TODDLER
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 6
1. PUPUT PUJI RAHAYU
2. PUTRI NOFITASARI
3. RIRIN AYU SOFIANA N
4. RIZKA AMALIA
5. SITI KHOFIFATUD DAIMA
A. Latar Belakang
Asuhan keperawatan keluarga pada anak prasekolah adalah suatu rangkaian kegiatan
yang diberikan kepada keluarga dengan anak usia prasekolah. Dimana, pada anak usia inilah
yang rentan dan memiliki masalah tertentu dalam menghadapi proses tumbuh kembangnya.
Peran keluarga sangat dibutuhkan sehingga proses tumbuh dan kembang anak dapat
mencapai hasil yang sesuai dengan yang diharapkan, terutama dalam pola hidup sehat.
Anak merupakan individu yang yang berada dalan satu rentang perubahan
perkembangan yang dimulai dari bayi hingga remaja. Masa anak – anak merupakan masa
pertumbuhan dan perkembangan yang dimulai dar bayi ( 0-1 tahun ), usia bermain/ toddler
( 1-2, 5 tahun ), prasekolah ( 2,5 – 5 tahun ) usia sekolah ( 5-11 tahun), hingga remaja (11- 18
tahun ).
Anak merupakan bagian atau anggota keluarga, sering dikatakan sebagai potret
atau gambar dari orang tuanya saat masih kecil. Namun tidaklah demikian, karena anak
merupakan individu tersendiri yang bertumbuh dan berkembang secara unik dan tidak dapat
diulang setelah usianya bertambah.
Keluarga dengan tahap anak prasekolah atau TK memerlukan perhatian yang khusus
terhadap perkembangan fisik, social , emosional dan kognitif anak. disamping itu keluarga
mempunyai tugas yaitu memenuhi kebutuhan anak rumah rasa aman, membantu unutk
bersosialisasi mempertahankan hubungan yang sehat keluarga intern dan luar, pembagian
tanggung jawab, dan kegiatan untuk menstimulasi perkembangan anak.
B. Tujuan Penulisan
2. Untuk mengetahui tentang konsep tugas perkembangan keluarga dengan anak usia pra
sekolah
3. Untuk mengetahui konsep asuhan keperawatan yang diberikan pada keluarga dengan
anak usia pra sekolah.
C. Manfaat Penulisan
D. Sistematika Penulisan
b. BAB II Tinjauan Teoritis (definisi, tugas perkembangan keluarga dengan anak usia pra
sekolah, masalah-masalah pada anak usia pra sekolah, konsep askep keluarga dengan anak
usia pra sekolah)
d. Daftar Pustaka
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. KONSEP KELUARGA
1. Definisi Keluarga
Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih individu yang bergabung
karena hubungan darah, perkawinan, atau adopsi, hidup dalam satu rumah
tangga, saling berinteraksi satu sama lainnya dalam perannya dan menciptakan
dan mempertahankan suatu budaya (Bailon dan Maglaya).
2. Definisi Anak Pra Sekolah
Anak pra sekolah adalah anak dengan usia 3 – 5 tahun.
1) Ciri fisik anak pra sekolah
Penampilan maupun gerak gerik prasekolah mudah dibedakan
dengan anak yang berada dalam tahapan sebelumya :
a. Anak prasekolah umumnya aktif
b. Setelah anak melakukan berbagai kegiatan, anak
membutuhkan istirahat yang cukup, sering kali anak tidak
menyadari bahwa mereka harus beristirahat cukup.
c. Otot – otot besar pada anak prasekolah lebih berkembang
dari control terhadap jari dan tangan. Olehy karma itu biasanya
anak belum terampil, belum biasa melakukan kegiatan yang
rumit misalnya mengikat tali sepatu.
d. Anak masih sering mengalami kesulitan apabila harus
memfokuskan pandangannya pada objek – objek yang kecil
ukurannya, itulah sebabnya koordinasi tangan masih belum
sempurna.
e. Walaupun tubuh anak lentur tapi tengkorak kepala yang
melindungi otak masih lunak.
f. Walaupun anak laki – laki lebih besar, anak perempuan
lebih terampil dalam tugas yang bersifat praktis, khusubya
dalam tugas motorik halus.
2) Ciri sosial anak prasekolah
a. Umumnya anak oada tahap ini memiliki sati atau dua
sahabat, sahabat yang dipilih biasanya yang sama jenis
kelaminnya, tetapi kemudian berkembang sahabat dari jenis
kelamin yang berbeda.
b. Kelompok bermain cenderung kecil dan tida terorganisasi
dengan baik, oleh karena kelompok tersebut cepat berganti –
ganti.
c. Anak lebih mudah seringkali bermain bersebelahan dengan
anak yang lebih besar.
3) Ciri emosional pada anak prasekolah
a. Anak prasekolah cenderung mengekpresikan emosinya
dengan bebas dan terbuka., sikap marah sering diperlihatkan
oleh anak pada usia tersebut.
b. Iri hati pada anak prasekolah sering terjadi, mereka
seringkali memperebutkan perhatian guru.
4) Ciri kognitif anak prasekolah
a. Anak prasekolah umumnya terampil dalam berbahasa.
Sebagian dari merekla senang berbicara khususnya dalam
klelompoknya.
b. Kompetensi anak perlu dikembangkan melalui interaksi
minat, kesempatan, interaksi, mengagumi dan kasih sayang.
2. Beradaptasi dengan anak yang baru lahir sementara kebutuhan anak yang
lain (tua) juga harus dipenuhi.
1. Masalah kesehatan
Masalah kesehatan yang sering muncul pada anak prasekolah seperti; diare,
cacar air, difteri, dan campak.
2. Hubungan keluarga
Pada usia prasekolah biasanya anak merasa cemburu dengan kehadiran anggota
keluarga baru (adik). Anak merasa tidak diperhatikan lagi oleh orang tua
sehingga anak sering membuat olah untuk mendapatkan perhatian orang tua.
3. Bahaya fisik
4. Kecelakaan
5. Keracunan
Pada dasarnya usia prasekolah suka mencoba segala sesuatu yang dia lihat tanpa
mengetahui apakah itu berbahaya atau tidak.
6. Bahaya Psikologis
Perasaan bersalah akan timbul pada anak jika anak tidak mampu berprestasi.
Rasa bersalah dapat menyebabkan anak kurang bersosialisasi, lebih pemarah,
mengalami regresi, yaitu kembali ke perkembangan sebelumnya, misalnya
mengompol dan menghisap jempol.
7. Gangguan tidur
Mimpi buruk adalah mimpi menakutkan yang terjadi selama tidur REM (rapid
eye movement). Seorang anak yang mengalami mimpi buruk biasanya akan
benar-benar terbangun dan dapat mengingat kembalimimpinya secara terperinci.
Mimpi buruk yang terjadi sewaktu-waktu adalah hal yang normal, dan satu-
satunya tindakan yang perlu dilakukan orang tua adalah menenangkan anak.
Tetapi mimpi buruk yang sering terjadi adalah abnormal dan bisa menunjukkan
masalah psikis.
Pelatihan buang air besar biasanya mulai dilakukan pada saat anak berumur 2-3
tahun, sedangkan pelatihan buang air kecil dilakukan pada umur 3-4 tahun.
Pada umur 5 tahun, kebanyakan anak sudah dapat melakukan buang air sendiri;
melepas pakaian dalamnya sendiri, membersihkan dan mengeringkan penis,
vulva maupun anusnya sendiri serta kembali memakai pakaian dalamnya
sendiri.Tetapi sekitar 30% anak berusia 4 tahun dan 10% anak berusia 6 tahun
masih mengompol pada malam hari.Cara terbaik untuk menghindari masalah
pelatihan buang air (toilet training) adalah dengan mengenali kesiapan anak.
1. Pengkajian
a. Identitas
1) Nama pasien
2) Umur
4) Pendidikan
5) Komposisi keluarga
6) Tipe keluarga
7) Pekerjaan
8) Alamat
a) Karakteristik rumah.
b) Karakteristik lingkungan.
c) Mobilitas keluarga.
12) Struktur keluarga
a) Pola komunikasi.
b) Pengambilan keputusan.
l. Adakah penyakit yang muncul dan dialami anak selama masa ini.
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Perubahan hubungan b/d ketidak mampuan keluarga merawat anak yang sakit
berat
2. Risti hubungan keluarga tidak harmonis b/d ketidak mampuan keluarga mengenal
A. Kesimpulan
Asuhan keperawatan keluarga pada anak prasekolah adalah suatu rangkaian
kegiatan yang diberikan kepada keluarga dengan anak usia prasekolah. Dimana,
pada anak usia inilah yang rentan dan memiliki masalah tertentu dalam
menghadapi proses tumbuh kembangnya.
Asuhan keperawatan keluarga pada anak usia prasekolah lebih
mengkhususkan pengkajian pada anak usia prasekolah. Anak usia prasekolah
adalah usia yang rentan berbagai macam penyakit. Untuk itu pengawasan pada
anak usia prasekolah sangat penting agar anak tidak terkena penyakit atau
masalah kesehatan.
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
Ali, Zainidin. 2010. ”Pengantar Keperawatan Keluarga”. Jakarta: EGC. Diakses tangal 23 Maret 2016.
American Thoracic society. (2002). Quality of life Resource. Diakses tanggal 22 Mei 2016 dari
2015. Padang; Dinas Kesehatan Kota Padang Ethgen, O., Bruyere, O., Richy, F., Dardennes, C., Jves, J.,
& Reginster, J.Y. (2004). Health-related quality of life in total hip and total knee arthroplasty: A
qualitative and systematic review of the literature. Scientific Articles, 5, 963-974. Friedman, Marilyn
M dkk. 2010. ”Buku Ajar Keperawatan Keluarga: Riset, Teori & Praktik”. Edisi 5. Jakarta: EGC. Januar,
A. 2014. Hubungan Dukungan Keluarga dengan Kualitas Hidup Penderita Osteoarthritis di Wilayah