B. KONSEP DASAR
Definisi
Kebutuhan oksigen dalam tubuh harus terpenuhi, apabila kebutuhan oksigen dalam tubuh
berkurang maka akan terjadi kerusakan pada jaringan otak dan bila hal tersebut
berlangsung lama akan terjadi kematian. Kebutuhan dasar tersebut mencakup:
a. Kebutuhan oksigenasi dan pertukaran gas
b. Kebutuhan cairan dan elektrolit
c. Kebutuhan makanan
d. Kebutuhan eliminasi urin dan alvi
e. Kebutuhan istirahat dan tidur
f. Kebutuhan aktivitas
g. Kebutuhan seksual
Faktor yang Mempengaruhi Kebutuhan Oksigenasi
a. Faktor Fisiologi
1) Penurunan kapasitas pembawa oksigen
2) Penuruna kapasitas oksigen yang di inspirasi
3) Hipovolemia
4) Peningkatan laju metabolisme
5) Kondisi yang mempengaruhi gerakan dinding dada
b. Faktor Perkembangan
1) Bayi prematur
2) Bayi dan todler
3) Anak usia sekolah dan remaja
4) Dewasa muda dan dewasa pertengahan
5) Lansia
c. Faktor Perilaku
1) Nutrisi
2) Latihan fisik
3) Merokok
4) Penyalahgunaan substansi
Salah satu subkategori gangguan kebutuhan oksigenasi menurut (TIM POKJA SDKI
DPP PPNI, 2016)
1. Bersihan jalan nafas tidak efektif
Adalah ketidak mampuan membersihkan secret atau obstruksi jalan napas untuk
mempertahankan jalan napas tetap paten
Penyebab ada 2 yaitu
Fisiologis :
- Spasme jalan napas
- Hipersekresi jalan napas
- Benda asing dalam jalan napas
- Disfungsi neuromuscular
- Adanya jalan napas buatan
- Sekresi yang tertahan
- Hyperplasia dingding jalan napas
- Proses infeksi
- Respon alergi
- Efek agen farmakologis (mis.anastesi)
Situasional
- Merokok aktif
- Merokok pasif
- Terpajan polutan
- Dipsnea
- Sulit bicara
- Ortopnea
- Gelisah
- Sianosis
- Bunyi napas menurun
- Frekuensi napas menurun
- Frekuensi napas berubah
- Pola napas berubah
C. Konsep penyakit
Definisi
PPOK adalah penyakit paru kronik dengan karakteristik adanya hambatan aliran udara di
saluran napas yang bersifat progresif nonreversibel atau reversibel parsial, serta adanya
respons inflamasi paru terhadap partikel atau gas yang berbahaya (GOLD, 2009). Dalam
(Mengko, 2018)
Etiologi
1. Merokok merupakan > 90% resiko untuk PPOK dan sekitar 15% perokok menderita
PPOK.
2. Infeksi saluran nafas berulang pada masa kanak – kanak berhubungan dengan
rendahnya tingkat fungsi paru maksimal yang bisa dicapai dan peningkatan resiko
terkena PPOK saat dewasa.
3. Polusi udara dan kehidupan perkotaan berhubungan dengan peningkatan resiko
morbiditas PPOK.
Manifestasi Klinis Manifestasi klinis
Pathway
Penatalaksanaan
- Antibiotic
- Augmentin
- Terapi oksigen
- Fioterapi
- Bronkodilator
D. KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
ASUHAN KEPERAWATAN PADA MASALAH OKSIGENASI
A. Pengkajian
Pengkajian adalah fase pertama proses keperawatan. Data yang dikumpulkan meliputi :
1. Identitas
Meliputi identitas klien seperti nama, umur, jenis kelamin, alamat, dll
2. Keluhan utama
a. Keluhan yang paling utama yang dirasakan oleh klien saat pengkajian.
b. Penyebab klien/keluarga datang ke rumah sakit.
3. Riwayat kesehatan
a.Riwayat kesehatan sekarang
Pada penderita asma bronchial biasanya mengeluh sesak nafas dan lemah.
b. Riwayat kesehatan dahulu
Biasanya penderita mengalami penyakit ini karena beberapa faktor berupa gaya
hidup (merokok), polusi, ataupun allergen.
4. Riwayat Kesehatan Keluarga
Mengkaji apakah dari keluarga pasien ada keluarga (ayah,ibu,kakek dll) yang
mengalami asma bronchiale.
5. Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum : Dispnea, penggunaan otot bantu pernapasan, fase ekspirasi
memanjang, pola napas abnormal.
Tanda-tanda vital : Kapasitas vital menurun yaitu nadi lemah dan cepat, suhu
tubuh meningkat.
Inspeksi: Frekuesi irama, kedalaman dan upaya bernapas, seperti takipnea,
dipsnea progresif, pernafasan dangkal, pernapasan cuping hidung, retraksi
dinding dada, pernapasan pursed-lip, ventilasi semenit menurun, kapasitas vital
menurun, tekanan ekspirasi dan inspirasi menurun.
Palpasi: Terdapat nyeri tekan dan nadi mungkin mengalami peningkatan
(takikardia), diameter thoraks anterior-posterior meningkat, ekskursi dada
berubah.
Auskultasi: Suara napas tambahan dan suara paru.
Perkusi: Suara sonor untuk keadaan normal, dan suara hipersonor atau
hiposonor pada posisi yang sakit, suara pekak terjadi bila terisis cairan pada
paru.
6. Sistem kardiovaskuler
adakah keluhan nyeri dada
irama jantung regular atau ireguler
suara jantung: normal,gallop,murmur
CRT: berapa detik
Akral: hangat, dingin, panas, kering, merah, basah, pucat
7. Pola fungsional
Pola nutrisi – metabolik : biasanya pada klien terdapat penurunan nafsu makan
dan terlihat lemas
Pola eliminasi :tidak terdapat masalah pada pola eliminasi
Pola latihan dan aktivitas keadaan :biasanya klien mengalami keletihan, kurang
energi
Pola istirahat dan tidur :biasanya klien mengalami gagguan istirahat dikarenakan
penyakit yang diderita.
Konsep diri :merasa stress dan cemas dengan keadaan penyakitnya ini.
Pola peran dan hubungan: tidak terdapat masalah
Pola koping :klien biasanya tampak cemas dan ketakutan
Pola keyakinan :tidak terdapat masalah dalam pola keyakinan
Pola hubungan seksual : biasanya terjadi masalah ketidakpuasan seksual.
B. Diagnosa yang akan muncul
Diagnosa keperawatan adalah fase kedua dalam proses asuhan keperawatan. Diagnosa
keperawatan merupakan suatu penilaian yang dilakukan secara klinis mengenai respon pasien
terhadap masalah kesehatan yang dialami baik secara aktual dan potensial (SDKI,
2016).Terdapat diagnosa yang lazim pada pasien asma bronchial yaitu :
Bersihan jalan napas tidak efektif b.d sekresi yang tertahan d.d batuk tidak efektif,
sputum berlebih, wheezing, dyspnea D.0149
C. Rencana Keperawatan
Setelah ditemukan diagnosa keperawatan, maka dilakukan intervensi dan juga kriteria
hasil dengan melihat Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI PPNI, 2019) (SIKI) dan
Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI PPNI, 2016) sebagai berikut :
Diagnosa Tujuan dan Kriteria Intervensi
Keperawatan/Masalah Hasil
Kolaboratif
D.0149 L.01001 I.1011
Bersihan jalan napas Setelah dilakukan Observasi :
tidak efektif b.d sekresi tindakan keperawatan 1. Monitor pola nafas
yang tertahan d.d batuk selama 2x24 jam, maka 2. Monitor bunyi nafas tambahan
tidak efektif, sputum diharapkan bersihan 3. Monitor sputum
berlebih, wheezing, jalan nafas meningkat Terapeutik
dispnea Dengan kriteria hasil 1. Pertahankan kepatenan jalan
nafas
- Batuk efektif 2. Posisikan semi fowler
meningkat (5) 3. Berikan minuman hangat
- Oriduksi sputum Edukasi
menurun (5) 1. Ajarkan teknik batuk efektif
- Wheezing 2. Ajarkan teknik pursed lips
(\menurun (5) breathing
- Dipsnea
menurun (5)
- Fkrekuensi
napas membaik
(5)
- Pola napas
membaik (5)
C. Implementasi Keperawatan
Implementasi yang merupakan komponen dari proses keperawatan adalah kategori dari
prilaku keperawatan dimana tindakan yang diperlukan untuk mencapai tujuan dan hasil yang
diperkirakan dari asuhan keperawatan dilakukan dan diselesaikan. Dalam teori, implementasi
dari rencana asuhan keperawatan mengikuti komponen perencanaan dari proses keperawatan.
D. Evaluasi
Evaluasi adalah tahap terakhir yang menentukan apakah tujuan intervensi tersebut
tercapai atau tidak. Evaluasi dilakukan dengan menggunakan metode soap. Dan hasil yang
diharapkan sebagai indikator evaluasi asuhan keperawatan. Dalam melakukan evaluasi
keperawatan harus memiliki pengetahuan dan kemampuan memahami respon pasien serta
menggambarkan kesimpulan tujuan yang dicapai dalam menghubungkan tindakan
keperawatan dengan kriteria hasil. Ada 2 jenis evaluasi yaitu :
Metode SOAPIER
S :Subjective
O :Objectify
A :Analysis/Assesment
P :Planning
I :Implementation
E :Evaluation
R :Revised
Revised, mencerminkan perubahan rencana asuhan dengan cepat, memperhatikan
hasil eveluasi, serta implementasi yang telah dilakukan. Hasil evaluasi digunakan
untuk menentukan ada tidaknya perbaikan atau perubahan intervensi dan
tindakan.
DAFTAR PUSTAKA
SLKI PPNI. (2016). Daftar Standart Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI) – SLKI – Standart
Luaran Keperawatan Indonesia.
TIM POKJA SDKI DPP PPNI. (2016). STANDART DIAGNOSA KEPERAWATAN INDONESIA.
persatuan perawat nasional indonesia.
PENGKAJIAN DATA DASAR
KEPERAWATAN DASAR I
Ruang/Poli/Unit/Instalasi : -
Ruang/Poli/Unit/Instalasi : Rumah
Nama Pasien : Tn. M
Umur :50 th
No Reg :-
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Alamat : Malang
No Tlp : 082xxxxxxx
Diterima dari :-
Cara datang :-
Alasan dirawat :-
Terakhir masuk rumah sakit (RS) : Tanggal :
Alasan :
Riwayat medis lalu : PPOK
POLA ELIMINASI
Kebiasaan defekasi (BAB) : 1 kali/hari 4-5 kali/minggu Tgl Defekasi terakhir 26 September
2021
Pola BAB saat ini : dalam batas normal __Konstipasi __Diare __Inkontenensia __Nyeri
__Keluar darah Warna faeces : kuning kecoklatan
Colostomy : Tidak __Ya __Dapat merawat sendiri __Tidak
Kebiasaan BAK : 3-4 kali/hari Jumlah__cc/hari __malam sering berkemih
__kesukaran menahan/beser __Nyeri/disuri __Menetes/oliguria __Anuri
Warna urin : kuning jernih Alat bantu :___Folley keteter ___kondom kateter
POLA TIDUR-ISTIRAHAT
Kebiasaan tidur : 5-6 jam/malam hari 1 jam/tidur siang Nyenyak tidur __ Ya Tidak
Masalah tidur __Tidak ada Ya terbangun malam hari sulit tidur/insomnia __mimpi
buruk Nyeri/tdk nyaman __Gangg. Psikologis, sebutkan : -
POLA KOGNITIF-PERSEPRUAL
Keadaan mental : stabil __Afasia __Sukar bercerita __Disorientasi __Kacau mental
__Menyerang/agresif __Tidak ada respons
Berbicara : Normal __Bicara tidak jelas __Berbicara inkoheren __Tdk dapat
berkomunikasi verbal, Bahasa yang di kuasai : Indonesia Lain-lain
:______________________________________________________________
Kemampuan memahami : Ya __Tidak Ansietas : Ringan __Sedang __Berat __Panik
Ketakutan : Tidak __Ya
Pendengaran : DBN __Terganggu (__Ka __Ki) __Tuli (__Ka __Ki)
__Alat bantu dengar __Tinitus
Penglihatan : DBN __Kacamata __Lensa kontak __Mata kabur (__Ka __Ki) __Buta
(__Ka _Ki) Vertigo : __ Ya __Tidak
Nyeri : __Tidak Ya Akut __Kronis Lokasi Nyeri : nyeri dada
Nyeri berkurang dengan cara : berbaring di tempat tidur__Tdk Dapat
Hasil pengkajian lain :
POLA PERAN-HUBUNGAN
Peran saat ini yang di jalankan : kepala keluarga
Penampilan peran sehubungan dengan sakit : Tidak ada masalah Ada masalah,
Sebutkan, aktivitas sehari-hari menjadi tertunda
Sistem pendukung : Pasangan (Istri/suami) Saudara/family Orang tua/wali
__teman dekat __tetangga
Interaksi dengan orang lain : Baik __Ada masalah________________________
Menutup : Tidak __Ya_____________________________________________
Mengisolasi diri/diisolasi orang lain : Tidak __Ya
POLA NILAI-KEYAKINAN
Agama yang dianut : Islam Pantangan agama : Tidak __Ya,
sebutkan___________________________________________________________
Meminta dikunjungi rohaniawan : __Ya Tidak
Nilai/keyakinan terhadap penyakit yang di derita : klien yakin jika semua penyakit pasti ada
obatnya, klien juga rajin dalam melakukan ibadah dan berdoa untuk kesembuhannya
Distress spiritual : Tidak __Ya, sebutkan______________________________
3. METABOLIK-INTEGUMEN
Kulit :
Warna : __ DBN Pucat Sianosis __Kuning/ikterik __Lain- lain_
membran mukosa lembab
Suhu kulit : __ DBN Hangat __Dingin Turgor : DBN __Buruk
Edema : Tidak ada __Ya (jelaskan/lokasi) :_____________________
Lesi : Tidak ada __Ya (jelaskan/lokasi) :________________________
Memar : Tidak ada __Ya (jelaskan/lokasi) :_____________________
Kemerahan : Tidak ada __Ya (jelaskan/lokasi) :__________________
Gatal-gatal : Tidak __Ya (jelaskan/lokasi) :_____________________
Terpasang selang infus/cateter : Tidak __Ya :___________________
Mulut :
Gusi : __ DBN Stomatitis __perdarahan
Gigi : __ DBN __ Caries __Berlubang
Abdomen :
Bising usus : Ada __Tidak ada Ascites : Tidak __Ya
Nyeri tekan : __Tidak Ya, jelaskan :
Kembung : Tidak __Ya Teraba massa/tumot : Tidak __Ya
Regio :______________________________________________________
4. NEURO/SENSORI
Pupil : Sama __Tidak sama __Kiri __Kanan __Ka dan Ki
Reaksi terhadap cahaya :
Kiri : Ya __Tidak, sebutkan__________________________________
Kanan : Ya __Tidak, sebutkan________________________________
Keseimbangan dan gaja berjalan : Mantap __Tidak mantap
Genggaman tangan : Sama kuat Lemah/paralisis ( Ka __Ki)
Otot kaki : Sama kuat Lemah/paralisis ( Ka __Ki)
Parastesia/kesemutan : Tidak __Ya, sebutkan_____________________
Anastesia : Tidak __Ya, sebutkan______________________________
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
1. Laboratorium : Tidak terkaji
Leukosi
Jenis Hb
t
Hasil
Tgl
Jenis
Hasil
Tgl
Jenis
Hasil
Tgl
2. Foto Rontgen :-
3. ECG :-
4. USG :-
5. Lain-lain :-
DIAGNOSA MEDIS: Gatritis Akut
PERENCANAAN PULANG
Hidup sendiri : __Ya __Tidak, jelaskan :________________________________
Tujuan setelah pulang : __Kerumah sendiri __Lain-lain____________________
Transportasi setelah pulang : __Mobil sendiri/sewa __Ambulan __Belum dapat ditentukan
sekarang
Antisipasi keperawatan mandiri setelah pulang :__Tidak mampu __Mampu
Perlu perawatan di rumah setelah pulang : __Tidak __Ya, sebutkan tenaga kesehatan yang
diinginkan_______________________________________
Perlu bantuan alat-alat setelah pulang : __Tidak __Ya
Penyuluhan kesehatan yang diperlukan setelah pulang :
sebutkan___________________________________________________________
Rencana control selanjutnya :
sebutkan___________________________________________________________
Evaluasi
No Tgl
Diagnosa Kemajuan
Dx ditemukan Tgl Tgl
Keperawatan/Masal
26-09- 27-09-
ah Kolaboratif
2021 2021
D.0149 Bersihan jalan napas tidak efektif b.d 26-09-2021 M M
sekresi yang tertahan d.d batuk tidak
efektif, sputum berlebih, wheezing,
dispnea
Ruang :-
D.0055 Gangguan pola tidur b.d Hambatan lingkungan d.d mengeluh sulit
tidur, sering terjaga
Ruang :-
Ruang :-
Tgl No. Dx. Kep Jam Tindakan Keperawatan Respon Klien TTD & Nama
Terang
26-09- D.0149 18-00 - Memonitor frekuensi nafas Menerima Rubi
2021 Bersihan jalan napas dengan cara melakukan tindakan dan
tidak efektif b.d sekresi perhitungan pernapasan mengikuti apa
yang tertahan d.d batuk selama 1 menit penuh yang sudah di
tidak efektif, sputum dengan menggunakan anjurkan
berlebih, wheezing, stopwach.
dispnea - Memonitor bunyi nafas
tambahan dengan cara
menggunakan stetoskop.
- Mempertahankan kepatenan
jalan nafas dengan
melonggarkan bagian baju
dileher pasien.
- MemberikanPosisi semi
fowler pada pasien dan
melakukan pengukuran
saturasi sebelum dan
sesudah
menggunakan
oksimetri
- Berikan minuman hangat
untuk mengencerkan dahak
- Mengajarkan teknik batuk
efektif pada pasien
- Memonitor sputum pasien
26-09- D.0055 19.00 - mengidentifikasi pola Menerima Rubi
2021 Gangguan pola tidur b.d aktivitas dan tidur tindakan dan
Hambatan lingkungan d.d - mengidentifikasi factor mengikuti apa
mengeluh sulit tidur, pengganggu tidur yang sudah di
sering terjaga - memfasilitasi menghilangkan anjurkan
stress sebelum tidur
- Lakukan prosedur untuk
meningkatkan kenyamanan
- menganjurkan menghindari
makanan/minuman yang
mengganggu tidur
26-09- D.0056 20.00 - mengidentifikasi Menerima Rubi
2021 gangguan fungsi tubuh tindakan dan
Intoleransi aktifitas b.d
yang mengakibatkan mengikuti apa
Ketidakseimbangan kelelahan yang sudah di
- memonitor kelelahan anjurkan
antara suplai dan
fisik dan emosional
kebutuhan oksigen d.d - memonitor pola dan jam
tidur
klien mengeluh Lelah,
- Fasilitasi duduk di sisi
sianosis, dipsnea saat tempat tidur, jika tidak
dapat berpindah atau
beraktivitas
berjalan
- menganjurkan tirah
baring
- menganjurkan
melakukan aktivitas
secara bertahap
EVALUASI KEPERAWATAN