Anda di halaman 1dari 31

HUBUNGAN REGULASI EMOSI DENGAN

SIKLUS MENSTRUASI
PADA MAHASISWI PRODI
S1 KEPERAWATAN TINGKAT 1 DI UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH KUDUS
TAHUN 2020

Pelangi Rismadanti
NIM : 820163084
LATAR BELAKANG

Menurut Sukarni K & Margareth ZH. 2019


Menstruasi adalah perdarahan vagina secara berkala akibat
terlepasnya lapisan endometrium uterus.

Menurut Purwoastuti E. Walyani SE.2015


Siklus menstruasi adalah pendarahan yang terjadi secara
periodik, jarak waktu antara menstruasi dikenal sebagai satu
siklus menstruasi. Siklus wanita berbeda-beda, namun rata-
rata berkisar antara 28 hari. Hari pertama menstruasi
dinyatakan sebagai hari pertama siklus menstruasi.
Menurut Yosep & Sutini 2014
Emosi adalah suatu pengalaman yang sadar dan
memberikan pengaruh pada aktivitas tubuh dan
menghasilkan sensasi organis dan kinetis.

Menurut Shaffer, dalam anggaeny 2014


Regulasi emosi adalah kapasitas untuk mengontrol dan
menyesuaikan emosi yang timbul pada tingkat intensitas
yang tepat untuk mencapai suatu tujuan. Regulasi emosi
yang tepat meliputi kemampuan untuk mengatur
perasaan, reaksi fiologis, kognisi yang berhubungan
dengan emosi, dan reaksi yang berhubungan dengan
emosi.
Menurut Riset Kesehatan aDasar (Rikesdas)
tahun 2010

Sebagian besar 68% perempuan di Indonesia berusia 10-59 tahun


melaporkan haid teratur dan 13,7% mengalami masalah siklus
haid yang tidak teratur dalam 1 tahun terakhir. Persentase
tertinggi haid tidak teratur adalah Gorontalo (23,3%) dan
terendah di Sulawesi Tenggara 8,7%.

Masalah haid tidak teratur


banyak terjadi pada usia 45-49 tahun 17,4% dan 50-54 tahun
17,1% kemungkinan terkait dengan umur menopause. Masalah
haid tidak teratur pada usia 17-29 tahun serta 30-34 tahun cukup
banyak yaitu sebesar 16,4%. Adapun alasan yang dikemukakan
perempuan 10-59 tahun yang mempunyai siklus menstruasi
tidak teratur di karenakan gangguan psikis dan banyak pikiran
sebesar 5,1%.
Menurut Riset Kesehatan Dasar (Rikesdas)
tahun 2010

Di Jawa Tengah, presentase perempuan


berusia 10-59 tahun yang mengalami siklus
menstruasi tidak teratur sebesar 13,1%.
Alasan haid tidak teratur pada perempuan
usia 10-59 tahun adalah 0,3% karena sakit,
5,% karena masalah penggunaan alat
kontrasepsi KB, Karena menopause 3,2%,
karena penyebab lain 3,9%, dan tidak
mengetahui alasannya sebanyak 7,7%.
Menurut Toduho et al.2013

Telah dilakukan juga penelitian pada tahun 2014


mengenai hubungan antara stres psikologis dengan
siklus menstruasi pada siswi kelas 1 di SMA Negeri 3
Kepulauan Tidore, Maluku Utara. Hasil yang
didapatkan dari 68 responden membuktikan bahwa
100% mengalami gangguan psikologis. Didapatkan
15 responden mengalami stress ringan (22,1%), 49
responden mengalami stres sedang (72,1%), dan 4
responden mengalami stres berat (5,9%) dan dari
68 sampel didapatkan 42 responden (61,8%)
memiliki siklus menstruasi yang tidak normal.
Berdasarkan hasil studi pegkajian kepada
mahasiswi prodi S1 Keperawatan tingkat 1
di Universitas Muhammadiyah Kudus pada
hari Senin 29 Oktober 2019, didapatkan
data bahwa dari 30 mahasiswi diantaranya
terdapat 20 mahasiswi yang mengalami
gangguan pada siklus menstruasi.
RUMUSAN MASALAH

Bagaimana hubungan Regulasi emosi dengan


Siklus Menstruasi pada Mahasiswi Prodi S1
Keperawatan tingkat 1 di Universitas
Muhammadiyah Kudus?
TUJUAN
1. Diketahuinya Regulasi Emosi pada Mahasiswi
Prodi Keperawatan Tingkat 1 di Universitas
Muhammadiyah Kudus.
2. Diketahuinya Siklus Menstruasi pada Mahasiswi
Prodi Keperawatan Tingkat 1 di Universitas
Muhammadiyah Kudus.
3. Diketahuinya Hubungan Regulasi emosi dengan
Siklus Menstruasi Pada Mahasiswi Prodi
Keperawatan Tingkat 1 di Universitas
Muhammadiyah Kudus
KATEGORI PENILAIAN
SIKLUS MENSTRUASI
Menurut Noor Verawaty, Sri dkk. 2011
Satu siklus menstruasi rata-rata adalah 28 hari, tapi pada
panjang siklus 24-35 hari masih dikategorkan normal.
Pendarahan menstruasi yang normal berlangsung kurang
lebih 4-7 hari.
Sistem kerja tubuh wanita berubah-ubah dari bulan ke bulan
tapi ada beberapa wanita yang memiliki jumlah hari yang
sama persis dalam setiap siklus menstruasinya.
Normal jika jarak menstruasi berikutnya 28-35 hari.
.
Tidak normal jika jarak menstruasi berikutnya <28 dan >35 hari
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SIKLUS MENSTRUASI

Menurut Kusmiran 2014,


1. Berat badan
2. Aktivitas Fisik
3. Stress
4. Diet
5. Paparan Lingkungan
6. Gangguan Endokrin
7. Gangguan Perdarahan
8. Faktor Genetik
9. Status Gizi
10. Hormon
11. Psikis dan Fisik (Regulasi Emosi)
ASPEK REGULASI EMOSI
Menurut Gross (2014)

3. Control emotional response


1. Strategies of emotion (Impulse)
regulation (Strategies) Adalah kemampuan individu
Adalah keyakinan individu untuk dapat mengontrol emosi
untuk dapat mengatasi yang dirasakannya dan respon
suatu masalah. emosi yang ditampilkan.

2. Engaging in goal directed 4. Acceptance of emotional response


behavior (Goals) (Acceptance)
Adalah kemampuan Adalah kemampuan individu
individu untuk tidak untuk menerima suatu peristiwa
terpengaruh oleh emosi yang menimbulkan emosi
yang dirasakannya. negative .
KERANGKA TEORI
HIPOTESIS

1. Ha :
Ada hubungan antara regulasi emosi dengan siklus
menstruasi pada mahasiswi S1 Keperawatan
Tingkat 3 di Universitas Muhammadiyah Kudus.

2. H0 :
Tidak ada hubungan antara regulasi emosi dengan
siklus menstruasi pada mahasiswi S1 Keperawatan
Tingkat 3 di Universitas Muhammadiyah Kudus.
JENIS DAN DESIGN PENELITIAN

Jenis penelitian
korelasional analitik  mencari hubungan.

Desain penelitian
cross sectional.
POPULASI
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah
mahasiswi tingkat 3 Keperawatan di
Universitas Muhammadiyah Kudus pada
semester Genap/2020 dengan total
keseluruhan populasi sejumlah 204 orang
2. Teknik Sampling
Non Probability  Purposive sampling
3. Sampel
Sampel penelitian ini menggunakan
rumus menurut Notoatmodjo (2010),
dalam menentukan besar sampel untuk
skala kecil (< 10.000) dapat menggunakan
rumus sebagai berikut :
DOV
DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL
PENGOLAHAN DATA

Entry Data Tabulating


Coding 
Editing   
memberika
memeriksa memasuka membuat
n kode
n Data tabel
ANALISA DATA

Univariat Bivariat

Distribusi Frekwensi
Prosentase Rank Spearman
INSTRUMEN PENELITIAN

Kuesioner Checklist
Variabel Regulasi Emosi Variabel Siklus Menstruasi

Kuesioner yang digunakan ada 24 Checklist yang digunakan berupa


butir pertanyaan list yang diisi dengan nama, jarak
Terdiri dari 12 butir pertanyaan mentruasi dan penilaian nornal
Favorable dan 12 butir atau tidak normal.
pertanyaan Unfavorable.

Dan telah diuji Validitaskan di


Prodi D3 Keperawatan Tingkat 1
UJI VALIDITAS
Validitas merupakan suatu indeks untuk
menunjukkan apakah alat ukur itu benar-benar Hasil perhitungan tiap-tiap item
mengukur apa yang diukur. Hal ini juga berlaku
dibandingkan dengan table nilai product
pula pada kuesioner yang kita susun apakah
dapat mengukur apa yang akan kita ukur. Untuk momen. Bila r hitung lebih besar dari r table
mengetahui hal tersebut maka perlu diuji dengan (0,444) pada taraf signifikasi 5%, maka
uji korelasi antar skors (nilai) tiap-tiap item kuesioner dikatakan valid dan dapat
(pertanyaan) dengan total kuesioner tersebut dipakai untuk pengambilan data
(Notoatmodjo, 2018). Teknik korelasi yang penelitian. Namun sebaliknya jika r hitung
dipakai adalah teknik korelasi “pearson product lebih kecil dari r table (0,444), maka
moment” yang rumusnya adalah sebagai berikut:
pertanyaan tersebut tidak valid dan harus
dikeluarkan dari kuesioner (Riyanto, 2013).

Dalam penelitian ini akan dilakukan Uji


Validitas pada mahasiswi Prodi D3
Keperawatan tingkat 1 di Universitas
Muhammadiyah Kudus. Pada kuesioner
Keterangan:
Regulasi Emosi didapatkan rentang nilai r
rhitung = koefisiensi korelasi
ƩXi = jumlah skor item hitung 0,489-0,829. Hasil ini menunjukkan
ƩYi = jumlah skor total (item) bahwa semua item pertanyaan adalah
N = jumlah responden valid, pada taraf signifikasi 5%.
UJI RELIABILITAS
Reliabilitas adalah indeks yang
menunjukkan sejauh mana suatu alat Instrumen dinyatakan reliabel jika
pengukur dapat dipercaya atau dapat reliabilitas internal seluruh instrumen
diandalkan (Notoatmodjo, 2018). Dalam sama dengan atau lebih dari 0.60
penelitian ini, peneliti menggunakan uji sampai mendekati angka satu dan
reliabilitas “Alpha Cronbach” yang
nilainya positif (Riyanto, 2013).
rumusnya sebagai berikut:
a. 0.00-0.199 : Sangat lemah
Sedangkan untuk melihat kuat tidaknya
b. 0.20-0.399 : Lemah
c. 0.40-0.599 : Sedang hubungan didasarkan pada nilai p(rho)
d. 0.60-0.799 : Kuat yang dikategorikan sebagai berikut :
e. 0.80-1.00 : Sangat Kuat Hasil uji realibilitas pada Kuesioner
Regulasi Emosi mendapatkan nilai alpha
0,939 yang menunjukkan bahwa
instrumen adalah reliabel karena nilai
Keterangan: alpha >0,444 pada taraf signifikasi 5%.
ri = reliabilitas instrumen
k = banyaknya item
Ʃ𝑆𝑖2 = jumlah varian item
𝑆𝑡2 = varian total
BAB IV
HASIL PENELITIAN
LAMPIRAN KARAKTERISTIK RESPONDEN
UJI UNIVARIAT
UJI BIVARIAT
BAB V
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN UNI VARIAT
Regulasi Emosi

Hasil analisis univariat dalam tabel 4.3 pada penelitian ini menunjukkan bahwa
sebagian besar regulasi emosi responden adalah tinggi yaitu sebanyak 63 responden
(94,0%), dan regulasi emosi rendah sebanyak 4 responden (6,0%), Hal ini
menunjukkan bahwa sebagian besar responden dapat mengatur regulasi emosinya
ke arah yang positif atau regulasi emosi tinggi dibandingkan dengan regulasi emosi
rendah.

Sesuai dalam survey yang dilakukan oleh Jurnal empati (2015) Hasil penelitian
menunjukkan bahwa sebanyak 72,2% memiliki regulasi emosi tinggi dan sebanyak
18,2% responden memiliki regulasi emosi rendah, hal ini menunjukkan bahwa
seseorang dengan regulasi emosi tinggi akan memiliki harga diri tinggi. Maka
seseorang yang mempunyai regulasi emosi tinggi akan melakukan hal-hal yang
positif dalam hidupnya. Sehingga individu tidak menyalahkan dirinya sendiri ketika
terjadi sesuatu yang tidak sesuai dengan keinginannya. Karena individu tersebut
menghargai dan menerima kemampuannya (Farkhaeni, 2011).
Siklus Menstruasi

Hasil Uji Univariat dalam 4.4, pada penilitian ini menunjukkan bahwa kejadian
siklus menstruasi normal sebanyak 50 responden (74,6%) dan siklus menstruasi
tidak normal sebanyak 17 responden (25,4%) dengan jumlah responden sebanyak
67 orang (100%). Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden
mengalami siklus menstruasi yang normal dengan rata-rata berkisar antara 28 hari
dan sebagian kecil responden

Penelitian Mulastin (2013), dalam penelitiannya menunjukkan bahwa terdapat


adanya hubungan antara gangguan emosi terhadap siklus menstruasi. Sebanyak
38,2% responden dengan gangguan emosi ringan mengalami siklus menstruasi
normal dan 61,8% responden gangguan emosi sedang mengalami siklus
menstruasi tidak normal. Hal ini menyatakan bahwa wanita tidak dengan
gangguan emosi cenderung tidak mengalami gangguan siklus menstruasi dan
sebaliknya, jika wanita mengalami gangguan emosi maka cenderung akan
mengalami gangguan pada siklus menstruasi.
PEMBAHASAN BIVARIAT
Hubungan Regulasi Emosi dengan Siklus Menstruasi pada Mahasiswi Program
Studi S1 Ilmu Keperawatan Tingkat 1 di Universitas Muhammadaiyah Kudus
Tahun 2020.

Berdasarkan Uji bivariat pada tabel 4.5 menunjukkan bahwa, dari 67 responden
terdapat 50 responden yang mengalami siklus menstruasi normal dengan
regulasi emosi tinggi sebanyak (74,6%), 13 responden mengalami siklus
menstruasi tidak normal dengan regulasi emosi tinggi sebanyak (19,4%), dan 4
responden yang mengalami siklus menstruasi tidak normal dengan regulasi
emosi rendah sebanyak (6,0%). Hasil uji statistik menggunakan Rank spearman
diperoleh nilai p-value sebesar 0,000 (< 0,05) dan nilai rho 0,432, maka Ho ditolak
yang berarti ada hubungan yang signifikan antara Regulasi emosi dengan siklus
menstruasi pada Mahasiswi Tingkat 1 program studi S1 ilmu Keperawatan di
Universitas Muhammadiyah Kudus tahun 2020. Nilai rho menunjukkan bahwa
kekuatan hubungan adalah sangat kuat dengan arah hubungan yang positif, yaitu
semakin tinggi regulasi emosi maka semakin normal pula siklus menstruasinya.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai