Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH PERAN PERAWAT SEBAGAI KOORDINATOR

Disusun Oleh :

KELOMPOK 5
1. MITA NUR FAIQOTUNNISA (920173030)
2. MUHAMMAD ALFIAN NUR MAJID (920173031)
3. MUHAMMAD RANDI IRMAWAN (920173033)
4. NAIMATUL FARIDA (920173034)
5. NAWA EVALATUL HAWA (920173036)

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KUDUS

S1 ILMU KEPERAWATAN

TAHUN AJARAN 2020

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan tugas Keperawatan Gawat
Darurat dengan judul “Makalah Peran Perawat Sebagai Koordinator”.

Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat
kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran
dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang,
mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.

Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang
yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang
kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di
masa depan.

Kudus, 28 Maret 2020

Penulis

2
DAFTAR ISI
BAB I

BAB II

BAB III

BAB IV

B. SARAN...................................................................................................................................

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Tuntutan masyarakat terhadap kualitas pelayanan keperawatan dirasakan
sebagai suatu fenomena yang harus mendapat respons segera dari perawat.Respons
dimaksud terutama yang bersifat dedukatif dengan selalu meningkatkan kemampuan
diri dalam hal belajar lebih banyak tentang konsep pengelolaan pelayanan
keperawatan dan langkah-langkah konkrit dalam pelaksanaannya. Langkah-langkah
konkrit tersebut dapat berupa penataan model pemberian asuhan keperawatan,
penataan tenaga keparawatan dan perbaikan sistem pendokumentasian
keperawatan.Koordinator keperawatan saat ini perlu mendapat perhatian dan prioritas
utama dalam pengembangan keperawatan ke depan. Hal ini sangat berkaitan dengan
tuntutan profesi maupun tuntutan global tentang kualitas pelayanan keperawatan,

3
sehingga diperlukan pengelolaan secara profesional, khususnya kemampuan
profesional manajerial perawat dalam melaksanakan peran perawat sebagai manajer.
Sekarang ini, sebagaimana kita ketahui bahwa sistem pelayanan kesehatan khususnya
sistem pelayanan keperawatan mengalamin perubahan sangat pesat.Perubahan
tersebut selain karena semakin meningkatnya ilmu pengetahuan dan teknologi
keperawatan, juga sebagai dampak dari situasi politik dan sistem sosial, ekonomi
yang sering mengalami perubahan.Dari ketiga aspek perubahan itu berimplikasi
terhadap perubahan sistem pelayanan keperawatan sekaligus menjadi tantangan bagi
tenaga perawat. Professional Koordinator keperawatan harus dapat diaplikasi dalam
tatanan pelayanan nyata, baik di rumah sakit maupun di masyarakat, sehingga perawat
perlu memahami konsep pengelolaan pelayanan keperawatan, terutama tentang
penerapan peran perawat manajer kasus atau yang sering disebut koordinator
keperawatan (Nursalam, 2012).

B. Rumusan Masalah
a. Apa yang dimaksud dengan peran perawat secara umum?

b. Apa yang disebut dengan peran perawat sebagai koordinator ?

c. Apa saja tugas utama dan tanggung jawab perawat sebagai manajer kasus?

d. Menganalisis sebuah kasus:

a) Mengapa perawat dikasus tersebut disebut sebagai manajer kasus atau


koordinator keperawatan?

b) Apa bukti jika perawat dikasus tersebut disebut sebagai manajer kasus atau
koordinator keperawatan?

C. Tujuan
a. Mahasiswa mengerti tentangperan perawat secara umum.

b. Mahasiswa mengerti apa yang disebut peran perawat sebagai coordinator


keperawatan.

c. Mahasiswa mengerti apa tugas utama dan tanggung jawab keperawatan sebagai
coordinator keperawatan atau manajer kasus .

d. Mahasiswa mengerti peran perawat sebagai coordinator di dalam sebuah kasus.

4
5
BAB II
PEMBAHASAN

A. PERAN PERAWAT
Perawat atau Nurse berasal dari bahasa latin yaitu dari kata Nutrix yang berarti
merawat atau memelihara. Harlley Cit ANA (2011) menjelaskan pengertian dasar
seorang perawat yaitu seseorang yang berperan dalam merawat atau memelihara,
membantu dan melindungi seseorang karena sakit, injury dan proses penuaan dan
perawat Profesional adalah Perawat yang bertanggungjawab dan berwewenang
memberikan pelayanan Keparawatan secara mandiri dan atau berkolaborasi dengan
tenaga Kesehatan lain sesuai dengan kewenanganya (Depkes RI,2012).

Peran adalah seperangkat tingkah laku yang diharapkan oleh orang lain
terhadap seseorang sesuai kedudukannya dalam, suatu system. Peran dipengaruhi oleh
keadaan sosial baik dari dalam maupun dari luar dan bersifat stabil.Peran adalah
bentuk dari perilaku yang diharapkan dari seesorang pada situasi sosial tertentu.
(Kozier Barbara, 2015).

Peran adalah tingkah laku yang diharapkan oleh sesorang terhadap orang lain,
dalam hal ini peran perawat untuk memberikan asuhan keperawatan, melakukan
pembelaan kepada klien, sebagai pendidik tenaga perawat dan masyarakat,
koordinator dalam pelayanan.

Fungsi itu sendiri adalah suatu pekerjaan yang dilakukan sesuai dengan
perannya. Fungsi dapat berubah disesuaikan dengan keadaan yang ada. Dalam
menjalankan perannya, perawat akan melaksanakan berbagai fungsi diantaranya:

1.   Fungsi Independen


Merupakan fungsi mandiri dan tidak tergantung pada orang lain, dimana
perawat dalam melaksanakan tugasnya dilakukan secara sendiri dengan keputusan
sendiri dalam melakukan tindakan dalam rangka memenuhi kebutuhan dasar manusia
seperti pemenuhan kebutuhan fisiologis (pemenuhan kebutuhan oksigenasi,
pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolit, pemenuhan kebutuhan nutrisi,
pemenuhan kebutuhan aktivitas dan lain-lain), pemenuhan kebutuhan dan

6
kenyamanan, pemenuhan kebutuhan cinta mencintai, pemenuhan kebutuhan harga diri
dan aktualisasi diri.
2.   Fungsi Dependen
Merupakan fungsi perawat dalam melaksanakan kegiatannya atas pesan atau
instruksi dari perawat lain. Sehingga sebagai tindakan pelimpahan tugas yang
diberikan. Hal ini biasanya silakukan oleh perawat spesialis kepada perawat umum,
atau dari perawat primer ke perawat pelaksana.
3.   Fungsi Interdependen
Fungsi ini dilakukan dalam kelompok tim yang bersifat saling ketergantungan
di antara satu dengan yang lainnya. Fungsi ini dapat terjadi apabila bentuk pelayanan
membutuhkan kerja sama tim dalam pemberian pelayanan seperti dalam memberikan
asuhan keperawatan pada penderita yang mempunyai penyakit kompleks. Keadaan ini
tidak dapat diatasi dengan tim perawat saja melainkan juga dari dokter ataupun
lainnya, seperti dokter dalam memberikan tindakan pengobatan bekerjasama dengan
perawat dalam pemantauan reaksi onat yang telah diberikan.
Fungsi Perawat dalam melakukan pengkajian pada Individu sehat maupun
sakit dimana segala aktifitas yang di lakukan berguna untuk pemulihan Kesehatan
berdasarkan pengetahuan yang di miliki, aktifitas ini di lakukan dengan berbagai
cara untuk mengembalikan kemandirian Pasien secepat mungkin dalam bentuk Proses
Keperawatan yang terdiri dari tahap Pengkajian, Identifikasi masalah (Diagnosa
Keperawatan), Perencanaan, Implementasi dan Evaluasi.

Peran adalah bentuk dari perilaku yang diharapkan dari seseorang pada situasi
sosial tertentu.Peran peraat yang dimaksud adalah cara untuk menyatakan aktivitas
perawat dalam pratik, dimana telah menyelesaikan pendidikan formalnya yang diakui
dan diberi kewenangan oleh pemerintah untuk menjalankan tugas dan tanggung jawab
keperawatan secara profesional sesuai dengan kode etik profesional. Dimana setiap
peran yang dinyatakan sebagai ciri terpisah untuk kejelasan.

B. PERAN PERAWAT SEBAGAI KOORDINATOR ATAU MANAJER KASUS


Peran perawat sebagai coordinator keperawatan atau manajer kasus
dilaksanakan dengan mengarahkan, merencanakanserta mengorganisasi pelayanan
kesehatan dari tim kesehaan sehiga pemberian pelayanan kesehatan dapat terarah serta

7
sesuai dengan kebutuhan pasien (A. Aziz Alimul Hidayat, 2017).Selain itu adanya
berbagai tempat kerja, perawat dapat memilih antara peran sebagai manajer asuhan
keperawatan atau sebagai perawat asosiat yang melaksanakan keputusan manajer
(Manthey, 2012). Sebagai manajer , perawat mengoordinasi dan mendelegasikan
tanggung jawab asuhan dan mengawasi tenaga kesehatan lainnya (Potter & Perry,
2015).

Peran perawat sebagai koordinator keperawatan atau manajer kasus secara


umum yaitu di bawah arahan dari atasan langsung, mengkoordinasikan operasi sehari-
hari dari unit keperawatan, Mengorganisir, mendistribusikan dan memverifikasi
pekerjaan orang lain, dan berpartisipasi dalam pelatihan mereka.Bertindak sebagai
narasumber pada hal-hal yang terkait dengan kesehatan.Memberikan asuhan
keperawatan, konseling, dan assist dokter.Mengembangkan program pendidikan
kesehatan.Mengorganisir dan berpartisipasi dalam proyek-proyek penelitian dan
kegiatan lainnya yang berkaitan dengan pencegahan penyakit dan
kesehatan.Mempertahankan peralatan.Memelihara catatan.

C. TUGAS UTAMA DAN TANGGUNG JAWAB PERAWAT SEBAGAI


KOORDINATOR KEPERAWATAN
1. Koordinator operasi sehari-hari dari unit keperawatan. Mengembangkan kebijakan
asuhan keperawatan dan protokol dalam hubungannya dengan supervisor.
Rencana dan menyelenggarakan program pengembangan staf keperawatan.
Mempersiapkan anggaran dan monitor rekening.
2. Mengorganisir, mendistribusikan dan memverifikasi pekerjaan orang lain, dan
berpartisipasi dalam pelatihan mereka. Membuat rekomendasi mengenai peralatan
dan metode kerja untuk meningkatkan efisiensi unit.
3. Bertindak sebagai narasumber dan berhubungan dengan orang lain pada hal-hal
yang berkaitan dengan perawatan dan kesehatan. Merespon keluhan pasien
tentang Unit keperawatan. Memberikan konseling medis dan psiko-seksual.
Menginstruksikan pasien tentang masalah kesehatan.
4. Melakukan pemeriksaan pendahuluan dan menilai kondisi pasien. Pada tahap ini
berlaku langkah-langkah darurat yang tepat. Pesanan tes laboratorium dan
menjelaskan hasil tes.

8
5. Membantu dokter dalam perawatan pasien. Menyediakan perawatan pencegahan
dan pengobatan seperti memberikan suntikan dan vaksinasi, mengambil sampel
darah, membalut, desinfektan, memberikan pemeriksaan mata dasar, dan
menghapus jahitan. Memastikan kepatuhan terhadap peraturan keselamatan.
6. Jadwal pasien untuk tindak lanjut kunjungan dan mengatur untuk arahan luar.
7. Mengembangkan dan mengkoordinasikan program pendidikan kesehatan.
Penelitian dan mempersiapkan materi pendidikan kesehatan.
8. Mengorganisir dan berpartisipasi dalam proyek-proyek penelitian, kampanye,
kolokium, klinik, kelompok kerja, dan kegiatan yang berkaitan dengan
pencegahan penyakit dan kesehatan (nutrisi, penyakit menular seksual,
kontrasepsi, bunuh diri, dll).
9. Menjaga peralatan dan melakukan perbaikan kecil. Mengatur untuk melayani.
10. Menjaga persediaan. Merekomendasikan dan pembelian peralatan dan
perlengkapan.
11. Menjaga catatan dan file. Proses dokumen yang berkaitan dengan kegiatan unit.
12. Menjaga mengikuti perkembangan baru di lapangan untuk memperbarui
keterampilan dan pengetahuan.
13. Menggunakan berbagai peralatan dan instrumen seperti elektrokardiograf,
sterilisasi, sphygmomanometer, skala, otoscope, jarum suntik, terminal komputer,
mesin fotokopi, mesin fax, dan kalkulator.
14. Daftar tugas dan tanggung jawab yang diuraikan di atas merupakan perwakilan
dan bukan daftar lengkap dan rinci tugas yang dapat dilakukan oleh seorang
karyawan yang posisinya telah dicocokkan dengan deskripsi pekerjaan generik ini.

9
BAB III
MENGANALISIS KASUS

10
A. KASUS

ABSTRAK

Pelayanan Unit Gawat Darurat (UGD) di Puskesmas merupakan jenis


pelayanan pengembangan bagian integral dengan pelayanan rawat
inap.Pengembangan pelayanan tersebut memerlukan pengelolaan manajemen
untuk mencapai mutu pelayanan keperawatan yang optimal. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui apa saja peran perawat koordinator pelaksana
pelayanan keperawatan UGD di puskesmas Kabupaten Trenggalek.

KASUS

“Koordinator Pelaksana UGD Puskesmas Mempunyai Peran dan Tugas


Yang Banyak.”

Tema ini terdiri dari dua sub tema yaitu menjalankan banyak peran dan
mempunyai tugas yang banyak. Sub tema pertama adalah menjalankan banyak
peran disampaikan oleh 7 partisipan, meliputi : peran sebagai koordinator
program yang lain, peran sebagai TIM pelaksana program dan peran sebagai
pelaksana administrasi. Tiga partisipan menyampaikan pernyataan sebagai
berikut :

Sub tema yang kedua adalah mempunyai tugas yang banyak


disampaikan oleh 7 partisipan, meliputi : tugas pokok sebagai koordinator
pelaksana UGD dan tugas terkait dengan peran yang sebagai koordinator
pelaksana program lain, TIM pelaksana program dan staf administrasi
puskesmas. Sub tema mempunyai tugas banyak ini seperti yang disampaikan
oleh 3 partisipan dengan pernyataan sebagai berikut:

11
“pertama adalah melayani kepada pasien gawat darurat kemudian
adalah pelaporan UGD...administrasi karcis dan pelaporan bulanan, kemudian
persiapan alat-alat yang diperlukan dalam melakukan tindakan di UGD...
persiapan ruangan mas... persiapan ruangannya UGD. ...untuk koordinasi
imunisasi itu yang pertama... itu saya sendiri yang menghandel karena bekerja
sama dengan bidan...menyiapkan vaksin dan sebagainya, kemudian pelaporan
saya kerjakan sendiri, kemudian untuk dirawat inap pelaporan saya kerjakan
sendiri...”(P1)

“Kegiatannya skrining di sekolah mulai dari SD, MI, SMP dan


SMA....melaksanakan promosi kesehatan di ditempat-tempat tertentu
katakanlah di pasar, kita juga sering kita keliling, kita kedesa-desa, dibalai
desa itu kita undang. Untuk kegiatanya kita ada KACER, GEMAS, terus Jasad
Aman, sama MENTIS (ngamen gratis). KACER kamis ceria, JASAD
AMANnya senam di puskesmas tepatnya di parkir puskesmas. ...tetap
menjalankannya, pelayanan pasien dan menyusun laporan UGD.” (P2)

“Misal membuat SPJ pelayanan dan lain-lain itu saya yang


mengerjakan. O Ya... bertugas sebagai koordinator di UGD dan rawat inap
dan menjalankan tugas pengelolaan terkait dengan pelayanan baik UGD dan
rawat inap.”(P3)

B. ANALISIS

a. Mengapa perawat dikasus tersebut disebut sebagai manajer kasus atau


koordinator keperawatan?

JAWAB: karena di dalam kasus tersebut perawat mempunyai tugas


mengkoordinasi seluruh tugas di dalam UGD puskesmas.

b. Apa bukti jika perawat dikasus tersebut disebut sebagai manajer kasus atau
koordinator keperawatan?

JAWAB: Buktinya yaitu apa yang di sampaikan oleh partisipan 1 dari mulai
pasien daftar sampai diruang rawat inap semua di koordinator oleh koordinator
pelaksana UGD.

12
BAB IV
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Dapat disimpulkan bahwa perawat sebagai coordinator mempunyai peran


penting terhadap klien.Karena Peran perawat sebagai koordinator keperawatan atau
manajer kasus secara umum yaitu di bawah arahan dari atasan langsung,
mengkoordinasikan operasi sehari-hari dari unit keperawatan, Mengorganisir,
mendistribusikan dan memverifikasi pekerjaan orang lain, dan berpartisipasi dalam
pelatihan mereka.

B. SARAN

Diharapkan makalah ini dapat dijadikan suatu refrensi atau informasi bagi
mahasiswa keperawatan khususnya dan kalangan umum untuk melanjutkan
pendidikan selanjutnya.Mohon maaf bila banyak kekurangan dalam makalah ini dan
mohon kritik dan saran yang membangun.

13
DAFTAR PUSTAKA

Depkes RI. (2012). Profil kesehatan Indonesia. Jakarta : Direktorat Pelayanan

Edi Yuswantoro, Retty Ratnawati, dan Setyoadi. (2015). Jurnal Ilmu Keperawatan –
Volume 3, No. 2

Hidayat Aziz .( 2017). Pengantar Konsep Dasar Keperawatan Edisi 2 .Jakarta :


Salemba Medika.

Keperawatan, Direktorat Jenderal Pelayanan Medik, Departemen Kesehatan RI.

Nursalam & Efendi, F. (2012). Pendidikan dalam keperawatan. Jakarta : Salemba


Medika.

Potter & Perry (2015). Buku ajar fundamental keperawatan. Jakarta : Erlangga

14

Anda mungkin juga menyukai