Disusun Oleh :
Makalah berjudul:
I
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT karena penulisan makalah
ini dapat diselesaikan dengan baik. Makalah ini membahas tentang Bayi Baru
Lahir Normal diharapkan dapat memberi pengetahuan serta menambah wawasan
bagi siapapun yang membaca makalah ini.
Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu penulis
mengharapkan segala kritik dan saran yang membangun. Atas dukungan moral
dan materil yang diberikan dalam penyusunan makalah ini, penulis mengucapkan
banyak terima kasih kepada:
1. Ibu Nurul Aini, M.Keb. selaku Direktur Akademi Kebidanan Jember.
2. Ibu Linda Ika Puspita M.Keb. Selaku Ka Prodi Akademi Kebidanan
Jember.
3. IbuDiniEka P, S.ST, M.Keb selaku pengajar matakuliah Asuhan
Kebidanan Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Prasekolah Akademi
Kebidanan Jember.
4. Teman-teman tingkat 2 Akademi Kebidanan Jember.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pembaca, terutama bagi
penulis sendiri untuk mempermudah pemahaman dan peningkatan pengetahuan.
II
DAFTAR ISI
Contents
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................... I
BAB I ...................................................................................................................... 1
PEMBUKAAN ...................................................................................................... 1
BAB II .................................................................................................................... 4
III
BAB I
PEMBUKAAN
1.1 Latar Belakang
Bayi baru lahir normal adalah berat lahir antara 2500 - 4000 gram, cukup bulan, lahir
langsung menangis, dan tidak ada kelainan kongenital (cacat bawaan) yang berat.Pada waktu
kelahiran, sejumlah adaptasi psikologik mulai terjadi pada tubuh bayi baru lahir, karena
perubahan dramatis ini, bayi memerlukan pemantauan ketat untuk menentukan bagaimanaia
membuat suatu transisi yang baik terhadap kehidupannya diluar uterus. Bayi baru lahir juga
membutuhkan perawatan yang dapat meningkatkan kesempatan menjalani masa transisi
dengan berhasil.Adaptasi neonatal (bayi baru lahir) merupakan proses penyesuaian
fungsional neonatus dari kehidupan di dalam uterus ke kehidupan di luar uterus (Rahardjo
dan Marmi, 2015 : 11).
Penelitian menunjukkan bahwa 50% kematian bayi terjadi dalam periode neonatal yaitu
dalam bulan pertama kehidupankurang baiknya penanganan bayi baru lahir yang sehat akan
menyebabkan kelainan-kelainan yang mengakibatkan cacat seumur hidup,bahkan kematian,
misalnya karena hipotermiaakan menyebabkan hipoglikemia dan akhirnya dapat terjadi
kerusakan otak.Pencegahan merupakan hal yang terbaik yang harus dilakukan dalam
penanganan neonatal sehingga neonatus sebagai organisme yang harus menyesuaikan diri
dari kehidupan intrauterin ke ekstrauterin dapat bertahan dengan baik karena periode neonatal
merupakan periode yang paling kritis dalam fase pertumbuhan dan perkembangan bayi
(Indrayani, 2013 : 309).
1
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud Bayi Baru Lahir pada asuhan kebidanan neonatus, bayi, balita
dan anak prasekolah?
2. Apa saja Ciri-Ciri Bayi Baru Lahir pada asuhan kebidanan neonatus, bayi, balita
dan anak prasekolah?
3. Apa saja Klasifikasi Berat Badan Lahir pada asuhan kebidanan neonatus, bayi,
balita dan anak prasekolah?
4. Apa saja Faktor-Faktor yang mempengaruhi Berat Badan Lahir pada asuhan
kebidanan neonatus, bayi, balita dan anak prasekolah?
5. Bagaimana Penatalaksanaan Bayi Baru Lahir pada asuhan kebidanan neonatus,
bayi, balita dan anak prasekolah?
1.3 Tujuan
1.3.1. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu memberikan Asuhan Kebidanan Neonatus Bayi Baru Lahir
normal.
1.3.2. Tujuan Khusus
1. Mahasiswa mampu memahami pengertian Bayi Baru Lahir.
2. Mahasiswa mampu mengetahui ciri-ciri Bayi Normal.
3. Mahasiswa mampu mengetahui Klasifikasi Berat Badan Lahir.
4. Mahasiswa mampu mengetahui Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Berat Badan
Lahir.
5. Mahasiswa mampu mengetahui Penatalaksanaan Pada Bayi Baru Lahir.
1.4 Manfaat
1.4.1 Bagi Instusi
Asuhan kebidanan ini dapat memberikan pemahaman bagimahasiswa D.III
Kebidanan Akademi Kebidanan Jember mengenai asuhan kebidanan sehingga dengan
adanya penyusunan asuhan kebidanan di harapkan siswa dapat meningkatkan
kompetensinya, yang selanjutnya akan meningkatkan mutu kualitas institusi Akademi
Kebidanan Jember penyusunan asuhan kebidanan Neonatus,Bayi,Balita dan Anak Pra
sekolah ini juga akan memperkaya kepustakaan pada institusi Akademi Kebidanan
Jember.
2
1.4.2 Bagi Lahan
Sebagai acuan untuk dapat meningkatkan pelayanan kebidanan termasuk pada ibu
hamil sesuai Standart Pelayanan Minimal Asuhan Kebidanan
1.4.3 Bagi Pasien
Klien mendapat Asuhan Kebidanan sesuai Standart Pelayanan Minimal Asuhan
Kebidanan Neonatus, Bayi, Balita Dan Anak Pra sekolah.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan Teori
2.1.1. Pengertian Bayi Baru Lahir
Bayi baru lahir (BBL) normal adalah bayi yang lahir dari kehamilan 37- 42 mingguatau
294 hari dan berat badan lahir 2500 gram sampai dengan 4000 gram, bayi baru lahir
(newborn atau neonatus) adalah bayi yang baru di lahirkan sampai dengan usia empat minggu
( Wahyuni 2012).
Bayi merupakan manusia yang baru lahir sampai umur 12 bulan, namun tidak ada batasan
yang pasti.Menurut psikologi, bayi adalah periode perkembangan yang panjang dari kelahiran
hingga 18 atau 24 bulan.Asuhan tidak hanya diberikan kepada ibu, tapi juga sangat
diperlukan oleh bayi baru lahir (BBL). Walaupun sebagian besar proses persalinan terfokus
pada ibu, tetapi karena proses tersebut merupakan pengeluaran hasil kehamilan (Bayi) maka
penatalaksanaan persalinan baru dapat dikatakan berhasil apabila selain ibunya, bayi yang
dilahirkan juga berada dalam kondisi yang optimal. Memberikan asuhan yang segera, aman,
dan bersih untuk BBL merupakan bagian esensial asuhan BBL. Bayi “cukup bulan” adalah
bayi yang dilahirkan setelah usia kehamilan genap mencapai 37 minggu dan sebelum usia
kehamilan genap mencapai 41 minggu (Williamson, 2014 : 3).
4
9. Genitalia : labia mayora sudah menutupi labia minora (pada perempuan), Testis sudah
turun (pada laki-laki).
10. Refleks isap dan menelan sudah terbentuk dengan baik.
11. Refleksmoro sudah baik: bayi bila dikagetkan akan memperlihatkan gerakan seperti
memeluk.
12. Refleks grasping sudah baik: apabila diletakkan suatu benda diatas telapak tangan,
bayi akan menggengam / adanya gerakan refleks.
13. Refleks rooting/mencari puting susu dengan rangsangan tektil pada pipi dan daerah
mulut Sudah terbentuk dengan baik.
14. Eliminasi baik: urine dan mekonium akan keluar dalam 24 jam pertama, mekonium
berwarna hitam kecoklatan (Saleha, 2012)
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi berat bayi lahir adalah sebagai berikut :
1. Faktor lingkungan internal Yaitu meliputi umur ibu, jarak kelahiran, paritas, kadar
hemoglobin, status gizi ibu hamil, pemeriksaan kehamilan, dan penyakit pada saat
kehamilan.
2. Faktor lingkungan eksternal Yaitu meliputi kondisi lingkungan, asupan zat gizi
dan tingkat sosial ekonomi ibu hamil.
5
3. Faktor penggunaan sarana kesehatan yang berhubungan frekuensi pemeriksaan
kehamilan atau antenatal care (ANC).
Faktor yang secara langsung atau internal mempengaruhi berat bayi lahir antara lain
adalah sebagai berikut.
6
4. Kadar hemoglobin (Hb)
Kadar hemoglobin (Hb) ibu hamil sangat mempengaruhi berat bayi yang
dilahirkan. Menurut Sarwono (2007, p.448), seorang ibu hamil dikatakan
menderita anemia bila kadar hemoglobinnya dibawah 12 gr/dl. Data Depkes RI
(2008) diketahui bahwa 24,5% ibu hamil menderita anemia. Anemia pada ibu
hamil akan menambah risiko mendapatkan bayi berat lahir rendah (BBLR), risiko
perdarahan sebelum dan pada saat persalinan, bahkan dapat menyebabkan
kematian ibu dan bayinya, jika ibu hamil tersebut menderita anemia berat (Depkes
RI, 2008). Hal ini disebabkan karena kurangnya suplai darah nutrisi akan oksigen
pada plasenta yang akan berpengaruh pada fungsi plasenta terhadap janin
5. Status gizi ibu hamil
Status gizi ibu pada waktu pembuahan dan selama hamil dapan mempengaruhi
pertumbuhan janin yang sedang dikandung (Pudjiaji, 2003). Selain itu hamil
menentukan berat bayi yang dilahirkan, maka pemantauan gizi ibu hamil
sangatlah penting dilakukan. Pengukuran antropometri merupakan salah satu cara
untuk menilai status gizi ibu hamil. Ukuran antopometri yang paling sering
digunakan adalah kenaikan berat badan ibu hamil dan ukuran lingkar lengan atas
(LLA) selama kehamilan. Lingkar Lengan Atas (LLA) adalah antropometri yang
dapat menggambarkan keadaan status gizi ibu hamil dan untuk mengetahui resiko
Kekurangan Energi Kalori (KEK) atau gizi kurang. Ibu yang memiliki ukuran
Lingkar Lengan Atas (LLA) di bawah 23,5 cm berisiko melahirkan bayi BBLR
(Depkes RI, 2008). 6)
6. Pemeriksaan kehamilan
Pemeriksaan kehamilan bertujuan untuk mengenal dan mengidentifikasi
masalah yang timbul selama kehamilan, sehingga kesehatan selama ibu hamil
dapat terpelihara dan yang terpenting ibu dan bayi dalam kandungan akan baik
dan sehat sampai saat persalinan. Menurut Sarwono (2007) pemeriksaan
kehamilan dilakukan setelah terlambat haid sekurang-kurangnya 1 bulan, dan
setelah kehamilan harus dilakukan pemeriksaan secara berkala, yaitu :
a) Setiap 4 minggu sekali selama kehamilan 28 minggu b)
b) Setiap 2 minggu sekali selama kehamilan 28 – 36 minggu c)
c) Setiap minggu atau satu kali seminggu selama kehamilan 36 minggu
sampai masa melahirkan.
7
Selain dari waktu yang telah ditentukan di atas ibu harus memeriksakan diri
apabila terdapat keluhan lain yang merupakan kelainan yang ditemukan.
7. Penyakit kehamilan
Penyakit pada saat kehamilan yang dapat mempengaruhi berat bayi lahir
diantaranya adalah Diabetes melitus (DM), cacar air, dan penyakit infeksi
TORCH(Toxoplasma, Rubella, Cytomegalovirus dan Herpes). Penyakit DM
adalah suatu penyakit dimana badan tidak sanggup menggunakan gula
sebagaimana mestinya, penyebabnya adalah pankreas tidak cukup memproduksi
insulin/tidak dapat menggunakan insulin yang ada. Bahaya yang timbul akibat
DM diantaranya adalah bagi ibu hamil bisa mengalami keguguran, persalinan
prematur, bayi lahir mati, bayi mati setelah lahir (kematian perinatal) karena bayi
yang dilahirkan terlalu besar lebih dari 4000 gram dan kelainan bawaan pada bayi.
Penyakit infeksi TORCH adalah suatu istilah jenis penyakit infeksi yaitu
Toxoplasma, Rubella, Cytomegalovirus dan Herpes. Keempat jenis penyakit ini
sama bahayanya bagi ibu hamil yaitu dapat menganggu janin yang dikandungnya.
Bayi yang dikandung tersebut mungkin akan terkena katarak mata, tuli,
Hypoplasia (gangguan pertumbuhan organ tubuh seperti jantung, paru-paru, dan
limpa). Bisa juga mengakibatkan berat bayi tidak normal, keterbelakangan mental,
hepatitis, radang selaput otak, radang iris mata, dan beberapa jenis penyakit
lainnya (Saiffudin, 2014).
Faktor faktor yang mempengaruhi berat bayi lahir secara tidak langsung/
eksternal dapat dijelaskan sebagai berikut : 1)
1. Faktor lingkungan yang meliputi kebersihan dan kesehatan lingkungan
serta ketinggian tempat tinggal. 2)
2. Faktor ekonomi dan sosial meliputi jenis pekerjaan, tingkat pendidikan
dan pengetahuan ibu hamil.
Adapun cara untuk mengetahui tafsiran berat badan janin dapat diketahui
dengan menggunakan rumus, yaitu:
TBJ : TFU (cm)-11 x (155) jika kepala janin sudah masuk PAP TBJ : TFU (cm)-
12 x (155) jika kepala janin belum masuk PAP Keterangan : TBJ: Tafsiran berat
janin TFU: Tinggi fundus uteri dalam centimeter.
8
2.1.5. Penatalaksanaan Pada Bayi Baru Lahir
1. Lakukan penilaian (selintas)
Apakah bayi menangis kuat dan bernafas tanpa kesulitan
Apakah bayi bergerak aktif
2. Keringkan dan posisikan tubuh bayi di atas perut ibu, keringkan bayi mulai dari
muka, kepala, dan bagian tubuh lainnya (Tanpa memebersihkan verniks) kecuali
bagian tangan. Ganti handuk basah dengan handuk yang kering. Pastikan bayi dalam
keadaan mantap di atas perut ibu.
3. Jepit tali pusat dengan menggunakan klem,(dua menit setelah bayi lahir) pada sekitar
3 cm dari tali pusar (umbilikus) bayi. Dari sisi luar klem penjepit, dorong isi tali pusat
ke arah distal (ibu) dan lakukan penjepitan kedua pada 2 cm distal dari klem pertama.
4. Pemotongan dan pengikatan tali pusat. Dengan satu tangan, angkat tali pusat yang
telah di jepit kemudian lakukan pengguntingan tali pusat yang telah dijepit kemudian
lakukan pengguntingan tali pusat (lindungi perut bayi) diantara 2 klem tersebut. Ikat
tali pusat dengan benang DTT pada satu sisi kemudian lingkarkan kembali benang ke
sisi berlawanan dan lakukan ikatan kedua menggunakan simpul kunci. Lepaskan klem
dan masukan dalam wadah yang telah di sediakan.
5. Tempatkan bayi untuk melakukan kontak kulit ibu ke kulit bayi. Letakkan bayi
dengan posisi tengkurap di dada ibu, luruskan bahu bayi sehingga bayi menempel
dengan baik di dinding dada-perut ibu. Usahakan kepala bayi berada diantara
payudara ibu dengan posisi lebih rendah dari puting payudara ibu.
6. Selimuti ibu dan bayi dengan hangan dan pasang topi di kepala bayi.
7. Beri cukup waktu untuk melakukan kontak kulit ibu-bayi (di dada ibu paling sedikit 1
jam). Sebagian besar bayi akan berhasil melakukan inisiasi menyusui dini dalam
waktu 30-6o menit. Menyusu pertama biasanya berlangsung sekitar10-15 menit. Bayi
cukup menyusu dari satu payudara. Biarkan bayi berada di dada ibu selama 1 jam
walaupun bayi sudah berhasil menyusu.
8. Lakukan penimbangan/pengukuran bayi, beri tetes mata profilaksis, dan vit K1 1mg
intramuskular di paha kiri anterolateral setelah 1 jam kontak kulit ibu-bayi.
9. Berikan suntikan imunisasi hepatitis B (stelah 1 jam pemberian vitamin K1) di paha
kanan anterolateral.
9
2.2 Manajemen Asuhan Kebidanan Varney
2.2.1 Pengkajian Data Subyektif dan Obyektif
a. Data Subyektif
1. Biodata
Bayi/Anak
Umur : 0 hari
Anak ke : Pertama
Orang tua
Umur : 23 th
Suku/bangsa : Jawa/Indonesia
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT
Penghasilan :-
10
Tempat & Frekuensi ANC : Puskesmas, 10X
Imunisasi yang diperoleh saat ANC & frek : TT, 1X (T4)
Obat/Jamu yang diminum ibu : Tidak ada
Kebiasaan ibu selama hamil : Ibu tidak mempunyai
Kebiasaan yang
merugikan kehamilannya.
2) Riwayat Kelahiran
Tempat lahir dan penolong : Puskesmas, Bidan
Cara & lama kelahiran : Spontan B, 1 jam
Komplikasi persalinan : Tidak ada
Kondisi saat lahir : Sehat
3) Riwayat Imunisasi
Terakhir kali diberikan HB 0 pada tanggal 25 oktober 2021 frek
pemberian 1x, Pemberian Vit K frek pemberian 1x.
4) Pola kehidupan sehari-hari
a. Pola Nutrisi
Lama pemberian ASI : 0 hari
Jenis Makanan utama : ASI
Lauk,sayur,buah yang dikonsumsi :-
Makanan ekstra yang dimakan :-
Nafsu makan : Baik
Keadaan lain-lain :-
b. Pola Eliminasi
Ibu mengatakan bayinya BAK 3-4x (konsistensi cair, warna jernih),
BAB 1x (Konsistensi lembek,warna hitam kehijauan)
c. Pola Aktifitas
Ibu mengatakan bayi sering menangis ketika lapar/haus,BAK,BAB.
d. Pola istirahat
Ibu mengatakan bayinya tidur & terbangun bila lapar,BAK,BAB.
e. Personal Hygien
Ibu mengatakan bayi sudah dimandikan 2x, mengganti popok dan
pakaian setiap selesai mandi/BAK/BAB.
b. Data Obyektif
1. Pemeriksaan Umum
11
a. Kesadaran : Composmentis
b. KU : baik
c. Antropometri
BBL : 3.300 gr
PB : 50 cm
Lingkar kepala: 35 cm
2. Tanda-tanda vital
TD : tidak terkaji Nad : 140 x/menit
Suhu : 37 C RR : 38 x/menit
3. Pemeriksaan fisik
a. Kepala : Tidak ada kelainan (caput succedaneum,chepal
haematom),kulit bersih,warna rambut hitam.
b. Ubun-ubun : tidak pucat,tidak ada oedem,bersih,
c. Sutura : Belum tertutup
d. Muka : Tidak pucat, tidak kuning/biru
e. Mata : simetris,kongjungtiva merah muda, sklera putih
f. Hidung : Simetris,tidak ada cuping hidung
g. Mulut/bibir :Simetris, tidak ada labiopalastokizis,tidak pucat
h. Telinga : Simetris, serumen dalam batas normal
i. Kulit : tidak keriput,warna merah muda
j. Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan jugularis.
4. Thorak anterior : Tidak ada patah clavicula,tidak ada retaksi dinding
dada
5. Abdomen anterior : Bersih, tidak ada pembesaran abdomen, tidak ada
kelainan lain.
6. Genetalia : Bersih,Berwarna merah,tidak oedem,tidak ada
kelainan hipospadi,epispadi, hernia scrotalis.
7. Anus : Tidak ada kelainan atresia ani
8. Ekskremitas : Simetris, tidak oedem, jumlah jari lengkap, tidak ada
kelainan polidaktili & sindaktili.
9. Refleks
Reflek moro : Positif kuat
Reflek rooting : Positif kuat (hilang pada usia 4 bln)
12
Reflek graps/plantar : Positif kuat (hilang usia 4 bln)
Reflek sucking : Positif kuat
Reflek tonik neck : Positif kuat (hilang pada usia 3 bulan
Reflek swallowing : Positif kuat
Reflek babynsky : Positif kuat (jari-jari mengembang & ibu jari kaki
dalam posisi dorso fleksi akan menghilang pada usia 1 tahun)
10. Pemeriksaan Penunjang : Tidak dilakukan pemeriksaan penunjang.
c. Identifikasi Masalah/diagnosa
Tanggal : 26 Oktober 2021 Jam : 09.00 WIB
Diagnosa : Bayi. Ny.”I” usia 0 BBL fisologis
DS : Ibu mengatakan bayinya lahir dengan selamat pada tanggal 25
Oktober 2021 jam 06.00 WIB jenis kelamin laki-laki, BB : 3300 gr, PB: 50 cm, tanpa
ada kelainan secara normal dengan tangisan kuat.
DO
BB :3.300 gr
PB : 50 cm
Suhu : 37 C
Nadi : 140 x/mnt
RR : 46 x/mnt
LK : 35 cm
d. Masalah Potensial
Tidak ada
e. Identifikasi kebutuhan segera
Tidak ada
13
DAFTAR PUSTAKA
Wahyuni, S. Asuhan Neonatus, Bayi Dan Balita: Penuntun Belajar Praktik Klinik. Jakarta:
Williamson, A& Crozier K.Buku Ajar AsuhanNeonatus. Devi Yulianti (alih bahasa)
EGC, 2013.
Saleha, S. Asuhan Kebidanan Neonates, Bayi Dan Balita. Makassar: Alauddin University
Press. 2012.
Kemenkes RI. Buku Saku Pelayanan Kesehatan Neonatal Esensial & Pedoman Teknis
Kriebs, Jan M & Gegor CL. Buku Saku Asuhan Kebidanan Varney. Jakarta: EGC, 2009.
Saifuddin, AB. Buku Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo. 2014.
14