TINJAUAN KEPUISTAKAAN
1. Konsep PPOK
a. Definisi
b. Etiologi
c. Patofisiologi
d. Manifestasi klinis
e. Komplikasi
f. Test diagnostic
g. Penatalaksanaan
a. Pengkajian
dimana data mayornya yaitu subjektif tidak tersedia dan data objektifnya
wheezing dan/atau ronkhi kering, sedangkan tanda dan gejala minor, data
pasien PPOK dengan bersihan jalan napas tidak efektif (Muttaqin, 2014
pendidikan.
b. Keluhan utama
dan sebagainya.
e. Pemeriksaan fisik
1) Inspeksi
2) Palpasi
ibu jari tangan harus bergerak secara simetris dan terpisah satu
sama lain dengan jarak minimal 5cm. Getaran yang terasa oleh
3) Perkusi
4) Auskultasi
b. Diagnosis Keperawatan
yaitu bersihan jalan nafas tidak efektif. Menurut PPNI (2017), bersihan
atau obstruksi jalan nafas untuk mempertahankan jalan nafas tetap paten.
Pada gejala mayor tidak ada data yang ditemukan. Sedangkan pada
tanda mayor ditemukan data berupa batuk tidak efektif, tidak mampu
c. Intervensi Keperawatan
keperawatan yang berpusat pada klien dimana tujuan dan hasil yang
Tabel 2.1
Intervensi Keperawatan Manajemen Jalan Nafas
Dianosis Tujuan/Kriteria Intervensi Keperawatan
Keperawatan Hasil (SLKI) (SIKI)
(SDKI)
Manajemen Setelah dilakukan Intervensi utama
jalan nafas asuahan Manajemen jalan napas:
adalah keperawatan 3x24 a. Observasi
mengidentifikas jam diharapkan 1) Monitor pola nafas
i dan mengelola oksigenasi (frekuensi, kedalaman,
kepatenan jalan membaik dengan usaha nafas)
nafas. kriteria hasil: 2) Monitor bunyi nafas
Termoregulasi tambahan (mis.
1. Batuk efektif Gurgling, mengi,
meningkat wheezing, ronkhi
2. Produksi kering)
sputum 3) Monitor sputum
menurun (jumlah, warna,
3. Mengi aroma)
menurun b. Terapeutik
4. Wheezing 1) Pertahankan
menurun kepatenan jalan nafas
5. Dispnea dengan head-tilt (jaw-
menurun thrust jika curiga
6. Frekuensi trauma servikal)
napas 2) Posisikan semi-fowler
membaik atau fowler
7. Pola napas 3) Berikan minuman
membaik hangat
4) Lakukan fisioterapi
dada, jika perlu
5) Lakukan penghisapan
lender kurang dari 15
detik
6) Lakukan
hiperoksigenasi
sebelum penghisapan
endotrakela
7) Keluarkan sumbatan
benda padat dengan
forsep McGill
8) Berikan oksigen, jika
perlu
c. Edukasi
1) Anjurkan asupan
cairan 2000 ml/hari,
jika tidak
kontraindikasi
2) Ajarkan teknik batuk
efektif
d. Kolaborasi
1) Kolaborasi pemberian
bronkodilator,
ekspektoran,
mukolitik, jika perlu
Sumber: PPNI (2019) & PPNI (2018)
d. Tindakan Keperawatan
e. Evaluasi Keperawatan
Evaluasi keperawatan bertujuan untuk menilai sejauh mana
keluarga
berdasarkan analisis
1. Pengertian Nebulizer
droplet aerosol sehingga dapat di hirup oleh pasien, obat yang digunakan
untuk nebulizer dapat berupa solusio atau suspesi (Tanto, 2014 dalam
2. Tujuan Nebulizer
3. Indikasi
a. Bronchospasme akut
4. Kontra Indikasi
b. Pada klien dimana suara napas tidak ada atau berkurang maka
Tidak Efektif
dalam batas normal karena gejala fisik yang dialami oleh kebanyakan
1. Pengertian
2. Faktor Penyebab
a. Fisiologis
3) Disfungsi neuromuskuler
8) Proses infeksi
9) Respon alergi
b. Situasional
1) Merokok aktif
2) Merokok pasif
3) Terpajan polutan
1. Pengertian
2020).
aliran udara yang disebabkan oleh kelainan saluran napas dan /atau
b. Pekerjaan
c. Polusi udara
d. Infeksi
e. Genetik
f. Jenis Kelamin
Tanda dan gejala dari bersihan jalan napas tidak efetif pada pasien
berikut:
a. Batuk kronis selama 3 bulan dalam setahun, terjadi berselang
c. Lelah, lesu.
pernapasan.
terengah-engah).
4. Patofisiologi
silia. Selain itu, terjadi penebalan sel-sel otot polos dan jaringan
5. Pemeriksaan penunjang
umur dan potongan badan yang sama. Pada kasus ringan, VEP1
saturasi oksigen.
lebih detail.
6. Penatalaksanaan
Penatalaksanaan medis yang diberikan pada pasien dengan PPOK
adalah:
a. Pemberian oksigen
inap.