PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
perawatan yang lebih baik sesuai dengan standar profesional dan hukum.
oleh perawat pada pergantian shift (Kamil, 2018). Pelaksanaan handover pasien
hal pengawasan pelaksanaan handover ini adalah dari kepala ruangan. Peran
merupakan satu siklus yang saling berkaitan satu sama lain (Marquis, B.L &
Huston, 2012) . Apabila dari kelima peran fungsi dapat diterapkan dengan
baik oleh seorang kepala ruangan maka akan memberi dampak yang baik
Dalam hal ini, masyarakat akan lebih berharap bahwa dari pelayanan
dilaporkan Cohen & Hilligoss (2019) dalam salah satu studinya yakni dari
serta kesalahan pada tes penunjang. Dilaporkan juga oleh World Health
pada tahun 1995– 2006 terdapat kesalahan akibat komunikasi pada saat serah
terima pasien. Perihal ini berpotensial untuk terjadinya kesalahan medis atau
medical error. Terkait kekeliruan yang terjadi pada proses asuhan maupun
2
tindakan medis ini akan mengakibatkan cedera pada pasien, seperti kejadian
kasus pemberian obat yang tidak benar maupun tindakan medis yang
berlebihan atau kurang sering terjadi di Indonesia, hanya saja tidak terekspos
media massa. Sesuai penelitian Dwi puspita sari tahun 2018 ditemukan bahwa
cukup dan 2,4% masih ada yang mempunyai kepemimpinan kurang. Adanya
peran yang baik dari seorang kepala ruang sebagai seorang pimpinan atau
Hasil survey awal yang di lakukan peneliti di Rumah Sakit Tingkat II.
Pelayanan Medik dan Kepala Ruangan yang ada mendapatkan data bahwa di
Ruang Rawat Inap memiliki 106 perawat dan pada 3 bulan terakhir sering
terjadi seperti kesalahan dalam memberikan terapy pada pasien dan kesalahan
penelitian dengan judul, hubungan peran dan fungsi kepala ruangan dengan
3
B. Rumusan Masalah
masalah yang dikemukakan yaitu “ada hubungan peran dan fungsi kepala
Mongisidi Manado? “
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
Mongisidi Manado.
4
D. Manfaat Penelitian
c. Bagi Peneliti
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Peran Interpersonal
Peran figure head dimainkan terutama oleh para manajer senior, ketika
kepada yang mampu berbuat sesuatu bagi organisasi dan juga berbagai
2. Peran Informasional
diseminator, dan peran juru bicara. Di dalam peran monitor para manajer
7
dalam pelayanan kesehatan, perubahan kebijakan dan sebagainya (Weiss &
Whitehead, 2014).
3. Peran Decisional
8
bermanfaat, meskipun kajian tersebut sering menuntut terjadinya
lebih sulit dan lebih penting, ketika sumber daya menjadi dibatasi.
9
B. Konsep Fungsi Kepala Ruangan
ruang sebagai first line manager meliputi fungsi manajerial yaitu fungsi
1. Perencenaan
juga diartikan sebagai suatu rencana kegiatan tentang apa yang harus
2. Pengorganisasian
10
horizontal, yang bertanggungjawab untuk mencapai tujuan organisasi
(Marquis, B. L. & Huston, C. J. 2015).
3. Pengaturan Staf
4. Pengarahan
11
5. Pengendalian
1. Pengertian
12
2. Tujuan Handover
3. Langkah-langkah Handover
akan disampaikan.
4. Prosedur Handover
a. Persiapan
13
1) Kedua kelompok dalam keadaan siap.
b. Pelaksanaan
operan.
adalah:
dilaksanakan.
14
e) Rencana umum dan persiapan yang perlu dilakukan dalam
15
c) Tidak ada kontribusi atau feedback dari pasien dan
Handover
transfer tanggung jawab tentang pasien dari perawat yang satu ke perawat
baik oleh seorang kepala ruangan maka akan memberi dampak yang baik
16
terhadap peningkatan kualitas pelayanan di rumah sakit terutama kualitas
handover.
E. Penelitian terkait
17
terhadap handover dengan nilai t = 4,4431 dan ada hubungan
18
dan kedisiplinan perawat dengan pelaksanaan handover di RSUD
BAB III
KERANGKA KONSEP
19
A. Kerangka Konsep
logis beberapa faktor yang dianggap penting untuk masalah (Hidayat, 2011).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan peran dan fungsi kepala
Mongisidi Manado
Komunikasi Efektif
: Garis Penghubung
B. Variabel Penelitian
20
Variabel Independen : – Peran Kepala Ruangan
C. Hipotesis
yang perlu diuji kebenarannya (Sabri, Dkk 2014). Hipotesis pada penelitian ini
yaitu :
D. Definisi Operasional
21
Definisi operasional adalah variabel penelitian yang dimaksudkan untuk
Tabel 3.1: Definisi operasional hubungan peran dan fungsi kepala ruangan
dengan kualitas handover di Rumah Sakit Tk.II Robert Wolter
Mongisidi Manado
Alat
Variabel Definisi Parameter Skala Skor
ukur
Independen: 1. Peran
Peran Kepala Persepsi perawat 1. Peran Lembar Ordinal kepala
Ruangan pelaksana Informasional Kuesione ruangan
terhadap peran 2. Peran r baik
kepala ruang yang Interpersonal jika
meliputi peran 3. Peran skor
interpersonal, Decisional ≥37.5
informational, dan 2. Peran
decisional kepala
ruangan
kurang
baik
jika
skor
<37.5
Fungsi Persepsi perawat 1. Perencanaan Lembar Ordinal 1. Fungsi
Kepala pelaksana 2. Pengorganisas Kuesione kepala
Ruangan terhadap fungsi ian r ruangan
kepala ruang yang 3. Ketenagaan baik
meliputi, 4. Pengarahan jika
perencanaan, 5. Pengawasan skor
pengorganisasian, ≥37.5
ketenagaan, Fungsi
pengarahan dan kepala
pengawasan ruangan
kurang
baik
jika
skor
<37.5
Dependen
Handover Komunikasi yang 1. Menyampai Lembar Ordinal 1. Handov
dilakukan oleh kan Kuesione er baik
perawat terkait masalah, r jika
kondisi pasien kondisi, dan skor
saat pergantian keadaan ≥42,5
shift klien (data 2. Handov
22
fokus). er
2. Menyampai kurang
kan hal-hal baik
yang sudah jika
atau belum <42,5
dilakukan
dalam
asuhan
keperawatan
kepada
klien.
3. Menyampai
kan hal-hal
penting
yang perlu
segera
ditindaklanj
uti oleh
dinas
berikutnya.
4. Menyusun
rencana
kerja untuk
dinas
berikutnya.
23
BAB IV
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
1. Tempat
Mongisidi Manado.
2. Waktu
2021
1. Populasi
Perawat yang berada di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit TK.II Robert
maka pengambilan sampel 10% -15% atau 20% -25% atau lebih
berikut :
n = N x 30%
n = 106 x 30%
1. Kriteria Inklusi
25
2. Kriteria eksklusi
yang sedang masa tugas / ijin belajar atau perawat yang sedang
dalam masa cuti (cuti hamil, cuti melahirkan, cuti menikah, cuti
sakit)
E. Instrumen Penelitian
26
Dikatakan peran kepala ruangan baik apabila nilai median ≥37.5 dan
Dikatakan fungsi kepala ruangan baik apabila nilai median ≥37.5 dan
27
dimana jika responden menjawab tidak pernah mendapatkan nilai 1,
1. Data primer
2. Data sekunder
Data sekunder terdiri dari data perawat di Rumah Sakit Tk.II Robert
28
G. Pengolahan data
a. Kelengkapan jawaban
b. Keterbacaan tulisan
c. Relefansi jawaban
jawaban
penggunaan komputer
4. Cleaning yaitu pembersihan data, apakah data sudah benar atau belum
analisis.
29
H. Teknik analisa data
1. Analisis univariat
f
(P= x 100 %).
n
Keterangan :
P = Presentase.
f = Frekuensi
n = Jumlah sampel.
3. Analisis bivariat
0.05.
30
I. Etika penelitian
tujuan riset yang akan dilakukan. Jika responden bersedia untuk diteliti
c. Confidentiality (kerahasiaan)
31
BAB V
HASIL PENELITIAN
A. Hasil Penelitian
Rumkit Tk. III Manado. Sejak tahun 2009 RS. R.W Mongisidi Manado
instalasi dan dibantu oleh Komite Medic dan Komite Keperawatan serta
32
Rumah Sakit Robert Wolter Mongisidi Manado terdiri dari
dari Unit Gawat Darurat, kamar bersalin, ruang bedah, ruang ICU, ruangan
rawat inap (Bedah, interna, dan isolasi anak, nifas, dan NICU, VIP, dan
keuangan, dll.
Banyaknya Responden
Umur Frequency (f) Percent (%)
17-25 20 62.5
26-35 12 37.5
Total 32 100
Sumber Depkes RI, 2009
33
b. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Banyaknya Responden
Jenis Kelamin Frequency (f) Percent (%)
Laki-laki 6 18.8
Perempuan 26 81.2
Total 32 100
Sumber : Data primer (2021)
presentase (18,8%).
Banyaknya Responden
Pendidikan Terakhir Frequency (f) Percent (%)
D3 28 87.5
D4 0 0
S1 + Ners 4 12.5
Total 32 100
Sumber : Data primer (2021)
34
d. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Lama Bekerja
Banyaknya Responden
Masa Kerja Frequency (f) Percent (%)
˂ 1 Tahun 10 31.2
≥ 1 Tahun 22 68.8
Total 32 100
Sumber : Data primer (2021)
3. Analisa Univariat
dalam penelitian.
Banyaknya Responden
Peran Kepala Ruangan Frequency (f) Percent (%)
Baik 17 53.1
Kurang Baik 15 46.9
Total 32 100
Sumber data primer, 2021
35
17 responden (53,1%), sedangkan karakteristik pekerjaan kurang baik
Banyaknya Responden
Fungsi Kepala Ruangan Frequency (f) Percent (%)
Baik 18 56.2
Kurang Baik 14 43.8
Total 32 100
Sumber data primer, 2021
c. Kualitas Handover
Banyaknya Responden
Kualitas Handover Frequency (f) Percent (%)
Baik 18 56.2
Kurang Baik 14 43.8
Total 32 100
Sumber data primer, 2021
36
4. Analisa Bivariat
untuk mengetahui apakah ada hubungan antara peran dan fungsi kepala
Mongisidi Manado.
Tabel 5.8 Tabulasi silang hubungan peran kepala ruangan dengan kualitas
handover di Rumah Sakit Tk.II Robert Wolter Mongisidi Manado
Tahun 2021 (n=32)
Kualitas Handover
Peran Kepala Baik Kurang Baik Total
OR P
Ruangan F % F % F %
Baik 13 76.5 4 23.5 17 53.1
Kurang Baik 5 33.3 10 66.7 15 46.9 6,500 0.036
Total 18 56.2 14 43.8 32 100
Sumber data primer, 2021
Berdasarkan tabel 5.8 dari hasil tabulasi silang hubungan peran kepala
37
didapatkan nilai p= 0,036 yang dimana nilai p value = 0.000 dimana lebih
kecil dari α = 0.05 artinya hipotesa alternatif (Ha) diterima atau ada
Robert Wolter Mongisidi Manado. Selain itu juga di dapatkan nilai odd
ratio (OR) sebesar 6,500 yang artinya peran kepala ruangan baik
Tabel 5.9 Tabulasi silang hubungan fungsi kepala ruangan dengan kualitas
handover di Rumah Sakit Tk.II Robert Wolter Mongisidi
Manado tahun 2021
Kualitas Handover
Fungsi Kepala Baik Kurang Baik Total OR P
Ruangan F % F % F %
Baik 16 88.9 2 11.1 18 56.2
Kurang Baik 2 14.3 12 85.7 14 43.8 48,000 0.000
Total 18 56.2 14 43.8 32 100
Sumber data primer, 2021
Berdasarkan tabel 5.9 dari hasil tabulasi silang hubungan peran kepala
memiliki peran kepala ruangan kurang baik dengan kualitas handover baik
kepala ruangan kurang baik dengan kualitas handover kurang baik yaitu
38
kualitas handover di Rumah Sakit Tk.II Robert Wolter Mongisidi Manado
yang dimana nilai p value = 0.000 dimana lebih kecil dari α = 0.05 artinya
hipotesa alternatif (Ha) diterima atau ada hubungan antara peran dengan
Selain itu juga di dapatkan nilai odd ratio (OR) sebesar 48,000 yang
artinya peran kepala ruangan baik berpeluang 48,000 kali untuk memiliki
B. Pembahasan
39
komunikasi, delegasi, motivasi, dan pelatihan oleh kepala ruangan
dan komunikasi. Pendapat yang sama juga dikemukakan oleh Marquis &
transfer tanggung jawab tentang pasien dari perawat yang satu ke perawat
yang akurat tentang rencana perawatan pasien, terapi, kondisi terbaru, dan
40
Handover adalah komunikasi oral mengenai pasien yang dilakukan
oleh perawat pada pergantian shift jaga (Kamil, 2018). Pelaksanaan handover
41
handover (p value= 0,013). Penelitian lain oleh Istiningtyas (2018) tentang
faktor yang mepengaruhi responden pada penelitian ini yaitu fungsi kepala
kepada pasien tidak begitu jelas dan memakan waktu yang begitu lama hal
ini sesuai dengan kendala dalam operan yang disampaikan oleh Sugiharto,
meliputi waktu yang terlalu lama, adanya interupsi, tidak ada standar
dan tindakan orang lain agar berbuat sesuai dengan keinginan supaya
42
Kepala ruangan memiliki andil bahkan dapat berperan langsung
dengan baik. Hal ini merupakan modal positif bagi kepala ruang dalam
43
yang baik, diantaranya adalah kepribadian (Chase 2010). Sari (2012) juga
yang bermakna dengan pelaksanaan peran dan fungsi kepala ruang dalam
semakin baik peran kepala ruangan, fungsi kepala ruangan dan komunikasi
efektif, maka akan semakin baik handover. Walaupun masih ada kualitas
handover yang kurang baik maka fungsi pengawasan kepala ruangan harus
BAB VI
PENUTUP
44
A. Kesimpulan
B. Saran
baik.
45
Hasil penelitian ini semoga menambah wawasan dan sebagai masukan
Hasil penelitian ini semoga bisa menjadi acuan serta data dasar bagi
Manado
DAFTAR PUSTAKA
46
Alimul. (2017). Metode penelitian Keperawatan dan Teknik Analisis Data.
Jakarta: Salemba Medika.
Kaasean M, Jagoo ZB. (2012). Managing change in the nursing handover from
traditional to bedside handover- a case study from Mauritius. BMC Nursing 4
(1):1
Longest. (2016). What Exactly Is Patient Safety?. Advances in patient safety: New
directions and alternative approaches (Vol. 1, pp. 1-18). Rockville, MD:
Agency for Healthcare Research and Quality. Tersedia di
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/ books/NBK43629/. Diakses Tanggal 20
Juni 2021 Jam 15:00 WITA
47
Marquis, B. L. & Huston, C. J. (2015). Kepemimpinan dan manajemen
keperawatan : teori dan aplikasi, (Ed. 4). Jakarta: EGC
Sabri, Luknis & Hastono P. Sutanto. (2014). Statistik Kesehatan. Depok: Rajawali
Press
48
Wiratna. (2014). Metode Penelitian: Lengkap, Praktis, dan Mudah Dipahami.
Yogyakarta: Pustaka Baru Press.
WHO. World Health Statistic Report 2015. Geneva: World Health Organization;
2015.
49