Anda di halaman 1dari 1

Intervensi Kesehatan Berbasis Digital

untuk Mencegah Ide Bunuh Diri Pada Remaja

(Sumber: Robin Mermelstein & Richard Novak, 2022)

Bunuh diri adalah penyebab kematian nomor dua pada remaja (Central for Pengendalian
dan Pencegahan Penyakit, 2022). Data badan kesehatan dunia menunjukan Lebih dari 700.000
orang meninggal karena bunuh diri di setiap tahun; itu setara dengan satu orang yang bunuh diri
setiap 40 detik (WHO, 2021). Sedangkan di Indonesia, angka kematian akibat bunuh diri adalah
0,71 per 100.000 penduduk dengan perkiraan jumlah kematian akibat bunuh diri di Indonesia
sekitar 1.800 kasus per tahun (KEMKES, 2021). Saat ini, penggunaan teknologi digital
meningkat sangat pesat, terutama dikalangan remaja dibandingkan dengan usia lainnya (Haug et
al., 2015). Melihat peluang besar tingginya penggunaan peralatan digital pada remaja membuat
para peneliti ingin meneliti intervensi kesehatan digital untuk mencegah keinginan bunuh diri
pada remaja.
Penelitian ini merupakan review literature yang bertujuan untuk membahas intervensi
kesehatan digital terhadap ide bunuh diri pada remaja. Metode pencarian artikel menggunakan
database Pubmed, Google Scholar, Science Direct, dan CrossRef. Artikel yang di telaah
berjumlah 12 artikel. Jenis intervensi digital yang digunakan internet/webisite, mobile
application, dan messenger. Hasil literature review menunjukkan intervensi kesehatan digital
bisa mencegah dan mengatasi ide bunuh diri pada remaja. Adapun manfaat yang dapat diberikan
dari intervensi digital yaitu skrining ide bunuh (baik oleh tenaga kesehatan, dan skrining secara
mandiri), konseling, psikoedukasi, dan dukungan teman sebaya. Kesimpulan: Intervensi
kesehatan digital efektif dapat digunakan kepada kaum generasi milenial atau remaja yang hidup
di zaman modern ini

Anda mungkin juga menyukai