Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PENDAHULUAN KEBUTUHAN OKSIGENASI PADA NY.

B
DENGAN OBS DYSEPNEA ec CHF DI RUANG GARDENA RSUD
BANYUMAS

OLEH:
LUTFIA ABDUNISA
2311040088

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
TAHUN 2023
I. Konsep Kebutuhan
A. Definisi Oksigenasi
Oksigenasi adalah pemenuhan akan kebutuhan oksigen (O²). Kebutuhan fisiologis
oksigenasi merupakan kebutuhan dasar manusia yang digunakan untuk
kelangsungan metabolisme sel tubuh, untuk mempertahankan hidupnya, dan
untuk aktivitas berbagai organ atau sel. Apabila lebih dari 4 menit orang tidak
mendapatkan oksigen maka akan berakibat pada kerusakan otak yang tidak dapat
diperbaiki dan biasanya pasien akan meninggal. Kebutuhan oksigenasi merupakan
kebutuhan dasar manusia yang di gunakan untuk kelangsungan metabolisme sel
tubuh mempertahankan hidup dan aktivitas berbagai organ atau sel. Dalam
keadaan biasa manusia membutuhkan sekitar 300 cc oksigen setiap hari (24 jam)
atau sekitar 0,5 cc tiap menit. Respirasi berperan dalam mempertahakan
kelangsungan metabolisme sel. Sehingga di perlukan fungsi respirasi yang
adekuat. Respirasi juga berarti gabungan aktifitas mekanisme yang berperan
dalam proses suplai O² ke seluruh tubuh dan pembuangan CO² (hasil pembakaran
sel). Terapi oksigen merupakan salah satu terapi pernafasan dalam
mempertahankan oksigenasi. Tujuan dari terapi oksigen adalah untuk memberikan
transpor oksigen yang adekuat dalam darah sambil menurunkan upaya
bernafas dan mengurangi stress pada miokardium.

B. Fisiologis sistem/fungsi normal sistem oksigenasi


Sistem respirasi adalah sistem yang memiliki fungsi utama untuk melakukan
respirasi dimana respirasi merupakan proses mengumpulkan oksigen dan
mengeluarkan karbondioksida. Fungsi utama sistem respirasi adalah untuk
memastikan bahwa tubuh mengekstrak oksigen dalam jumlah yang cukup untuk
metabolisme sel dan melepaskan karbondioksida (Peate and Nair, 2011).

C. Faktor yang mempengaruhi oksigenasi


Menurut Ambarwati (2014), ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi
kebutuhan okasigen diantaranya adalah faktor fisiologis, status kesehatan, faktor
perkembangan, faktor perilaku, dan lingkungan.
1) Faktor Fisiologi
Gangguan pada fungsi fisiologis akan berpengaruh pada kebutuhan oksigen.
Kondisi ini dapat mempengaruhi fungsi pernapasan diantaranya adalah :
a) Faktor fisiologis
Gangguan pada fungsi fisiologis akan berpengaruh pada kebutuhan
oksigen. Sehingga kondisi ini dapat mempengaruhi pernapasan
diantaranya adalah :
− Penurunan kapasitas angkut oksigen ; pada pasien anemia atau pada
saat terpapar zat beracun
− Penurunan konsentrasi oksigen yang diinspirasi
− Hipovolemia
− Pengingkatan laju metabolik
− Kondisi lain yang mempengaruhi pergerakan dinding dada
b) Status kesehatan
Saat orang sehat, sistem pernapasan dapat menyediakan kadar oksigen
yang cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuh. Akan tetapi, pada saat
kondisi sakit tertentu, proses oksigenasi tubuh seperti gangguan pada
sistem pernapasan, kardiovaskuler dan penyakit kronis.
c) Faktor perkembangan
Tingkat perkembangan menjadi salah satu faktor yang dapat
mempengaruhi sistem pernapasan :
− Bayi prematur : kurangnya pembentukan surfaktan
− Bayi dan toodler : adanya resiko infeksi saluran pernapasan akut
− Anak usia sekolah dan remaja : resiko infeksi saluran pernapasan dan
merokok
− Dewasa muda dan paruh baya : diet yang tidak sehat, kurangnya
aktivitas, dan stres yang mengakibatkan penyakit jantung dan paru-
paru
− Dewasa tua : adanya proses penuaan yang mengakibatkan
kemungkinan arteriosklerosis, elastisitas menurun, dan ekspansi paru
menurun.

d) Faktor perilaku
Keseharian individu dapat mempengaruhi fungsi pernapasan. Status
nuitrisi, gaya hidup, kebiasaan olahraga, kondisi emosional dan
penggunaan zat-zat tertentu secara tiodak langsung akan berpengaruh
pada pemenuhan kebutuhan oksigen tubuh.

e) Lingkungan
Kondisi lingkungan juga dapat mempengaruhi kebutuhan oksigen, adalah
:
− Suhu lingkungan
− Ketinggian
− Tempat kerja (polusi)

D. Komplikasi Terapi Oksigen


Menurut Francins (2011) terdapat banyak masalah yang berhubungan
dengan terapi oksigen, berikut adalah hal yang sering terjadi adalah :
a) Resistensi karbondioksida
b) Asidosis respiratorik
c) Penurunan dorongan hipoksik untuk bernafas
d) Kekeringan mukosa dan disfungsi mukosiliar
e) Dehidrasi akibat sekresi dan respirasi dan resistensi sputum
f) Atelektasis (kolaps paru)
g) Toksisitas oksigen
h) Resiko kebakaran

II. Rencana asuhan keperawatan gangguan pemenuhan kebutuhan


oksigenasi
A. Pengkajian
1. Identitas
a. Pasien
b. Penanggung jawab
2. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan Utama
Keluhan yang dirasakan saat pengkajian
b. Riwayat Kesehatan Sekarang
Masalah gangguan kebutuhan oksigen pada saat dikaji biasanya
ada sesak napas yang akan menganggu poses tidur, kesulitan
bernapas, sesak napas saat beraktivitas serta munculnta rasa cemas
karena sesak napas, nyeri dada, batuk.
c. Riwayat Penyakit Dahulu
Pengalaman gangguan pernafasan di masa lalu
d. Riwayat Penyakit Keluarga
Meliputi penyakit menular atau menahun yang disebabkan
oleh sistem pernafasan
e. Pola Pengkajian Fungsional
− Pola Oksigenasi
Keluhan sesak napas, bersihan napas, pola napasb.
− Pola Nutrisi
Asupan nutrisi, pola makan, kecukupan gizi, pantangan
makanan.
− Pola Eliminasi
Pola BAB dan BAK
− Pola Aktivitas
Meliputi gerakan (mobilitas), aktivitas yang dapat
menimbulkan nyerie.
− Pola Istirahat
Meliputi kebiasaan tidur/istirahat pasien
− Personal Hygiene
Meliputi kebiasaan menjaga kebersihan pasien
− Pola Beribadah
− Pola Bekerja
− Pola Sekesualitas

B. Pemeriksaan
1. Pemeriksaan Umum
a. Kesadaran umum
b. Tekanan darah
c. Nadi
d. Suhu
e. Respirasi rate
f. Berdasarkan P,Q,R,S,T
P (Provoking) : factor yang mempengaruhi berat atau
ringannya nyeri.
Q (Quality) : ualitas nyeri seperti tajam, tumpul,
tersayat, atau tertusuk.
R (Region) : Daerah perjalanan nyeri.
S (Seeverity) : Parahnya nyeri, skala nyeri secara
umum : (0-10 skala)
2. Pemeriksaan Fisik
a. Hidung
Bentuk simetris atau tidak, ada sekret atau tidak, ada
pembengkakan didaerah polip atau tidak, ada alat bantu atau
tidak. Fungsi dari pemeriksaan hidung untuk mengetahui
adanya secret dan pembengkakan.
b. Mulut
Bibir kering atau tidak gigi kotor atau tidak fungsi untuk
pemeriksaan mulut untuk mengetahui adanya infeksi mulut
atau adanya gigi kotor dan berlubang.
c. Dada
Ada lesi atau tidak, inspirasi dan ekspirasi, suara paru, suara
jantung.
a)Inspeksi : Normal. Tujuan untuk mengetahui bentuk dada
b)Perkusi : Sonor/Resonan.
c)Palpasi : Kesimestrisan Dada
d)Auskultasi : Terdengar suara lapang paru normal.

C. Diagnosa keperawatan yang mungkin muncul


1. Bersihan jalan napas tidak efektif b.d Sekresi yang tertahan
2. Pola napas tidak efektif b.d Hambatan upaya napas
3. Intoleransi aktivitas b.d Ketidakseimbangan suplai dan kebutuhan
oksigen

D. Perencanaan Keperawatan
No. Diagnosa SLKI SIKI
Keperawatan
Bersihan jalan napas Setelah dilakukan Latihan batuk
tidak efektif bd. Sekresi tindakan keperawatan efektif
yang tertahan 3x24 jam diharapkan jalan O:
napas paten dengan: - Identifikasi
Indicator A T kemampuan batuk
Batuk efektif 2 5 - Monitor adanya
Frekuensi napas 2 5 retensi sputum
Pola napas 2 5 - Monitor tanda dan
Produksi 4 1 gejala infeksi saluran
sputum napas
Ket: N:
1= menurun - Atur posisi semi
2= cukup menurun fowler
3= sedang - Melatih untuk batuk
efektif
4= cukup meningkat E:
5= meningkat - Jelaskan tujuan dan
prosedur batuk
efektif
- Anjurkan teknik
nafas dalam
C: kolaborasi
pemberian ekspetoran
Manajemen jalan
napas
O:
- Monitor pola napas
- Monitor bunyi
napas tambahan
- Monitor sputum
N:
Posisikan semi-
fowler atau fowler
Berikan minum
hangat
Lakukan fisioterapi
dada
Berikan oksigen
E:
ajarkan teknik batuk
efektif
C:
kolaborasi pemberian
ekspetoran,
bronkodilator
Pola napas tidak efektif Setelah dilakukan Manajemen jalan
bd. Hambatan upaya tindakan keperawatan napas
napas 3x24 jam diharapkan pola O:
napas membaik dengan: - Monitor pola napas
Indicator A T - Monitor bunyi
Frekuensi napas 2 5 napas tambahan
Kedalaman 2 5 - Monitor sputum
napas N:
Ket: - Posisikan semi-
1= memburuk fowler atau fowler
2=cukup memburuk - Berikan minum
3= sedang hangat
4= cukup membaik - Lakukan fisioterapi
5= membaik dada
- Berikan oksigen
E:
ajarkan teknik batuk
efektif
C:
kolaborasi pemberian
ekspetoran,
bronkodilator

Intoleransi aktivitas bd. Setelah dilakukan Manajemen energi


Ketidakseimbangan tindakan keperawatan O:
suplai dan kebutuhan 3x24 jam diharapkan - monitor kelelahan
oksigen aktivitas meningkat fisik dan emosional
dengan: - monitor pola dan
Indicator A T jam tidur
Frekuensi nadi 2 5 - monitor lokasi
Saturasi 2 5 ketidaknyamanan
oksigen selama melakukan
Tekanan darah 2 5 aktivitas
Keluhan lelah 4 1 N:
Ket: - sediakan
1=menurun lingkungan yang
2=cukup menurun nyaman dan rendah
3= sedang stimulus
4= cukup meningkat - lakukan latihan
5=meningkat rentang gerak
aktif/pasif
- fasilitasi duduk di
sisi tempat tidur, jika
tidak dapat berpindah
atau berjalan
E:
- anjurkan tirah
baring
- anjurkan melakukan
aktivitas secara
bertahap
- ajarkan strategi
koping untuk
mengurangi
kelelahan
C:
kolaborasi dengan
ahli gizi tentang cara
meningkatkan asupan
makanan

DAFTAR PUSTAKA
Ambarwati, Fitri Respati. 2014. Konsep Kebutuhan Dasar Manusia. Yogyakarta:
Dua Satria Offset.
Andarmoyo, Sulistyo. 2012. Keperawatan Keluarga Konsep Teori, Proses dan
Praktik Keperawatan. Yogyakarta : Graha Ilmu.
Atoilah, Elang M. Kusnadi, Engkus. (2013). Asuhan Keperawatan pada Klien
dengan Gangguan Kebutuhan Dasar Manusia. Garut : In Media
Ernawati. (2012). Konsep dan Aplikasi Keperawatan dalam Pemenuhan
Kebutuhan Dasar Manusia. (A. Rifai, Ed.). Jakarta: Trans Info Media.
Francis Caia. 2011 . Respiratory Care. Diterjemahkan oleh Tini Stella. Jakarta :
Erlangga
Nair, M., & Peate, I., (2011). Dasar-Dasar Patofisiologi Terapan. Jakarta : Bumi
Medika.

Anda mungkin juga menyukai