B
DENGAN OBS DYSEPNEA ec CHF DI RUANG GARDENA RSUD
BANYUMAS
OLEH:
LUTFIA ABDUNISA
2311040088
d) Faktor perilaku
Keseharian individu dapat mempengaruhi fungsi pernapasan. Status
nuitrisi, gaya hidup, kebiasaan olahraga, kondisi emosional dan
penggunaan zat-zat tertentu secara tiodak langsung akan berpengaruh
pada pemenuhan kebutuhan oksigen tubuh.
e) Lingkungan
Kondisi lingkungan juga dapat mempengaruhi kebutuhan oksigen, adalah
:
− Suhu lingkungan
− Ketinggian
− Tempat kerja (polusi)
B. Pemeriksaan
1. Pemeriksaan Umum
a. Kesadaran umum
b. Tekanan darah
c. Nadi
d. Suhu
e. Respirasi rate
f. Berdasarkan P,Q,R,S,T
P (Provoking) : factor yang mempengaruhi berat atau
ringannya nyeri.
Q (Quality) : ualitas nyeri seperti tajam, tumpul,
tersayat, atau tertusuk.
R (Region) : Daerah perjalanan nyeri.
S (Seeverity) : Parahnya nyeri, skala nyeri secara
umum : (0-10 skala)
2. Pemeriksaan Fisik
a. Hidung
Bentuk simetris atau tidak, ada sekret atau tidak, ada
pembengkakan didaerah polip atau tidak, ada alat bantu atau
tidak. Fungsi dari pemeriksaan hidung untuk mengetahui
adanya secret dan pembengkakan.
b. Mulut
Bibir kering atau tidak gigi kotor atau tidak fungsi untuk
pemeriksaan mulut untuk mengetahui adanya infeksi mulut
atau adanya gigi kotor dan berlubang.
c. Dada
Ada lesi atau tidak, inspirasi dan ekspirasi, suara paru, suara
jantung.
a)Inspeksi : Normal. Tujuan untuk mengetahui bentuk dada
b)Perkusi : Sonor/Resonan.
c)Palpasi : Kesimestrisan Dada
d)Auskultasi : Terdengar suara lapang paru normal.
D. Perencanaan Keperawatan
No. Diagnosa SLKI SIKI
Keperawatan
Bersihan jalan napas Setelah dilakukan Latihan batuk
tidak efektif bd. Sekresi tindakan keperawatan efektif
yang tertahan 3x24 jam diharapkan jalan O:
napas paten dengan: - Identifikasi
Indicator A T kemampuan batuk
Batuk efektif 2 5 - Monitor adanya
Frekuensi napas 2 5 retensi sputum
Pola napas 2 5 - Monitor tanda dan
Produksi 4 1 gejala infeksi saluran
sputum napas
Ket: N:
1= menurun - Atur posisi semi
2= cukup menurun fowler
3= sedang - Melatih untuk batuk
efektif
4= cukup meningkat E:
5= meningkat - Jelaskan tujuan dan
prosedur batuk
efektif
- Anjurkan teknik
nafas dalam
C: kolaborasi
pemberian ekspetoran
Manajemen jalan
napas
O:
- Monitor pola napas
- Monitor bunyi
napas tambahan
- Monitor sputum
N:
Posisikan semi-
fowler atau fowler
Berikan minum
hangat
Lakukan fisioterapi
dada
Berikan oksigen
E:
ajarkan teknik batuk
efektif
C:
kolaborasi pemberian
ekspetoran,
bronkodilator
Pola napas tidak efektif Setelah dilakukan Manajemen jalan
bd. Hambatan upaya tindakan keperawatan napas
napas 3x24 jam diharapkan pola O:
napas membaik dengan: - Monitor pola napas
Indicator A T - Monitor bunyi
Frekuensi napas 2 5 napas tambahan
Kedalaman 2 5 - Monitor sputum
napas N:
Ket: - Posisikan semi-
1= memburuk fowler atau fowler
2=cukup memburuk - Berikan minum
3= sedang hangat
4= cukup membaik - Lakukan fisioterapi
5= membaik dada
- Berikan oksigen
E:
ajarkan teknik batuk
efektif
C:
kolaborasi pemberian
ekspetoran,
bronkodilator
DAFTAR PUSTAKA
Ambarwati, Fitri Respati. 2014. Konsep Kebutuhan Dasar Manusia. Yogyakarta:
Dua Satria Offset.
Andarmoyo, Sulistyo. 2012. Keperawatan Keluarga Konsep Teori, Proses dan
Praktik Keperawatan. Yogyakarta : Graha Ilmu.
Atoilah, Elang M. Kusnadi, Engkus. (2013). Asuhan Keperawatan pada Klien
dengan Gangguan Kebutuhan Dasar Manusia. Garut : In Media
Ernawati. (2012). Konsep dan Aplikasi Keperawatan dalam Pemenuhan
Kebutuhan Dasar Manusia. (A. Rifai, Ed.). Jakarta: Trans Info Media.
Francis Caia. 2011 . Respiratory Care. Diterjemahkan oleh Tini Stella. Jakarta :
Erlangga
Nair, M., & Peate, I., (2011). Dasar-Dasar Patofisiologi Terapan. Jakarta : Bumi
Medika.