tahap penyakit dan derajat yang terkena. Pada pasien dengan tuberkulosis paru
2.1.1 Pengkajian
b. Riwayat Kesehatan
2) Batuk: terjadi karena adanya iritasi pada bronkus batuk ini terjadi
setengah paru-paru.
4) Keringat malam.
5) Nyeri dada: jarang ditemukan, nyeri akan timbul bila infiltrasi
e. Riwayat Kesehatan
sakitnya
penyakitnya
1) Riwayat pekerjaan.
2) Aspek psikososial.
g. Faktor Pendukung:
1) Riwayat lingkungan.
h. Pemeriksaan Fisik
i. Pemeriksaan Diagnostik
1) Kultur sputum
2) Tes Tuberkulin
3) Poto torak
4) Bronchografi
5) Darah
6) Spirometri
1) Aktivitas / istirahat
2) Integritas Ego
tidakberdaya/putus asa.
3) Makanan dan cairan
5) Pernafasan
6) Interaksi Sosial
melaksanakan peran.
7) Penyuluhan
pemeliharaan/perawatan rumah.
bermakna pada pasien yang secara klinis sakit berarti bahwa TB aktif
yang berbeda.
c). Foto Torak : Dapat menunjukkan infiltrasi lesi awal pada area paru atas,
d). Histologi atau kultur jaringan (termasuk pembersihan gaster, urine dan
tuberculosis.
e). Biopsi jarum pada jaringan paru : Positif untuk granuloma TB, adanya
f). Elektrosit : Dapat tak normal tergantung pada lokasi dan beratnya
g). GDA : Dapat normal tergantung lokasi, berat dan kerusakan sisa pada
paru.
ruang mati, peningkatan rasio uadar residu dan kapasitas paru total,
paru meluas) .
2.1.3 Diagnosa Keperawatan Yang Muncul
cara penularan TB
40
Definisi : ketidakmampuan Definisi: kemampuan membersihkan sekret atau Definisi : mengidentfikasi dan mengelola kepatenan jalan nafas
membersihkan sekret atau obstruksi jalan nafas untuk mepertahankan jalan
obstruksi jalan nafas untuk nafas paten Tindakan :
mempertahankan jalan nafas Observasi :
tetap paten. Setelah dilakukan tindakan keprawatan diharapkan - Monitor pola nafas ( frekuensi, kedalaman, usaha napas )
masalah pada jalan nafas dapat teratasi dengan - Monitor bunyi nafas tambahan ( mis, gurgling, mengi,
Penyebab: kriteria hasil: wheezing, ronkhi kering )
fisiologis 1. Jalan nafas paten - Monitor sputum ( jumlah, warna, aroma )
1. Spasme jalan nafas 2. Sekret berkurang Teraupeutik :
2. Benda asing dalam jalan 3. Frekuensi nafas dalam batas normal - Pertahankan kapatenan jalan napas dengan head-tilt dan
nafas 4. Kilen mampu melakuan Batuk efektif chin- lift ( jaw-thrust jika curiga trauma
3. Sekresi yang tertahan dengan benar Servikal )
4. Proses infeksi - Posisikan semi-fowler atau fowler
5. Respon alergi - Berikan minum hangat
Situasional - Lakukan fisiotrapi dada, jika perlu
1. Merokok aktif - Lakukan penghisapan lendir kurang dari 15 detik
2. Merokok pasif - Berikan oksigen , jika perlu
3. Terpajan polutan Edukasi :
Gejala tanda mayor - Anjurkan asupan cairan 2000 ml/hari,jika tidak
Subjektif :- kontraindikasi
- Ajarkan teknik batuk efektif
Obektif : Kolaborasi :
1. Batuk tidak efektif - Kolaborasi pemberian bronkodilator,
2. Tidak mampu batuk ekspetoran,mukolitik, jika perlu
3. Sputum berlebih
4. Mengi,wheezing 2. Latihan Batuk Efektif
dan/atau ronkhi kering
5. Mekonium di jalan Definisi : melatih pasien yang tidak memiliki kemampuan batuk
nafas ( pada neonatus ) efektif secara efetif untuk membersihkan laring, trakeadan
Gejala tanda minor brounklolus dari sekret atau benda asing di jalan nafas.
Subjektif :
1. Dispnea Tindakan :
2. Sulit bicara Observasi
3. Ortopnea - Identifikasi kemampuan batuk
Objektif : - Monitor adanya retensi sputum
1. Gelisah - Monitor tanda dan gejala infeksi saluran nafas
2. Sianosis - Monitor input dan output cairan (mis. Jumlah dan
3. Bunyi nafas menurun karakteristik)
4. Frekuensi nafas berubah Terapeutik
5. Pola nafas berubah - Atur posisi semi fowler atau fowler
- Pasang perlak dan bengkok di pangkuan pasien
- Buang sekret pada tempat sputum
Edukasi
- Jelaskan tujuan dan prosedur batuk efektif
- Anjurkan tarik nafas dalam melalui hidung selama 4 detik
,ditahan selama 2 detik, kemudian keluarkan dari mulut
dengan bibir mencucu ( dibulatkan) 8 detik.
- Anjurkan mengulangi tarik napas dalam hingga 3 kali
- Anjurkan batuk dengan kuat langsung setelah tarik napas
dalam yang ke-3
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian mukolitik atau ekspektoran, jika
perlu
3. Pemantauan Respirasi
Definisi : mengupulkan dan menganalisis data untuk memastikan
kepatenan jalan nafas dan ke efektifan pertukaran gas.
Tindakan :
Observasi :
- Monitor frekuensi,irama, kedalaman dan upaya nafas
- Monitor pola napas seperti ( seperti bradipnea
taipnea,hiperventilasi)
- Monitor kemampuan batuk efektif
- Monitor adanya produksi sputum
- Monitor adanya sumbatan jalan nafas
- Palpasi kesmetrisan ekspansi paru
- Auskultasi bunyi napas
- Monitor saturasi oksigen
- Monitor nilai AGD
- Monitor hasil x-ray toraks
Terapeutik :
- Atur interval pemantauan resprasi sesuai kondisi pasien
- Dokumentasikan hasil pemantauan
Eduasi :
- Jelaskan tujuan dan perusedur pemantauan
- Informasikan hasil pemantauan , jika perlu
Definisi : Asupan nutrisi tidak Definisi : keadekuatan asupan nutrisi untuk Definisi : Mengidentifikasi dan mengelola asupan nutrisi yang
cukup untuk memenuhi memenuhi kebutuhan metabolisme. seimbang
kebutuhan dari metabolisme
Setelah dilakukan tindakan keprawatan nutrisi dapat Tindakan
Penyebab : terpenuhi dengan kreteria hasil. Observasi :
1. Ketidakmampuan 1. Kekuatan otot mengunyah meningkat Identifikasi stataus nutrisi
menelan makanan 2. Kekuatan otot menelan meningkat Identifikasi alergi dan intoleransi makanan
2. Ketidakmapuan 3. Serum albumin meningkat Identifikasi makanan yang disukai
mencerna makanan 4. Verbalisasi keinganan untuk meningkatkan Identifikasi kebutuhan kalori dan jenis cairan
3. Ketidakmampuan nutrisi Identifikasi perlunya penggunaan selang nasogastric
mengabsorbsi nutrien 5. Pengetahuan untuk memilih makanan yang Monitor asupan makan makanan
4. Peningkatan kebutuhan sehat meningkat Monitor berat bedan
metabolisme 6. Pengetahun untuk memilih minuman yang
Monitor hasil pemeriksaan laboraturium
5. Faktor ekonomi baik meningkat
Trapeutik :
6. Faktor pisikologis 7. Pengetahuan tentang standar asupan nutrisi
yang tepat Lakukan oral hygiene seblum makan , jika perlu
Gejala dan tanda mayor : 8. Penyiapan dan penyimpanan makanan Fasilitasi menentukan pedoman diet, (mis.piramida
Subjektif : - meningkat makanan )
9. Sikap terhadap makanan/minuman sesuai Sajikan makanan secara menarik dan suhu yang sesuai
Objektif : Berat badan menurun dengan tujuan kesehatan meningkat Berikan makanan tinggi serat untuk mencegah konstipasi
minimal 10% dibawah rentang 10. Perasaan cepat kenyang menurun Berikan makanan tinggi kalori dan tinggi protein
ideal 11. Nyeri abdomen menurun Berikan siplemen makanan ,jika perlu
12. Rambut rontok menurun Hentikan pemberian makanan melalui selang nasogastrik
Gejala dan tanda minor : 13. Diare menurun jika asupan oral dapat ditoleransi
Subjektif : 14. Berat badan membaik Edukasi :
1. Cepat kenyang setelah 15. Indek masa tubuh (IMT) membaik Anjurkan posisi duduk, jika mampu
makan 16. Frekuensi makan membaik Ajarkan diet yang di programkan
2. Kram/nyeri abdomen 17. Bising usus membaik Kolaborasi :
3. Nafsu makan menurun 18. Tebal lipatan kulit trisep membaik Kolaborasi pemberian medikasi sebelum makan ( mis.
19. Membrane mukosa membaik Pereda nyeri, antiemetic), jika perlu
Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah
kalori dan jenis nutrien yang di butuhkan.
2. Peromosi Berat Badan
Tindakan
Observasi :
Identifikasi kemungkinan penyebab BB kurang
Monitor adanya mual dan muntah
Monitor jumlah kalori yang dikonsumsinya sehari-hari
Monitor berat badan
Monitor albumin,limfosit, dan elektrolit serum
Terapeutik :
Berika perawatan mulut sebelum pemberian makan,jika
perlu
Sediakan makanan yang tepat sesuai kondisi pasien ( mis.
Makanan dengan tekstur halus,makanan yang dibelender,
makanan yang cair diberikan melalaui NGT atau
gastrostomy, total parenteral nutrition sesuai indikasi)
Hidangkan makanan secara menarik
Berikan suplemen, jika perlu
Berikan pujian pada pasien /keluaraga untung
peningkatan yang capai
Edukasi :
jelaskan jenis makanan yang bergizi tinggi, namun tetap
terjangkau
jelaskan peningkatan asupan kalori yang dibutuhkan
Definisi : Gangguan kualitas Definisi : Kedekuatan kualitas dan kuantitas Definisi : Memfasilitasi siklus tidur dan terjaga yang teratur
kuantitas waktu tidur akibat
faktor eksternal Setelah dilakukan tindakan keprawatan diharapkan Tindakan
kualitas tidur pasien kembali normal dengak Observasi :
Penyebab kereteria hasil sebagai berikut : Identifikasi pola aktivitas dan tidur
1. Hambatan lingkungan 1. Keluhan sulit tidur menurun / hilang Identifikasi faktor pengganggu tidur ( fisik dan / atau
( mis, kelembapan 2. Keluhan sering terjaga menurun/hilang pisikologi)
lingkungan sekitar, suhu 3. Keluhan tidur tidak puas tidur Identifikasi makanan dan minuman yang mengganggu
lingkungan , menurun/hilang tidur ( mis. Kopi, the, alcohol. Makan mendekti waktu
pencahayaan , 4. Keluhan pola tidur berubah menurun/hilang tidur, minum banyak air sbelum tidur )
kebisingan ,bau tidak 5. Keluhan istirahat tidak cukup Identifikasi obat tifur yang dikonsumsi
sedap, jadwal menurun/hilang Terapeutik :
2. Kurang kontrol tidur 6. Kemampuan beraktivitas meningkat Modifikasi lingkungan ( mis. Pencahayaaan,kebisingan,
3. Kurang privasi sushu,matras, dan tempat tidur )
4. Restraint fisik Batasi waktu tidur siang jika perlu
5. Ketiadaan teman tidur
Fasilitasi menghilangkan stress sebelum tidur
6. Tidak familiar dengan
Tetapkan jadwal tidur rutin
peralatan tidur
Lakukan perosedur untuk meningkatan kenyamanan
Gejala dan tanda mayor ( mkis. pijat, pengaturan posisi, terapi akupresur )
Subjektif : Sesuaikan jadwal pemberian obat dan/ atau tinjakan
1. Mengeluh sulit tidur untuk menunjang siklur tidur terjaga
2. Mengeluh sering Edukasi :
terjaga Jelaskan tidur cukup selama sakit
3. Mengeluh tidak puas Anjurkan menepati kebiasaan waktu tidur
tidur Anjurkan menghindari makanan/minuman yang
4. Mengeluh pola tidur mengganggu tidur
berubah Anjurkan penggunaan obat tidur yang tidak mengganggu
5. Mengeluh istirahat supresor terhadap tidur REM
tidak cukup Ajarkan faktor-faktor yang berkontribusi terhadap
Objektif :- gangguan pola tidur ( mis. Pisikologis, gaya hidup, sering
berubah shift bekerja )
Gejala dan tanda minor Ajarkan relaksasi otot autogenik atau cara
Subjektif : nonfarmokologi lainnya
1. Mengeluh kemampuan
beraktifitas menurun 2. Edukasi Aktivitas /Istirahat
Objektif : -
Definisi :
Mengajarkan pengaturan aktivitas dan istirahat
Tindakan :
Observasi :
Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima
informasi
Terapeutik :
Sediakan materi dan media pengaturan aktivitas dan
istirahat
Jadwalkan pemeberian pendidikan kesehatan sesuai
kesepakatan
Berikan kesempatan kepada pasien dan keluarga untuk
bertanya
Edukasi :
Jelaskan pentingnya melakukan aktivitas fisik / olahraga
secara rutin
Anjurkan terlibat dalam aktivitas kelompok, aktivitas
bermain atau aktivitas lainnya
Anjurkan menyusun jadwal aktivitas dan istirahat
Ajarkan cara mengindentifikasi kebutuhan istirahat ( mis.
Kelelahan , sesak napas saat aktivitas)
Ajarkan cara mengidentifikasi target dan jenis aktivitas
sesuai kemampuan
Definisi : ketiadaan atau Definisi : kecukupan informasi kognitif yang Definisi : mengajarkan mengelola faktor resiko penyakit dan
kurangnya informasi kognitif berkaitan dengan topik tertentu perilaku hidup bersih dan sehat.
yang berkaitan dengan topik
tertentu. Setelah dilakukan tindakan keprawatan diaharapkan Tindakan
pengetahuan dapat terpenuhi dank lien mampu Observasi :
Penyabab : memahami tentang kesehatan dengan kriteria hasil : Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima
1. Keteratasan kognitif 1. Perilaku sesuai enjuran meningkat informasi
2. Gangguan fungsi kognitif 2. Verbalisasi minat dalam belajar meningkat Identifikasi faktor-faktor yang dapat meningkatkan dan
3. Kekeliruan mengikuti 3. Kemampuan menjelaskan pengetahuan menurunkan motivasi perilaku hidup bersih dan sehat.
anjuran tentang suatu topik meningkat Terapeutik :
4. Kurang terpapar 4. Kemampuan menggambarkan pengalaman Sediakan materi dan media pendidikan kesehatan
informasi sebelumnya yang sesuai topik meningkat Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan
5. Kurang minat dalam 5. Perilaku sesuai dengan pengetahuan Berikan kesempatan untuk bertanya
belajar 6. Pertanyaan tentang masalah yang di hadapi Edukasi :
6. Kurang mampu menurun Jelaskan faktor risiko yang dapat mempengaruhi
mengingat 7. Peresepsi yang keliru terhadap masalah kesehatan
7. Ketidaktahuan menurun
Ajarkan perilaku hidup bersih sehat
menemukan sumber 8. Menjalani pemeriksaan yang tidak tepat
informasi Ajarkan strategi yang dapat digunakan untuk
menurun
9. Perilaku membaik meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat
Gejala dan Tanda Mayor
2. Edukasi Pola Perilaku Kesehatan
Subjektif :
1. Menanayakan masalah
Definisi : Memberikan infomasi untuk meningkatkan atau
yang di haadapi
Objektif : mempertahankan perilaku kebersihan diri dan lingkungan
1. Menunjukan perilaku
tidak sesuai anjuran Tindakan
2. Menunjukan persepsi Observasi :
yang keliru terhadap Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima
masalah informasi
Gejala dan Tanda Minor Identifikasi kemampuan menjaga kebersihan diri dan
Subjektif : - lingkungan
Monitor kemampuan melakukan dan mempertahankan
Objektif : kebersihan diri dan lingkungan
1. Menjalani pemeriksaan Terapeutik :
yang tidak tepat Sediakan materi dan media pendidikan kesehatan
2. Menunjukan perilaku Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan
berlebihan ( mis. Apatis, Berikan kesempatan untuk bertanya
bermusuhan, agitas,
Peraktekan bersama keluarga cara menjaga kebersihan
heteria )
diri dan lingkungan
Edukasi :
Jelaskan masalah yang dapat timbul akibat tidak menjaga
kebersihan diri dan lingkungan
Ajarkan cara menjaga kebersihan diri dan lingkungan
Tindakan :
Observasi :
Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima
informasi
Terapeutik :
Sediakan materi dan media edukasi
Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan
Berikan kesempatan keluargan dan pasien untuk bertanya
Edukasi :
jelaskan gejala fisik penarikan nikotin (mis. Sakit kepala,
pusing, mual, dan insomnia )
jelaskan gejala berhenti merokok ( mis. Mulut kering,
batuk , tenggorokan gatal )
jelaskan aspek pisikososial yang mempengaruhi perilaku
merokok
informasikan produk pengganti nikotin ( mis, permen
karet, semprotan hidung, inhaler )
ajarkan cara berhenti merokok.
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Nutrition Monitoring
1. BB pasien dalam batas normal
2. Memonitor tipe dan jumlah aktivitas yang bisa
dilakukan
3. Memonitor interaksi anak dan orang tua saat
makan
4. Memonitor lingkungan saat makan
5. Menjadwalkan pengobatan dan tindakan tidak
selama jam makan
6. Memonitor kulit kering dan perubahan pigmentasi
7. Memonitor turgor kulit
8. Memonitor kekeringan, rambut kusam, dan mudah
patah
9. Memonitor mual dan muntah
10. Memonitor kadar Hb, dan kadar Ht
11. Memonitor pertumbuhan dan perkembangan
12. Memonitor pucat, kemerahan, dan kekeringan
jaringan konjungtiva
13. Memonitor kalori dan intake nutrisi
14. Mencatat adanya edema
15. Mencatat warna lidah jika berwarna magenta