Anda di halaman 1dari 23

SEMINAR KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAHAN

KEBUTUHAN OKSIGENASI PADA Tn. HD DENGAN PENUMONIA


DIRUANGAN IGD MEDIK RSUD Dr. HASRI AINUN HABIBI

OLEH :

KELOMPOK I

1. Fatma Hasan (CO1420039)


2. Alvanan Febriyansah Padji (C01420010)
3. Ainun Rudjua (C01420007)
4. Karmila S Harun (C01420053)
5. Nirma Ningsi A. Amin (C01420076)
6. Siti Rahmatia Hasan (C01420117)
7. Sri Wulandari Mertosono (C01420131)
8. Aurelia Intan Sitti Aisyah (C01420146)

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


JURUSAN KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GORONTALO|
T.A 2021/2022
LEMBAR PENGESAHAN SEMINAR

ASUHAN KEPERAWATAN PNEUMONIA PADA Tn. H.D DI RUANGAN


UGD MEDIK RSUD. Dr. Hasri Ainun Habibie

Tanggal 31 Desember 2022

Oleh :

MAHASISWA S1 KEPERAWATAN

Anggota :

1. Fatma Hasan (CO1420039)


2. Alvanan Febriyansah Padji (C01420010)
3. Ainun Rudjua (C01420007)
4. Karmila S Harun (C01420053)
5. Nirma Ningsi A. Amin (C01420076)
6. Siti Rahmatia Hasan (C01420117)
7. Sri Wulandari Mertosono (C01420131)
8. Aurelia Intan Sitti Aisyah (C01420146)

Mengetahui :

Pembimbing Akademik Pembimbing Klinik

(……………………………………) (………………………………………)
Lampiran Materi

Laporan Pendahuluan
Kebutuhan Oksigenasi

A. Konsep dasar kebutuhan


1. Definisi
Oksigenasi merupakan salah satu unsur penting yang dilakukan oleh tubuh
bersama dengan unsur lain seperti hidrogen, karbon, dan nitrogen, oksigen
merupakan unsur yang di perlukan oleh tubuh dalam setiap menit kesemua
proses penting tubuh dalam setiap pernapasan, peredaran,fungsi otak,
membuang zat yang tidak di butuhkan oleh tubuh,pertumbuhan sel yang
jaringan, serta pembiakan hanya berlaku apabila terdapat banyak oksigen .
oksigen juga merupakan sumber tenaga yang dibutuhkan untuk metabolisme
tubuh (atollah dan kusnadi,2013). (Eki., 2017)
2. Klasifikasi
Pemenuhan kebutuhan oksigen di dalam tubuh terdiri atas 3 tahapan yaitu
a) Ventilasi
Proses ini merupakan proses keluar dan masuknya oksigen dan atmosfer ke
dalam alveoli dari alveoli ke atmosfer. Proses ventilasi ini di pengaruhi oleh
beberapa faktor antara lain :
1. Adanya perbedaan tekanan antara atmosfer dengan paru semakin tinggi
tempat maka tekanan udara semakin rendah, demuikian pula sebaliknya.
2. Adanya kemampuan thoraks dan paru pada alveoli dalam melaksanakan
ekspansi atau kembang-kempis
3. Adanya jalan napas yang di mulai dari hidung hingga alveoli yang terdiri
atas berbagai otot polos yang kerjanya sangat di pengaruhi oleh sistem
saraf otonom.
4. Adanya flek bantu dan muntah
b) Difusi gas
Difusi gas merupakan pertukaran antara oksigen di alveoli dengan kapiler
paru dan CO2. Kapiler dengan alveoli proses pertukaran ini di pengaruhi oleh
beberapa faktor
1. Luasnya permukaan paru
2. Tebalnya membran respirasi atau permeabilitas yang terjadinya antara
epiter antara alveoli dan intersial
3. Perbedaan tekanan O2 dari alveoli masuk ke dalam darah oleh karena
tekanan O2 dalam darah.
c) Transfusi gas
Merupakan proses pendistribusian antara O2 kapiler ke jaringan tubuh O2
jaringan tubuh ke kapiler, transportasi gas dapat di pengaruhi oleh beberapa
faktor
1. Kardio output
Merupakan jumlah darah yang di pompa oleh darah. Normalnya 5
liter/menit dalam kondisi fatologi yang dapat menurunkan kardio output
(misalnya pada kerusakan otot jantung, kehilangan darah akan mengurangi
jumlah oksigen yang di kirim ke jaringan.
2. Kondisi pembuluh darah, latihan dan lain-lain secara langsung
berpengaruh terhadap transpor oksigen bertambahnya latihan
menyebabkan peningkatan transpor O2 (20x kondisi normal)
3. Etologi
Menurut abrawati (2014) dalam eki (2017) terdapat beberapa faktor yang
dapat mempengaruhi kebutuhan oksigen, seperti faktor fisiologis status
kesehatan, faktor pengembangan, faktor perilaku dan lingkungan.
1) faktor fisiologis
Gangguan pada fungsi fisiologis akan pengaruh pada kebutuhan oksigen
seseorang. Kondisi ini dapat mempengaruhi fungsi pernapasannya
diantara lain adalah :
a. penurunan kapasitas angkat oksigen seperti pada pasien anemaia, pada
saat terpapar zat beracun.
b. penurunan konstrenrasi oksigen yang diinspirasi
c. hipovolemia
d. peningkatan laju melataik
e. kondisi lain yang mempengaruhi pergerakan dinding dada seperti
kehamilan, obesitas, dan penyakit kronis.
2) status kesehatan
Pada individu yang sehat sistem pernapasan dapat
menyediakan kadar oksigen yang cukup untuk memenuhi kebutuhan
tubuh. Akan tetapi, pada individu yang sedang mengalami sakit tertentu,
proses oksigenasi dapat terhambat sehingga mengganggu.
3) faktor perkembangan
Tingkat perkembangan juga termasuk salah satu faktor penting yang
mempengaruhi sistem pernapasan individu
a. bayi prematur : disebabkan kurangnya sufratnya
b. bayi dan todder : adanya risiko infeksi saluran pernapasan
c. anak usia sekolah dan remaja : risiko infeksi saluran pernapasan dan
merokok
d. dewasa muda dan parubaya : diet yang tidak sehat, kurangnya
aktivitas, dan stres yang mengakibatkan penyakit jantung dan paru
e. dewasa tua : adanya proses penuaan yang mengakibatkan
kemungkinan arterioklorosis, evatis menurun, dan ekspansi paru
menurun
4) faktor perilaku
Perilaku kesehatan individu tentunya juga dapat mempengaruhi
fungsi pernapasan status nutrisi, gaya hidup, kebiasaan olahraga, kondisi
emosional, dan penggunaan zat-zat tertentu secara sedikit banyaknya akan
berpengaruh terhadap pemenuhan kebutuhan oksigen tubuh.
5) lingkungan
Kondisi lingkungan juga dapat mempengaruhi kebutuhan oksigen.
a. suhu lingkungan
b. ketinggian
c. tempat kerja (polusi)
4. manifestasi klinik
1) bunyi nafas tambahan (ronchi, wheezing, stindar)
2) perubahan pada irama dan frekuensi pernapasan
3) batuk tidak ada atau tidak efektif
4) sianosis
5) kesulitan untuk bersuara
6) penurunan bunyi nafas
7) ortopnea
8) sputum
5. patofisilogis

Proses pertukaran gas dipengaruhi oleh ventilasi, difusi dan


transpotasi, proses ventilasi (proses pengantar jumlah oksigen yang masuk dan
keluar jantung ke paru-paru). Apabila pada proses ini terdapat distruksi makan
oksigen tidak dapat tersalur dengan baik dan sumbatan tersebut akan direspon
jalan nafas sebagai benda asing yang menimbulkan pengeluaran mukus proses
diskusi(penyaluran oksigen dari alveoli ke jaringan yang terganggu akan
menyebabkan ketidakefektifan, pertukaran gas. Selain kerusakan pada proses
ventilasi paru-paru,difusi,maka keusakan pada transpotasi seperti perubahan
volume sekuncup, afterioad prebad,kontraindikasi,miokard juga dapat
mempengaruhi pertukaran gas.
6. pemeriksaan diagnostik
1) pemeriksaan fungsi paru, Unruk mengetahui pengetahuan kemampuan paru
dalam melakukan pertukaran gas secara efisien
2) pemeriksaan gas dan arteri, Untuk memberikan informasi tentang difusi gas
melalui membran kapiler alveoli dan ketidakuatan oksigenasi
3) oksimetri, Untuk mengukur saturasi oksigen kapiler
4) pemeriksaan sinas x dada, Untuk pemeruksaan adanya cairan, massa, fraktur,
dan proses-proses abnormal
5) endoskopi, Untuk melihat lokasi kerusakan dan adanya lesi
6) bronskopi, Bentuk memperoleh sampel biopsy dan cairan atau sampel sputum
benda asing yang menghambat jalan nafas
7) fluoroskopi, Untuk mengetahui mekanisme raduopiulmonal, misal kerja
jantung dan kontraksi paru
8) ct scan, Untuk mengidentifikasi adanya massa abnormal
7. komplikasi
1) hipoksemia merupakan keadaan dimana terjadi penurunan konsentraksi
oksigen dalamdarah arteri (pa02) atau saturasi o2 arteri (sao2)dibawah normal
2) hipoksia, Merupakan keadaan kekurangan oksigen dijaringan atau
adekuatntya pemenuhan kebutuhan oksigen seluler akibat definisi oksigen
yang di inspirasi atau meningkatnya penggunaan oksigen pada tingkat seluler.
3) gagal napas, Merupakan keadaan dimana terjadinya kegagalan tubuh
memenuhi kebutuhan oksigen karena pasien kehilangan kemampuan
pertukaran gas karbondioksida dan oksigen
4) Perubahan pola napas
- Dispnea yaitu keadaan bernapas , misalnya pada pasien dengan asma
- Apnea yaitu tidak bernapas, berhenti bernapas
- Takipnea yaitu pernapasan lebih cepat dari normal, dengan frekuensi lebih
dari 24x/menit
- Bradipnea yaitu pernapasan lebih lambat dari normal
- Kosmoul yaitu pernapasan dengan ekspirasi dan inspirasi sama, sehingga
pernapasan menjadi lambat dan dalam
- Cheyne-Strokes yaitu pernapasan cepat dan dalam kemudian terangsur-
angsur dangkal dan diikuti periode apnea yang berulang secara teratur
- Biat adalah pernapasan dalam dari dangkal disertai massa area dengan
periode yang tidak teratur (Ambara 2019).
8. Penatalaksaan
1) Pemantauan hemodinamika
2) Pengobatan bronkodilator
3) Melakukan tindakan nebulizer untuk membantu mengencerkan sputum
4) Memberikan nasalkanul dan masker untuk membantu pemberian oksigen jika
perlu
5) Penggunaan ventilator mekanik
6) Fisioterapi dada

B. Konsep Dasar Keperawatan Sesuai Kebutuhan

1. Pengkajian

a. pengumpulan data
pengumpulan data yang akurat dan simetris akan membantu dalam menetukan
status kesehatan dan pola pertahankan penderita, menidentifikasi, kemuatan dan
kebutuhan penderita yang dapat di peroleh melalui anamese, pemeriksaan fisik,
pemeriksaan laboratorium, serta pemeriksaan penujang lainnya.
b. Anamesa
1. Identitas pasien
Meliputi nama, umur, jenis kelamin, agama, pendidikan, pekerjaan, alamat,
status kawin, suku bangsa, nomor registrasi, tanggal masuk rumah sakit dan
diagnosa medis.
2. Keluhan utama
Batuk, sesak nafas, dahak tidak ada, dan demam tidak ada.
3. Riwayat penyakit sekarang
Berisi tentang kapan terjadinya sesak nafas, penyebab terjadinya sesak nafas,
serta upaya yang telah dilakukan oleh pasien untuk mengatasinya.
4. Riwayat kesehatan dahulu
Adanya riwayat sesak nafas atau penyakit-penyakit lain yang ada kaitanya
dengan pernapasan serta tindakan medis yang pernah di dapat maupun obat-
obatan yang biasa digunakan.
5. Riwayat kesehatan keluarga
Adanya riwayat sakit yang sama pada keluarga atau penyakit lain berpotensi
menurun pada anggota keluarga lain
6. Riwayat psikososial
Meliputi informasi mengenai perilaku, perasaan, emosi, yang di alami
penderita sehubungan dengan penyakitnya di alami penderita sehubungan
dengan penyakitnya serta tanggapan keluarga terhadap penyakit penderita.
c. Pemeriksaan fisik
1. Status kesehatan umum, Meliputi keadaan pasien, kesadaran, suara bicara,
tinggi badan, berat badan, dan tanda-tanda vital
2. Kepala dan leher, Kaji bentuk kepala, keadaan rambut, adanya pembesaran
leher, telinga apakah ada gangguan pendengaran, lidah sering terasa tebal,
ludah menjadi lebih kental, gigi mudah goyang, gusi mudah bengkakk dan
berdarah
3. Sistem intergument, Kaji sputum, permukaan kulit, adanya kursor kulit
menurun, luka atau warna kehitaman, bekas luka, kelembapan dan atau suhu
kulit, tekstur, rambut, dan kuku
4. Sistem pernapasan, Biasanya terdapat sesak napas, bentuk, sputum, nyeri
dada, dan terdapat retrangi, dinding dada, serta suara tambahan napas.
5. Sistem kardiovaskuler, Pengkajian untuk mengetahui adanya perfusi jaringan
menurun, nadi, perifer lemah, atau berkurang, takikardia/bradikardia,
hipertensi, hipertermia, aritmia, kardiomegalis
6. Sistem gastrointestiral, Adakah poli pagi, polipdipsi, mual muntah, diare,
konstipasi, dehidrasi, perubahan berat badan, peningkatan lingkar abdomen
obesitas
7. Sistem urinary, Pengkajian untuk mengetahui adanya poliuri, retensi urine,
inkontinesia, urine, rasa panas atau sakit saat berkemih
8. Sistem muskuloskeletal, Kaji penyebran lemak, pengobatan masa otot,
perubahan tinggi badan
9. Sistem neurologis, Pengkajian untuk mengetahui apakah terjadi penurunan
sensaris parastinesa, anastesia, alergi, mengantuk, reflek mental, kacau mental
dan disorientasi.

2. Penyimpangan KDM

Faktor lingkungan (udara, bakteri, virus, jamur)


masuk melalui saluran napas atas

Infeksi dan peradangan

Hiperseksi kelenjar mukosa

Akumulasi sekret berlebih

Sekret mengentau di jalan napas

Obstruksi jalan napas

Dx : Pola napas tidak efektif


No SDKI SLKI SIKI
1 Pola nafas tidak Pola nafas tidak efektif Pola nafas tidak efektif b.d
efektif b.d b.d hambatan upaya hambatan upaya nafas
hambatan upaya nafas (D.0005) (D.0005)
nafas (D.0005)  Pola nafas Manajemen jalan nafas
Setelah dilakukan (1.01011)
tindakan Observasi
keperawatan pola -monitor pola nafas (frekuensi
nafas membaik kedalaman usaha nafas)
dengan kriteria -monitor bunyi nafas tambahan
hasil: (mis.gungling,wheezing,ronkhi
1. dispnea kering
menurun Terapeutik
2.frekuensi nafas -posisikan semi fowler dan
membaik fowler
Edukasi
-anjurkan asupan cairan
200ml/hari jika perlu
Kolaborasi
-kolaborasi pemberian
bronkodilator,jika perlu
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PADA Tn. H.D DENGAN PNEUMONIA
DIRUANG IGD MEDIK RSUD. DR.HASRI AINUN HABIBIE

No. RM :01-99-42

Tanggal : 19/12/2022

Tempat : IGD

I. DATA UMUM

1. Identitas Klien
Nama : Tn. H.D Umur : 53thn
Tempat / Tanggal Lahir : GTLO, 28/04/1969 Jenis Kelamin : L
Agama : ISLAM Suku : Gorontalo
Pendidikan :SD Dx. Medis :Pneumonia
Alamat : Molu’o Telepon :-
Tanggal masuk RS : 19/12/2022 Ruangan : IGD
Golongan Darah :- Sumber info : Pasien

2. Identitas Keluarga (terutama satu rumah)


Umur
No. Nama Hubungan Status Kesehatan
(thn)

1 Ny. L 52 Thn Istri Sehat

2 Ny. Y 33 Thn Anak Sehat

3 Tn. A 30 Thn Anak Sehat

4 Tn. P 23 Thn Anak Sehat

5. Tn.E 15 Thn Anak Sehat


Genogram

: Laki-laki
: : Perempuan
X : Meninggal Dunia
: Klien
- - - - - : Hidup bersama

II. RIWAYAT KESEHATAN SAAT INI

1. Diagnosa Medis : Pneumonia

2. Keluhan Utama : Tn. H datang dengan keluhan sesak

3. Keluhan Saat Ini : Tn H mengeluh sesak

4. Riwayat Keluhan Saat Ini


Tn. H masuk rumah sakit pada tanggal 19/12/2022 pada jam 09.00, dan
dilakukan pengkajian pada jam 10.00 pasien mengatakan sesak dirasakan 2
jam yang lalu sebelum masuk rumah sakit.

5. Riwayat penyakit sekarang


Pada saat dikaji pada tanggal 19/12/2022, jam 10.00 pasien masih
mengeluh sesak, dan disertai bicara cadel, kaku dibagian tangan sampai
lemas dengan hasil pemeriksaan TTV : Tekanan Darah : 110/80 mmHg,
Suhu 36,50C, Pernapasan : 29x/menit, Saturasi Oksigen : 95%

Tanggal Awitan :
Sifat Awitan : Bertahap/tib-tiba
Karakteritik :
a. Lokasi :

b. Yang Memperberat :

c. Yang Meringankan :

6. Penyakit atau Tindakan Operasi sebelumnya :


Tn.H mengatakan belum pernah dioperasi sebelumnya.
7. Riwayat Obat-obatan :
1) IVFD RL 20 Tpm
Mempertahankan hidrasi pada pasien rawat inap yang tidak dapat
menahan cairan
2) Neurosanbe
Merupakan kombinasi dari vitamin B, B6, dan B12.
3) Citicolin
Mengatasi gangguan memori atau perilaku penuaan atau cedera kepala
4) Omeprazole
Mengatasi asam lambung
5) Simcobal
Mengatasi kekurangan vitamin B12
6) Simvastatim
Mengatasi menurunkan kolestrol
III. RIWAYAT KESEHATAN MASA LALU

IV. RIWAYAT PSIKO-SOSIO-SPIRITUAL


1. Riwayat psikososial
a. Tempat tinggal :……

b. Lingkungan rumah :…

c. Hubungan antar anggota keluarga : …

d. Pengasuh anak :…

2. Riwayat spiritual
a. Support system :…

b. Kegiatan keagamaan :…

3. Riwayat hospitalisasi
a. Pemahaman keluarga tentang sakit dan rawat inap di rumah sakit :

b. Pemahaman anak tentang sakit dan rawat inap : …


V. KEBUTUHAN DASAR / POLA KEBIASAAN SEHARI-HARI
1. Nutrisi
Sebelum sakit :…………….
Setelah sakit :…………….
2. Istirahat / tidur
Sebelum Sakit :.…………….
Setelah sakit : .………….
3. Eliminasi fekal / BAB
Sebelum Sakit :.…………….
Setelah sakit : .…………….
4. Eliminasi urine / BAK
Sebelum Sakit :.…………….
Setelah sakit : .……………
5. Aktivitas dan Latihan
Sebelum Sakit :.……………
Setelah sakit : .………
6. Personal hygiene
Sebelum Sakit :.…………….
Setelah sakit : .…………

7. Aktivitas sehari-hari
Sebelum Sakit :.……………
Setelah sakit : .…………

VI. PEMERIKSAAN FISIK


Hari …………….., tanggal ……………2021, pukul ……..
1. Keadaan umum
a. Kesadaran :…
2. Tanda Vital
a. Suhu :…
b. Frekuensi Jantung :…
c. Frekuensi Pernapasan :…
d. Tekanan Darah :…

3. Head to toe
a. Kulit / integument :…
(…………………………………………………….)

b. Kepala :…
(……………………………………………………)

c. Kuku :…………………………………………….)

d. Mata / penglihatan :…(………………………………………….)

e. Hidung / penghiduan :…(………………………………………….)

f. Telinga / pendengaran :…(………………………………………….)

g. Mulut dan gigi :…(………………………………………….)

h. Leher :….
(…………………………………………….)

i. Dada :
…………………………………………………
j. Abdomen :… ………………………………………….
k. Perineum dan genitalia …………………………………………
l. Ekstremitas atas dan bawah ………………………………………..
4. Pemeriksaan diagnostik :
5. Penatalaksanaan medis

VII. IDENTIFIKASI DATA

1. Keluhan (Data Subjektif)

2. Data objektif

XI. KLASIFIKASI/PENGELOMPOKKAN DATA B ERDASARKAN


GANGGUAN KEBUTUHAN
1. Kebutuhan ……….
DO :
DS :
2. Kebutuhan ……….
DO :
DS :

*Urutkan berdasarkan Prioritas Masalah


XII. ANALISA DATA BERDASARKAN PATOFISIOLOGI DAN
PENYIMPANGAN KDM

Penyakit (Diagnsa Medis) Klien :


Respon utama :
Penyimpangan KDM : (Bagan Sistematis-> Skematik Path
Way)

NO Diagnosa Keperawatan Luaran Keperawatan Intervensi Keperawata


DX
XIII. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Diagnosa Keperawatan :

(Label Dx aktual b.d Penyebab d.d Tanda/Gelaja)

(Label Dx Risiko d.d Faktor Risiko)

Kategori/Sub Kategori
Definisi
Gejala dan Tanda Mayor (DO, DS)-> Dx Aktual
Gejala dan Tanda Minor (DO, DS)-> Dx Aktual
Faktor Risiko -> Dx Risiko
Kondisi Klinis Terkait

XIV. RUMUSAN INTERVENSI KEPERAWATAN


Inisial Pasien :
No. RM :
Ruangan :

XV. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

N WAKTU IMPLEMENTASI EVALUASI


O (TGL/JAM)
DX
1. Implementasi …… S:
Hasil : O:
A:
P:

Anda mungkin juga menyukai