2
univariat dan bivariat, hasil uji
statistik menunjukkan
terdapat perubahan
bermakna rata-rata
frekuensi bersihan jalan
nafas sebelum dan sesudah
fisioterapi.
Pendahuluan Kesiapan pemerintah da
instansi terkait seperti
tenaga kesehatan baik
ditingkat pusat, ayaupun kota
dan kabupaten sangat
berperan penting dalam
meminimalkan angka ISPA.
Seperti kesiapan pihak
tenaga kesehtatan dalam
meningkatkan pengetahuan
masyarakat terhadap
pnemonia,status
gizi dan lingkunagn yang baik
cakupan imunisasi, asi
eksklusif dan meningkatkan
upaya manajemen
tatalaksana pnemonia
bagaimana perilaku
masyarakat dalam pencarian
pengobatan.
Pada akhirnya diharapakan
upaya penegndalian
penyakit ISPA dapat
dilaksanakan dengan
optimal sehingga angka
kematia anak dapat
diturunkan
Penelitian ini bertujuan
mengetahui pengaruh
fisioterapi dada terhadap
bersihan jalan nafas
2 Deain dan pada anak usia 1-5
Metodologi tahun yang mengalami
gangguan bersihan jalan
nafas
Penelitian Quasi Eksperiment
Metode one group
pretest- posttest
Sampel Anak usia 1-5
tahun berjumlah
17 orang
Instrumen Lembar observasi untuk
Penelitiaan mengevaluasi efetivitas
pemberian fisioterapi dada
yaitu respirasi rate pasien,
PCH dan Retraksi
Intercostal
SOP fisioterapi yang
dibuat oleh peneliti.
Analisis Uji univariat dan uji bivariat
3 Interpretasi Pembahasan Setelah dilakukan uji
univariat
didaptkan hasil bahwa terjadi
terhadap ferkuen nafas
engalami perbaikan jalan nafas Setelah dilakukan uji bivariat menunjukan adanya perbedaan yang bermakna antar rerata frekuensi nafas responden, den