Anda di halaman 1dari 21

SATUAN ACARA PENYULUHAN

PENYULUHAN KESEHATAN MENGENAI PIJAT BAYI PREMATUR


DI RUANG NEONATUS RSUD DR. SOETOMO

Disusun oleh:

1. Munali 131823143061
2. Jaka Januar Hari H 131723143006
3. Miftakhul Janah 131823143062
4. Maria Florentina Moi 131823143060
5. Ribka Putri Sholecha 131823143059

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2019
SATUAN ACARA PENYULUHAN
PENYULUHAN KESEHATAN MENGENAI PIJAT BAYI PREMATUR
DI RUANG NEONATUS RSUD DR. SOETOMO

Hari/Tanggal : Selasa, 25 Juni 2019


Tempat : Ruang Neonatus RSUD DR. Soetomo
Waktu : 10.00
Pelaksana : Mahasiswa Fakultas Keperawatan UNAIR

I. Tujuan
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah mendapat penyuluhan, keluarga di ruang Neonatus RSUD DR.
Soetomo dapat mengaplikasikan cara pijat bayi prematur
2. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mendapat penyuluhan,pasien dan keluarga dapat :
1. Ibu bisa menjelaskan definisi pijat bayi prematur
2. Ibu bisa menyebutkan manfaat dari pijat bayi prematur
3. Ibu bisa menyebutkan faktor-faktor yang diperhatika dalam pijat bayi
prematur
4. Ibu bisa menyebutkan waktu yang tepat dilakukan pijat bayi prematur
5. Ibu dapat mempraktekkan pijat bayi prematur
II. Materi
Konsep pemahaman pijat bayi prematur :
1. Ibu bisa menjelaskan definisi pijat bayi prematur
2. Ibu bisa menyebutkan manfaat dari pijat bayi premature
3. Ibu bisa menyebutkan faktor-faktor yang diperhatika dalam pijat bayi
prematur
4. Ibu bisa menyebutkan waktu yang tepat dilakukan pijat bayi prematur
5. Ibu bisa mengetahui alat-alat yang harus dipersiapkan untuk pijat bayi
prematur
6. Ibu dapat mempraktekkan pijat bayi prematur
III. Sasaran
Peserta dalam penyuluhan ini adalah ibu dari bayi yang dirawat di ruang
Neonatus RSUD DR. Soetomo.
IV. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Demonstrasi
V. Media
1. Leaflet
2. LCD
3. Phantom bayi
VI. Pengorganisasian
1. Pembimbing akademik : Ilya Krisnana, S.Kep., Ns., M. Kep
2. Pembimbing klinik : Peni Indrarini, S.Kep.,Ns
3. Penyaji : Ribka Putri Sholecha
4. Moderator : Munali
5. Notulen : Miftakhul Janah
6. Observer : Jaka Januar Hari H
7. Fasilitator : Maria Florentina Moi
VII. Job Description
No. Nama Sie Job Description
1. Penyaji 1. Menyampaikan materi penyuluhan
2. Menggali pengetahuan peserta tentang materi yang akan
disampaikan
3. Menjawab pertanyaan yang disampaikan oleh peserta
2. Moderator 1. Memandu jalannya penyuluhan dan sesi tanya jawab
2. Membuka acara dan menyampaikan maksud serta tujuan
kegiatan penyuluhan
3. Menjelaskan kontrak waktu dan mekanisme kegiatan
4. Melakukan evaluasi hasil tentang materi yang telah disampaikan
5. Menutup acara penyuluhan
3. Notulen 1. Mencatat pertanyaan peserta dan jawaban penyaji sebagai
dokumentasi kegiatan
2. Mencatat proses kegiatan penyuluhan disesuaikan dengan
rencana kegiatan pada SAP
3. Menyusun laporan dan menilai hasil kegiatan penyuluhan
4. Observer 1. Mengawasi dan mengevaluasi selama penyuluhan berlangsung
2. Mencatat situasi pendukung dan penghambat proses kegiatan
No. Nama Sie Job Description
penyuluhan
5. Fasilitator 1. Sebagai operator presentasi (meng-handle PPT)
2. Membantu dan mengondisikan peserta selama penyuluhan
berlangsung
3. Meminta tanda tangan peserta yang hadir (absensi)
4. Membantu moderator dalam mengajukan pertanyaan untuk
evaluasi hasil
5. Memfasilitasi peserta untuk aktif bertanya
6. Membagikan leaflet

VIII. Pelaksanaan
No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta
1. 3 Menit Pembukaan:
1. Mengucapkan salam 1) Menjawab salam
2. Memperkenalkan diri 2) Mengenal tim penyuluh
3. Menjelaskan kontrak waktu 3) Mengetahui kontrak waktu
4. Menjelaskan tujuan dari penyuluhan penyuluhan
5. Menyebutkan materi penyuluhan yang 4) Mengerti tujuan dari penyuluhan
akan diberikan 5) Tahu apa saja yang akan
disampaikan

2. 15 Menit Pelaksanaan:
Menjelaskan materi tentang: 1) Mendengarkan dan
1. Menggali pengetahuan ibu mengenai memperhatikan materi
pijat bayi prematur
2. Definisi pijat bayi prematur
3. Manfaat dari pijat bayi prematur
4. Faktor-faktor yang di perhatikan dalam
pijat bayi prematur
5. Waktu yang tepat dilakukan pijat bayi
prematur
6. Alat-alat yang harus dipersiapkan untuk
pijat bayi prematur
7. Mendemonstrasikan cara pijat bayi
prematur
3. 10 menit Diskusi/ Tanya jawab dan evaluasi:
1. Memberikan kesempatan pada peserta 1) Mengajukan pertanyaan
untuk bertanya kemudian didiskusikan 2) Menanggapi jawaban
bersama 3) Menjawab pertanyaan
2. Menanyakan kepada peserta tentang
materi yang telah diberikan dan
melakukan redemonstrasi
3. Memberikan penghargaan kepada
peserta bila dapat menjawab dan
menjelaskan kembali pertanyaan/materi
4 2 Menit Terminasi:
No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta
1. Menyebarkan leaflet kepada peserta 1) Mendengarkan dan membalas
2. Mengucapkan terimakasih kepada salam
peserta
3. Mengucapkan salam penutup

IX. Evaluasi
1. Kriteria struktur
1) Kontrak waktu dan tempat diberikan 1 hari sebelum acara dilaksanakan
2) Pembuatan SAP, leaflet, dan PPT dikerjakan maksimal 5 hari sebelumnya
3) Penentuan tempat yang akan digunakan dalam penyuluhan
4) Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelum dan
saat penyuluhan dilaksanakan
2. Kriteria proses
1) Peserta sangat antusias dan aktif bertanya selama materi penyuluhan
berlangsung
2) Peserta mendengarkan dan memperhatikan penyuluhan dari awal sampai
akhir
3) Pelaksanaan kegiatan sesuai SAP yang telah dibuat
4) Pengorganisasian berjalan sesuai dengan job description
3. Kriteria hasil
1) Peserta yang datang dalam penyuluhan ini minimal 10 orang
2) Peserta dapat mengikuti acara penyuluhan dari awal sampai akhir
3) Acara dimulai tepat waktu tanpa kendala
4) Peserta mengikuti kegiatan sesuai dengan aturan yang telah dijelaskan
5) Peserta terbukti memahami materi yang telah disampaikan penyuluh
dilihat dari kemampuan menjawab pertanyaan penyuluh dengan benar
LAMPIRAN

1. Materi Penyuluhan
2. Denah Penyuluhan
3. Daftar Hadir Peserta
4. Daftar Hadir Panitia
5. Daftar Hadir Pembimbing
6. Lembar Observasi Penyuluhan
Lampiran 1
MATERI PENYULUHAN

1. Konsep Pijat Bayi Prematur


1.1 Pengertian
Pijat bayi dilakukan tidak seperti pijat untuk orang dewasa, tetapi
lebih banyak menekankan pada sentuhan karena itu pijat bayi biasa disebut
stimulus touch (Prasetyono, 2009)
Pijat bayi merupakan sentuhan setelah kelahiran, serta dapat
memberikan jaminan adanya kontak tubuh berkelanjutan yang dapat
mempertahankan perasaan nyaman pada bayi. Terapi sentuh, terutama pijat
pada bayi dapat menghasilkan perubahan fisiologis yang menguntungkan
(Roesli, 2001)
1.2 Manfaat
Menurut (Prasetyono, 2009) ada beberapa manfaat pijat bayi, yaitu :
a. Bayi lebih sehat dengan pijatan
Pijatan pada bayi ternyata tak hanya dilakukan pada saat bayi rewel atau
saja jatuh sakit. Pijatan yang diberikan pada bayi setiap hari selama 20
menit selama sebulan dapat membuat bayi lebih rileks dan membantu
menstimulasi saraf otak.
b. Mengembangkan komunikasi
Sentuhan adalah bentuk komunikasi pertama yang diberikan oleh pemijat
dengan bayi. Sentuhan bayi berarti berbicara. Pijat bayi menggabungkan
aspek kedekatan yaitu kontak mata, saling tersenyum, dan ekspresi wajah
yang lain.
c. Mengurangi stress dan tekanan
Pijatan dapat menenangkan dan menurunkan produksi hormone adrenalin
yang selanjutnya akan meningkatkan daya tahan tubuh bayi. Umumnya
daya tahan tubuh bayi meningkat 30% setelah dipijat 2 kali selama 15
menit.
d. Mengurangi rasa sakit
Memijat juga dapat membantu bayi mengusir gejala kembung, kolik,
serta membantunya tidur lebih nyenyak. Pijat juga dapat memperlancar
sirkulasi udara di perut, sehingga membantu mengeluarkan gas dalam
abdomen.
e. Mengurangi nyeri
Pijatan yang lembut membantu tubuh melepaskan oksitosin dan
endorphin. Kedua hormon ini dapat membantu mengatasi
ketidaknyamanan yang dirasakan bayi akibat nyeri tumbuh gigi, hidung
tersumbat, atau tekanan emosi
f. Meningkatkan ASI
Ibu yang memijatkan bayinya mampu memproduksi ASI peras lebih
banyak diabndingkan dengan ibu yang tidak memijat bayinya. Pijatan
membuat bayi cepat merasa lapar karena penyerapan makanan lebih baik.
Akibatnya bayi lebih sering menyusu. Semakin sering diminta, ASI yang
diproduksi semakin banyak. Jadi, pijat bayi dapat meningkatkan volume
ASI peras, sehingga periode waktu pemberian ASI secara eksklusif dapat
ditingkatkan.
g. Memahami isyarat bayi
Bayi memiliki bahaya isyarat untuk menunjukan keinginan misalnya
melalui bahasa mata atau isyarat badan. Pijat bayi yang dilakukan rutin
dua kali sehari membantu orang tua memahami keinginan bayi melalui
isyarat yang diberikan.
h. Meningkatkan percaya diri
Dengan melakukan pijat bayi, orang tua lebih mengenal bayinya. Pijat
bayi mampu mengurangi rasa gelisah soal perawatan anak. Ketenangan
ini membuat orang tua mampu menguasai keadaan dan lebih percaya diri
untuk merawat bayinya sendiri.
i. Memahami kebutuhan si kecil
Bayi mengeluarkan bahasa tubuh selama dipijat. Orang tua yang
melakukan pijat secara rutin lebih mengenal kondisi fisik bayi. Karena
dilakukan berulang-ulang, orang tua lebih paham cara menghadapi
bayinya saat gelisah.
1.3 Faktor-Faktor yang Diperhatikan Dalam Pijat Bayi
a. Pelaksanaan pemijatan bayi
Dalam melakukan pemijatan bayi ada beberapa hal yang harus
diperhatikan, yaitu :
1. Awali pemijatan dengan melakukan sentuhan ringan
2. Tidak memaksakan bayi pada posisi tertentu
3. Bayi dalam keadaan sehat
4. Pagi hari, pada saat orang tua dan anak siap untuk memulai hari baru
5. Malam hari, sebelum tidur, ini sangat baik untuk membantu bayi
tidur lebih nyenyak
6. Tidak memijat saat bayi lapar dan setelah makan
b. Persiapan sebelum memijat
1. Tangan dalam keadaan bersih dan ringan
2. Hindari agar kuku dan perhiasan tidak mengakibatkan goresan pada
kulit bayi
3. Ruang untuk memijat diupayakn hangat dan tidak pengap
4. Bayi sudah selesai makan atau tidak sedang lapar
5. Secara khusus menyediakan waktu untuk tidak diganggu minimum
15 menit guna melakukan seluruh tahp-tahap pemijatan
6. Duduklah pada posisi yang nyaman dan tenang
7. Baringkanlah bayi diatas permukaan kain yang rata, lembut dan
bersih
8. Mintalah izin pada bayi sebelum melakukan pemijatan dengan cara
membelai wajah dan kepala bayi sambil mengajaknya berbicara
9. Lakukan pemijatan dengan lembut secara bertahap mulai dari kaki,
perut, dada, lengan, wajah dan punggung.
1.4 Waktu yang Tepat Dilakukan Pijat Bayi Prematur
Pijat bayi dapat dilakukan segera setelah bayi lahir. Jadi, dapat dimulai
kapan saja sesuai keinginan. Bayi akan mendapatkan keuntungan lebih besar
bila pemijitan dilakukan tiap hari sejak lahir sampai usia enam atau tujuh
bulan.
Pemijitan dapat dilakukan pagi hari sebelum mandi. Bisa juga malam hari
sebelum bayi tidur sehingga bayi dapat tidur nyenyak. Tindakan pijat
dikurangi seiring dengan bertambahnya usia bayi. Sejak usia enam bulan,
pijat dua hari sekali sudah memadai.
Pijat bayi tidak diperbolehkan saat :
a. Ada bagian tubuh bayi yang mengalami luka
b. Bayi mengalami cedera yang agak berat
c. Permukaan kulit teriritasi dan menjadi sensitive
d. Ada bagian tubuh yang bengkak dengan sebab yang belum jelas
e. Bayi sedang tidak ingin dipijat
1.5 Persiapan Alat
1. Baby oil/minyak zaitun/lotion baby
2. Perlak pengalas
3. Handuk
1.6 Urutan Pijat Bayi
a. Rangsangan taktil (raba)
Bayi dalam posisi ditengkurapkan. Tiap gerakan dilakukan dalam waktu
2 x 5 detik dan diulang 6 kali
1. Pijatan kepala
Letakkan telapak tangan pada dahi, usap dari dahi dengan telapak
tangan (tidak dengan ujung jari) sampai pangkal leher dan kembali ke
dahi secara perlahan
2. Pijatan bahu

Dengan menggunakan 2-3 bagian jari tangan kanan dan kiri secara
bersamaan. Lakukan gerakan menyilang pada tengkuk dan turun ke
siku kemudian masing-masing menuju ke arah sebaliknya bersilangan
di tengkuk
3. Pijatan punggung

Dengan menggunakan bantalan jari-jari dari kedua tangan secara


bersama pijat secara perlahan kedua sisi tulang belakang dari leher ke
pinggang dan kembali ke leher. Pastikan tidak melakukan penekanan
pada tulang belakang
4. Pijatan kaki belakang
Dengan menggunakan bantalan jari dari setiap tangan, pijat bagian
belakang kedua kaki pada saat bersamaan dari pangkal paha
kepergelangan kaki dan kembali ke pangkal paha.
5. Pijatan lengan

Pijat bagian belakang kedua lengan pada saat yang bersamaan, mulai
dari bahu kemudian turun ke pergelangan tangan dan kembali ke
bahu

b. Rangsangan kinestetik
Bayi dalam posisi ditelentangkan, tiap gerakan dilakukan dalam waktu
2x5 detik dan diulang 6 kali.
1. Menggerakkan siku
Letakkan tangan kita di pangkal lengan untuk menahan
Dengan menggunakan tangan yang satunya secara lembut
menggerakkan lengan bawah kearah bahu secara perlahan
kemudian diluruskan kembali. Lakukan hal yang sama pada lengan
yang satunya.
2. Pijatan telapak tangan

Letakkan tangan di pergelangan tangan bayi


Menggerakkan dan memijat telapak tangan bayi dengan lembut
kearah jari. Akhiri pijatan telapak tangan dengan menarik lembut
setiap jari tangan bayi
3. Menggerakkan lutut

Memegang tungkai bawah bayi. Menggerakkan sendi lutut secara


lembut ke arah perut dan kembali ke posisi
4. Menggerakkan sendi pinggul
Memegang kedua pergelangan kaki. Menggerakkan paha ke arah
perut dengan mendorong perlahan kemudian mengembalikan ke
posisi lurus.
c. Pijatan telapak kaki

Letakkan tangan di pergelangan kaki. Menggerakkan dan memijat


telapak kaki bayi dengan lembut
Lampiran 2
Denah Penyuluhan

NOTULEN
FASILITATOR
MODERATOR OBSERVER
PEMATERI

PESERTA
Lampiran 3
DAFTAR HADIR PESERTA
PENYULUHAN KESEHATAN MENGENAI PIJAT BAYI PREMATUR
DI RUANG NEONATUS RSUD DR. SOETOMO

Hari, tanggal :
Waktu :
Tempat :

No Nama Usia Alamat Tanda

Tangan
Lampiran 4
DAFTAR HADIR PANITIA
PENYULUHAN KESEHATAN MENGENAI PIJAT BAYI PREMATUR
DI RUANG NEONATUS RSUD DR. SOETOMO

Hari, tanggal :
Waktu :
Tempat :

No Nama NIM Jabatan Tanda

Tangan

1. Munali

2. Jaka Januar Hari H

3. Miftakhul Janah

4. Maria Florentina Moi

5. Ribka Putri Sholecha


Lampiran 5
DAFTAR HADIR PEMBIMBING
PENYULUHAN KESEHATAN MENGENAI PIJAT BAYI PREMATUR
DI RUANG NEONATUS RSUD DR. SOETOMO

Hari, tanggal :
Waktu :
Tempat :

No Nama Jabatan Tanda Tangan

1. Pembimbing Akademik

2. Pembimbing Klinik

3. Pembimbing Klinik
Lampiran 6

LEMBAR OBSERVASI
PENYULUHAN KESEHATAN MENGENAI PIJAT BAYI PREMATUR
DI RUANG NEONATUS RSUD DR. SOETOMO

Hari, tanggal :
Waktu :
Tempat :

No Indikator Hasil
Ya Tidak Keterangan
1. Struktur
a. Kesiapan materi
b. Kesipaan SAP
c. Kesiapan media
d. Kehadiran peserta
e. Pengorganisasian penyelenggaraan
penyuluhan
2. Proses
a. Kesesuaian acara dengan rencana
b. Antusiasmepeserta terhadap kegiatan
penyuluhan
c. Keaktifan peserta terhadap kegiatan
penyuluhan
d. Suasana penyuluhan seperti
ketertiban keamanan kelancaran
3. Hasil
a. Peserta dapat me-review materi yang
telah disampaikan
b. Peserta dapat menerapkan materi
yang telah didapatkan
4. Pembukaan
a. Membuka kegiatan dengan salam lalu
prolog
b. Memperkenalkan diri dan tim
c. Kontrak waktu
d. Menjelaskan tujuan dari penyuluhan
e. Menyebutkan materi penyuluhan
yang diberikan
5. Pelaksanaan
a. Menjelaskan tentang definisi pijat
bayi prematur
b. Menjelaskan tentang manfaat pijat
bayi prematur
c. Menjelaskan faktor-faktor yang
diperhatikan dalam pijat bayi
prematur
d. Mendemonstrasikan pijat bayi
prematur
6. Evaluasi dan Penutup
a. Menanykan kembali kepada peserta
tentang materi yang telah
disampaikan
b. Kesimpulan dari kegiatan penyuluhan
c. Membuka forum diskusi (Tanya-
jawab)
d. Menutup kegiatan penyuluhan dengan
salam
DAFTAR PUSTAKA

Prasetyono. (2009). Teknik-Teknik Tepat Memijat Bayi Sendiri: Panduan Lengkap


dan Uraian Kemanfaatannya. Yogyakarta: DIVA Press.

Roesli, U. (2001). Pedoman Pijat Bayi. Jakarta: PT. Trubus Agriwidya.

Nursalam. (2005). Asuhan Keperawatan Bayi dan Anak. Jakarta : Salemba


Medika.

Anda mungkin juga menyukai