihan Jalan Design, penelitian terhadap penurunan frekuesi
Nafas Pada Anak Usia Dianalisis pernapasan dan nilai P value =
6-12 Tahun Menggunakan Uji 0,02 yang berarti terdapat
Wilcoxon perbedaan hasil bersihan jalan
nafas sebelum dan sesudah
dilakukan fisioterapi dada.
3. Hidayatin, Titin Pengaruh Pemberian RSUD Quasy 30 Responden yang kelompok fisioterapi dada serta
(2019) Fisioterapi Dada Dan Kabupaten Experimental dibagi dalam 3 kelompok fisioterapi dada dan
Pursed Lips Breathing Indramayu dengan rancangan kelompok intervensi pursed lips breathing
(Tiupan Lidah) Non Randomized (Fisioterapi Dada, menunjukkan ada pengaruh
Terhadap Bersihan Without Control Pursed Lip yang signifikan terhadap
Jalan Nafas pada Anak Group Pretest- Breathing, Serta bersihan jalan napas dengan
Balita dengan Posttest Fisioterapi Dada Dan nilai P Value 0,000. Sedangkan
Pneumonia Pursed Lip untuk kelompok pursed lips
Breathing) breathing menunjukkan bahwa
tidak ada pengaruh terhadap
bersihan jalan napas, dengan
nilai P Value 0, 112.

4. Oktaviani, Vivin Dan Pengaruh Fisioterapi Sciencedirect, Literatur Riview Pencarian database Fisioterapi dada efektif terhadap
Setiyo (2022) Dada pada Pasien Pubmed, dan menggunakan kata penurunan aspirasi pada pasien
Pneumonia Google kunci fisioterapi dada pneumonia, ketidakefektifan
Scholar dan pneumonia. bersihan jalan nafas,
Kriteria artikel yang penumpukan sputum, frekuensi
dipilih tahun 2017- pernapasan, dan saturasi oksigen
2021, dengan teks pada pasien pneumonia
penuh (Bahasa
Inggris dan Bahasa
Indonesia). Study
literatur ini
menggunakan 18
artikel yang sesuai
dengan kriteria
inklusi.
5. Putu, Desak Ristian Pengaruh Fisioterapi Google Literatur Riview Pencarian database Fisioterapi dada mempunyai
Purnamiasih (2020) Dada Terhadap Scholar, NCBI menggunakan kata pengaruh besar terhadap
Perbaikan Klinis Pada (National kunci: “Fisioterapi perbaikan klinis yang dialami
Anak dengan Centre For Dada”, “Pneumonia responden dimanifestasikan
Pneumonia Biotechnology Pada Anak”, “Chest dalam bentuk respiratory rate
Information), Physiotherapy”, kembali ke rentang normal,
dan Jurnal “Pneumonia In hearth rate kembali ke rentang
Indonesia Children”. Di normal, peningkatan saturasi
terakreditasi dapatkan 60 artikel oksigen dan peningkatan
dan diseleksi kemampuan pengeluaran
sehingga didapatkan sputum sehingga jalan napas
8 penelitian yang menjadi bersih
relevan.

6. Ari, Nova P dan Penerapan Teknik Literatur Riview Pencarian database Setelah dilakukan tindakan
Riski Setyaningrum Fisioterapi Dada menggunakan kata fisioterapi dada, bersihan jalan
(2020) Terhadap kunci “Fisioterapi nafas anak efektif dengan
Ketidakefektifan Dada” + Anak + kriteria frekuensi pernafasan
Bersihan Jalan Nafas Pneumonia. dalam batas normal, mampu
pada Anak dengan Didapatkan 242 mengeluarkan sputum, tidak ada
Penyakit Sistem jurnal. Penulusuran suara nafas tambahan, dan batuk
Pernafasan dengan kata kunci berkurang.
“Fisioterapi Dada”+
Bronkitis + Pra
Sekolah Didapatkan
17 jurnal. Sedangkan
Pencarian Dengan
Kata Kunci “Chest
Physiotherapy” +
Anak +
Bronkopneumonia
Didapatkan 15
jurnal. Dari
penelusuran di atas,
penulis memilih 6
jurnal. Pencarian
jurnal ini dengan
kriteria jurnal
publikasi ilmiah dan
5 tahun kebelakang
mulai dari tahun
2015 sampai tahun
2020.
BAB III
PEMBAHASAN

Fisioterapi dada merupakan kelompok terapi yang digunakan dengan


kombinasi untuk memobilisasi sekresi pulmonar. Fisioterapi dada adalah suatu
tindakan untuk mengeluarkan sputum. (Siregar & Aryayuni, 2019). Teknik
fisioterapi dada terdiri atas postural drainase, clapping, vibrasi, perkusi, napas
dalam dan batuk efektif yang bertujuan untuk memudahkan pembersihan
mukosiliar (Chaves et al., 2019).
Menurut Hanafi & Arniyanti, 2020, tujuan dari fisioterapi dada adalah untuk
memperbaiki ventilasi dan meningkatkan efisiensi otot pernapasan. Manfaat dari
fisioterapi dada dapat diterapkan untuk mengatasi masalah pada gangguan jalan
nafas pasien dengan penyakit pada sistem pernafasan, seperti pneumonia.
Fisioterapi dada merupakan salah satu asuhan yang diberikan oleh perawat untuk
membantu pasien beradaptasi dengan penyakit mereka dan kembali ke pola
pernapasan normal sehingga denyut jantung normal dan saturasi oksigen
meningkat (Chaves et al., 2019). Fisioterapi dapat diterapkan untuk menjadi terapi
adjuvant atau pendukungdalam penatalaksanaan bronkopneumonia.
Penelitian Hidayatin, Titin (2019) mengenai pengaruh pemberian
fisioterapi dada dan pursed lips breathing (tiupan lidah) terhadap bersihan jalan
nafas pada anak balita dengan pneumonia. Penelitian ini menunjukan ada
pengaruh yang signifikan terhadap bersihan jalan napas pada kelompok fisioterapi
dada serta kelompok fisioterapi dada dan pursed lips breathing. Sedangkan untuk
kelompok pursed lips breathing menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh terhadap
bersihan jalan napas.
Penelitian serupa dilakukan oleh Polapa, Damayanti. dkk (2022) tentang
pengaruh fisioterapi dada terhadap hemodinamik dan saturasi oksigen pada anak
dengan pneumonia menunjukan bahwa penatalaksanaan fisioterapi dada
mempunyai pengaruh terhadap status hemodinamik (HR dan RR dan saturasi
oksigen pada anak dengan pneumonia.
Efektifitas fisioterapi dada didukung dengan penelitian Widiastuti, Agung.
dkk (2022) tentang penerapan fisioterapi dada (postural drainage, clapping dan
vibrasi) untuk bersihan jalan nafas pada anak usia 6-12 tahun. Penelitian ini,
menunjukan terdapat pengaruh fisioterapi dada terhadap penurunan frekuesi
pernapasan dan perbedaan hasil bersihan jalan nafas sebelum dan sesudah
dilakukan fisioterapi dada.
Berdasarkan literatur riview yang dilakukan oleh Putu, Desak Ristian
Purnamiasih (2020) mengenai pengaruh fisioterapi dada terhadap perbaikan klinis
pada anak dengan pneumonia, menunjukkan bahwa fisioterapi dada mempunyai
pengaruh besar terhadap perbaikan klinis yang dialami responden
dimanifestasikan dalam bentuk respiratory rate kembali ke rentang normal,
hearth rate kembali ke rentang normal, peningkatan saturasi oksigen dan
peningkatan kemampuan pengeluaran sputum sehingga jalan napas menjadi
bersih.
Literatur riview serupa yang dilakukan oleh Oktaviani, Vivin dan Setiyo
(2022) tentang pengaruh fisioterapi dada pada pasien pneumonia, menyebutkan
bahwa fisioterapi dada efektif terhadap penurunan aspirasi pada pasien
pneumonia, ketidakefektifan bersihan jalan nafas, penumpukan sputum, frekuensi
pernapasan, dan saturasi oksigen pada pasien pneumonia. Hal ini karena
fisioterapi dada sangat membantu pasien dalam mengeluarkan sputum yang
mengalami kesulitan untuk mengeluarkannya sehingga dapat menurunkan
kebutuhan oksigen dan frekuensi suction.
Hal ini juga sejalan dengan literarur riview yang dilakukan oleh Ari, Nova
P dan Riski Setyaningrum (2020) tentang penerapan teknik fisioterapi dada
terhadap ketidakefektifan bersihan jalan nafas pada anak dengan penyakit sistem
pernafasan, mengatakan bahwa setelah dilakukan tindakan fisioterapi dada,
bersihan jalan nafas anak efektif dengan kriteria frekuensi pernafasan dalam batas
normal, mampu mengeluarkan sputum, tidak ada suara nafas tambahan, dan batuk
berkurang.
Adapun untuk prosedur dalam pelaksanaan fisioterapi dada dijelaskan
dalam penelitian Penelitian Polapa, Damayanti. dkk (2022) yang
merekomendasikan fisioterapi dada dilakukan dengan pemberian 10-20 menit per
sesi dengan frekuensi 2-3 kali sehari. Diberikan pada pagi atau sore hari atau
sebelum tidur. Pengukuran evaluasi dilakukan setelah jeda minimal dua jam
pemberian intervensi. Hal ini juga didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh
Azahra, Lesti dkk (2022) bahwa pelaksanaan fisioterapi dada dapat dilakukan
selama 2 kali dalam sehari dengan waktu pemberian setiap 8-12 jam tergantung
pada kebutuhan anak. Waktu yang tepat pada pagi sebelum makan / 45 menit
sesudah makan dan malam hari menjelang tidur atau sore hari. Diberikan saat pagi
hari dengan tujuan mengurangi sekret yang menumpuk pada malam hari dan saat
sore hari untuk mengurangi batuk pada malam hari dengan frekuensi waktu
selama 3-5 menit.
Adapun rangkaian fisioterapi dada terdiri dari memberikan minum air
hangat, melakukan auskultasi pada bagian thorax untuk mengetahui letak sekret,
memberikan posisi sesuai sekret atau postural drainage dengan posisi sambil
dipangku, kemudian lakukan perkusi sebanyak 25 kali dalam 10 detik, pada
neonatus dapat menggunakan alat tambahan cpt cup dan vibrasi dengan jumlah 3-
5 kali getaran yang dapat menggunakan 1 atau 2 tangan dan kemudian dibatukkan.
Berdasarkan enam artikel yang telah dianalisis, didapatkan hasil yang
positif dari penerapan fisioterapi dada pada penyakit pneumonia ataupun
bronkopneumonia. Hal tersebut menunjukkan bahwa fisioterapi dada aman dan
memiliki efektifitas yang tinggi untuk diterapkan pada anak dengan penyakit
bronkopneumonia.
BAB IV
KESIMPULAN

4.1 Kesimpulan
Berdasarkan analisis dari enam artikel, dapat diperoleh informasi bahwa
fisioterapi dada merupakan terapi yang aman dan direkomendasikan untuk
menjadi terapi pendukung dalam perbaikan status respirasi pasien anak dengan
bronkopneumonia.

4.2 Saran
Perawat diharapkan dapat menerapkan fisioterapi dada sebagai terapi
pendukung pada tatalaksana pasien anak dengan bronkopneumonia.
DAFTAR PUSTAKA

Abdelbasset, Walid, & Elnegamy, Tamer. (2015). Effect of Chest Physical


Therapy on Pediatrics Hospitalized With Pneumonia. International Journal
of Health and Rehabilitation Sciences (IJHRS), 4(4), 219.
Ari, Nova P dan Riski Setyaningrum. (2020). Penerapan Teknik Fisioterapi Dada
Terhadap Ketidakefektifan Bersihan Jalan Nafas Pada Anak Dengan
Penyakit Sistem Pernafasan.MOTORIK Journal Kesehatan Sekolah Tinggi
Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Klaten. Vol.15.No.2.
Arufina, M. W. (2019). Asuhan Keperawatan pada Pasien Anak dengan
Bronkopneumonia dengan Fokus Ketidakefektifan Bersihan Jalan Nafas.
Pena Medika Jurnal Kesehatan, 8(2).
https://doi.org/10.31941/PMJK.V8I2.727
Azahra, Lesti dkk. (2022). Penerapan Fisioterapi Dada Pada Anak Dengan
Bronkopneumonia Di Rsud Arjawinangun. Indonesian Journal of Health
and Medical. Volume 2 No 4 O
Chaves, G. S. S., Freitas, D. A., Santino, T. A., Nogueira, P. A. M. S., Fregonezi,
G. A. F., & Mendonça, K. M. P. P. (2019). Chest physiotherapy for
pneumonia in children. In Cochrane Database of Systematic Reviews.
https://doi.org/10.1002/14651858.CD010277.pub3
Hanafi, P. C. M. M., & Arniyanti, A. (2020). Penerapan Fisioterapi Dada Untuk
Mengeluarkan Dahak Pada Anak Yang Mengalami Jalan Napas Tidak
Efektif. Jurnal Keperawatan Profesional.
https://doi.org/10.36590/kepo.v1i1.84
Hidayatin, Titin. (2019). Pengaruh Pemberian Fisioterapi Dada Dan Pursed Lips
Breathing (Tiupan Lidah) Terhadap Bersihan Jalan Nafas Pada Anak Balita
Dengan Pneumonia. Jurnal STIKes Muhammadiyah lndramayu. Vol. 11,
No. 01.
Kemenkes RI. (2019). Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2018. In Journal of
Clinical Pathology. https://doi.org/htt ps://doi.org/10.11 36/jcp.40.5.591
Oktaviani, Vivin dan Setiyo. (2022). Studi Literatur: Pengaruh Fisioterapi Dada
Pada Pasien Pneumonia. Jurnal Keperawatan Profesional (JKP). Volume 10,
Nomor 1.
Polapa, Damayanti. dkk. (2022). Fisioterapi Dada Terhadap Hemodinamik Dan
Saturasi Oksigen Pada Anak Dengan Pneumonia. Jurnal Keperawatan
Silampari. Volume 6, Nomor 1, Desember 2022.
DOI: https://doi.org/10.31539/jks.v6i1.4674
Putu, Desak Ristian Purnamiasih. (2020). Pengaruh Fisioterapi Dada Terhadap
Perbaikan Klinis Pada Anak Dengan Pneumonia. Syntax Literate: Jurnal
Ilmiah Indonesia. Vol. 5, No. 10.
DOI : http://dx.doi.org/10.36418/syntax-literate.v5i10.1667
RISKESDAS. (2018). Riset Kesehatan Dasar 2018. Kementrian Kesehatan
Republik Indonesia.
Siregar, T., & Aryayuni, C. (2019). Pengaruh Fisioterapi Dada Terhadap
Pengeluaran Sputum Pada Anak Dengan Penyakit Gangguan Pernafasaan
Di Poli Anak RSUD Kota Depok. Jurnal Keperawatan Widya Gantari
Indonesia. https://doi.org/10.52020/jkwgi.v2i2.856
Torres, A., Cilloniz, C., Niederman, M. S., Menéndez, R., Chalmers, J. D.,
Wunderink, R. G., & van der Poll, T. (2021). Pneumonia. In Nature
Reviews Disease Primers. https://doi.org/10.1038/s41572-021-00259-0
WHO. (2020). WHO (World Health Organization). Retrieved from
https://www.who.i nt.healthtopics/pneumonia# tab=tab_1
Widiastuti, Agung. dkk. (2022). Penerapan Fisioterapi Dada (Postural Drainage,
Clapping dan Vibrasi) Efektif Untuk Bersihan Jalan Nafas Pada Anak Usia
6-12 Tahun. Intan Husada : Jurnal Ilmiah Keperawatan. Vol. 10 No. 1.

Anda mungkin juga menyukai