Anda di halaman 1dari 8

HUBUNGAN TINGKAT STRESS DENGAN

SIKLUS MENSTRUASI PADA MAHASISWI


TINGKAT I PROGRAM STUDI DIII
KEBIDANAN DI POLTEKES TNI AU
CIUMBULEUIT
BANDUNG
Efrasianty.N1 , Andini.HY2 , Aeniah.A3
Poltekes TNI AU Ciumbuleuit Bandung

ABSTRAK
Stress merupakan suatu kondisi tubuh yang mana penderitanya merasa mudah marah,
merasa di bawah tekanan hebat, stress tidak bisa terlepas dari pengaruh hormon yang
terlepas saat stress salah satunya adalah hormon kortisol yang bisa menyebabkan kegagalan
produksi Gonadotropin Releasing Hormon (GnRH) yang mengakibatkan produksi
esterogen dan progesteron berkurang dan menyebabkan gangguan siklus menstruasi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan tingkat stress dengan
siklus menstruasi pada mahasiswi tingkat I program studi kebidanan Poltekes TNI AU
Ciumbuleuit. Dalam Penelitian ini menggunakan metode penelitian analiktik dengan
pendekatakan cross sectional, populasi dalam penelitian ini berjumlah 65 orang, namun
yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi hanya berjumlah 49 orang, Data diolah
dengan analisis spearman. Berdasarkan hasil pengolahan data, di dapatkan hasil p=value
0,621 yang menyatakan bahwa penelitian ini tidak terdapat hubungan antara tingkat stres
dan siklus menstruasi pada mahasiswi tingkat I program studi kebidanan Poltekes TNI AU.
Berdasarkan hasil di atas, disarankan agar setiap perempuan untuk selalu memantau siklus
menstruasinya, agar dapat mengetahui siklus miliknya, perubahan siklus, dan kemungkinan
yang akan terjadi.
Kata kuci: stres, siklus menstruasi, mahasiswi
ABSTRACT
Stress is a body condition where the sufferer feels irritable, feels under intense pressure,
stress cannot be separated from the effects of hormones released during stress, one of
which is the cortisol hormone which can cause failure of Gonadotropin Releasing Hormone
(GnRH) production which results in estrogen production and progesterone decreases and
causes disruption of the menstrual cycle. This study aims to determine whether there is a
relationship between stress level and menstrual cycle in Ciumbuleuit Air Force Polytechnic
Student I level study program. In this study using the analytical research method with cross
sectional approach, the population in this study amounted to 65 people, but those who met
the inclusion and exclusion criteria only amounted to 49 people, the data was processed
by spearman analysis. Based on the results of data processing, the results obtained p =
value 0.621 which states that this study does not have a relationship between stress levels
and menstrual cycles in the first year female student of the Indonesian Air Force
Polytechnic study program. Based on the results above, it is recommended that every
woman to always monitor her menstrual cycle, in order to know her own cycle, change the
cycle, and the possibility that will occur.
Key words: stress, menstrual cycle, female students
PENDAHULUAN yang tidak menutup kemungkinan bagi
Menstruasi adalah perdarahan secara beberapa orang memang sulit.
periodik dan siklik dari uterus, di sertai Terlebih lagi para mahasiswa/i di
pelepasan (dekuamasi) endometrium. wajibkan untuk tinggal di asrama selama
Siklus menstruasi di anggap sebagai 1 tahun, tentunya akan menjadi masalah
indikator yang relevan dari kesehatan besar jika mahasiswa/i tersebut adalah
reproduksi, dan perubahan pada siklus orang-orang yang di bersifat manja,
perdarahan dapat mempengaruhi kualitas menjadi mahasiswa berarti menjadi siswa
hidup wanita. 1, 2 yang lebih dari siswa sebelumnya, entah
Siklus pendek maupun siklus panjang itu dalam hal kemandirian, tanggung
menunjukan gangguan sistem jawab, serta mental yang harus lebih
metabolisme dan hormonal yang tangguh dari sebelumnya. Hal-hal di atas
berdampak pada fertilitas. Siklus pendek bisa menjadi salah satu faktor pemicu
dapat membuat sel telur tidak terlalu stress pada mahasiswa, dan beberapa di
matang sehingga sulit untuk di buahi. antara para mahasiswinya mengalami
Siklus panjang pada wanita akan pergeseran siklus menstruasi.
mengakibatkan sel telur menjadi lebih Berdasarkan studi kasus yang di
lama untuk ovulasi sehingga lebih jarang lakukan pada tanggal 3 oktober 2018 pada
terjadi pembuahan. Ketidakteraturan juga mahasiswi tingkat 1 program studi
dapat membuat wanita sulit menentukan kebidanan di Poltekes TNI AU
tanggal masa subur. 3 Ciumbuleuit Bandung, di dapatkan 4 dari
Ketidakteraturan siklus menstruasi 7 orang yang mengaku mengalami
terjadi terutama 2 tahun pertama setelah gangguan siklus menstruasi.
menarche dan sebelum menopause. Hasil Berdasarkan latar belakang tersebut,
penelitian terhadap 4000 wanita, hanya didapatkan bahwa gangguan siklus
3% diantaranya yang mempunyai siklus menstruasi sering dialami oleh
menstruasi yang teratur. Hampir semua Mahasiswi. Sehingga, penyusun tertarik
wanita mengalami perubahan siklus untuk melakukan penelitian mengenai
menstruasi setiap bulannya. Beberapa “Hubungan Tingkat Stres dengan
diantaranya penyebab gangguan siklus Siklus Menstruasi pada Mahasiswi
menstruasi adalah memiliki Indeks Masa Tingkat I Program studi D III
Tubuh (IMT) rendah atau tinggi, aktivitas Kebidanan Poltekes TNI AU
berlebih, dan stress. 4 Ciumbuleuit Bandung”.
Penelitian tentang prevalensi dan pola
gangguan menstruasi pernah di lakukan di METODE PENELITIAN
Beirut, Lebanon terhadap mahasiswi Desain yang digunakan pada penelitian
keperawatan. Hasil yang di dapatkan dari ini adalah penelitian analiktik yaitu
352 mahasiswi yang mengisi kuesioner, sebuah jenis penelitian yang bertujuan
gangguan menstruasi paling umum terjadi untuk mencari hubungan antara variable.
adalah frekuensi menstruasi yang tidak Pendekatan yang di gunakan dalam
teratur (80,7)%, sindroma pramenstruasi penelitian ini adalah crosss sectional yang
(54%), durasi menstruasi yang tidak merupakan suatu penelitian untuk
teratur(43,8%), dismenorea (38,1%), mempelajari dinamika korelasi antara
polimenore (37,5%), dan oligomenore faktor-faktor resiko dengan efek, dengan
(19,3%).5 cara pendekatan observasi atau
Poltekes TNI AU di kenal sebagai pengumpulan data sekaligus pada suatu
institusi yang menjunjung tinggi nilai saat (point time approach).4
disiplin, mahasiswa/i baru harus
mengalami adaptasi dengan teman baru,
lingkungan baru, serta suasana yang baru,
Setiap subjek penelitian hanya di Tingkat Persentase
observasi sekali saja dan pengukuran Frekuensi (f)
Stres (%)
dilakukan terhadap status karakter atau Normal 38 78
variabel subjek pada saat pemeriksaan. Ringan 5 10
Hal ini tidak berarti semua subjek Sedang 4 8
penelitian di amati pada waktu yang sama. Berat 2 4
Tujuan penelitian ini untuk mengamati Total 49 100
hubungan antar faktor resiko dengan
akibat yang terjadi berupa penyakit atau Berdasarkan table 4.1 di dapatkan hasil
keadaan kesehatan tertentu dalam waktu tingkat stress pada Mahasiswi tingkat I
yan bersamaan, mengenai masalah program studi kebidanan Poltekes TNI
(akibat) sekaligus penyebab (faktor AU sebagian besar mengalami tingkat
resikonya).6 stress normal yaitu sebanyak 38 orang
Penelitian yang akan dilakukan yaitu (78%), stress ringan sebanyak 5 orang
untuk mengetahui hubungan Antara (10%), stress sedang sebanyak 4 orang
Tingkat Stres dengan Siklus Menstruasi (8%), stress berat sebanyak 2 orang (4%),
pada Mahasiswi tingkat I Program Studi dan tidak di temukan mahasiswi yang
Kebidanan Poltekes TNI AU Ciumbuleuit engalami tingkat stress sangat berat
Bandung.
Instrumen penelitian ini menggunakan Tabel 2 Distribusi Frekuensi Siklus
kuesioner DASS 42 (Depression Anxiety Menstruasi Mahasiswi Tingkat 1
Stres Scale), berisi 42 pertanyaan kebidanan Poltekes TNI AU
mengenai skala ukur untuk depresi, Tingkat Frekuensi Persentase
kecemasan dan stres. Pada kuesioner ini Stres (f) (%)
terdapat masing-masing 14 pertanyaan Siklus 12 25
untuk menilai adanya depresi, ansietas Normal
dan stres.7 Siklus 32 65
Pada penelitian ini responden hanya Pendek
perlu memilih kuesioner yang mengukur Siklus 5 10
tentang stress dengan jumlah 14 Panjang
pertanyaan yaitu terdapat pada pernyataan Total 49 100
nomor 1, 6, 8, 11, 12, 14, 18, 22, 27, 29,
32, 33, 35, 39.7 Berdasarkan tabel 4.2 di dapatkan hasil
siklus menstruasi pada Mahasiswi
HASIL PENELITIAN Poltekes TNI AU mengalami siklus
Hasil penelitian tingkat stres dan indicator normal sebanyak 12 orang (25%), siklus
stres pada mahasiswi tingkat I di Poltekes pendek sebanyak 32 orang (65%), dan
TNI AU Ciumbuleuit Bandung dapat siklus panjang sebanyak 5 orang (10%).
diketahui sebagai berikut:
Tabel 1 Distribusi Frekuensi Tingkat
Stres pada Mahasiswi Tingkat 1
Program studi Kebidanan Poltekes
TNI AU
Tabel 3 Hubungan Tingkat Stres dingin mahasiswi yang mengalami stres
dengan Siklus Menstruasi pada normal banyak 38 orang (78%).8
mahasiswi Tingkat 1 Kebidanan Pada tingkat stres ringan stresor yang
Poltekes TNI AU dihadapi bisa berlangsung beberapa menit
atau jam, stres ringan ini sering terjadi di
kehidupan sehari-hari dan kondisi ini
dapat membantu seseorang menjadi
waspada, stress ini tidak merusak aspek
psikologis, pada stress ini seseorang akan
merasa mampu menyelesaikan masalah
lebih dari biasanya, namun secara tidak
disadari cadangan energi semakin
menipis, stress ringan ini berada pada
tahapan stress tahap I dan II, mahasiswi
*Berdasarkan uji spearman dengan stress ringan sebanyak 5 orang
(10%).8
Berdasarkan tabel 4.3 dari jumlah 49 Tingkat stres sedang sebanyak 4 orang
responden sebagian besar memiliki (8%) stress pada tingkat ini berlangsung
tingkat stres normal dan siklus menstruasi beberapa jam sampai beberapa hari,
normal sebanyak 10 responden (21%), stressor ini dapat menimbulkan gejala
tingkat stress normal dan siklus mudah merasa letih, mudah marah, sulit
menstruasi pendek sebanyak 24 orang untuk beristirahat, mudah tersinggung,
(49%), tingkat stress normal dan siklus dan gelisah, stress tingkat ini berada pada
menstruasi panjang sebanyak 4 orang tahapan stress tahap III.8
(8%). Tingkat stres berat sebanyak 2 orang
Mahasiswi yang memiliki tingkat stress (4%) pada tahapan ini merupakan situasi
ringan dan siklus menstruasi normal kronis yang dapat terjadi dalam beberapa
sebanyak 1 orang (2%), tingkat stress bulan, persepsi individu sangat menurun
ringan dan siklus menstruasi pendek dan cenderung membutuhkan banyak
sebanyak 4 orang (8%), dan tidak ada pengarahan, stress berat ini berada dalam
mahasiswi yang memiliki tingkat stress stress tahap IV.8
ringan dan siklus menstruasi panjang. Tingkat stress sangat berat merupakan
situasi kronis yang dapat terjadi dalam
PEMBAHASAN beberapa bulan dan dalam kurun waktu
yang tidak dapat ditentukan, biasanya
Tingkat Stres Mahasiswi tingkat I pada tahap ini seseorang cenderung
Program Studi Kebidanan Poltekes pasrah dan tidak memiliki motivasi hidup.
TNI AU Stress ini berada pada tahapan V dan VI,
Mahasiswi tingkat I program studi sejauh ini tidak terdapat mahasiswi yang
kebidanan Poltekes TNI AU sebagian mengalami tingkat stres sangat berat.8
besar mengalami stress normal yang Adapun stress dapat di sebabkan oleh
merupakan bagian alamiah dari kehidupan hambatan-hambatan pada diri seseorang.
yang hampir seluruh manusia Seperti Hambatan fisik (kemiskinan,
mengalaminya yang memerlukan kekurangan gizi, bencana alam dan
penyesuaian untuk menghadapinya, sebagainya), hambatan sosial (beradaptasi
gejala stres normal yaitu gugup, mudah dan berinteraksi dengan lingkungan,
marah, hilang semangat, tidak tenang, kondisi perekonomian yang tidak bagus,
apatis, , detak jantung yang semakin cepat persaingan hidup yang keras, perubahan
berkeringat, mulut kering, penyempitan tidak pasti dalam berbagai aspek
pupil, sakit perut, sakit kepala, dan panas kehidupan, dan hambatan pribadi (cacat

4
fisik atau penampilan fisik yang kurang gangguan perdarahan, dan gangguan
menarik).9 kerja, karena pada usia remaja kadar
Berdasarkan hasil penelusuran hormon masih berfluktuasi sehingga dapat
peneliti, stres yag terjadi pada mahasiswi mengalami siklus menstruasi yang belum
tingat I program studi kebidanan di teratur. Faktor lainnya yaitu aktivitas
sebabkan oleh penyesuaian diri terhadap fisik, karena dapat menyebabkan
lingkunga, suasana, peran, dan tanggung perubahan sistemik dalam tubuh, adapun
jawab yang baru. Sebagaimana kita faktor yang mempengaruhi dari paparan
ketahui bahwa masa peralihan dari remaja lingkungan dengan beban belajar yang
yang berstatus pelajar SMA/sederajat ke berat dapat berhubungan dengan jarak
bangku perkuliahan membutuhkan menstruasi.10
penyesuaian yang cukup apalagi bagi Pada penelitian ini di temukan
sebagian orang yang merasa sulit untuk sebagian besar Mahasiswi tingkat I
melakukan penyesuaian diri program studi kebidanan Poltekes TNI
AU mengalami siklus pendek yaitu
Siklus Menstruasi Mahasiswi tingkat I sebanyak 32 responden (65%), hal ini
Program Studi Kebidanan Poltekes menyatakan bahwa siklus mahasiswi
TNI AU menjadi pendek bahkan ketika tingkat
Berdasarkan hasil penelitian stress yang dialami masih dalam batas
menunjukan bahwa siklus menstruasi normal.
Mahasiswi tingkat I Kebidanan Berdasarkan hasil penelusuran
mengalami siklus menstruasi normal peneliti, siklus menstruasi pendek
yaitu siklus yang tidak kurang dari 25 hari disebabkan oleh aktivitas fisik yang di
atau lebih dari 35 atau siklus yang tidak alami oleh para mahasiswi tingkat I
mengalami perubahan sejak menarche dan program studi kebidanan, aktivitas fisik
atau tidak mengalami perubahan 3 bulan sejak masa pengenalan kehidupan kampus
berturut-turut, mahasiswi yang memiliki pada mahasiswa/I baru, dan aktivitas
siklus normal sebanyak 12 responden kegiatan non akademik, yang sebagian
(25%). besar kegiatan tersebut dilaksanakan di
siklus menstruasi pendek adalah siklus luar jam pelajaran yang seharusnya
yang kurang dari 25 hari atau siklus yang menjadi jam para mahasiswi beristirahat.
mengalami perubahan menjadi lebih Aktivitas fisik yang berlebihan dapat
pendek dari siklus sebelumnya, siklus menyebabkan menstruasi yang tidak
pendek sering berakibat menjadi teratur, siklus anovulasi, dan amenore.
seringnya seseorang mendapatkan Perubahan hormon yang di temui pada
menstruasi, mahasiswa yang memiliki wanita dengan aktivitas tinggi mencakup
siklus menstruasi pendek sebanyak 32 penurunan hebat kadar FSH, peningkatan
responden (65%). kadar LH, Penurunan progesteron selama
Siklus menstruasi panjang yaitu siklus fase luteal, penurunan kadar esterogen
yang lebih dari 35 hari atau siklus yang pada fase folikular, dan lingkungan FSH-
berubah menjadi lebih panjang dari siklus LH yang sama sekali tidak seimbang
menstruasi sebelumnya, siklus panjang dibandingkan dengan wanita yang tidak
serinng berakibat menjadi jarangnya beraktivitas tinggi seusianya.11
seseorang mendapatkan menstruasi, Berdasarkan penelitian Indah Milanti,
mahasiswi yang memiliki siklus panjang Susilawati, Novia Fransiska,dan Hary
sebanyak 5 responden (10%). Nugroho dalam jurnal yang berjudul
Siklus menstruasi dapat dipengaruhi Gambaran Faktor-Faktor yang
oleh beberapa faktor seperti Perubahan Mempengaruhi Siklus Menstruasi Pada
berat badan, aktivitas fisik, paparan Mahasiswi Fakultas Kedokteran
lingkungan, stress, kondisi kerja, Universitas Mulawarman di dapatkan
bahwa mahasiswi yang memiliki aktivitas menyebabkan penurunan kadar GnRH,
fisik ringan mengalami menstruasi teratur melalui jalan ini stres menyebabkan
sebanyak 70% (7 orang) dan menstruasi gangguan siklus menstruasi. Dari yang
tidak teratur sebesar 30% (3 orang). 11 sebelumnya siklus menstruasi normal
Mahasiswi dengan aktivitas sedang menjadi oligomenore, polimenorea, atau
sebesar 71,6% (96 orang) mengalami amenore.12
menstruasi teratur dan 28,4% dengan Berdasarkan hasil penelitian ini,
menstruasi tidak teratur. Pada aktivitas tingkat stres dengan siklus menstruasi
fisik berat perbedaan responden yang normal sebanyak 10 responden (21%),
mengalami siklus teratur dan tidak teratur tingkat stress normal dan siklus
tidak jauh berbeda yaitu sebesar 52 % (26 menstruasi pendek sebanyak 24 orang
orang) dan 48 % (24 orang). Dari hasil (49%), tingkat stress normal dan siklus
tersebut dapat dilihat bahwa responden menstruasi panjang sebanyak 4 orang
dengan aktivitas fisik ringan dan sedang (8%).
cenderung mengalami siklus menstruasi Mahasiswi yang memiliki tingkat stress
yang teratur disbanding responden dengan ringan dan siklus menstruasi normal
aktifitas fisik berat. sebanyak 1 orang (2%), tingkat stress
ringan dan siklus menstruasi pendek
Hubungan Tingkat Stres Dengan sebanyak 4 orang (8%), dan tidak ada
Siklus Menstruasi Pada Mahasiswi mahasiswi yang memiliki tingkat stress
tingkat I Program Studi Kebidanan ringan dan siklus menstruasi panjang.
Poltekes TNI AU Ciumbuleuit Mahasisiwi yang memiliki tingkat
Dalam menstruasi, otak berpengaruh stres berat dan siklus mennstruasi pendek
dalam reaksi hormonal terjadi melalui sebanyak 1 orang (2%), tingkat stress
jalur hipotalamus-hipofisis-ovarium yang berat dan siklus panjang seanyak 1 orang
meliputi multi efek dan mekanisme (2%), dan tidak di temukan mahasiswi
kontrol umpan balik. Pada keadaan stres dengan tingkat stress berat dan siklus
terjadi aktivasi p ada amygdala pada menstruasi normal. Namun tidak terdapat
sistem limbik. Sistem ini menstimulasi mahasiswi yang memiliki tingkat stress
pelepasan hormone dari hipotalamus yaitu sangat berat dengan siklus menstruasi
Corticotropic Releasing Hormone (CRH). normal, pendek, maupun panjang.
Hormon ini secara langsung akan Berdasarkan hasil analisis spearman
menghambat sekresi GnRH hipotalamus didapatkan nilai p-value=0,621 dimana
pada tempat produksinya di nucleus nilai tersebut lebih besar dari nilai p-
arkuata. Proses ini kemungkinan terjadi value=0,05 yang artinya pada penelitian
melalui penambahan sekresi opioid ini tidak di temukan hubungan antara
endogen. Peningkatan CRH akan tingkat stress dengan siklus mesntruasi
menstimulasi pelepasan endorfin dan pada mahasiswi tingkat I program studi
Adino Cortico Tropic Hormone (ACTH) kebidanan poltekes TNI AU.
ke dalam darah. Endorfin sendiri Sebagaimana pada penelitian Felicia
merupakan opioid endogen yang perannya mengenai Hubungan Status Gizi dengan
terbukti mengurangi rasa nyeri. Siklus Menstruasi pada Remaja Putri Di
Peningkatan hormon ACTH PSIK FK UNSRAT Manado Tahun 2015
menyebabkan peningkatan pada kadar dengan hasil penelitian yaitu terdapat
kortisol darah. hubungan antara status gizi dengan siklus
Pada wanita gejala amenore menstruasi, menjelaskan bahwa seorang
hipotalamik menunjukkan keadaan wanita yang mengalami kekurangan
hiperkortisolisme yang disebabkan maupun kelebihan gizi akan berdampak
adanya peningkatan CRH dan ACTH. pada penurunan fungsi hipotalamus yang
Hormon-hormon tersebut secara langsung tidak memberikan rangsangan kepada

4
hipofisa anterior untuk menghasilkan FSH siklus menstruasi pada mahasiswi
(Follicle Stimulating Hormone) dan LH tingkat I program studi kebidanan
(Luteinizing Hormone). 11 Poltekes TNI AU (p value = 0,621 ; CI
Dimana FSH ini berfungsi merangsang = 95%).
pertumbuhan sekitar 3-30 folikel yang
masing-masing mengandung 1 sel telur. SARAN
Tetapi hanya 1 folikel yang terus tumbuh, 1. Bagi Institusi Pendidikan
yang lainnya hancur. Sedangkan LH Diharapkan agar institusi lebih
(luteinizing hormone) berfungsi dalam memperkaya dan lebih memperbaharui
pematangan sel telur atau ovulasi (fase buku tentang stres dan menstruasi, agar
sekresi) yang nantinya jika tidak dibuahi para peneliti selanjutnya mendapatkan
akan mengalami peluruhan (menstruasi), informasi lebih banyak dan terbaru.
sehingga apabila produksi FSH dan LH 2. Bagi Peneliti
terganggu maka siklus menstruasi juga Peneliti diharapkan dapat mempelajari
akan terganggu. Berhubungan dengan dan mengkaji lebih meluas dan mendalam
menstruasi, secara khusus jumlah wanita mengenai faktor risiko yang dapat
anovulasi akan meningkat apabila berat mempengaruhi siklus menstruasi lainnya.
badannya mengalami perubahan. 11 3. Bagi Responden
Kemudian terdapat hubungan paling Di harapkan mahasiswi lebih mengerti
erat adalah pola aktivitas yang artinya tentang keilmuan menstruasi agar dapat
mahasiswi yang memiliki pola aktivitas mengidentifikasi siklus normal,
tidak normal mempunyai resiko perubahan siklus, dan kemungkinan-
mengalami perubahan siklus menstruasi kemungkinan yang akan terjadi.
sebesar 8 kali lebih tinggi dibandingkan
dengan mahasiswi yang memiliki pola DAFTAR PUSTAKA
aktivitas normal, setelah dikontrol
variabel status gizi, dan variabel status 1. Winkjosastro H. 2009. Ilmu
psikologi.11 kandungan. Jakarta: Bina
Pada pola aktivitas fisik yang Yayasan Bina Pustaka Sarwono
meningkat, terjadi penurunan hebat kadar Prawihardjo. 2009.
FSH, peningkatan kadar LH, Penurunan 2. SS D. 2012. Menstrual Bleeding
progesteron selama fase luteal, penurunan Patterns Among Regulary
kadar esterogen pada fase folikular, dan Menstruating Women. dalam
lingkungan FSH-LH yang sama sekali https://.ncbi.nlm.nih.gov. di akses
tidak seimbang, hal ini yang kemudian pada tanggal 21 Oktober 2018.
dapat menyababkan menstruasi yang tidak american journal of
teratur, siklus anovulasi, dan amenore.11 epidemiologi.175(6):536-45.
3. Nurlaila HS, R. 2015. Hubungan Stres
SIMPULAN DAN SARAN Dengan Siklus Menstruasi Pada
Mahasiswa Usia 18-21 tahun.
SIMPULAN Husada Mahakam. 2015;3(9).
4. Adite. 2017. Statiska Kesehatan:
1 Tingkat stres mahasiswi sebagian Bedanya penelitian Deskriptif
besar mengalami stres normal yaitu dan Analiti. dalam :
sebanyak 38 orang (78%). https://www.statistikkesehata.co
2 Siklus menstruasi siswi sebagian besar m. diakses pada tanggal 6
memiliki siklus menstruasi pendek Desember 2018. 2017.
yaitu sebanyak 32 orang (65%). 5. N K, Hawai SM, dan Altuwaijri S.
3 Tidak terdapat hubungan yang Prevalence And Pattern of
bermakna antara tingkat stres dengan Menstrual Disorders Among
Lebanese Nursing Student.
EHMJ. 2012;18(14):346-52
dalam
https://www.ncbi.nlm.nih.gov. di
akses pada tanggal 7 November
2018.
6. Notoatmodjo. 2012. Metodologi
Penelitian Kesehatan. Jakarta:
PT. Rineka Cipta.
7. Kuesioner DASS 42 - dalam
https://UNIMUS.digilib.unimus.
ac.id/download.php?id=14583 di
unduh pada tanggal 5 november
2018.
8. J.D H. 2005).The short from Version
of The Depression Anxiety Stres
Scale (DASS 21) : Construct
Validity And Normative Data In
A Large Non_Clinical Sample,
British Journal of Clinical
Psycology 44, 227-228. dalam
https://onlinelibrary.wiley.com.
diakses pada tanggal 22 oktober
2018.
9. Fausiah dan Widury. 2005. Psikologi
Abnormal Klinis Dewasa.
Jakarta:UI Press. 2005.
10. Hawari D. 2008. Manajemen Stres
dan Cemas. Jakarta: Penerbit
FKUI
11. hubungan status gizi dengan siklus
menstruasi - universitas Sam
Ratulagi. http:
//ejournal.unsrat.ac.id>article>vi
ew di unduh pada tanggal 21
desember 2018
https://media.neliti.com/media/p
ublications/110354-ID-
hubungan-status-gizi-dengan-
siklus-menst.pdf.
12. 2016. Hubungan Tingkat Stres
dengan Siklus Menstruasi Pada
Mahasiswi Fisioterapi
Universitas Hasanudin. dalam
https://respiratory.unhas.ac.id.
diakses pada tanggal 22
Desember 2018.

Anda mungkin juga menyukai