I.4 Macam – macam gangguan yang mungkin terjadi pada kebutuhan oksigenasi
Gangguan pemenuhan oksigenasi yaitu kebutuhan oksigen dalam tubuh tidak terpenuhi secara
optimal yang disebabkan oleh beberapa faktor seperti faktor fisiologi, perilaku, perkembangan,
dan faktor lingkungan. Masalah atau gangguan yang terkait pemenuhan kebutuhan oksigenasi
yaitu perubahan fungsi jantung dan perubahan fungsi pernafasan. Perubahan fungsi jantung yang
mempengaruhi kebutuhan oksigenasi yaitu gangguan konduksi jantung seperti disritmia
(takikardia/bradikardia), menurunnya kardiak output seperti pada pasien dekompensi kordis
menimbulkan hipoksia jaringan, kerusakan fungsi katup seperti pada stenosis, obstruksi,
myokardial iskemia/infark mengakibatkan kekurangan pasokan darah dari arteri koroner ke
miokardium sedangkan pada perubahan fungsi pernafasan masalah yang dapat mempengaruhi
kebutuhan oksigenasi yaitu hiperventilasi, hipoventilasi dan hipoksia.
Gangguan kebutuhan oksigenasi pada diagnosis keperawatan terdapat 3 masalah keperawatan
yaitu gangguan pertukaran gas, pola napas tidak efektif, dan bersihan jalan napas tidak efektif.
Gangguan pertukaran gas adalah keadaan ketika individu mengalami penurunan jalannya gas
(oksigen dan karbondioksida ) yang aktual antara alveoli paru-paru dan sistem vascular. Pola nafas
tidak efektif adalah keadaan ketika seorang individu mengalami kehilangan ventilasi yang aktual
atau potensial yang berhubungan dengan perubahan pola pernafasan. Sedangkan bersihan jalan
napas tidak efektif adalah suatu keadaan ketika seorang individu mengalami suatu ancaman yang
nyata atau potensial pada status pernafasan sehubungan dengan ketidakmampuan untuk batuk
efektif.
Perkusi dilakukan untuk menentukan ukuran dan bentuk organ dalam serta
mengkaji adanya abnormalitas, cairan / udara dalam paru. Normalnya, dada
menghasilkan bunyi resonan / gaung perkusi. Berikut beberapa macam suara
ketukan yang timbul :
1) Sonor. Suara normal terdengar di seluruh lapang paru-paru
2) Redup. Suara yang timbul akibat konsolidasi paru (pemadatan); tumor,
atalektasis, atau cairan
3) Hipersonor. Suara yang ditimbulkan lebih keras dibandingkan dengan suara
sonor; akibat adanya udara berlebihan di paru-paru
4) Timpani. Suara yang terdengar nyaring seperti jika memukul gendang.
Normalnya terdengar di bawah diafragma kiri, dimana terletak lambung dan
usus besar. Namun jika terdengar di dinding thorak, artinya tidak normal;
akibat adanya udara
d. Auskultasi
1) Auskultasi sistem kardiovaskuler meliputi: pengkajian dalam mendeteksi bunyi
S1dan S2 normal/tidak normal, bunyi murmur, serta bunyi gesekan. Auskultasi juga
digunakan untuk mengidentifikasi bunyi bruit di atas arteri karotis, aorta abdomen,
dan arteri femoral.
2) Auskultasi bunyi paru dilakukan dengan mendengarkan gerakan udara di
sepanjang lapangan paru. Suara napas tambahan terdengar, jika suatu daerah paru
mengalami kolaps, terdapat cairan atau terjadi obstruksi.
Diagnosis keperawatan yang mungkin muncul untuk klien dengan masalah oksigenasi
adalah (Tim Pokja SDKI DPP PPNI, 2017) :