Anda di halaman 1dari 13

PERENCANAAN KEPERAWATAN :

DIRECT CARE (PENYULUHAN)


PEMENUHAN ADL (KONSELING KEPERAWATAN KELUARGA)
TERAPI KOMPLEMENTER

Presented By
Ns. Ni Luh Linda Ayuni Tania,S.Kep.,M.Kep
PERENCANAAN
perencanaan keperawatan merupakan salah
satu tahap dari proses keperawatan yang
dimulai dari penentuan tujuan (khusus dan
umum), penetapan standar dan kriteria serta
menentukan perencanaan untuk mengatasi
masalah keluarga
Direct Care : Asuhan
keperawatan yang
diberikan secara
langsung

PENYULUHAN
PEMENUHAN ACTIVITY DAILY LIVING
(ADL)
KONSELING
KELUARGA
Konseling keluarga merupakan suatu tindakan
yang terfokus pada masalah - masalah yang
berhubungan dengan situasi keluarga dan
penyelenggaraannya melibatkan anggota
keluarga
Proses konseling keluarga ditentukan
oleh beberapa faktor yakni jumlah
klien lebih dari satu orang, relasi
PROSES (hubungan) anggota keluarga sangat
beragam dan bersifat emosional, serta
KONSELING konselor harus melibatkan diri dalam
dinamika konseling keluarga
TAHAPAN KONSELING KELUARGA
Terapi komplementer
Terapi pijat (massage) pada
bayi yang lahir kurang bulan
terapi sentuhan untuk dapat meningkatkan berat
meningkatkan relaksasi, badan, memperpendek hari
menurunkan nyeri, mengurangi rawat, dan meningkatkan
respons. Sedangkan terapi pijat
kecemasan, mempercepat
pada anak autis meningkatkan
penyembuhan luka, dan perhatian dan belajar. Terapi
memberi kontribusi positif pijat juga dapat meningkatkan
pada perubahan pola makan, meningkatkan
psikoimunologik (Hitchcock et citra tubuh, dan menurunkan
kecemasan pada anak susah
al., 1999)
makan (Stanhope, 2004).
Terapi komplementer dapat berupa promosi kesehatan,
pencegahan penyakit ataupun rehabilitasi. Bentuk promosi
kesehatan misalnya memperbaiki gaya hidup dengan
menggunakan terapi nutrisi. Seseorang yang menerapkan
nutrisi sehat, seimbang, mengandung berbagai unsur akan
meningkatkan kesehatan tubuh. Intervensi komplementer ini
berkembang di tingkat pencegahan primer, sekunder, tersier
dan dapat dilakukan di tingkat individu maupun kelompok
misalnya untuk strategi stimulasi imajinatif dan kreatif
Terapi komplementer ada yang invasif dan noninvasif. Contoh terapi
komplementer invasif adalah akupuntur dan cupping (bekam basah)
yang menggunakan jarum dalam pengobatannya. Sedangkan jenis
non-invasif seperti terapi energi (reiki, chikung, tai chi, prana, terapi
suara), terapi biologis (herbal, terapi nutrisi, food combining, terapi
jus, terapi urin, hidroterapi colon dan terapi sentuhan modalitas;
akupresur, pijat bayi, refleksi, reiki, rolfing, dan terapi lainnya
(Hitchcock et al., 1999)
Thank
You!

Anda mungkin juga menyukai