Anda di halaman 1dari 4

Model Supportive Therapy

( Wermon and Rockland )

Kelompok 5
Nurdewi Basarewan
Ronaldo Takarendehang
Rosita Dolo
Fitri idris

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN


STIKES MUHAMMADIYAH MANADO
2019
Model Konseptual Keperawatan Kesehatan Jiwa
Model Supportive Therapy (Wermon, Rockland)

Pembahasan
Seiring dengan perubahan jaman, peran perawat kesehatan jiwa mulai muncul pada
tahun 1950-an. Weiss (1947) menggambarkan beda perawatan kesehatan jiwa dengan
perawatan umum yaitu adanya terapi sikap. Perawat menggunakan sikap yang baik
dalam menyembuhkan pasien.
Dalam mengimplementasikan terapi ini, perawat mendemonstrasikan penerimaan,
pengertian tentang klien, meningkatkan interest dan partisipasi. Pada realitas, klien
diperlakukan secara individual dan unik, jadi sikap perawat harus sesuai dengan masalah
yang dihadapi pasien.
Kesehatan jiwa adalah perasaan sehat dan bahagia serta mampu mengatasi
tantangan hidup, dapat menerima orang lain sebagaimana adanya serta mempunyai sikap
positif terhadap diri sendiri dan orang lain. Mampu menghadapi kecemasan didalam diri
individu.
Perawatan kesehatan jiwa adalah proses berhubungan yang meningkatkan dan
mempertahankan perilaku yang akan menyokong integritas fungsi. Yang dimaksud klien
meliputi individu, kelompok, keluarga, organisasi atau masyarakat.
Menurut American Nurses Association (ANA) mendefinisikan perawatan
kesehatan jiwa sebagai area khusus dalam praktek keperawatan yang menggunakan ilmu
perilaku manusia dan diri sendiri secara terapeutik untuk meningkatkan,
mempertahankan, memulihkan kesehatan jiwa klien dan meningkatkan kesehatan mental
masyarakat dimana klien berada.

Penyebab gangguan jiwa dalam konsep Model Supportive Therapy (wermon


Rockland) :
a) factor biopsikososial dan respon maladaptive saat ini.
b) Aspek biologisnya menjadi masalah seperti: sering sakit maag, migraine,
batuk-batuk.
c) Aspek psikologisnya mengalami banyak keluhan seperti : mudah cemas,
kurang percaya diri, perasaan bersalah, ragu-ragu, pemarah.
d) Aspek sosialnya memiliki masalah seperti : susah bergaul, menarik
diri,tidak disukai, bermusuhan, tidak mampu mendapatkan pekerjaan, dan
sebagainya.
e) Semua hal tersebut terakumulasi menjadi penyebab gangguan jiwa.
Fenomena tersebut muncul akibat ketidakmamupan dalam beradaptasi
pada masalah-masalah yang muncul saat ini dan tidak ada kaitannya
dengan masa lalu. Stressor pada saat ini misalnya berupa PHK atau ujian
yang dianggap penting sekali seperti ujian PNS, ujian saringan masuk
PTN, tes masuk pekerjaan. Ketidakmampuan beradaptasi dan menerima
apapun hasilnya setelah berupaya maksimal, menyebabkan individu
menjdi stress.

Proses Terapi
Prinsip proses terapinya adalah menguatkan respon koping adaptif,
individu diupayakan mengenal terlebih dahulu kekuatan-kekuatan apa yang
ada pada dirinya; kekuatan mana yang dapat dipakai alternative pemecahan
masalahnya, fokusnya pada saat ini dan bukan pada masa lalu.

Peran
Perawat harus membantu individu dalam melakukan identifikasi coping
yang dimiliki dan yang biasa digunakan klien. Terapist berupaya menjalin
hubungan yang hangat dan empatik dengan klien untuk menyiapkan coping
klien yang adaptif.
Daftar Pustaka

Anda mungkin juga menyukai