ASUHAN KEPERAWATAN
“OKSIGENASI”
DISUSUN OLEH
Muhammad Fikri
(2014201110063)
Dosen Pengampu
SEMESTER/KELAS : II/A
A. DEFINISI
Oksigen merupakan salah satu kebutuhan yang diperlukan dalam
proses kehidupan karena oksigen sangat berperan dalam proses
metabolisme tubuh. Kebutuhan oksigen didalam tubuh harus terpenuhi
karena apabila berkurang maka akan terjadi kerusakan pada jaringan otak
dan apabila berlangsung lama akan menyebabkan kematian Proses
pemenuhan kebutuhan oksigen pada manusia dapat dilakukan dengan cara
pemberian oksigen melalui saluran pernafasan, pembebasan jalan nafas
dari sumbatan yang menghalangi masuknya oksigen, memulihkan dan
memperbaiki organ pernafasan agar berfungsi secara normal
(Taqwaningtyas, Ficka, 2013) (Budyasih, 2014)
B. FISIOLOGI OKSIGENASI
Pernafasan terdiri dari 2 bagian yaitu:
1. Menghirup udara (inspirasi)
Inspirasi adalah terjadinya aliran udara dari sekeliling, masuk
melalui saluran
pernapasan sampai ke paru-paru.
Proses inspirasi : Volume rongga dada naik/lebih besar, tekanan
rongga dada turun/lebih kecil.
2. Menghembuskan udara (ekspirasi)
Tidak banyak menggunakan tenaga, karena ekpirasi adalah suatu
gerakan pasif yaitu terjadi relaxasi otot-otot pernapasan.
Proses ekspirasi : volume rongga dada turun/lebih kecil,tekanan
rongga dada naik/lebih besar.
Nafas normal :
a. Preschooler (3-6 tahun) : 22-34 napas/menit
b. Anak usia sekolah (6-12 tahun) : 18-30 napas/menit
c. Remaja (12-18 tahun) : 12-16 napas/menit
d. Dewasa (19-59 tahun) : 12-20 napas/menit
Jenis-jenis pemberian :
a. selang Nasal : 1-6 liter/menit
b. Simple face mask : 5-8 liter/menit
c. Rebreathing mask : 8-12 liter/menit
d. Non Rebreathing mask :10-12 liter/menit
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Menurut Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (2017) yaitu :
1. Bersihan jalan nafas tidak efektif
Yaitu ketidakmampuan membersihkan secret atau obstruksi
jalan napas untuk mempertahankan jalan napas tetap paten.
2. Pola napas tidak efektif
Yaitu inspirasi/ekspirasi yang tidak memberikan ventilasi
adekuat
3. Gangguan ventilasi spontan
Yaitu penurunan cadangan energi yang mengakibatkan
individu tidak mampu bernapas secara adekuat.
D. BATASAN KARAKTERISTIK
Berdasarkan ,SDKI (2017) :
Gejala dan Tanda Mayor (1)
(subjektif) : -
(objektif) : - Batuk tidak efektif
- Tidak mampu batuk
- Sputum berlebih
- Mengi, wheezing dan ronkhi kering
- Mekonium di jalan napas (pada neonatus)
Gejala dan Tanda Minor
(subjektif) : - Dispnea
- Sulit bicara
- Ortopnea
(objektif) : - Gelisah - Frekuensi napas berubah
- Sianosis - Pola napas berubah
- Frekuensi napas berubah
Gejala dan Tanda Mayor (2)
(subjektif): - Dispnea
(objektif) : - Penggunaan oto bantu pernapasan
- Fase ekspirasi memanjang
- Pola napas abnormal (mistakipnea,bradipnea,
hiperventilasi, kussmaul, Cheyne-stokes)
Gejala dan Tanda Minor
(subjektif) : - Ortopnea
(objektif) : - Pernapasan pursed-lip
- Pernapasan cuping hidung
- Diameter thoraks anterior-posterior meningkat
- Ventilasi semenit menurun
- Kapasitas vital menurun
- Tekanan ekspirasi menurun
- Tekanan inspirasi menurun
- Ekskursi dada berubah
b. Faktor perkembangan
1) Bayi prematur
2) Bayi dan toodler
3) Anak usia sekolah dan pertengahan
4) Dewasa tua
c. Faktor prilaku
1) Nutrisi
2) Latihan fisik
3) Merokok
4) Penyalahgunaan substansi kecemasan
d. Faktor lingkungan
1) Tempat kerja
2) Suhu lingkungan
3) Ketinggian tempat dari permukaan laut (Haswita & Reni, 2017)
F. Pathway
Fungsi pernafasan terganggu
1. Pengkajian
a. Riwayat Keperawatan
Menurut Arif Muttaqin, 2012 terdiri dari :
a) Identitas
Berisi geografi klien yang mencakup
- Nama - Pekerjaan
- Umur - Alamat dan tempat tinggal
- Jenis kelamin - Tanggal MRS
- Pendidikan - Agama
b) Keluhan utama
- Keadaan umum
- Tanda-tanda vital
b. Pengkajian fisik
Menurut Saputra (2013), pemeriksaan fisik pada masalah
kebutuhan oksigenasi meliputi empat teknik, yaitu inspeksi, palpasi,
auskultasi, dan perkusi. Dari pemeriksaan ini dapat diketahui antara
lain adanya pembengkakan, pola napas yang tidak normal, atau suara
napas yang tidak normal. Pemeriksaan ini dilakukan dengan cara
memeriksa seluruh anggota tubuh (head to toe).
c. Pemeriksaan penunjang
Dalam hal ini pemeriksaan penunjang di sesuaikan dengan penyakit
klien,karena dalam pembuatan Laporan Pendahuluan ini yang dibahas
hanya Oksigenasi.
2. Diagnosa Keperawatan
Tim Pokja SDKI DPP PPNI, 2017. Tim pokja SIKI DPP PPNI, 2018. Amin,
Hardhi, 2015
(………….………….) (…………………….)